Di benua mana pun, ras apapun, zaman manapun, anak yang mendapat nilai ujian buruk selalu bingung saat ditanya. Ekspresi Dua Perisai Farnorth yang lugu ini tak berbeda dengan anak yang gagal ujian.
Setelah lama ragu, Panglima Tuan Norton akhirnya menjawab dengan menjilat bibirnya: "Yang Mulia Paus, 7 Komandan Legiun gugur, 12 komandan resimen tewas, 379 perwira tingkat komandan pasukan seratus ke bawah gugur, 2087 personel militer biasa menjadi korban..." Norton menambahkan setelah berpikir: "Angka korban luka belum terhitung, jumlah korban tewas mungkin masih akan bertambah."
Ha... Korban sebesar ini ternyata masih data belum lengkap!
Aura yang menekan mencekik tenggorokan setiap perwira senior, di dalam tenda besar hanya terdengar suara napas berat dan desahan para perwira ork yang menelan ludah.
Para perwira senior yang hadir melihat dengan jelas: dalam serangan mendadak musuh kali ini, prajurit tengkorak paling banyak 5000, ksatria naga hanya dua orang dan sama sekali tidak berdampak langsung pada pertempuran di kemah besar. Legiun Mondon yang dijuluki "Bunga Farnorth" kemampuannya stabil di tiga besar di antara puluhan legiun, didukung tiga ksatria naga raksasa dan satu ksatria naga suci di udara. Hasil memalukan seperti ini hanya bisa disebut aib.
Hati Yang Mulia Paus berdarah seperti wajahnya. Kematian personel militer biasa, perwira...bahkan komandan legiun sekalipun sebenarnya bukan masalah besar. Dasar kekuatan Gereja Suci masih kuat, merekrut 8.000-10.000 personel militer atau mempromosikan belasan perwira senior bukan hal sulit. Keunggulan milisi petani dibanding pasukan reguler memang di sini - milisi tetaplah milisi, pilih sembarang kelompok latihan beberapa bulan sudah terlihat rapi. Tapi untuk membangun pasukan baja tak terkalahkan seperti resimen elit Farnorth yang berpengalaman ratusan pertempuran, mustahil tanpa sepuluh tahun.
"Yang tidak bisa diterima oleh Yang Mulia Paus adalah, seorang Ksatria Suci gugur, dua uskup agung berbaju merah meninggal syahid... Apakah mudah mendapatkan pastor tingkat tinggi dan prajurit suci seperti ini? Padahal rohaniwan gereja berjumlah ratusan ribu, lima tahun pun belum tentu bisa menghasilkan seorang pastor yang mampu mencapai kemajuan dua tahap. Sedangkan prajurit tingkat tinggi dengan gelar 'suci'... Jika setiap sepuluh tahun ada satu prajurit taat yang mendapat kekuatan dewa, itu sudah layak dirayakan oleh seluruh gereja! Sayangnya... Apakah rasio setinggi itu mungkin?"
"Jika bukan karena menjaga martabat, jika bukan demi menghormati sekutu minimal, jika bukan karena di utara kota Ulu ada pasukan kuat berkekuatan ratusan ribu yang mengintai, Paus sama sekali tidak ingin menahan amarah di hatinya!"
"Yang Mulia Panglima, lalu apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Apakah ada perintah terbaru dari Staf pangkalan kuat?"
Ini pertanyaan retoris... Perintah dari pangkalan kuat sudah dikirim ke kota Ulu sebelum sampai ke garis depan Hutan Perbatasan. Meski ork setengah darah polos, mereka tahu ini adalah cara Yang Mulia Paus memanfaatkan situasi untuk mengalahkan mereka dengan poker face.
"Benar, perintah pangkalan kuat adalah melancarkan pertempuran terakhir terhadap Pasukan Ekspedisi Chi Aotian." Merton yang lebih lihai daripada Norton segera menyambung topik.
"Kalau begitu... Saya ingin bertanya kepada kedua Tuan, kapan pertempuran terakhir ini bisa dimulai?"
“Yang Mulia tidak perlu khawatir, kami akan melancarkan serangan ke Kota Fan Gang dalam tiga hari.” Begitu kata-kata itu terucap selangkah demi selangkah. Merton yang tidak suka berbasa-basi jelas tidak mungkin lagi memaksa diri mengungkapkan permintaan tambahan seperti meningkatkan level kemampuan tempur pasukan gereja. Jika tidak, mungkin... Yang Mulia Paus benar-benar akan bertanya: "Apakah pertempuran terakhir bisa dimulai dalam sepuluh tahun?"
Bahkan kebenaran pun harus mengalah di hadapan kekuasaan dan tekanan saat ini!
Setelah staf Legiun Farnorth diaktifkan, efisiensinya luar biasa tinggi. Hanya dalam 42 jam, kamp besar dengan 500.000 personel berubah dari pertahanan menyeluruh menjadi serangan terpusat. Dalam 42 jam ini, 19 legiun bertukar posisi, 11 legiun bergerak beberapa li ke utara, ribuan alat pengepungan dipindahkan ke garis depan pasukan penyerang, bersama 2.4 juta panah serta dokter dan Pastor yang ikut dalam pasukan.
Untuk mencegah Legiun Gurun di timur laut mengganggu atau langsung mendukung Kota Fan Gang, staf memobilisasi 100.000 buruh untuk menggali tiga parit sepanjang 25 li yang sejajar, dan menempatkan enam legiun untuk berjaga langsung.
Mobilisasi besar-besaran yang sangat efektif ini membuat Pasukan Ekspedisi Kota Fan Gang, terutama para perwira senior Kesatria Naga Hitam, terpana, muka memerah, hidung terasa pedih - meski Kesatria Naga Hitam dijuluki sebagai salah satu dari Empat Pasukan Elit Kekaisaran, para perwira tahu dalam hati: mustahil melakukan mobilisasi sebesar ini dalam kurang dari dua hari.
Ketika matahari merah ketiga kali terbit dari timur Dataran Bunga, Kota Kuno Fan Gang yang berusia 300 tahun menyambut pertempuran pertahanan pertamanya... Sebenarnya, kota kuno ini dibangun oleh pasukan cadangan di bawah komando Nyonya Chi Tianmeng saat kembali dari ekspedisi gurun. Saat itu musim hujan di Dataran Bunga, Sungai Fan (saat itu bernama Sungai Matahari Terbenam) yang lebarnya mencapai beberapa li mustahil diseberangi. Karena tidak ada kegiatan lain, pasukan ekspedisi membangun kota bersejarah ini.
Menurut penelitian sejarawan pasca Perang Para Dewa, Lin Fan - komandan pasukan cadangan yang memberi nama kota ini dengan namanya sendiri - adalah leluhur Raja Kabupaten Lin He. Tentu saja, Chi Aotian hingga saat ini belum memiliki sarjana besar yang menguasai ilmu lintas zaman seperti ini, termasuk Tayang yang pengetahuannya tentang masa lalu sepertinya hanya terbatas pada bidang agama.
Selain karakter "Fan" yang punya asal-usul, karakter "Gang" dalam nama Kota Fan Gang juga memiliki latar belakang khusus. Di tanah merah Dataran Bunga, jarang ditemukan perbukitan batuan. Kota-kota besar seperti Ulu pun dibangun dengan batu bata dari tanah bakar. Kota Fan Gang merupakan pengecualian. Lokasi asli kota ini adalah hamparan besar batuan sedimen yang terbuka. Pasukan cadangan saat itu membawa puluhan ribu tawanan gurun. Lin Fan memerintahkan tawanan ini untuk menggalinya dengan peralatan sederhana, dan dalam 8 bulan membentuk cikal bakal Kota Fan Gang.
Leluhur Keluarga Lin tentu tidak bisa meramal 500 tahun ke depan maupun ke belakang. Jika tidak, demi Pasukan Ksatria Naga Hitam ratusan tahun kemudian, pasti mereka akan bekerja lebih keras untuk membangun kota ini lebih tinggi beberapa meter dan lebih tebal beberapa chi.
Luka di tubuh Qu Jianhong sudah sembuh lagi... Kini di bawah komandannya ada empat pasukan langsung: satu regu Ksatria Kadal Pasir, satu skuadron Kesatria Naga Tanah, satu batalyon Ksatria Unta - semuanya personel asli Pasukan Ekspedisi berjumlah total 3020 orang. Ditambah satu batalyon Ksatria Unta dari Kekaisaran Gurun yang baru dialihkan, sebanyak 2400 pasukan berkuda.
Sejak melihat pasukan Farnorth mulai mengatur strategi, Qu Jianhong tidak pernah menjauh lebih dari tiga langkah dari Chi Aotian - berebut ingin jadi pasukan pelopor.
Secara topografi, tepi utara Sungai Fan hanya berjarak 1200 meter dari Kota Fan Gang. Pasukan Farnorth yang ingin mengepung kota harus menyeberangi Sungai Fan terlebih dahulu. Tentu saja Pasukan Ekspedisi tidak akan membiarkan musuh menyeberang dengan mudah.
Sepertinya, pasukan Farnorth pasti akan mengerahkan keempat Ksatria Naga ke sisi utara untuk mengamankan posisi, memudahkan pasukan berikutnya menyeberang. Ksatria Naga Suci Xiu Da, ahli legendaris Papan Peringkat Jiwa Perang Tangan Besi Penghalang Sungai, dan Han Han - cukup dengan menempatkan salah satu dari mereka di mana saja sudah cukup untuk mengamankan posisi. Namun untungnya, Pasukan Ekspedisi saat ini juga memiliki ksatria terbang yang sangat tangguh. Naga Ling Yun dan Chi Aotian tidak akan bermasalah melawan Naga Suci, anak panah kelesit di tangan Tuan Qing Luo cukup memberikan tekanan besar pada Tangan Besi Penghalang Sungai atau Han Han, meskipun Huerdu kemampuannya tidak terlalu kuat, tapi cukup untuk mengganggu musuh. Meski tidak bisa dibilang unggul mutlak, setara seimbang masih mungkin tercapai.
Yang jadi masalah adalah pasukan darat?
Sudah bisa ditebak, gelombang pertama yang akan diserang pasti pasukan elite dari elite - pasukan infantri berat manusia beruang Farnorth. Secara alami, manusia beruang sangat memahami air. Berdasarkan data terbatas, suku-suku manusia beruang ini hidup di dekat perairan. Selain musim dingin, mereka menghabiskan setidaknya 8 jam sehari berendam air. Seekor manusia beruang dewasa bisa dengan mudah menyeberangi puluhan li sambil membawa senjata atau peralatan. Apalagi, kedalaman air Sungai Fan di musim dingin kurang dari 2 meter. Prajurit manusia beruang bahkan tidak perlu berenang, cukup menutup kepala dengan perisai berat lalu berjalan menyebrang.
Begitu pasukan manusia beruang berhasil merebut pesisir, diperkirakan lawan akan mengerahkan pasukan zeni manusia untuk secepatnya membangun jembatan apung atau memperkuat tanggul semi-permanen. Proses ini memakan waktu sekitar 2 hingga 3 jam. Kecuali musuh memutar ke hulu atau hilir sungai, yang sebenarnya justru menguntungkan bagi Farnorth karena pasukan yang kelelahan mungkin memberikan kesempatan lain.
Menghadapi pasukan infantri berat manusia beruang, struktur kekuatan Pasukan Ekspedisi hanya mengandalkan Kesatria Naga Tanah dan Ksatria Kadal Pasir yang mampu menghadapi secara frontal.
Chi Aotian akhirnya menyetujui permohonan Qu Jianhong untuk bertempur. Mengenai penempatan pasukan ksatria, menurut saran Tayang, awalnya akan dikonsentrasikan di belakang tembok kota lalu muncul tiba-tiba saat pasukan manusia beruang belum mantap posisinya. Gagasan ini ditolak oleh Chi Aotian dan Qu Jianhong - dengan lebar gerbang Kota Fan Gang, ribuan ksatria yang menyerang diperkirakan bahkan belum bisa keluar gerbang dalam satu jam. Pastor Tayang memang tak bisa diharapkan banyak dalam urusan pasukan ksatria karena bukan ahlinya.
Saat matahari telah naik setengah tiang, Qu Jianhong telah menyusun seluruh pasukan ksatria-nya dalam formasi serangan. Pasukan dibagi menjadi tiga kluster utama: barisan terdepan adalah Kesatria Naga Tanah, di belakangnya tersembunyi regu-regu Ksatria Kadal Pasir - dalam skenario Qu Jianhong, gelombang serangan pertama justru berasal dari Ksatria Kadal Pasir yang berada di posisi kedua.
Di gurun pasir, pasukan ekspedisi benar-benar mengalami kesulitan menghadapi naga palsu ini yang bisa terbang, berlari cepat, bahkan bersembunyi cepat di bawah pasir. Qu Jianhong tentu tidak keberatan berbagi pengalaman langka ini dengan pasukan manusia beruang. Dengan kecepatan terbang kadal pasir dalam jarak pendek, mereka mudah melewati Kesatria Naga Tanah dan melancarkan serangan mendadak dari udara ke musuh - tanpa pengetahuan tentang tunggangan ini, mustahil untuk bertahan. Qu Jianhong bahkan bisa membayangkan kekacauan di barisan musuh saat dihujani serangan dari ksatria kadal pasir yang terbang di udara.
Pasukan besar ksatria unta mengikuti di belakang dua ekor naga palsu utama, memberikan serangan penuh ke musuh sekaligus membersihkan sisa-sisa yang lolos. Susunan formasi tempur seperti ini sudah bisa dianggap sempurna.
Namun kenyataannya, pada hari pertama pengepungan Kota Fan Gang, Qu Jianhong dan hampir sepuluh ribu pasukan kavaleri besinya hanya berjemur di bawah terik matahari selama empat jam sebelum akhirnya mundur dengan malu ke dalam kota.
Menurut Yang Mulia Tayang: "Ini seperti pawai bersenjata besar-besaran, terlihat cukup mengasyikkan."
