Di mata Qing Luo, Komandan Resimen Amy dari pasukan bayaran adalah sosok egois dari ujung rambut sampai kaki.
Di Hutan Peri, demi mendapatkan dukungan ras elf, ia berpura-pura tulus untuk merebut hati Ling Bao'er, lalu kabur memalukan; Saat Pasukan Ekspedisi kembali dengan kemenangan, demi mempertahankan kemewahan, ia mengkhianati pasukan ekspedisi pimpinan Chi Aotian, namun mempertahankan tiga tim sistem Pasukan Bayaran Kecil; Di Kota Langit... Perbuatan semacam ini tak terhitung banyaknya.
Tentu saja, Qing Luo sama sekali tidak akan menyatakan pemikiran seperti ini di hadapan siapa pun. Ini tidak ada hubungannya dengan keberanian, jangan ada yang meragukan keberanian seorang tentara bayaran senior Level S yang mendominasi Papan Peringkat Jiwa Perang, apalagi seorang pemburu top yang telah menumpas nyawa tak terhitung.
Sebagai elf hutan darah murni yang mulia, sebagai Tetua Militer pertama, Qing Luo harus mempertahankan martabat keluarga kerajaan elf. Saat ini, Aimi*Haber telah menjadi bagian dari keluarga kerajaan elf—entah itu sandiwara yang dianggap serius atau sebaliknya, yang jelas Pangeran Sihir Pedang telah naik ke panggung keluarga kerajaan elf. Maka elf hutan lainnya, baik sebagai pemusik pengiring maupun peran-peran pendukung seperti Sheng Dan Jing Mo Chou, harus menjalankan tugas masing-masing untuk menjadi figuran bagi sang tokoh antagonis terhebat di dunia ini.
Untungnya Aimi tidak tahu Qing Luo punya pemikiran seperti ini. Jika tidak, Aimi pasti akan tersenyum manis dan berkata: "Di mata para dewa, semua adalah dewa. Di mata tai, segalanya adalah tai." Lalu menambahkan perlahan: "Sebenarnya Tetua masih kupandang sebagai sosok yang sangat luar biasa."
Sha Ruo menghela napas panjang dan menggelengkan kepala.
Sekarang Sha Ruo juga bingung. Menurut pemahamannya tentang Amy, orang ini tidak pernah pelit—kecuali saat bernegosiasi harga untuk mencari uang. Menurut Amy, mencari uang harus dilakukan dengan ganas, memotong daging terakhir dengan satu tebasan pedang; saat harus membelanjakan uang, harus dilakukan dengan royal, meski seribu koin perak habis akan kembali lagi. Faktanya Amy selalu bertindak seperti ini. Di antara semua pejabat setingkat komandan kelompok di Pasukan Bayaran Kecil, dompet Amy selalu yang paling kosong, seringkali hanya berisi beberapa koin perak.
Tentu saja jangan mengira Tuan Regu akan hidup menderita beberapa hari hanya karena dompetnya kosong. Tuan Regu tidak pernah merasa sungkan. Saat kehabisan uang, awalnya dia akan menggosok-gosok jari ke setiap pejabat tinggi, kemudian cara ini tidak efektif lagi. Tuan Regu selalu terbiasa meraba-raba dompet para wakil komandan secara tidak sadar, sambil bersenandung kecil lagu cabul: "Malam gelap angin kencang saat membunuh, aku selangkah demi selangkah mendekati Jie Qiuxiang..." Setiap ketahuan, dia tetap tak malu dan memberi alasan: Ah, aku sedang tidur berjalan... Sambil bicara, tangannya sibuk menyelipkan benda-benda berkilau ke seluruh tubuhnya.
Demi langit dan bumi, Amy adalah seorang magician tingkat tinggi. Saat mengendalikan sihir, seorang magician harus memiliki sepasang tangan yang sangat lincah. Selain pemanah dan pencuri, gerakan tangannya bahkan tak bisa diikuti oleh mata para ksatria biasa, kesatria naga, atau pendekar pedang besar. Jadi, jika uang tak kembali, hanya bisa pasrah menerima nasib. Wakil komandan keempat yang berasal dari pemanah elf padang rumput sebenarnya bisa mengikuti gerakannya, tapi... Amy selalu menyembunyikan benda-benda ungu berkilau di tempat yang terlalu tersembunyi. Menghadapi sosok legendaris berkarakter jorok tingkat ekstrem (terbukti intelijen Shui Wuhen cukup akurat), sang wakil komandan yang terlalu polos ini hanya gemetaran tak tegas bertindak.
Sha Ruo tak mengerti, mengapa Amy begitu berat hati melepas apel emas?
Secara logika, ada lebih dari 4.000 manusia emas di sini yang sudah memiliki kecerdasan dasar. Leluhur perunggu dulu harus memulai dari kondisi tak berpengetahuan sama sekali sehingga membutuhkan lebih banyak apel emas. Jika Shui Wuhen yakin satu biji apel emas saja bisa meningkatkan kecerdasan seluruh ras elf gelap, maka dua apel emas utuh seharusnya bisa membawa keturunan manusia emas ini setara dengan kecerdasan manusia modern.
Tong Chui tak sabar: "Kenapa? Keluarkan satu apel emas, bagi-bagikan. Tingkatkan sebanyak yang bisa."
"Sisakan satu apel untuk kaum kami." Setelah menarik napas dalam, kurcaci yang kecerdasannya jelas meningkat ini mulai berpuisi:
Kami kurcaci punya kekuatan,
Hei! Kami kurcaci punya kekuatan!
Setiap hari sibuk menambang.
Hei! Setiap hari sibuk menambang.
Menggali bijih kelesit,
Menempa senjata kelas legendaris,
Kemampuan Pasukan Bayaran Kecil berubah total!
Ehai! Berangkat tempur dengan pasukan bersenjata lengkap.
Hei, berangkat tempur dengan pasukan bersenjata lengkap...
Saat Tong Chui sedang melantunkan syair, Ling Bao'er keluar dari dalam dan mendengar lagu ini. Ia membelalakkan mata besar sambil memandang Tong Chui: "Kakek Tong Chui, prajurit bersenjata lengkap sekalipun tak mungkin mengalahkan elf hutan yang punya kemampuan Magister Sihir dan pemanah ulung sekaligus, kan? Lagipula, Kakak Aimi kan Perdana Menteri Kerajaan Peri? Sepertinya Kerajaan Kurcaci tidak memberinya gelar apapun? Selain itu..." Gadis peri itu mencolek pipinya sambil berpikir serius: "Di buku tertulis, harta setelah menikah dibagi rata antara suami istri. Kakak Aimi sudah berkali-kali menekankan bahwa aku istrinya..."
Pusing... Tong Chui benar-benar kalah telak... Tong Chui yang pernah makan apel emas ini tingkat kecerdasannya setara dengan Huo Ensi. Tentu saja dia sudah paham perbedaan krusial antara "nasi matang hasil masakan beras mentah" dengan "bunga jatuh berhasrat mengejar air mengalir, tapi air tak berperasaan terus mengalir".
Meskipun ada pepatah "pria ingin wanita dipisahkan gunung, wanita ingin pria dipisahkan sehelai sutera", namun Tong Chui sudah menyadari bahwa "sutera" antara Amy dan Ling Bao'er kemungkinan terbuat dari kain layar kapal besar 240 dayung, bahkan dilapisi beberapa lapis lem anti air, anti listrik, dan anti api. Jika Ling Bao'er ingin benar-benar terhubung dengan Amy, mungkin harus menunggu kehidupan berikutnya.
Meski sudah memahami logika ini, Tong Chui tak bisa menyangkal bahwa Amy memang pernah "memakan tahu kecil" Ling Bao'er di depan umum - meskipun dalam keadaan terpaksa. Jadi dalam arti ini, Amy seolah harus bertanggung jawab atas masa depan pernikahan Ling Bao'er. Maka, Ling Bao'er sepertinya benar-benar memiliki hak veto atas setidaknya setengah Apel Emas... Sekarang Tong Chui agak menyesal, kenapa dirinya bukan gadis secantik bunga? Saat ini perebutan Apel Emas sudah memasuki tahap kritis yang memerlukan taktik kecantikan.
"Cukup, cukup." Da Qing Shan melambaikan tangan. Bukankah Tong Chui sedang membuat keributan? Masih adakah logika yang bisa digunakan dengan gadis kecil seperti Ling Bao'er? Ini masih bertemu Ling Bao'er, kalau bertemu Nona Ying, Tong Chui mungkin sudah mati kehabisan jiwa.
"Kenapa kamu juga keluar?" Sha Ruo menunduk bertanya pada Ling Bao'er.
Bao'er menghirup hidung kecilnya seperti selir yang tersakiti di istana: "Kakak Aimi... dia tidak menyukaiku lagi... Dia menyuruhku... bermain sendiri di luar."
Di luar perlindungan masih berdiri empat pemimpin suku, melihat mereka sedang asyik mengobrol di sana, tidak tahu apa maksudnya. Akhirnya, tetua Suku Fushui memberi isyarat bertanya.
Sebelum Sha Ruo sempat menjawab, sang istri muda penuh dendam sudah mengkhianati Kakak Aimi tercinta: "Ada surat di dalamnya yang mengatakan tentang sesuatu bernama Apel Emas, setelah memakannya kalian semua akan menjadi pintar. Tapi, Kakak Aimi memilikinya dan masih ragu-ragu."
Dari peristiwa ini terlihat, Ling Bao'er tanpa ragu menghukum keluarga demi keadilan di hadapan prinsip besar. Memang, siapa sangka Ling Bao'er adalah elf hutan yang baik hati dan mulia, sifat-sifat ini mengalir deras dalam sumsum tulang para elf hutan. Tetua Qing Luo yang memahami isyarat Sang Ratu, tetua jujur ini tiba-tiba kesulitan mengendalikan kelenjar tertentu... Langit Maha Melihat...
Sebagai Manusia Emas, sama seperti utusan peri, kebijaksanaan dan pengetahuan mereka bisa diwariskan melalui darah. Empat pemimpin suku sangat sensitif dengan kata "Apel Emas". Jika bukan karena penghalang sihir, mereka hampir saja berseru menggerakkan massa, langsung membawa anggota suku merebut Apel Emas dari Aimi.
"Sebenarnya... aku juga punya firasat, sepertinya kita tidak boleh memberikan Apel Emas kepada mereka."
Yang mengucapkan ini ternyata Da Qing Shan?! Lima anggota Pasukan Bayaran Kecil termasuk Sha Ruo membelalakkan mata melihat Wakil Komandan Utama! Pandangan mereka penuh dengan... ekspresi seolah malaikat terakhir di dunia ini telah jatuh...
Yang lebih parah, bagaimana mungkin seorang Kesatria Naga pria bisa mengatakan "firasat"? Kata ini saja sudah memalukan jika diucapkan perempuan.
Da Qing Shan merasa agak malu dipandangi seperti itu, buru-buru menambahkan: "Jangan tanya alasannya, ini hanya intuisi. Dalam intuisi bisa menangkap sedikit pemikiran Amy."
Tambahan ini malah lebih buruk. Kali ini bahkan Sha Ruo hampir pingsan. Ini masihkah Da Qing Shan yang selalu jujur dan terbuka? Katanya intuisi perempuan paling akurat, kapan pria yang mengandalkan kemampuan dan integritas mulai percaya intuisi juga... Sial!
Singkatnya, di dalam dan luar Perisai Sihir, bagaikan dunia yang terbagi menjadi sembilan tingkat es dan api.
Tiba-tiba Amy keluar dari rumah dengan wajah lelah, menjambak kuncir kecil Ling Bao'er yang sedang asyik menggambarkan ke Empat Ras Emas tentang berbagai keuntungan menjadi orang pintar.
Deskripsi dari gadis kecil yang belum matang secara mental ini membuat Sha Ruo terkejut sampai "mendengar".
Rupanya, kalau orang jadi pintar: kulit jadi putih, suara merdu, wajah tampan, punya banyak anak laki, umur panjang, semua kemampuan meningkat. Suamiku Amy dulunya lebih jelek dari gabungan pria empat ras - kalau malam jalan bareng dia bisa mengusir roh jahat, sampai zombie pun lari terbirit. Tapi setelah mencium Apel Emas, jadilah seperti sekarang...
"Sha Ruo bergumam dalam hati, jika ada begitu banyak manfaat, aku tidak akan bodoh memberikan Apel Emas kepada Empat Ras Emas untuk dimakan, pasti sudah kucuci sendiri dan memakannya, bahkan tidak berani memakannya di hadapan orang lain, harus berbaring di tempat tidur sambil menyelimuti diri dan memakannya diam-diam... Bahkan Da Qing Shan pun tidak boleh kuberi seteguk..."
Jadi ketika Amy keluar menarik kuncir Ling Bao'er, saat mengangkat kepala, dia melihat di luar perlindungan tiba-tiba muncul ribuan jari tengah... Tegak lurus seperti tiang aib. Orang berani seperti Amy pun hampir menjatuhkan dagunya ketakutan.
Da Qing Shan di luar mengedipkan mata dua kali ke arah Amy, membuatnya paham bahwa karena pengkhianatan kepala rumah tangga nomor satu Pasukan Bayaran Kecil, posisinya sekarang telah jatuh dari pemimpin rakyat menjadi musuh bersama. Hidup atau mati, jangan berharap bantuan siapapun termasuk dirinya.
Amy tersenyum, saat ini dia berada di dalam penghalang sihir, selama tidak keluar, empat ras ini sekalipun berkumpul semua tenaga manusia tidak akan bisa masuk. Jadi, dia sangat percaya diri.
"Sha Ruo, tenangkan semua orang. Hari ini sudah cukup larut, besok kita mulai transmisi resmi." Amy sepertinya sudah melupakan inti permasalahan.
"Lalu... Apel Emas..." Sha Ruo terpaksa mengingatkan lagi, dia tidak tega melihat Amy menjadi egois.
"Menurutku lebih baik diberikan kepada Elf Hutan dan Ksatria Kurcaci." Amy berkata seperti membicarakan hal biasa yang paling biasa.
Di dalam dan luar penghalang sihir, semua orang kecuali Da Qing Shan tidak percaya pada telinga mereka sendiri. Termasuk Anqiu Sheng, seorang pejabat muda Pasukan Bayaran Kecil yang selalu menjadikan Amy sebagai panutan. Tangan pemuda yang memegang pedang itu tiba-tiba bergetar hebat. Dalam hatinya, Tuan Regu selalu mengutamakan kepentingan dunia, bagaimana mungkin...
Amy tersenyum tipis tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia berbalik dan kembali ke dalam rumah, sambil menguap dalam perjalanan. Tampak jelas bahwa setelah masuk ke dalam rumah, ia bersiap untuk pertemuan rahasia dengan Zhou Gong.
Qing Luo menatap punggung Amy, senyum di sudut bibirnya semakin mengeras. Sebuah senyum sinis.
Empat anggota Suku Emas di luar tidak mengerti apa yang terjadi, segera memberi isyarat bertanya pada Sha Ruo dan Ling Bao'er. Kedua gadis itu tidak tahu bagaimana menjawab. Seketika, anggota Suku Emas pun paham. Aura kemerosotan segera menyebar di antara mereka, terutama di kalangan beberapa kepala suku. Setelah beberapa waktu bergaul dengan para Petualang dari Pasukan Bayaran Kecil, mereka sebenarnya menyadari masalah terbesar suku mereka adalah kecerdasan. Hal yang sama, bagi para Petualang bisa dengan mudah ditemukan solusinya, sedangkan bagi anggota suku mereka mungkin perlu dicoba berulang kali.
Jika hal ini tidak diubah... meski bermigrasi ke benua, Suku Emas mungkin akan menghadapi tragedi.
Selain itu, mereka juga sama sekali tidak mengerti, Amy yang selalu terlihat ramah dan tidak pernah tertawa, setiap ada masalah, bocah lelaki ini selalu yang pertama maju, mahir dalam trik sulap, memiliki wajah yang tampan dan karakter yang baik. Jika saja bukan karena "harimau betina kecil" di belakangnya yang terlalu galak, banyak anggota suku akan menjadikannya calon menantu nomor satu. Bagaimana bisa tiba-tiba... menjadi begitu egois.
Di dalam ruangan, Amy bisa menebak apa yang akan terjadi di luar. Sama seperti Da Qing Shan, dia memiliki firasat bahwa hal ini jelas tidak sesederhana itu.
Kekaisaran Sihir yang telah berdiri lebih dari 2.000 tahun, hampir tidak pernah melakukan hal baik. Justru mereka melakukan banyak hal yang melanggar hukum alam. Jika tidak, mustahil mereka bisa memiliki begitu banyak musuh, termasuk Shui Wuhen yang bahkan tidak memiliki kesan baik terhadap Kekaisaran Sihir. Amy sulit percaya bahwa Kekaisaran Sihir akan dengan sukarela melakukan begitu banyak hal untuk Suku Emas.
Sambil berpikir, malam pun tiba. Beberapa hari terakhir ini, terus-menerus mengaktifkan formasi teleportasi dengan sihir, meskipun ditopang kristal, namun menyesuaikan kecepatan transmisi dan menyeimbangkan kekuatan sihir juga membutuhkan konsentrasi tinggi. Kelelahan mulai menggerogoti dari dalam... Untuk pertama kalinya Amy merasakan, kursi kayu bundar ini ternyata bisa membuat tidur begitu nyaman...
