"Tuan Yang Mulia, sebagai ungkapan terima kasih atas dukungan Anda kepada keempat suku kami, semalam kaum kami bekerja keras membuat hadiah kecil ini. Mohon diterima dengan rendah hati." Sha Ruo menerjemahkan di samping.
Amy mengamati topi itu dengan saksama. Perspektif estetika benar-benar tak terpisahkan dari tingkatan budaya dan etnis. Topi ini tidak bisa dibilang jelek, tapi jika dibandingkan dengan kerajinan tangan bangsa padang pasir yang paling ahli dalam sulaman di Benua Eminoll, bahkan belum layak disebut setengah jadi.
Sekilas terlihat, topi ini terbuat dari jaring ikan paling halus dan bulu-bulu dari punggung wanita Suku Emas. Benang kuning, biru, putih, dan merah disulam berlapis-lapis rapat, meski di banyak bagian batang bulu putih yang jelek masih terlihat. Ukurannya juga terlalu kecil, mungkin hanya muat dipakai di kepalan tangan.
Mengikuti adat Suku Emas, Amy menyatukan kedua tangan menjepit topi kecil itu, lalu membungkuk hormat kepada keempat tetua sambil menyatakan terima kasih dan bersedia menerima hadiah yang "sama sekali tak pantas" ini.
Keempat pemimpin seketika menunjukkan ekspresi gembira di wajah mereka. Dengan kaki rapat, mereka melompat-lompat ke tanah lapang dan membentuk pose spektakuler. Bintang Terapung bersama tiga gadis cantik dari suku lainnya berjalan mendekat, tangan gemetar membuka topi sederhana di telapak tangan Amy perlahan-lahan...
Ah?! Semua Petualang terkejut bukan main!
Seiring jari mungil gadis Suku Fushui yang membalik perlahan, Amy menyadari kesalahannya - dan itu kesalahan fatal.
Alasan kerajinan kecil itu tampak buruk hanya satu - itu bukanlah topi. Lebih dari itu, ini bahkan bukan bagian depan melainkan sisi belakang.
Yang pertama terungkap adalah sepasang kepingan hijau zamrud berkilauan. Di tengahnya, terdapat ranting tipis warna kuning lembut yang melengkung ke kedua sisi seperti antena. Semakin dibalik, muncul lagi sepasang kepingan hijau... Dua pasang zamrud hijau dan ranting kuning lembut membentuk pola kupu-kupu sempurna.
Amy menyipitkan matanya, dari pupil yang tampak kabur itu tanpa sengaja memancarkan kilatan tajam. Sebagai orang yang menanganinya, Amy sangat familiar dengan kupu-kupu ini. Saat Daifu dengan enggan menyelipkan dua Apel Emas ke dalam pelukannya, Amy memperhatikan bahwa kedua apel itu masing-masing masih memiliki sepasang daun hijau gemuruh seukuran kuku ibu jari. Sayap kupu-kupu ini jelas merupakan gabungan dari empat daun itu, dengan garis urat daun yang masih terlihat jelas. Yang paling menakjubkan, empat daun ini terdiri dari dua besar dan dua kecil, menyusun bentuk kupu-kupu seperti karya ahli pengrajin. Sedangkan sepasang antenanya jelas merupakan gagang buah dari Apel Emas tersebut.
Empat gadis Suku Emas tetap diam, terus membalik halaman...
Sekarang, Amy hanya bisa mengucapkan "takjub" untuk menggambarkan kerajinan tangan perempuan Suku Emas. Tidak heran, setelah hidup bertahun-tahun di pulau terpencil dimana semua pekerjaan berat ditanggung pria, kaum wanita hanya tersisa kegiatan menjahit dan memperbaiki. Sulit bagi keterampilan menjahit mereka untuk tidak menjadi sempurna.
Sehelai pita beludru (benar-benar beludru dalam arti sebenarnya) selebar tiga jari, berwarna perak, emas, biru, dan merah. Jelas terlihat ini terbuat dari bulu halus di bawah rusuk gadis-gadis Empat Klan Emas. Dari sudut matanya, Amy bisa melihat bintik-bintik merah masih merembes di bawah rusuk Fu Xing. Tanpa perlu disentuh, pita ini terlihat begitu halus dan licin sampai-sampai... nyamuk yang hinggap pun akan terpeleset. Keempat warna ini terjalin membentuk rangkaian gambar - tepatnya adegan Amy menyelamatkan orang dengan memuntahkan darah di alun-alun. Warna-warnanya pas, bahkan darah keemasan yang dimuntahkan itu terlihat sangat hidup.
Di bagian belakang pita, terdapat gambar Empat Klan Emas yang sedang memakan Apel Emas. Di kedua sisi pita terpasang dua baris manik-manik kristal sihir biru muda - asal usul manik-manik ini sudah jelas, membuat hati Amy sakit sampai ke tulang sumsum.
Para gadis tetap diam, terus membalikkan halaman ke luar.
Bulu demi bulu terbalik, total 28 bulu berwarna empat jenis, terbagi menjadi empat lapisan. Lapisan pertama mengelilingi pita beludru setinggi sekitar satu sentimeter. Di tengah pita beludru ke depan adalah lapisan kedua dengan ketinggian serupa. Di bagian paling depan pita beludru, sekitar seperempat lebarnya, ada lapisan ketiga setinggi dua sentimeter. Di ujung paling depan pita, tepatnya di posisi kupu-kupu, terdapat empat bulu panah berwarna berbeda, masing-masing satu warna, mekar seperti kipas merak...
Sampai sekarang, Amy sepenuhnya menyadari bahwa ini sama sekali bukan topi bulu kasar, melainkan sebuah mahkota yang sangat megah dan memiliki nilai tertinggi di seluruh dunia manusia.
Dua apel emas yang tak ternilai harganya, segenggam besar kristal sihir sebesar kepalan tangan yang menyimpan kekuatan magis tak terbatas - semua berubah menjadi mahkota ini...
Pikiran paling polos Amy saat ini adalah segera meninggalkan pulau sialan ini, membuang pedang raksasa meteor biru tua, merampas tiga pisau dapur paling murah dan kokoh dari toko kelontong, menyelipkan satu di ikat pinggang, memegang dua di tangan, lalu menebas setiap benda bergerak sampai berlumuran darah untuk meredakan sakit hatinya!
Tapi... ini tidak sesuai dengan citra tua Amy yang sekarang.
Da Qing Shan dan Sha Ruo juga melihat topi ini... Keberuntungan Amy benar-benar luar biasa. Baru keluar-masuk Kota Langit, dua mahkota sudah jatuh menimpanya. Mahkota elf gelap ditolaknya, tapi mahkota Empat Suku Peninggalan Zaman Keemasan ini sepertinya mustahil ditolak - dia sudah menganggukkan persetujuan. Membatalkan janji yang baru diucapkan bukanlah gaya Amy. Pasti para pemimpin Empat Suku Keemasan ini berterima kasih pada Amy, makanya melakukan hal ini. Kini efek apel emas benar-benar instan, suku Keemasan bukan hanya menjadi sedikit lebih pintar... Mereka langsung bisa menipu Amy si Otak Emas, ini jadi iklan terbaik untuk apel emas.
Perasaan Amy sekarang seperti "orang bisu menelan kepahitan". Sebagai tentara bayaran senior, integritas adalah salah satu kebajikan terbesar yang dimiliki Amy. Sekarang, dia hanya bisa menggelengkan kepala dan menelan kepahitan itu.
Baru saat ini para Petualang menyadari pose yang susah payah dibentuk oleh empat kepala suku. Tampaknya, mereka menyerupai burung - satu orang membentuk sayap, satu orang membentuk tubuh burung, sementara dua lainnya menjorokkan pantat dan memutar payudara untuk membentuk kepala dan ekor burung.
Ini apa? Amy berkeliling mengitari empat tetua, sama sekali tidak mengerti maksud mereka.
Empat gadis berkerumun dari belakang, sambil menggerakkan kedua tangan mereka, mengucapkan dua kata terputus-putus dalam bahasa manusia kuno: "Deng ji... Deng ji..."
Ah?! Ternyata upacara penobatan kaisar zaman kuno adalah seperti ini... "Deng ji" (penaikan ayam), ayam jantan atau betina? Mengingat gambar dua burung kecil di bawah sepatu... Amy tak bisa menahan air liur dan menyemburkannya ke mana-mana. Sha Ruo juga tersadar, memeluk perutnya sambil bersandar pada Da Qing Shan sambil tertawa terbahak-bahak.
"Gadis kecil, tertawa berlebihan akan merusak wajahmu," kata Amy dengan serius sambil menoleh ke Sha Ruo, seperti kakek tua: "Terjemahkan untukku."
“Karena kalian menginginkan aku menjadi Raja Suku Emas, maka dengan berat hati aku akan duduk di sini beberapa hari. Ayam ini tidak akan kunaiki sekarang, terutama karena pantatku terlalu kecil, takut jatuh. Sekarang, sebagai raja, aku akan mengeluarkan perintahku. Pertama, mulai sekarang seluruh anggota empat suku harus melakukan transmisi kembali ke benua dan menetap di Hutan Peri. Kedua, dilarang keras memulai perang dengan alasan apapun terhadap peri hutan yang baik hati. Ketiga, menerapkan keluarga berencana – setiap perempuan wajib melahirkan 10 anak, dan setiap malam harus tidur lebih awal bersama suami.” Amy tertawa sendiri saat menyebut poin terakhir, anggota Suku Emas memang terlalu sedikit.
Empat pemimpin besar melihat Amy mengenakan mahkota dan isyarat Sha Ruo, dengan gembira berhenti menjadi ayam. Mereka mengatur seluruh anggota suku dalam empat formasi kotak untuk memberikan penghormatan.
“Apa ini?” Penyihir Suku Fushui menunjuk Pedang Batu Meteor Biru di punggung Amy. Sejak di Pulau Fushui, benda ini sudah menarik perhatiannya. Karena Amy belum pernah menggunakannya, rasa penasarannya semakin besar. Sebagai pemimpin, dia menjaga etika dengan tidak bertanya. Tapi sekarang saat mengangkat Amy sebagai raja, sebagai pejabat, dia perlu menanyakannya.
“Pedang!” Sha Ruo bingung cara menjelaskan, langsung menyebut namanya: “Ini senjata kesukaannya, sangat kuat dan tak terkalahkan. Juga disebut pedang besar, pedang panjang, pedang raksasa.”
"Pedang? Pedang Besar? Pedang Panjang? pedang raksasa?" Empat pemimpin bergumam serentak. Kini mereka sudah bukan Pemimpin Besar ras lagi, jadi boleh berbicara.
"Kalau begitu." Setelah berdiskusi singkat, keempat pemimpin memberi isyarat serius ke Sha Ruo: "Sebagai manusia kuno, kami memutuskan menyatukan empat suku menjadi satu. Mulai sekarang kami tak lagi disebut Fusui..." "Tingfeng" "Daohuo" "Houtu"... Para tetua mengucapkan nama asli suku mereka satu per satu dengan tegas, lalu berteriak sambil berisyarat: "Manusia Pedang! Mulai sekarang, empat suku kami hanya punya satu nama - Manusia Pedang, Manusia Pedang, Manusia Pedang Besar!"
Plak... Kali ini Amy lebih menderita. Setelah susah payah menelan air, mendengar nama khas "Manusia Hina, Manusia Hina, Manusia Hina Besar", dia tak tahan menyemburkan sisa air dari perutnya. Ternyata "sembilan dari sepuluh nyawa hilang" malah jadi Raja Manusia Hina Besar. Amy saat ini benar-benar ingin mati - mati dengan cara yang paling mengenaskan...
"Hmm... Hmm..." Amy mengusap jakunnya sambil melotot ke Sha Ruo: "Sha Ruo, meski tadi kusebut kau 'gadis kecil', jangan kau perlakukan aku seperti ini. Tolong, bisakah ganti nama?"
"Ganti nama?" Empat pemimpin bingung membaca terjemahan Sha Ruo. Ternyata Kanjeng Raja tak suka nama ini. Kepala Suku Houtu menepuk dahinya: "Bagaimana kalau Manusia Pedang Panjang?"
“Changjian Ren？Chang Jianren？” Amy hanya bergumam dua kali lalu menggelengkan kepala, ini lebih buruk daripada disebut Raja Penghina. Dari namanya saja orang bisa tahu ini hanya penghinaan sesekali, masih jauh lebih baik daripada penghinaan panjang atau penghinaan sehari-hari.
“Masih tidak suka? Baginda Raja ini agak sulit dilayani.” Empat pemimpin saling pandang. Tetua Suku Pendengar Angin maju sambil menepuk dada: “Tinggal satu nama terakhir, Julukan Pedang Raksasa! Paduka akan menjadi Raja Pedang Raksasa!”
Mati kau! Amy tak perlu terjemahan Sha Ruo. Dari suku kata yang diucapkan tetua itu, dia langsung paham artinya. Sekarang dia ingin mencabut benda hina itu dari punggungnya dan melemparkannya ke tetua Suku Pendengar Angin sampai hancur berkeping-keping.
Da Qing Shan dengan penuh perenungan berkata: “Aku paham sekarang mengapa di berbagai kekaisaran, batalion pendekar ditempatkan di posisi terendah dalam konfigurasi pasukan... Bahkan... hanya personel militer terburuk yang menjadi pendekar. Ternyata... semuanya ksatria hina ya?”
Sambil bicara, Da Qing Shan mengeluarkan Phoenix Emas dan mengayunkan dua kali: “Untung aku dengar nasihat Paman Chi, sekarang sudah jadi Kesatria Naga, bukan lagi penghina. Tapi... Amy, kamu malah sengsara. Kau bukan hanya Pangeran Sihir Pedang Kerajaan Peri, tapi juga pemimpin empat klan pedang Pasukan Bayaran Kecil. Sekarang sudah ada yang bilang kau jadi Penghina Terbesar di Dunia! Sepertinya... seratus tahun lagi orang tua ini pasti akan dijuluki Leluhur Penghina.” Da Qing Shan bahkan mengeluarkan decikan lidah khas ekspresi Amy.
Amy tahu ini balas dendam terang-terangan Da Qing Shan, jadi dia mengabaikannya saja.
Namun... jelas Apel Emas juga memiliki kekuatan mengubah kebusukan menjadi keajaiban pada tubuh Da Qing Shan. Orang jujur ini hari ini bicara lebih banyak dari biasanya: "Aku selalu tidak mengerti istilah seperti Jianmo, Pangeran Jianmo. Selasa merasa penggunaannya salah. Sekarang akhirnya mengerti maksudnya. Mo (iblis) pasti selalu jahat dan hina, misalnya iblis, siluman cabul, siluman jahat... Jianmo tentu berarti..."
"Pergi mati!" Amy akhirnya tidak tahan. Dia menendang dengan kaki terbang, tapi dengan mudah dihindari Da Qing Shan. Amy lupa satu hal: tubuh orang tua ini sekarang berusia 60-70 tahun, mana bisa menandingi tulang dan otot Da Qing Shan?
Sha Ruo tersenyum melihatnya. Dia tahu Da Qing Shan jarang melontarkan candaan seperti ini. Alasannya hanya satu: Amy baru saja keluar dari keadaan sembilan dari sepuluh nyawa hilang. Ini sebenarnya bentuk perilaku yang tidak biasa dari Da Qing Shan.
"Bagaimana kalau tetap disebut Suku Emas? Agar sejarawan tidak lupa akar." Yang dimaksud Amy dengan "sejarawan" tentu merujuk pada manusia di Zaman Perunggu.
Mendengar maksud Kanjeng Raja, Empat Pemimpin Besar tentu tidak mempermasalahkan kehilangan nama megah seperti Orang Hina, Manusia Hina Besar, atau Raksasa Hina yang penuh semangat. Mereka menarik semua anggota suku, membentuk empat formasi kotak untuk menyembah. Amy ingin menghentikan tapi gagal... Sudah tua...
Berikut terjemahan Sha Ruo：
“Raja yang agung dan murah hati, kemurahan hati Anda hanya bisa disaingi oleh awan bergulung, keluasan hati Anda hanya setara dengan lautan luas, prestasi Anda laksana bintang-bintang berkilau di sembilan langit. Ras kuno yang terlupakan ini bersedia mengikuti bagaikan pedang lurus di tangan Tuanku, meretas segala rintangan, dan selamanya menjaga di sisi Tuanku.”
Seketika, mulai dari anak yang baru bisa berjalan hingga orang tua yang bergulat dengan maut, mereka bergemuruh bagaikan ombak menyembah dengan kepala menyentuh tanah. Setiap kali kepala terangkat dan tertunduk, tiga suku kata bergema "De Ya Sa..." Setelah tiga kali menyembah, barulah mereka berdiri dipimpin para pemimpin.
"Menurutmu, apakah penampilan bisa kembali seperti semula?" tanya Da Qing Shan sambil melihat empat pemimpin besar mengatur anggota suku untuk persiapan teleportasi.
Amy tersenyum, seolah yang dibicarakan adalah orang lain: "Urusan macam apa ini kau pikirkan? Bukankah ini tugas Asisten Komandan zona perang utara Eminoll dan Wakil Komandan pertama Pasukan Bayaran Kecil? Aku bukan perempuan kecil. Lagipula, wajahku sekarang masih lebih baik daripada pastor jubah hitam di Pasukan Ekspedisi itu, benar kan, Tetua Qing Luo?"
Qing Luo hanya bisa mengangguk pasrah, membandingkan ketampanan dengan Tayang... Lebih baik membandingkan dengan babi saja.
Setelah berdiskusi singkat, Da Qing Shan, Sha Ruo, Qing Luo dan dua lainnya membawa rusa pertama yang melompat ke lingkaran sihir teleportasi. Amy berangkat terakhir, harus membawa kristal sihir berharga itu.
"Jika kristal sihir tidak bisa bertahan hingga akhir, maka Anqiu Sheng dan Da Qing Shan harus mencari cara untuk mengambil kembali dan mengirim kristal baru." Selanjutnya, empat klan Emas melakukan transmisi 20 orang per kelompok. Hanya dalam dua jam, alun-alun yang sebelumnya riuh rendah menjadi sepi, hanya tersisa beberapa pemimpin, empat gadis termasuk Fu Xing, Amy, dan Ling Bao'er yang lengket.
"Kalian pergi dulu, aku akan mengumpulkan kristal ini dan segera menyusul." Amy menyuruh Ling Bao'er menyampaikan pada Fu Xing. Produksi kristal sihir sangat rendah, terutama kristal sejernih ini yang sangat menarik bagi setiap penyihir. Seorang Magister Sihir biasa bisa meningkatkan kekuatan tempur berkali-kali lipat dengan menyematkan kristal seukuran telur di tongkat sihirnya. Jika perisai magis Skambray tidak hancur, kristal sebesar kepalan tangan seperti ini mustahil didapatkan.
Keempat pemimpin dan tiga gadis lainnya satu per satu menghilang dalam lingkaran sihir. Fu Xing membelalakkan mata menanyakan apakah masih ada tugas lain.
Amy berpikir sejenak, memberi isyarat padanya untuk menunggu. Kemudian mengeluarkan tiga tali sangat tipis dari tas perlindungan, membuat simpul hidup di setiap ujungnya, lalu dengan hati-hati memasang simpul itu pada kristal di sekeliling formasi teleportasi sihir.
“Kita bertiga, masing-masing pegang satu tali, berdiri di luar formasi teleportasi. Lalu, aku akan berhitung satu, dua, tiga, kita lompat ke dalam bersama! Baobe, kamu harus jelaskan baik-baik ke Fu Xing.” Amy tidak tahu apakah metode ini akan berhasil. Tapi baginya, meninggalkan enam kristal di sini sama sekali tidak mungkin. Andai kekuatan sihirnya tidak begitu lemah saat ini, pasti dia sudah mencabut kristal-kristal itu lebih dulu.
Pada kebanyakan kasus, rencana manusia takkan mengalahkan takdir langit. Kali ini, nasib sial kembali menimpa Amy yang terjebak dalam "kebanyakan kasus" ini. Ini salahnya sendiri - dua gadis di sampingnya, satu peri dan satu remaja ras emas berusia 16 tahun, memiliki kelincahan luar biasa. Mendengar hitungan ketiga yang tegas dari Amy, mereka langsung melompat ke formasi teleportasi dengan gesit.
Yang menjadi beban justru Amy. Sang Yang Mulia Otak Emas sekarang adalah makhluk aneh: otak remaja 24 tahun dalam tubuh paruh baya 50-60 tahun. Saat hitungan ketiga, kakinya tak bisa mengimbangi perintah otak untuk melompat. Enam kristal terseret masuk ke lingkaran sihir dalam dua gelombang. Formasi teleportasi raksasa ini hanya aktif saat ada manusia utuh masuk. Cahaya di lingkaran sihir langsung meredup, lalu nyaris mati saat Amy akhirnya terjatuh sepenuhnya ke dalam.
Kilau hijau kebiruan berputar-putar melewati wajah Amy, Ling Bao'er, dan Fu Xing. Beberapa saat kemudian, cahaya berheliks itu berangsur menghilang.
Ha?! Siapa kamu?
Lingkaran Sihir di dalam, Amy di luar Lingkaran Sihir dan para penjaga saling menatap dengan mata terbelalak! Kedua pihak sama-sama memancarkan pertanyaan yang identik dari sorot mata mereka.
