Di langit Ling Yun melihat situasi ini dan bersiap mengarahkan naga tunggangannya untuk menyambar. Di sisi selatan parit tiang bendera hitam tentara kerangka berdesir jatuh ke utara. Perwira kerangka tinggi yang berdiri di puncak tiang memotong tali panjang di pinggangnya berputar di udara dan terjun ke bawah...
Saat personel militer tengkorak tinggi besar melompat dari tiang bendera, pusaran angin dingin yang misterius tiba-tiba muncul di medan perang yang penuh aura pembunuhan! Pusaran angin hijau kebiruan ini mengeluarkan suara rintihan samar!
Wajah para perwira senior Pasukan Ksatria Kuil langsung berubah pucat! Saat penugasan, Yang Mulia Dewa Cahaya menganugerahi setiap Ksatria Suci kemampuan potensial "Mengidentifikasi Arwah" - seiring gerakan personel militer tengkorak tinggi besar itu, aura kematian yang menusuk menerpa seperti pisau menggores wajah.
Baik prajurit suci maupun Saint senior yang lebih mampu mendengar firman dewa, dalam hidup mereka sebelumnya tak pernah menjumpai aura kematian dingin yang aneh seperti ini! Matahari merah di langit seakan diusir masuk ke lapisan awan oleh aura ini. Apakah... seseorang membuka lubang cacing ke dunia Malaikat Maut di sini?
Dung——
Personel militer tengkorak tinggi besar mendarat dengan gemuruh!
Gumpalan hawa dingin menyebar keluar dari pusat lingkaran personel militer tengkorak itu, menderu bagai gelombang!
"Yang Mulia, bolehkah kami mengetahui nama terhormat Anda?" Dua Ksatria Suci mengapit Komandan Resimen Pasukan Ksatria Kuil. Ksatria Suci kiri yang mengendarai kuda putih sakral tak sadar bertanya kepada kerangka di hadapannya, bahkan menggunakan sapaan hormat dalam nada bicaranya.
Personel militer tengkorak perlahan berdiri tegak. Yang membedakannya dari personel militer tengkorak lainnya adalah di tengkorak putih saljunya terdapat mahkota kehijauan samar sebesar kepalan tangan yang melayang-layang! Mahkota itu bergetar mengikuti gerakan tubuh tengkorak!
Tengkorak bermahkota ini jelas memahami pertanyaan Ksatria Suci. Setelah terdiam sejenak, tulang rahangnya sedikit tertarik ke bawah seolah melakukan gerakan tersenyum. Tangan kirinya yang cacat mengacungkan dua jari, mengibarkannya perlahan di udara sebagai jawaban negatif.
"Wahai yang sakral di langit, anugerahkan padaku hak untuk memberantas kejahatan!" Komandan Resimen Ksatria berteriak memanggil kekuatan dari dunia dewa, kembali memasuki status diam. Bersamaan teriakannya terakhir, dari langit kembali turun hujan deras seperti badai berwarna emas!
Tirai hujan segera menyapu personel militer tengkorak bermahkota itu! Butiran emas berjatuhan dengan gemericik!
Namun...
Saat butiran hujan menyentuh tubuh personel militer tengkorak, mahkota kehijauan tiba-tiba memancarkan cahaya hijau pekat. Cahaya ini langsung bergulung-gulung di tubuhnya. Butiran emas yang jatuh di atas cahaya hijau mengeluarkan asap kehijauan yang membubung ke udara, butiran hujan pun cepat kehilangan kilau emasnya!
“Charge militer gabungan!” Komandan Resimen Ketiga Seribu Orang Pasukan Ksatria Kuil, Arthur, menggerakkan kuda putih sucinya sambil berteriak. Bersama Ksatria Suci tingkat tinggi yang mengendarai kuda terbang di sampingnya, mereka menyerbu Sang Pemilik Mahkota Kerangka.
Ksatria Suci menunjukkan kekuatan tempur ksatria yang luar biasa. Dalam jarak hanya 12 meter, kedua ksatria dengan tenang menyesuaikan langkah makhluk suci mereka. Dua tombak emas diturunkan secara horizontal bersamaan, ketinggiannya presisi seperti diukur dengan penggaris! Saat itu... ujung tombak berkilau hanya berjarak 2 meter dari tubuh Jenderal Mayat Hidup Balbas!
Veteran Batalyon Infanteri Gletser Legiun Bulan Salju dari Federasi Utara Utara itu sama sekali tidak ragu. Saat tombak akan menusuk, dia tiba-tiba menjatuhkan diri ke belakang dengan kecepatan yang bahkan melebihi lari makhluk suci!
Ksatria Suci yang melakukan charge gabungan jelas melihat tombak menembus tubuh kerangka itu, namun... tidak ada sensasi tekanan sedikit pun yang terasa di ujung tombak!
Wajah kedua Ksatria Suci di balik visor helm perak langsung berubah pucat! Sebelum mendapat berkah Yang Mulia Dewa Perang, keduanya pernah menjadi Ksatria Binatang Legenda ulung! Dalam ingatan mereka, sepertinya... selama 20 tahun terakhir, pasukan infanteri terbaik di Federasi Utara kekaisaran telah menguasai metode baru untuk menghadapi charge kavaleri!
Dua Ksatria Suci melakukan gerakan serempak - menarik tali kekang Makhluk Suci sekuat tenaga ke atas! Kuda Putih Suci dan Kuda Terbang langsung merespons. Kuda Terbang membentangkan sayap selebar empat meter, melesat ke angkasa! Kaki depan Kuda Putih Suci mulai memancarkan gelombang udara keperakan, dan dengan bantuan mantra pengapungan, kuda suci itu pun terangkat dari tanah!
Persis di detik itu, kilauan tajam menyapu permukaan tanah. Pedang melengkung standar Legiun Utara menghujam pergelangan kaki belakang Kuda Putih Suci yang sedang menghentak kuat. Kaki belakang kuda itu tiba-tiba kehilangan tenaga! Dengan erangan pilu, kuda perang itu terjungkal ke tanah!
Meski telah gugur, Balbas masih mempertahankan seluruh kekuatan tempurnya dari masa hidup! Saat terjatuh ke belakang, ia langsung menilai peluang serangan ke Kuda Putih Suci lebih tinggi di antara dua tunggangan. Dengan berguling di tanah, ia menyabetkan pedangnya sekuat tenaga - tak disangka, serangan itu membuahkan hasil!
Ksatria Suci tingkat rendah Arthur terjungkal ke tanah bersama Kuda Putih Suci!
Baju zirah Ksatria Suci beratnya mencapai 93 kilogram, bagian depan dan belakangnya disambung dengan paku keling ke pelindung kuda. Baru saja Arthur berusaha membuka sambungan paku keling untuk berdiri... Kilauan tajam lain menyambar dari atas!
"Bajingan! Berani melukai Rekan Senjata-ku!" Kuda putih salju berputar cepat di udara saat kembali, Ksatria Suci tingkat tinggi berteriak sambil melemparkan tombak ksatria, mengeluarkan kapak kuda sepanjang 0,7 meter, dan menghantam punggung Balbas dengan kekuatan angin emas. Sang Ksatria Suci tidak berharap bisa langsung menghancurkan prajurit tengkorak ganas ini, hanya ingin mengusir kerangka itu untuk menyelamatkan Santo Arthur.
Di luar perkiraan Ksatria Suci tingkat tinggi, personel militer tengkorak sama sekali tidak mencoba menghindar. Sebaliknya, tubuhnya menyentak ke belakang dan menerima pukulan dahsyat itu dengan keras! Tubuh tinggi besar itu terpental dua langkah ke depan, serpihan tulang putih beterbangan!
Pada detik yang sama, pedang melengkung di tangan tengkorak menghantam zirah rantai pelindung leher Ksatria Kuda Suci Arthur. Tubuh prajurit tengkorak itu menyodok ke depan, membuat arah tebasan pedang melengkung bergeser sedikit - bilahnya berubah dari horizontal menjadi sudut 45° ke bawah. Meski ada zirah rantai, arteri leher ksatria terputus oleh tekanan dahsyat pedang itu. Hampir seketika, cairan hitam-merah menyembur deras dari bawah kulit putih salju sang Ksatria Suci!
Ksatria suci muda secara refleks menutup lehernya erat-erat dengan tangan, suara sudah tak bisa keluar dari mulutnya, mata memancarkan kilau merah, tangan kanan terangkat lemah seolah menuduh Knight Kerangka atas serangan liciknya. Sayangnya, kelicikan prajurit tengkorak melampaui perkiraan ksatria suci yang sekarat, Balbas sama sekali tidak ragu sedikitpun, pedang melengkung berkilauan menebas tiga kali dalam satu tarikan napas: pertama, zirah rantai terkoyak, kedua, zirah rantai hancur berantakan, ketiga, separuh leher ksatria suci terbelah, darah menyembur deras!
Balbas yang telah berubah menjadi prajurit tengkorak pertama kali menunjukkan sisi kejam undead, tangan kiri mencengkeram leher ksatria suci, menarik dengan paksa hingga separuh leher lainnya terkoyak! Helm perak dihantamkan, rambut panjang ksatria dicabut dan diikatkan pada tulang pinggulnya! Ia melompat menuju target berikutnya! Tenggorokan pucat berlumuran busa darah bergoyang-goyang di udara...
Ini... monster macam apa sebenarnya?
Bukan hanya prajurit berlogo suci yang berhadapan langsung dengan Balbas, termasuk Norton yang berada beberapa langkah di belakang serta para ork, kelenjar ludah mereka tiba-tiba mati fungsi. Setiap mulut terasa kering dan pahit.
Delapan semburan pedang melintasi bahu Ksatria Suci menerjang Balbas. Daya serang Roh Pedang jauh melampaui senjata biasa. Pedang melengkung di tangan Balbas hancur berkeping-keping ke tanah saat terkena semburan energi pedang.
Prajurit tengkorak menggelinding beberapa meter. Saat bangkit, kaki tengkorak ukuran 42 menginjak ujung tombak ksatria yang baru saja dilempar Ksatria Suci. Dengan sentuhan jari, ujung tombak terayun ke atas. Balbas menangkap pegangan tombak dengan tangan kanan, mengayunkannya membentuk setengah lingkaran. Kilat membentang di udara, menyapu Ksatria Suci, Jenderal Pedang, Jenderal Perang Suci... memaksa para petarung berelemen suci mundur! Lebih banyak personel militer tengkorak menerobos garis pertahanan ksatria manusia. Pedang-pedang melengkung bulan salju berkilauan dengan sinar dingin!
"Mundur!" Komandan Resimen Pasukan Ksatria Kuil akhirnya tersadar dari status bisu. Meski magis suci efektif melawan ras mayat hidup, mustahil segelintir petarung berelemen suci ini bisa mengalahkan pasukan tengkorak sebanyak ini!
Cahaya putih seketika menyelimuti kaki Ksatria Suci, Jenderal Pedang, dan Saint. Jenderal Pedang dan Saint segera memberikan mantra pengapungan kepada Jenderal Perang Suci!
Pasukan Norton dan para komandan legiun sama sekali tidak menyangka, para perwira bergelar suci yang tampak sangat percaya diri ternyata ditumbangkan oleh seorang prajurit tengkorak hanya dalam satu giliran, kepala mereka yang mulia malah digantung di pantat kerangka! Lebih mengejutkan lagi, lima perwira bergelar suci sisanya justru menggunakan strategi tertinggi dari Tiga Puluh Enam Strategi di momen paling krusial.
Kesalahan kecil ini seketika membuat para komandan di bawah Norton membayar harga yang tak tergantikan!
Legiun tengkorak yang bersenjata lengkap hingga ujung hidung menerjang masuk ke tengah kelompok perwira Gereja Suci dan pasukan sekutu Farnorth bagai tsunami. Para pengawal pribadi di sekitarnya bahkan belum sempat bereaksi, pasukan ini sudah membantai habis-habisan layaknya harimau menerkam serigala!
Tidak semua komandan legiun memiliki keahlian bela diri yang luar biasa... Meski sebagian besar keterampilan tempur mereka di atas rata-rata, siapa berani membawa tombak ksatria, gada besi satu tangan, palu perang berat, atau tongkat perang ke dalam rapat komando Panglima? Apalagi kebanyakan komandan legiun manusia berasal dari pasukan reguler yang umumnya ksatria - tanpa dukungan kuda perang, kekuatan tempur mereka merosot drastis! Termasuk beberapa Tuan Kesatria Naga di antara mereka.
Bagaimanapun juga Balbas tidak menyangka, sekelompok personel militer di hadapannya ternyata adalah hidangan penutup super manis yang sudah dibuka tutup kalengnya yang disiapkan oleh Komandan Norton dan Wakil Komandan Merton. Hmm... tentu saja jika dibandingkan dengan jamuan super megah bagi Yang Mulia Paus dan enam uskup agung berbaju merah yang akan datang setelah kelompok militer ini.
Untungnya, justru karena Yang Mulia Paus dan beberapa uskup agung berbaju merah di belakang menarik perhatian arwah penasaran, para komandan legiun tidak mengalami serangan penghancuran yang sesungguhnya.
Prajurit tengkorak putih mengaum menerjang melintasi barisan komandan legiun. Hanya dengan sekali sapuan ini, tiga kepala komandan legiun manusia telah menempel di tulang panggul Balbas. Bersamaan dengan itu, total 6 komandan legiun manusia dan 1 komandan resimen manusia serigala gugur!
Tuan Merton juga tidak sempat menghindar, wajahnya terkena tusukan tombak Balbas. Tombak itu menembus visor helm, meninggalkan luka sepanjang empat cun di wajah komandan legiun ork setengah darah yang sampai terlihat tulangnya! Tuan Norton berhasil menyelamatkan diri di bawah perlindungan banyak komandan ork, meski demikian tetap terkena tendangan keras dari prajurit tengkorak yang menyerang dari belakang, hampir membuatnya terjatuh. Selain Norton, semua komandan yang berhasil lolos dari maut tidak ada yang luput dari luka-luka, lebih dari setengah komandan mengalami luka berat.
"1 juta pasukan, ditembus oleh legiun berjumlah beberapa ribu orang dalam sekali serangan, bahkan mengeksekusi seperempat perwira senior dalam sekali gebrak. Peristiwa besar "Tiga Pahlawan Maut Gugur di Medan Perang" ini, jika tidak tercatat nyata dalam dokumen sejarah, takkan ada personel militer yang percaya kejadian seperti ini mungkin terjadi!"
Yang Mulia Paus tentu juga tak mau percaya pada pemandangan di hadapannya, kelopak mata kiri berdenyut tak terkendali! Enam pahlawan yang telah mendapat restu Dewa Cahaya dan Dewa Perang ternyata dikalahkan oleh seorang perwira kerangka! Para perwira senior yang dijaga ratusan prajurit ork tinggi besar itu porak-poranda hanya dalam hitungan napas.
"Dewa suci di langit..." Syukurlah, enam uskup agung berbaju merah di belakang Yang Mulia Paus semuanya berasal dari gereja akar rumput, sebagian besar memiliki pengalaman medan perang yang mumpuni. Uskup agung dan Sage Bijak serentak memanggil Penjaga Suci dan malaikat pelindung mereka, sementara tetua dan Yang Mulia Imam Besar melantunkan kidungan magis suci yang sama: "Sabda Suci"! Di antara berbagai magis suci pemberian Dewa Cahaya, hanya mantra ini yang selain menyerang musuh dengan dahsyat juga memiliki efek mengikat.
Gemuruh genta yang tak putus-putus seolah bergema tepat di atas kepala orang-orang, kabut cahaya keperakan bergetar mengikuti irama lonceng!
Satu... dua... tiga...
"Sabda Suci semuanya adalah serangan sihir tujuh tahap. Sebelum tujuh tahap serangan selesai, seluruh tubuh musuh yang diserang akan berada dalam keadaan kelumpuhan sementara. Dua atau tiga pastor tingkat tinggi yang kompak bahkan bisa menyiksa puluhan Naga Tanah besar yang ganas dan cepat dengan Sabda Suci yang terus-menerus."
Melalui kabut cahaya yang menjalar puluhan meter, para pastor tingkat tinggi melihat prajurit tengkorak yang terikat erat di dalamnya. Di kejauhan, lebih banyak prajurit tengkorak melompat masuk ke dalam kabut cahaya, lalu langsung terikat lagi...
"Sahabat muda, lepaskan amarah kita!" Ling Yun tentu juga melihatnya. Ksatria Naga remaja itu berteriak sambil memberikan perintah jelas ke Naga melalui alat pengarah.
Naga berwarna emas, merah, dan hijau mengangkat leher mereka tinggi-tinggi. Dentuman naga yang dingin bergema, sementara Naga Api merah keemasan berkedip-kedip di mulut naga. Sayap yang terkembang tiba-tiba dilipat, bola api kecil bersiap menyembur ke arah banyak rohaniwan yang berpusat di sekitar Paus di tanah...
Hampir bersamaan, dentuman naga yang lebih nyaring tiba-tiba terdengar di belakang Ling Yun! Aura pembunuhan meledak secara tiba-tiba di belakangnya!
