Apa? Ternyata dia?
Amy hampir menjatuhkan dagunya ke lantai. Tak disangka, di antara kenalan lama yang ditemuinya di sini, ternyata ada Lao Luo Ke - salah satu penerus tahta Kerajaan Kurcaci Hutan! Dalam Perang Sihir-Senjata, dua kerajaan kurcaci dan Kekaisaran Sihir mengikat permusuhan berdarah. Menurut statistik tidak lengkap, populasi kedua kerajaan kurcaci menyusut tiga puluh persen selama perang seratus tahun lebih itu. Amy selalu mengira, bahkan jika semua kekuatan di dunia menghadiri upacara restorasi ini, kerajaan kurcaci takkan mengirim satu orang pun.
"Lalu Amy segera melihat ada orang lain di belakang Lao Luo Ke yang sedang membawa kursi, ternyata adalah Baiyi A Feng! A Feng baru saja melewati ambang usia 40 tahun memasuki puncak usia, dibandingkan delapan tahun lalu bahunya lebih lebar dan tubuhnya lebih kekar, yang tidak berubah adalah senyum bijaksana seperti orang tua yang selalu dimiliki A Feng.
"Senior." A Feng mengangguk sambil tersenyum: "Kami berdua masuk terlambat, melihat tempat Senior kosong, tidak tahu apakah boleh bergabung?" Sambil berkata, dia menyentil tumit Lao Luo Ke.
"Hai... senior apa, selama masih manusia dan hidup, bahkan jika itu magister besar sihir sekalipun, tetap juniorku." Kurcaci tua itu tidak peduli, penyihir berjubah abu-abu jelas tidak bisa menepuk dada mengaku bukan manusia atau mengaku sebagai arwah tak bersalah.
Penyihir berjubah abu-abu juga tersenyum, hanya ada kecurangan dalam senyumnya: "Memberikan tempat duduk untuk pahlawan termasyhur di Papan Peringkat Jiwa Perang adalah kehormatan bagiku. Meski lebih tua beberapa tahun, tetap harus mau."
A Feng dan Lao Luo Ke sama-sama terkejut, orang ini benar-benar pandai membual, tapi bagaimana dia langsung mengenali identitas asli mereka?
"Senior, apakah kita pernah bertemu? Bagaimana Senior tahu tentang kami?"
"Hehe, Baiyi A Feng yang legendaris dan Lao Luo Ke dengan Kapak Darah Kilat, jika aku belum pernah mendengar namanya, berarti aku terlalu kurang pergaulan." Penyihir berjabat abu-abu menggeser kursinya sedikit, mengisyaratkan kedua tamu tak diundang untuk duduk: "Apakah kalian... duta besar dari Kerajaan Kurcaci Hutan?"
“Siapa sebenarnya Anda? Mengapa tahu sedetail ini?” A Feng benar-benar bingung, mereka berdua baru tiba tergesa-gesa di Pulau Biru Tua sore ini, belum bertemu siapa pun.
“Haha...” Magister Besar berjubah abu-abu tertawa: “Pertemuan dalam hidup tak perlu saling mengenal.” Sambil berkata, dia mengeluarkan puluhan gulungan sihir dan mendorongnya ke dua petarung Papan Peringkat Jiwa Perang: “Berjodoh, terima gulungan ini sebagai hadiah perkenalan.”
Lao Luo Ke dan A Feng tertegun lagi. Sebagian besar gulungan sihir bisa dibeli di toko peralatan dengan harga mahal. Belum pernah ada yang memberi hadiah tumpukan gulungan sihir saat pertama bertemu. Sekilas dilihat, sebagian besar gulungan berisi sihir tingkat dua dan tiga, tak sedikit sihir level empat-lima, hanya beberapa gulungan sihir tingkat satu untuk mendeteksi siluman. Gulungan-gulungan ini setara dengan minimal 2.000 koin emas.
Penyihir berjubah abu-abu tetap tersenyum. Rupanya kedua Senior lupa pernah ada yang mengeluarkan gulungan deteksi siluman saat pertemuan pertama dulu.
Gulungan di tangan Amy sebagian besar disegel oleh Naga Suci. Tumpukan di meja ini terlihat oleh banyak orang yang penasaran. Kebanyakan mengira penyihir ini adalah salah satu pimpinan Guild Penyihir, karena mustahil memiliki begitu banyak gulungan sihir tingkat menengah-tinggi. Setiap spirit magis yang melayang dari gulungan membuktikan kualitasnya yang luar biasa.
“Kami memang utusan Kerajaan.” Mata A Feng berpindah dari gulungan, sebagai mantan penyihir yang menjadi pendekar, dia paham nilai gulungan ini: “Ada yang bisa kami bantu?”
“Kenapa aku ingat, Kerajaan Kurcaci dan Kekaisaran Sihir punya sejarah pertikaian mendalam. Kali ini malah mengirim utusan untuk ucapan selamat? Jangan-jangan ada maksud tersembunyi?” Penyihir Jubah Abu-Abu menekankan kata "sejarah pertikaian", suasana di meja langsung menegang.
“Hehe. Kedatangan kami memang punya tujuan.” Lao Luo Ke mengerlingkan bagian putih matanya ke arah Penyihir Jubah Abu-Abu, sementara A Feng tetap tersenyum ramah menjawab: “Ada pepatah terkenal, Yang Mulia pasti pernah dengar. Antar negara, tak ada teman abadi, hanya kepentingan abadi. Kedatangan kami tentu juga bermotif kepentingan.”
Magister Besar Jubah Abu-Abu takkan percaya omong kosong ini. Selama kurcaci masih hidup, kata "kepentingan" takkan pernah lepas dari hati mereka. Mereka ras paling jujur dan mulia di kolong langit — makanya A Feng buru-buru menjawab pertanyaan semacam ini.
“Apakah Baginda Raja Kurcaci Pegunungan, Yang Mulia Perapian, juga mengirim utusan?” Penyihir Jubah Abu-Abu menatap tajam sambil bertanya.
"Tentu saja, kita seharusnya berurutan." Senyum A Feng terlihat dipaksakan. Setiap kata yang diucapkan penyihir berjubah abu-abu ini terkesan merendahkan, seolah segalanya berada dalam kendalinya. Yang lebih mengerikan, penyihir berjubah abu-abu ini jelas musuh. Di belakangnya berdiri dua petugas Guild Penyihir dengan sikap hormat seperti sedang melayani tokoh penting. Mungkin... penyihir ini datang untuk mengingatkan dua kerajaan kurcaci agar tidak melakukan gerakan mencurigakan selama upacara besar ini?
"Baiklah, silakan lanjutkan obrolan kalian. Setelah upacara penobatan Kanjeng Raja, kita akan berbincang lebih lanjut." Amy berkata sambil memanggil dua gadis kecil untuk meninggalkan bar.
Lao Luo Ke mengusir penyihir berjubah abu-abu itu dengan dengusan keras: "Bajingan tua itu selalu tersenyum licik, mengapa kau masih menghormatinya? Aku tak pernah percaya ada orang baik di antara penyihir."
"Hehe, apakah senyum licik berarti jahat? Apakah semua penyihir jahat? Jangan lupa, Magister Lei Ge juga seorang magister. Si licik Amy pun punya identitas sebagai penyihir." A Feng menepuk bahu teman lamanya. Tiba-tiba, sesuatu terlintas di pikirannya, tapi setelah lama mengerutkan alis, ia tak bisa mengingatnya.
Di markas besar Guild Penyihir, selain Magister Besar Zihui, kelima tetua lainnya hadir. Ning mendengarkan Magister Sihir menceritakan secara detail semua kejadian di bar. Kelima tetua mengerutkan alis mereka sambil memandang kristal sihir di atas meja yang memancarkan sembilan warna cahaya, tak ada yang bisa memahami asal-usul Magister Sihir berjubah abu-abu ini. Ao Guang menanyakan kembali sikap Mingya terhadap dua gadis tersebut, yang dijawab satu per satu oleh Magister Besar Ning.
"Memberikan gulungan level empat-lima?" Magister Ao Guang menggerakkan bibirnya: "Sangat royal. Saya sudah memeriksa semua catatan promosi dalam 1000 tahun terakhir, tak ada jejak orang ini."
"Hmm. Orang ini benar-benar luar biasa. Baru tiba di Pulau Biru Tua sudah membuat kehebohan, bahkan membuat Zihui linglung antara menangis histeris dan tertawa bego. Selama ini, baru kali ini aku meragukan gender Zihui. Memang aneh kenapa selama ini dia tak mencari istri." Yang menyambung pembicaraan adalah satu-satunya magister sihir atribut angin di antara enam tetua. Di posisinya ini, dia sudah menjabat 10 tahun. Nama aslinya konon Chu Liuxiang, tapi kini semua orang lebih mengenal gelar kuno yang dia ambil: "Pencuri Hebat", yang termasyhur di seluruh dunia.
"Dalam Perang Para Dewa, Pencuri Legendaris yang termasuk dalam Tiga Jenderal Legendaris juga merupakan sosok legendaris. 20 tahun lalu, ketika dia menyebarkan kabar melalui Bar Pohon bahwa dirinya akan pensiun dan memasuki Pulau Biru Tua, seluruh pria di Benua Eminoll bergemuruh. Saat itulah orang-orang baru menyadari bahwa Guild Penyihir Pulau Biru Tua benar-benar tempat yang baik untuk memberantas kejahatan."
"Hah... Pencuri Legendaris, ini tidak baik." Magister Ao Guang benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa dengan magister sihir atribut angin ini: "Kita sedang membicarakan hal serius. Ngomong-ngomong, bagaimana perkembangan penelitian mantramu terbang? Apakah kamu yakin bisa memasuki Kota Langit?"
"Mustahil." Pencuri Legendaris menggelengkan kepalanya seperti rebana angin: "Kecuali aku masuk lagi ke Menara Permohonan atribut angin untuk menantang magister besar sihir, sama sekali tidak ada harapan."
Suasana dalam ruangan kembali hening.
"Magister Besar Ning, Senior Mingya ini sepenuhnya kami percayakan padamu. Pilihlah beberapa anak muda untuk ikut, jika memungkinkan mintalah bimbingan Senior Mingya. Tapi tetap harus berhati-hati, kita semua belum bisa memastikan identitas aslinya. Selain itu, sampaikan pada Senior bahwa setelah Yang Mulia naik tahta, akan ada distribusi air sumur sihir. Mohon dia bersabar beberapa hari lagi. Baik, kamu boleh pergi." Wajah Magister Ao Guang terlihat tenang.
Magister Besar Ning perlahan mundur keluar, menutup pintu dengan hati-hati.
"Pencuri Legendaris, apakah kamu masih punya personel cadangan? Bisakah kamu mengirim dua ahli bela diri luar biasa untuk mengikuti penyihir jubah abu-abu?" Wajah Ketua Tetua terlihat sangat serius.
“Tentu tidak masalah. Membina seorang magister membutuhkan 100 tahun, sedangkan melatih prajurit setingkat itu hanya perlu 15 tahun. Lebih hebat dari Kapak Darah Kilat aku tak berani bilang, tapi pasti tidak kalah dari Baiyi A Feng itu. Dengan pencuri ulung ditambah ksatria pedang melengkung yang pasti mampu masuk Papan Peringkat Jiwa Perang, aku jamin akan membuat magister berjubah abu-abu itu menghadap Malaikat Maut seketika sebelum melepaskan sihirnya.” Chu Shenme Xiang bersumpah dengan yakin.
“Apakah perlu memberitahu Sang Ratu?” Tanya magister air lainnya.
“Tidak perlu. Penobatan akan segera digelar. Delegasi diplomatik yang datang kali ini melebihi perkiraan kita. Sang Ratu perlu memahami banyak hal. Selain itu, masih harus menentukan kabinetnya sendiri dan memilih ulang 26 Tetua Besar lainnya. Jangan tambahkan kesibukannya.” Magister Ao Guang menggeleng, lalu bertanya pada magister air: “Tentang penjagaan istana Sang Ratu...”
“Tenang saja. Dalam hal sihir aku memang kalah darimu, tapi soal mencuri, tak ada yang bisa menandingiku. Sistem penjagaan yang kurasionalisasi, bahkan seekor lalat pun takkan bisa masuk. Di langit ada Kesatria Naga, di darat Ksatria Gelap, di air Magister Besar air. Setiap regu dipimpin figur dari Papan Peringkat Jiwa Perang.” Si Jagoan Pencuri menepuk-nepuk dadanya.
Magister Ao Guang menghela nafas panjang: “Setelah berjuang 20.000 tahun... Kini saat restorasi kerajaan hampir tiba, hatiku justru diliputi kecemasan. Sebagai kelompok tetua terakhir Guild Penyihir, kalian semua harus menjalankan tugas dengan setia. Aku percayakan ini padamu.”
……
Magister Jubah Abu-abu tentu tidak tahu bahwa Guild Penyihir sambil memberikan layanan terbaik juga diam-diam memasang sistem pengawasan mematikan. Dalam sisa hari-hari berikutnya, ia aktif di malam hari dan mengunjungi Bar Tanda Seru dan Tanya selama satu shichen setiap hari. Kebanyakan datang sendiri, sesekali mengobrol dengan tamu-tamu magister. Topik pembicaraan sangat luas: makhluk purba, pemilihan bahan tongkat sihir, pasang-surut peri, ilmu bela diri kuno... Setiap magister yang duduk bersamanya selama sepuluh menit akan menyadari betapa terbatasnya pengetahuan mereka.
Hal ini menambah tekanan tak terlihat bagi kelompok tetua. Akhirnya, Tetua Ao Guang berulang kali menekankan: "Tanpa perintah khusus, sama sekali tidak boleh melukai Magister Mingya!"
Pada tanggal 1 bulan ketiga musim semi tahun ke-8 Kalender Sihir, akhirnya tiba hari penobatan Ratu Kekaisaran Sihir dan upacara restorasi negara yang dinanti-nanti.
Menurut penjelasan Magister Besar Ning, populasi Pulau Biru Tua dan 60 pulau kecil sekitarnya kini mencapai 3 juta jiwa. Sekitar 40.000 orang termasuk magister, magister sihir, dan penyihir level satu terbaik telah dikirim ke Pulau Batas untuk menghadiri acara besar ini bersama delegasi diplomatik.
Sekitar pukul tujuh malam, cahaya mentari terakhir menghilang - Guild Penyihir secara mengejutkan menggelar upacara di malam hari.
Hari ini cuaca sangat cerah. Memang tidak mungkin tidak cerah, 48 Magister Sihir atribut angin dan tiga magister sihir atribut angin telah mulai mengubah aliran udara di langit Pulau Biru Tua sejak tiga hari lalu. Di musim ini, angin tenggara bertiup terus-menerus selama tiga hari tiga malam, langit malam bersih tanpa setitik awan bergulung. Malam ini juga tidak ada bulan, hanya bintang-bintang yang bertaburan di langit.
Selama 20.000 tahun terakhir, Guild Penyihir terus merindukan restorasi kerajaan. Setiap dewan tetua akan menunjuk orang khusus untuk menyempurnakan rencana besar restorasi, yang tentunya mencakup serangkaian acara seperti upacara restorasi negara. Setiap detail telah dikaji ulang berkali-kali.
Penyihir berjubah abu-abu dan dua gadis mendorong pintu keluar. Kedua gadis itu langsung berteriak histeris.
Pulau Batas hari ini bagaikan lautan yang mendidih.
Rumah-rumah yang sebelumnya mengambang, kini semua telah mendarat di tanah. Dalam sehari, atap dan dinding dipenuhi bunga lima warna: merah, kuning, ungu, putih, dan biru. Untuk acara besar ini, dan demi memanjakan Guild Penyihir yang telah menjadi pelanggan setia selama 20.000 tahun, Bar Pohon mengirim lebih dari 200 peri kecil atribut kayu level rendah lanjutan untuk membantu. Semua bunga dan rumput hijau ini dipaksa tumbuh secara instan.
Di kedua sisi jalan, bendera warna-warni berkibar pada ketinggian sekitar 3 meter. Lentera berwarna-warni yang tak terhitung banyaknya melayang di udara, mengubah seluruh Pulau Batas menjadi lautan lampu.
Sepanjang jalan dipenuhi meja rendah dan kursi yang tertata rapi, semua menghadap utara. Jelas terlihat, karena jumlah peserta yang sangat banyak, Guild Penyihir berencana menjadikan seluruh Pulau Batas sebagai tribun utama.
Di langit, enam tim Ksatria Binatang Legenda, setiap tim terdiri dari enam orang. Setiap ksatria membawa bendera dengan warna seragam, jelas dibagi berdasarkan enam jenis elemen sihir. Binatang legenda terus berlari kencang di ketinggian rendah, bendera-bendera berkibar-kibar menciptakan pemandangan yang sangat indah.
Melihat lebih tinggi ke angkasa, di kegelapan terlihat empat titik cahaya kecil. Mata tajam Ling Bao'er langsung mengenali mereka sebagai Ksatria Naga. Pasti mereka menggunakan sihir obor pada tubuhnya.
Orang awam melihat keriuhan, ahli melihat esensi.
Amy paham betul: Guild Penyihir tidak memiliki wilayah yang berbatasan dengan Taman Suci Binatang Legenda Gunung Suci. Sebag besar ksatria binatang legenda ini pasti hasil rekrutan dari berbagai kekaisaran, ditambah Guild Penyihir pasti punya rute rahasia ke Taman Suci Binatang Legenda. Dan ini bukan sekadar untuk pamer. Meski seragam mereka agak mencolok, setiap ksatria telah menurunkan visor helmnya, tombak ksatria dan senjata lainnya digantung di posisi paling mudah dijangkau. Jika terjadi perubahan aneh, pasukan udara ini bisa langsung masuk ke kondisi tempur dalam waktu singkat.
Tak lama kemudian, Amy melihat beberapa unit 100 orang penembak panah manusia. Dari tas panah di punggung mereka, sesekali terlihat spirit magis berbagai warna berkilauan. Jangan-jangan ini legenda pemanah magis? Konon, ini satu-satunya pasukan dalam sejarah manusia yang bisa setara dengan pemanah peri.
"Pada upacara kali ini, para magician memiliki dua persiapan dengan satu tekad. Jika terjadi masalah, delegasi diplomatik dari berbagai negara yang hadir akan menjadi sandera... Sungguh perencanaan yang matang..."
"Ya Tuhan, apa itu?" Ling Bao'er tiba-tiba menggenggam lengan Amy.
