Pada sore hari itu, Chi Aotian mengumpulkan semua perwira senior dan pejabat ke tendanya untuk rapat singkat. Setelah lebih dari satu hari penyeberangan, hampir 10.000 prajurit telah menyeberangi sungai. Berpusat di Kota Kecil Niuyao, di bawah komando perwira menengah-rendah Kesatria Naga Hitam, dua perkemahan telah didirikan dengan masing-masing unit berjumlah 5.000 orang. Perkemahan dibangun sesuai standar kekaisaran dengan kubu pertahanan standar - rintangan kayu () yang terhubung dengan parit. Qu Jianhong yakin, bahkan jika Pasukan Norton menyerang perkemahan, mereka akan mengalami kerusakan parah. Tentu saja, dengan syarat performa ksatria gurun tidak jauh lebih buruk dari Kesatria Naga Hitam.
Menurut perkiraan Jenderal Hosea, diperlukan setidaknya dua hari lagi untuk menyeberangkan sisa lebih dari 10.000 personel militer melintasi Sungai Mississippi. Saat mengatakan ini, sang jenderal paruh baya itu tak sengaja menghela nafas: "Ah... Sudah berapa tahun warga gurun tidak naik kapal. 300 tahun yang lalu, ksatria gurun bisa menyeberangi sungai besar ini hanya dengan memeluk seekor unta. Sungguh disayangkan."
"Wakil komandan, Ksatria Peri Burung Ganas telah melakukan pengintaian sejauh 100 li ke selatan. Dalam radius 100 li, tidak ada pasukan besar dari Farnorth atau Gereja Suci," lapor Tetua Qing Luo sambil berdiri, kemudian melanjutkan dengan gagasannya: "Saya perkirakan Jenderal Norton sekali lagi berada di garis terdepan. Kemungkinan besar dia telah meninggalkan legiun lain ratusan li di belakang. Jika kita..."
Qing Luo menelan kata-kata selanjutnya ke dalam perutnya, tapi semua orang memahami maksudnya, terutama para perwira lama Pasukan Ekspedisi. Pasukan Norton merupakan yang paling kuat di antara semua legiun Farnorth, yang lebih menakjubkan lagi adalah kecepatan geraknya yang luar biasa, selalu muncul di tempat yang paling krusial pada momen penentu. Jika kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk menghancurkan total Pasukan Norton, bagi Pasukan Ekspedisi bahkan seluruh situasi perang di Benua Eminoll, ini berarti telah menyingkirkan ancaman terbesar.
Tapi... mungkinkah?
"Yang Mulia Jenderal, bagaimana kalau malam ini saya yang menyusup ke kamp musuh!" Qu Jianhong berdiri mendadak, sang Jenderal Muda masih membekas dalam ingatan dan menyimpan dendam atas serangan diam-diam Norton beberapa bulan lalu.
"Bodoh!" Tayang melototi Qu Jianhong: "Apa yang kau lihat? Tidak terima ya? Semua perang Yang Mulia Jenderal Norton di Benua Eminoll hampir semuanya adalah serangan diam-diam, serangan malam, penyergapan, serangan mendadak, serangan kilat - dialah leluhur segala taktik semacam ini. Dasar anak kecil yang belum cukup berpengalaman, sudah mau meniru orang menyusup ke kamp musuh. Aku bertaruh nyawa denganmu: jika kau tidak dipukul mundur oleh Norton, kepalaku ini akan kuserahkan padamu!" Batuk... Tayang tetap konsisten dengan sifat liciknya, meski sudah bicara tentang memenggal kepala, sama sekali tidak menjelaskan pemilik kepala yang dimaksud.
Su Wen segera menarik Qu Jianhong yang sedang marah untuk duduk kembali di kursi. Qu Jianhong dan Tayang bagaikan sepasang badut, setiap kali mereka berkumpul pasti akan muncul gesekan. Namun, saat Qu Jianhong terluka parah beberapa waktu lalu, Pastor tua itu juga tak henti merawatnya. Meski mulutnya tajam, perhatian tulus dari Pastur tua itu bisa dirasakan oleh setiap perwira, jadi tak perlu khawatir mereka benar-benar berkelahi.
"Aku punya usulan yang mungkin layak dicoba." Su Wen berbicara dengan suara rendah seperti biasa: "Saya usul, Tetua Qing Luo dan para saudara peri bersedia mengganggu Jenderal Norton dari udara pada malam hari. Bukankah Yang Mulia Lü'er membawa banyak gulungan sihir? Cari yang daya ledaknya tidak terlalu besar, lemparkan ke bawah saat malam. Jika tidak tepat sasaran tak apa, selama ada yang tepat pasti akan memberi kejutan bagi Jenderal Norton. Sementara itu, Jenderal Hosea juga perlu mempersiapkan penyeberangan sungai secepatnya. Begitu pasukan kita unggul jumlah dan Pasukan Norton sudah kelelahan, jika pasukan tambahan Farnorth belum datang, meski harus kehilangan setengah kekuatan tempur, kita harus habisi Legiun Norton!"
"Berapa persen kemungkinan kemenangan jika kita bertempur habis-habisan dengan Pasukan Norton sekarang?" Chi Aotian bertanya dingin.
"La... tidak lebih dari 50%. Dan saya rasa Norton tidak akan keluar dari perkemahan untuk bertempur," jawab Su Wen. Tayang juga mengangguk setelah berpikir sejenak.
“Laksanakan sesuai pendapat Su Wen. Qing Luo dan Chang Qing, hati-hati terhadap serangan Naga Raksasa di permukaan sungai.” Setelah berkata demikian, Chi Aotian menyuruh sebagian besar orang mundur, hanya menyisakan Su Wen dan Tayang.
“Gereja tahu kita datang, kan?” tanya Chi Aotian.
“Tentu saja. Selama beberapa hari terakhir gereja tidak menyia-nyiakan waktu sedikit pun, seharusnya sudah mendapat kabar. Kalau tidak...mengapa bisa ada begitu banyak tenda pasukan di Kota Pinggang Sapi ini? Yang tidak kupahami adalah, mengapa musuh meninggalkan begitu banyak logistik lalu menghilang begitu saja? Lalu, ke mana perginya penduduk Kota Pinggang Sapi ini?” Bukan hanya Tayang yang bingung dengan dua pertanyaan ini.
“Kalau bukan karena aku tahu air tanah di sini sangat dangkal, pasti akan kukira gereja menggali terowongan bawah tanah untuk menyembunyikan pasukan dan menyergap kita.” Kerutan di alis Su Wen juga menunjukkan kebingungan yang mendalam.
Karena berada jauh di jantung gurun, Pasukan Ekspedisi hingga kini belum mengetahui perang para dewa yang terjadi di selatan Dataran Bunga.
“Penasihat militer, apakah kita hanya akan menunggu di sini?” Chi Aotian tiba-tiba mengubah topik, nada suaranya menyiratkan keraguan yang jelas.
“Tentu saja tidak.” Tayang menunjukkan ekspresi serius yang jarang terlihat: "Terakhir kali, Yang Mulia Paus telah mengerahkan hampir 100.000 pasukan untuk menghadang kita. Kali ini ditambah dengan kemarahan Pemuja Api dan tentara Kekaisaran Gurun, saya perkirakan kita akan menghadapi minimal 200.000 personel militer. Sekarang kita sedang berlomba kecepatan. Pihak mana pun yang memiliki kekuatan tempur dominan pasti akan memulai pertempuran terlebih dahulu. Hanya saja, posisi kita saat ini sangat tidak menguntungkan..."
Tiga orang di dalam ruangan itu terdiam. Chi Aotian dan Su Wen memahami maksud Tayang - sepanjang sejarah, hanya Jenderal Perang Han Xin yang mampu menang dalam pertempuran dengan sungai di belakang. Kini di belakang mereka terbentang Sungang Mississippi. Jika terjadi sedikit kesalahan dalam pertempuran, bahkan 100.000 pasukan sekalipun tidak akan memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan. Air sungai yang bergelora ini cukup untuk mengubur ratusan ribu sisa-sisa pasukan tua-muda.
"Dulu hanya dengar Jenderal Meng Dun ahli memanfaatkan medan. Sejak kapan Jenderal Norton juga menguasai taktik ini?" Su Wen tersenyum pahit. Pertempuran di lembah Sungai Langcang telah memberikan pelajaran berharga bagi mantan prajurit kokinya tentang formasi pasukan Bunga Farnorth yang cerdik.
"Bagaimana jika kita mundur?" Chi Aotian menggerakkan jarinya cepat di atas peta: "Saya yakin lebih banyak personel militer Farnorth sedang menuju ke sini. Kita mundur ke barat laut... atau bisa dibilang maju, terus bergerak ke barat dengan kecepatan 90-100 li per hari. Saat ini posisi kita di timur laut Ulu. Jika terus melompat ke barat selama 5-7 hari, kita akan mencapai utara Ulu, hanya berjarak 600 li dari sana."
“Bagaimana dengan personel militer gurun di seberang sungai itu?” Su Wen mengusap dagunya yang menghitam bekas cukuran.
“Berangkat lewat tengah malam besok. Saya perkirakan paling banyak masih ada lima enam ribu orang yang belum menyeberang. Saya revisi pendapat Chi Aotian: kita tidak akan bergerak sejajar ke barat, tapi langsung menerjang ke barat daya, targetnya kota Ulu. Begitu Norton menyadari kepergian kita, pasti akan mengejar. Berdasarkan data masa lalu, Norton tidak pernah melakukan perang tanpa persiapan matang. Dia takkan mengambil risiko memulai perang duluan. Gerakan kita ke barat punya dua tujuan: mengacaukan penyebaran gereja, dan membuka celah lebih dari ratusan li di tepi selatan Mississippi, memberikan ruang gerak strategis yang cukup bagi personel militer gurun berikutnya.” Jari Tayang yang berminyak meninggalkan noda jelas di peta.
“Pasukan Norton punya Kesatria Naga, mereka akan memberi tahu legiun lain.” Chi Aotian mengingatkan.
"Tentu saja." Tayang mengangguk: "Asalkan kecepatan kita cukup tinggi, dan bisa lebih dulu menduduki sebuah kota yang tidak terlalu buruk, sebaiknya kota yang memiliki tembok pertahanan. Dengan 20.000 pasukan bertahan di kota, dan belum tentu harus bertahan di sana, asalkan Legiun Ksatria Gurun berikutnya bisa memberikan tekanan tertentu pada musuh, Norton tidak akan berani mengepung kota untuk melakukan perang pengurasan." Perkataan ini memang benar, dalam pertempuran habis-habisan pasukan besar, yang paling berbahaya adalah menghadapi serangan dari dua sisi sekaligus. Ini bukan hanya tantangan kemampuan komandan tertinggi, di bawah tekanan serangan ganda, personel militer di garis depan akan terus khawatir musuh menyerang dari belakang, semangat juang sangat mudah runtuh. Menghadapi situasi seperti ini, komandan senior lebih baik mundur tiga langkah daripada terjebak dalam situasi berbahaya.
Mata Su Wen tiba-tiba berbinar, lalu menambahkan beberapa kalimat: "Lakukan saja seperti ini, kita punya keunggulan besar. Menurut Yang Mulia Jenderal Hosea, unta yang ditambahkan untuk kita semua telah melalui seleksi ketat, tidak hanya cepat, tapi sebelumnya juga diberi makan dengan baik. Unta-unta ini bisa berlari tidak kalah dari kuda perang meski 3-5 hari tidak diberi makan. Kesatria Naga secepat apapun tidak mungkin turun ke darat untuk mencegat. Pasukan Norton secepat apapun pasti butuh makan, jika kita terus melakukan lompatan katak dalam skala besar, meski semua legiun musuh bisa mengikuti kita, pasokan logistik mereka pasti tidak akan sanggup. Kita tidak perlu khawatir masalah ini, kelebihan unta bisa membawa banyak perbekalan."
“Hm... jika persediaan makanan habis, kita masih bisa memakan unta...” Tayang menunduk memandangi Su Wen: “Kurasa, itu yang ingin kau katakan. Tapi... punuk unta memang pantas disebut salah satu dari Delapan Hidangan Legendaris.” Tayang menelan ludah, kali ini langka tidak menyindir Su Wen.
“Baik, mari kita laksanakan sesuai rencana.” Chi Aotian memandangi peta sambil menghitung matang-matang, akhirnya mengambil keputusan.
Jenderal Norton telah mengetahui bahwa pasukan terus mengalir ke Kota Kecil Niuyao dari seberang Sungang Mississippi. Dalam kondisi inferior, memulai serangan terlebih dahulu jelas tidak bijaksana, apalagi tidak perlu melakukannya. Pasukan bantuannya segera tiba, tidak perlu terburu-buru dalam 2-3 hari ini.
Dari gangguan Ksatria Burung Ganas yang terus-menerus mengganggu kemah besar sejak kemarin malam, jelas Chi Aotian menggunakan strategi mengulur waktu untuk menghabiskan tenaga prajurit sampai titik darah penghabisan, baru melancarkan serangan besar. Dengan pasukannya yang terus bertambah, Chi Aotian punya modal cukup untuk perang gesekan. Norton memerintahkan prajurit menebang kayu memperkuat perkemahan, lalu mengalirkan air Sungang Mississippi untuk membuat parit selebar 5-6 meter di utara perkemahan.
Sejarawan masa depan umumnya berpendapat bahwa alasan utama Jenderal Norton tidak melancarkan serangan mendadak pada hari pertama Pertemuan Kedua di Kota Pinggang Sapi adalah kegagalan serangan malam sebelumnya terhadap Legiun Chi Aotian yang nyaris berhasil, bahkan hampir terbunuh oleh Qu Jianhong "Kecantikan Malam Berdarah" yang menyerbu dengan 33 ksatria dan hampir menghantamnya dengan gada. Sebelumnya, Norton belum pernah menghadapi lawan seganas ini, meninggalkan trauma mendalam di hati Sang Jenderal Terbang. Selain itu, sebagian besar ksatria Pasukan Ekspedisi Chi Aotian telah beralih ke unta - hewan yang belum pernah terlihat di Benua Fanos. Jika sebelumnya ksatria Eminoll mengendarai kuda perang yang lebih tinggi satu kepala dari prajurit beruang, kini mereka tampak lebih tinggi hampir setengah badan. Rasa takut irasional ork terhadap hewan bertanduk ini, ditambah keyakinan di Benua Fanos bahwa tinggi badan sebanding dengan kekuatan tempur, membuat Norton secara tidak sadar melebih-lebihkan kekuatan pasukan musuh.
Padahal sebenarnya, jika Norton menyerang Kota Pinggang Sapi dengan ganas saat Pasukan Ekspedisi Chi Aotian baru mendarat dan belum stabil, sementara legiun lainnya masih menyeberangi sungai, bukan tidak mungkin Chi Aotian akan kembali menderita kekalahan pahit di Sungai Mississippi.
Sayangnya, bahkan perwira secerdas Norton pun bisa melakukan kesalahan seperti ini.
Malam kedua, Tetua Qing Luo sekali lagi membawa keseluruhan Ksatria Peri di bawah komandonya untuk terus-menerus mengganggu markas besar Norton. Para prajurit Farnorth sibuk berlarian memadamkan kebakaran, sama sekali tidak menyadari bahwa pada saat yang bersamaan, pasukan besar berjumlah 20.000 orang yang telah berkumpul diam-diam mulai bergerak, menyusuri sisi barat markas Norton dan melintas dengan cepat.
Tengah hari hari ketiga, pengintai yang dikirim baru kembali melapor - setelah investigasi menyeluruh, Kota Pinggang Sapi sudah kosong melompong, termasuk musuh di seberang sungai yang telah menghilang seluruhnya. Norton langsung berkeringat dingin, segera memerintahkan Kesatria Naga Lan*Te yang baru saja dialokasikan ke kelompok pasukannya untuk melakukan pengamatan ke barat.
Setelah mendapatkan jawaban pasti, wajah tenang Norton yang biasanya stabil terlihat sekilas kekecewaan! Inisiatif strategis kembali direbut oleh Chi Aotian, ini benar-benar kabar yang sangat-sangat buruk.
