"Tunggu dulu, jangan bertarung!" Ketua Tetua Guild Penyihir dari atribut air segera bangkit, kedua tangan digerakkan-gerakkan ke arah kedua gadis.
Ao Guang menyesuaikan topi sihirnya, lalu membungkuk hormat ke arah gadis yang berdiri di atas ombak teratai: "Yang Mulia Magister Air, bolehkah hamba mengetahui nama terhormat Anda?"
Gadis itu membalas hormat: "Terima kasih pertanyaannya. Almarhum ayahku adalah Marsekal Kekaisaran Amy, Raja Kabupaten Anguo Lin He. Aku adalah putri tunggalnya, Lin Yushang."
Sesuai tradisi, saat menyebutkan nama di momen seperti ini, seharusnya menyebutkan garis keturunan guru terlebih dahulu. Namun sebelum gadis itu selesai bicara, semua yang hadir telah memahami maksudnya. Seluruh tempat langsung gempar! Terutama delegasi diplomatik dari berbagai kekuatan di tribun kiri!
Ini adalah hal yang luar biasa besar!
Putri Bi berasal dari keluarga Kaisar Barat, adik kandung Reynold sang Kaisar Mianyang - Panglima Tertinggi Pasukan Sekutu Farnorth dan Gereja Suci. Ketika Kekaisaran Sihir baru saja memproklamirkan restorasi, keluarga Kaisar Barat langsung menyatakan perang, namun tiba-tiba berubah sikap. Saat itu, perubahan drastis sikap keluarga Kaisar Barat dari angkuh menjadi rendah hati membuat banyak pihak terkejut. Kini, semuanya menjadi jelas.
Tentang Lin Yushang, sebagian besar delegasi belum terlalu mengenal gadis ini. Tapi... semua orang, terlepas dari kubu mereka, selama memiliki identitas ksatria - bahkan sekadar sebagai manusia - saat mendengar nama Tuan Lin Heshang di tempat umum ini, tanpa perlu mengulanginya dalam hati, mata mereka langsung dipenuhi air mata panas.
Tuan Lin Heshang! Dalam sejarah manusia, ada banyak pahlawan yang bisa menyaingi Naga Raksasa. Tapi orang yang dihormati seluruh klan Naga - bahkan termasuk Naga Suci - dengan sebutan "Tuan Heshang", Lin He adalah yang pertama, dan hingga kini satu-satunya. Semua Kesatria Naga yang hadir tahu: jika mereka tidak sengaja menyebut nama Lin He di depan Naga, mata makhluk berotot tebal dan bermental baja itu akan segera memancarkan kilauan kristal.
“Tuan Lin Heshang, teladan di antara teladan ksatria, kebanggaan di antara kebanggaan manusia.”
Semua duta besar tahu betul, dua tahun yang lalu, sikap dan keteguhan Tuan Lin Heshang!
Tak heran gadis ini... Hanya di keluarga Tuan Lin Heshang lah bisa ada gadis luar biasa seperti ini. Semua ksatria yang hadir memuji dengan tulus.
Di podium utama, enam tetua Guild Penyihir serentak bangkit dari tempat duduk. Mereka membungkuk sampai ke tanah menghadap gadis Keluarga Lin. Setelah selesai, barulah orang sadar keenam tetua itu tanpa disengaja melakukan salam hormat mengetuk dada ksatria: "Tak disangka, Putri Tuan Lin Heshang. Kisah ayahanda kini telah tersebar di tiga alam Manusia-Naga-Dewa. Sebagai manusia, kami sangat bangga akan sikap dan moral beliau."
Magister Besar Sihir Ao Guang dengan nada bergetar namun tetap tenang: "Sebagai tetua Guild Penyihir yang masih menjabat, hamba perlu memverifikasi tanda mata Putri."
"Baik." Jari Lin Yushang berputar lembut. Teratai air dari Danau Biru Tua dengan mantap mengangkatnya ke podium utama.
Gadis itu perlahan melepas cincin dari kedua tangannya – bukan satu, melainkan delapan. Setiap cincin berwarna merah, mulai dari merah muda hingga merah tua.
Di telapak tangan seputih giok, delapan cincin itu berkilauan.
Lin Yushang menggerakkan ibu jari dan jari telunjuknya empat kali berturut-turut. Setiap gerakan melontarkan sepasang cincin ke udara. Setelah empat kali, delapan cincin merah marun melayang di udara. Kemudian Lin Yushang mulai melantunkan kidungan rendah. Delapan cincin itu satu per satu memancarkan sinar merah, yang segera saling terhubung...
Ah? Mayoritas orang tertegun!
Cahaya dari delapan cincin itu ternyata membentuk kepala babi merah raksasa di langit! Dua cincin membentuk mata babi, dua lainnya lubang hidung, dua sebagai telinga, dan dua sisanya membentuk mulut babi yang tertawa lebar. Kepala babi besar itu tampak lucu mengambang di udara, sepasang telinganya bergerak tanpa angin.
Ini terlalu kacau! Suara keriuhan bergemuruh dari Pulau Batas!
Tapi yang tak disangka semua penyihir di darat: persis seperti setelah kemunculan Cincin Utama sebelumnya, enam tetua dan sebagian besar magister di tribun kanan kembali memberi hormat khidmat kepada kepala babi ini!
Baru saat itulah seseorang dari delegasi diplomatik paling senior di tribun kiri berteriak: "Zhu Bajie! Ya Tuhan, ini... ternyata si legendaris Zhu Bajie!"
Semua penyihir di darat membeku. Bagaimana pun juga mereka tak menyangka gambar konyol ini memiliki nama yang bahkan lebih menggelikan.
Lin Yushang tidak mengucapkan sepatah kata pun, perlahan mengenakan kembali delapan cincin di tangannya. Kepala babi yang tersenyum ramah itu tidak menghilang, tetap mengambang di belakang kepala gadis itu.
"Verifikasi valid! Lin Yushang Magister Atribut Air, sekaligus salah satu penerus takhta Kekaisaran Sihir secara berurutan!" Ao Guang mengumumkan dengan lantang.
Seluruh hadirin di bawah panggung kembali gempar!
"Jangan terkejut, pada era Kekaisaran Sihir selain Ketua Tetua yang bisa membentuk kelompok 27 Tetua Jedi, jika Ketua Tetua mengalami musibah, dua tetua lainnya yaitu tetua peringkat kedua dan ketiga dapat membentuk kembali kelompok Tetua Jedi. Tetua kedua dan ketiga juga memiliki benda pusaka masing-masing berupa cincin." Wajah Magister Besar Ao Guang terlihat sangat serius.
Jangan-jangan aku dipermainkan lagi? Magister Besar Mingya di tribun upacara mengusap cincin di jari tengahnya. Jangan-jangan ini cincin ketiga? Untungnya ia selalu berhati-hati, memutar permata cincin ke bagian telapak tangan.
"Bagaimana mungkin? Warisan sebesar Kekaisaran Sihir kok simbolnya kepala babi?" Teriakan seseorang dari tribun kiri terdengar. Jelas... ini suara pendukung kubu Farnorth.
Magister Besar Sihir Ao Guang tersenyum, dengan sedikit kecanggungan dalam ekspresinya: "Ada sebuah cerita di balik ini yang sudah terlupakan oleh kebanyakan orang. Dua pendiri Kekaisaran Sihir Yoda dan SaeseeTiin, oh, yaitu Tetua Besar berjubah ungu yang dikenal sebagai Kaisar Sihir dan Pengelana Langit, sebenarnya adalah murid seperguruan. Mentor mereka adalah Yang Mulia Raja Kebijaksanaan Abadi Amy yang termasyhur..."
"Maksudnya kamu... maksudnya kamu..." Ling Bao'er terus-menerus menarik ujung jubah Amy di tribun pengamatan.
Magister Besar Ao Guang tentu tak menyadari adegan ini, melanjutkan ceritanya: "Yang Mulia Raja Kebijaksanaan Abadi adalah sosok yang sangat humoris, sehingga saat bercanda selalu memanggil Pengelana Langit SaeseeTiin dengan sebutan 'kepala babi', 'kepala babi besar'..."
Sampai di sini, Magister Ao Guang terpaksa berhenti sejenak karena tahu suasana pulau akan langsung ricuh. Benar saja, seluruh pulau langsung kacau balau termasuk petugas Guild Penyihir, bahkan para magister di tribun kanan - mereka pernah mendengar nama "Zhu Bajie" tapi mengira itu salah tulis untuk "Zhu Bajie" yang bermakna warna merah, tak menyangka ada cerita seperti ini.
Ini... Yang Mulia Raja Kebijaksanaan Abadi Amy... benar-benar terlalu iseng mempermainkan muridnya sendiri!
Di tribun sebelah kanan, banyak penyihir segera mulai bertanya keras: "Lalu, bagaimana Yang Mulia Raja Kebijaksanaan Abadi memanggil Kaisar Sihir Yoda?! Apakah kepala sapi? Kepala anjing? Atau kepala kambing?" Semangat belajar para magister yang tak kenal lelah membuat semua orang kagum dan takjub.
Para magister ini tidak menoleh. Jika mereka menoleh, akan melihat di posisi tertinggi tribun ada sesosok berjubah abu-abu yang sedang mencubit hidungnya keras-keras, wajahnya dipenuhi senyum licik.
"Hmm..." Senyum Magister Ao Guang semakin canggung. Setelah berpikir lama akhirnya berkata: "Karena semua begitu penasaran, baiklah kuberitahu. Apakah kalian pernah melihat potret Tetua Besar Jedi Yoda? Jika belum, silakan cari kata kunci 'Yoda Jedi' di perpustakaan Guild Penyihir. Yang Mulia Kaisar Sihir Yoda memiliki mulut yang runcing, postur tubuh pendek, kurus, telinga lancip... jadi Yang Mulia Raja Kebijaksanaan Abadi memanggilnya dengan akrab 'kepala monyet'."
Keriuhan kembali terjadi baik di atas maupun bawah tribun. Banyak yang pernah melihat potret Magister Yoda, setelah mengingat-ingat memang ada nuansa "kepala monyet" dalam sosok itu.
“Tenang, tenang. Sebelum berdirinya Kekaisaran Sihir, Yang Mulia Raja Kebijaksanaan Abadi telah menghilang secara misterius untuk mengenang mentornya.” Magister Ao Guang melanjutkan cerita: "Yang Mulia Pengelana Langit sendiri menciptakan 8 set cincin merah, lalu menghadiahkannya kepada saudara seperguruannya, yaitu Yang Mulia Kaisar Sihir. Untuk mengenang bimbingan dan perhatian sang mentor, begitu 8 cincin ini diaktifkan, akan muncul pola ekor babi secara otomatis."
Oh... Begitu rupanya. Pantas saja Zhu Bajie bisa bertahan dari semua sihir api dan tanah di bawah tingkat Mantra Terlarang. Ternyata ini buatan langsung Magister Besar Sihir api.
Kisah ini benar-benar legendaris. Kalau bukan Ketua Tetua Guild Penyihir sendiri yang menceritakan, pasti tidak ada yang percaya.
"Lalu... Bagaimana Yoda dan SaeseeTiin memanggil guru mereka?" Dari tribun kanan benar-benar ada magister yang suka mengejar sampai ke akar-akarnya.
"Ehm..." Magister Ao Guang mengusap keringat di dahinya, lalu dengan tatapan tegas memutuskan untuk terus bercerita: "Yang Mulia Raja Kebijaksanaan Abadi selalu menjauhi wanita. Gaya hidupnya seperti biarawan asketik paling taat dari 25000 tahun silam. Ciri khas lainnya adalah tutur katanya yang manis seperti madu, disukai semua orang. Karena itu, kedua muridnya 'Kepala Monyet' dan 'Kepala Babi' memanggil mentornya dengan sebutan hormat 'Tang Seng' (Biksu Gula)."
Oh... Begitu rupanya... Sungguh membuka wawasan... Tidak sia-sia datang ke sini... Baik para magician di atas panggung maupun di bawah panggung, baik hasrat menuntut ilmu maupun kebiasaan buruk mengintip privasi tokoh legendaris, semuanya terpuaskan dengan maksimal.
Baru saja para magician tenang, dari arah tribun kiri tempat delegasi diplomatik, terdengar teriakan lagi: "Tetua Ao Guang, segala sesuatu ada urutan kedatangannya! Tadi Yang Mulia sudah bilang Guild Penyihir tidak bertugas lagi, Putri Bi yang naik panggung. Kenapa sekarang Yang Mulia muncul lagi?"
Master Ao Guang tersenyum halus. Kekaisaran Sihir yang beroperasi normal selama 2.000 tahun dan memiliki sejarah 20.000 tahun tentu sudah mempertimbangkan semua ini: "Sebelum Baginda Raja resmi naik takhta, Dewan Tetua Guild Penyihir belum resmi diberhentikan. Bahkan jika Putri Bi naik takhta, beliau hanya akan menjadi Ketua Tetua Dewan Tetua Besar. Lin Yushang, Raja Kabupaten Muda yang membawa Zhu Bajie, secara otomatis akan menjadi Wakil Ketua Tetua. Semua keputusan Dewan Tetua Besar ditentukan melalui pemungutan suara oleh 27 tetua. Untuk mencegah Ketua Tetua bersikap keras kepala, Kaisar Sihir telah menetapkan aturan: Wakil Ketua Tetua berhak menggunakan Zhu Bajie untuk mengajukan mosi tidak percaya satu kali selama masa jabatan. Ketua Tetua dan Wakil Ketua harus abstain, sementara 25 tetua lainnya akan memutuskan hasil mosi tersebut. Saat ini Dewan Tetua Besar belum terbentuk, karenanya Dewan Tetua Guild Penyihir masih melanjutkan misinya."
"Dua kandidat semuanya perempuan, tentu kami memilih Putri Bi. Beliau adalah keturunan langsung keluarga bangsawan tertua di benua, Kaisar Barat, terpelajar dan berpendidikan baik sejak kecil. Hanya gadis seperti ini yang layak menjadi ratu Kekaisaran Sihir yang agung." Kali ini yang berbicara adalah duta besar Gereja Suci, seorang uskup agung berbaju merah.
"Kaisar Barat?" Seseorang di tribun kiri menyeringai dingin: "Jika anggota keluarga Kaisar Barat menjadi raja Kekaisaran Sihir, semua arwah orang mati di kekaisaran ini akan menangis pilu di bawah tanah. Keluarga Kaisar Barat adalah keturunan Dewa Perang, dan Dewa Perang itu... hmph... 20.000 tahun yang lalu justru yang pertama menjerumuskan Kekaisaran Sihir ke dalam aib, memaksa mereka menyegel Kerajaan Kerdil."
Ha? Benarkah? Seluruh Pulau Batas gempar!
Ini benar atau tidak? Semua orang mencari sumber suara itu di tribun kiri. Tentu mereka tidak menemukannya, si pembicara justru duduk di tribun kanan sambil menutupi mulut dengan kulit pisang, pura-pura ikut mencari. Ling Bao'er menempelkan kepala ke punggung Mingya sambil tertawa diam-diam. Bagi seorang magister multi-unsur, ini bukan hal sulit - cukup mantra pengeras suara ditambah dua sihir angin, suara bisa dipantulkan ke berbagai arah.
"Ini adalah gosip, gosip secara terang-terangan. Jika benar demikian, apakah Tetua Besar akan menyerahkan Cincin Raja kepada Putri Bi? Cukup ajukan satu pertanyaan kepada Nona Lin Yushang: Apakah Tetua Besar mengetahui bahwa Putri Bi adalah keturunan Dewa Perang?" Yang mengucapkan kata-kata yang justru merugikan ini adalah Yi Hailan!
Lin Yushang tidak ragu sedikit pun, dia memang tidak tahu peran Dewa Perang dalam sejarah Kekaisaran Sihir: "Tiga Tetua Besar di bawah Gunung Meixisi mengetahui bahwa Putri Bi adalah keturunan Dewa Perang."
"Ah, bahkan jika Tetua Besar tidak mempedulikan identitas Bi, Nona Lin Yushang tetap kandidat paling cocok untuk Kekaisaran Sihir. Selama 20.000 tahun, Guild Penyihir telah berkembang di sekitar Pulau Biru Tua, sebagian besar magis memilih atribut air. Kebetulan Nona Lin Yushang adalah magister air, inilah alasan utama mengapa tiga magister mengutusnya untuk memimpin Kekaisaran Sihir." Suara itu kembali muncul, namun argumennya terdengar masuk akal.
"Ini..." Xiu Da berdiri dengan ragu: "Bi adalah sepupuku, seharusnya aku menghindari kecurigaan. Tapi dalam merekomendasikan keluarga, kita tidak boleh ragu. Guild Penyihir memang didominasi magis air. Aku yakin tiga Tetua Besar di Gunung Meixisi telah mempertimbangkan hal ini, sehingga menyerahkan Naga Suci air yang ditaklukkan Yang Mulia Kaisar Sihir - yaitu Naga Xi Rang yang legendaris - kepada Bi."
Mendengar kalimat ini, Shui Wuhen yang sebelumnya duduk tenang menyaksikan pertarungan harimau tiba-tiba mengangkat kepala, matanya membelalak melihat Bi di tribun upacara, refleks menggenggam Pedang Dariblood.
Naga Xi Rang? Sebagian besar penyihir dan anggota delegasi diplomatik masih belum mengerti arti Naga Xi Rang.
Enam tetua Guild Penyihir terkejut, namun dalam hati merasa tidak puas. Tentang informasi Naga Xi Rang, Bi sama sekali tidak pernah memberitahu mereka, malah memberi tahu keluarga Kaisar Barat. Makna tersirat di balik ini sudah jelas.
Bi bereaksi cepat, segera membungkuk sedikit kepada enam Tetua Besar: "Saat Tetua Jedi menyerahkan Naga Xi Rang padaku, mereka tidak menyebutkan kegunaannya. Saya hanya mengira naga tanah ini adalah kerajinan tangan kecil." Sambil berkata, Bi mengeluarkan naga biru kecil yang belum sebesar kepalan tangan gadis, jelas terbuat dari tanah liat. Anakan naga itu berbaring lemas. Siapapun yang melihat pasti tak akan menganggap penting benda kecil ini: "Sepupu saya juga tidak sengaja melihatnya, baru kemudian memberitahu bahwa naga tanah kecil ini ternyata adalah Naga Xi Rang, salah satu dari dua harta nasional kekaisaran, Naga Suci yang diselamatkan oleh Kaisar Sihir."
Sambil berkata, Bi mengangkat Naga Xi Rang, meniupkan seembusan napas lembut ke hidung Anakan Naga. Aliran udara itu dalam sekejap mata menembus seluruh tubuh naga tanah melalui lehernya. Sepasang sayap naga tanah kecil bergetar halus, lalu melesat seperti kilat. Saat sayapnya bergetar untuk kedua kalinya, naga tanah telah berubah menjadi naga super berukuran 30 meter. Kedua sayapnya mengepakkan serangkaian gemuruh guntur. Naga raksasa ini berputar-putar di seluruh langit, memaksa naga-naga tunggangan keempat Ksatria Naga lainnya di angkasa segera membungkuk memberi hormat.
Dari sebesar kepalan tangan menjadi penguasa langit dalam sekejap, Naga Xi Rang ini benar-benar ajaib. Pantas disebut sebagai harta nasional terhebat Kekaisaran Manusia...
Senyum tipis muncul di wajah Xiu Da. Menghadapi ratusan magister dan puluhan ribu Magister Sihir, ia melanjutkan penjelasannya: "Berdasarkan data yang dimiliki keluarga kami, Naga Xi Rang alias Naga Boneka Tanah adalah naga tunggangan Kaisar Sihir. Kemampuannya tak kalah dari Naga Suci. Selain itu, apapun kerusakan yang dialami, naga ini akan pulih total dalam semalam. Oleh karena itu, dalam 27 Dewan Tetua Besar pendiri Kekaisaran Sihir, Tetua Ketiga yang juga peramal terhebat Nostradamus*Tuan Shui Jing pernah berkata: 'Dapatkan Fu Long atau Feng Chu, kuasai dunia'. Fu Long merujuk pada Naga Xi Rang. Bi, dengan menguasai Naga Xi Rang, secara alami telah memenuhi nubuat Tuan Shui Jing."
Semua orang di tempat saling memandang, dalam hati sebenarnya telah menyetujui pernyataan Xiu Da ini.
"Haha... haha..." Dari tribun kiri terdengar ledakan tawa, dari suaranya, masih orang yang sama. Yang aneh adalah, di tribun kiri hanya ada 60 lebih orang. Mendengar tawa sombong ini, ke-60 lebih anggota delegasi diplomatik tersebut saling melihat ke sekitar mencari sumber suara misterius itu.
"Ini sungguh menarik. Dua harta nasional Kekaisaran Sihir adalah 'Fu Long Feng Chu', atau 'Naga-Phoenix Membawa Keberuntungan'. Wo Long merujuk pada Naga Xi Rang milik Yang Mulia Kaisar Sihir, sedangkan Feng Chu adalah Tongkat Sihir Api Apollo yang dibuat dari tulang, bulu, dan darah Phoenix setelah Yang Mulia Pengelana Langit mengalahkan Phoenix Seribu Perjalanan. Penerus Magister Sihir Api mewarisi Naga Xi Rang, namun faktanya dalam eksplorasi terakhir Pasukan Bayaran Kecil milik Magister Air Nona Lin Yushang, mereka justru mendapatkan Tongkat Sihir Api Apollo. Dalam hal ini, kedua penerus paling hanya imbang." Suara itu berbicara dengan tenang.
Bagaimana mungkin begini?
Satu demi satu berita bom terus bermunculan. Semua orang di Pulau Batas, termasuk enam Tetua Guild Penyihir, sekarang seperti kehilangan arah.
Seorang panglima bertugas mengawasi dan memimpin pasukan.
Nilai seorang panglima selalu jauh melebihi jenderal mana pun, seperti mangkuk sebesar apapun takkan bisa menampung panci kecil.
Selama Perang Para Dewa, banyak jenderal berbakat bermunculan. Tapi hanya tiga orang yang benar-benar diakui sejarawan sebagai panglima sejati.
Marsekil Icyland, Laksamana Da Hainuo, dan Jenderal Pencuri Chu Liuxiang.
Yi Hailan terkenal karena kemampuannya mengomandoi pasukan negara musuh di seluruh dunia. Di saat yang tampak tenang, dia sering menggerakkan bidak catur sepele yang justru bisa menentukan arah dunia di momen krusial. Kemampuan seperti ini benar-benar unik di antara semua pihak yang terlibat dalam Perang Para Dewa - termasuk para dewa itu sendiri.
Da Hainuo termasyhur karena kemampuannya mengenali bakat dan menempatkan jenderal. Meski tidak semua jenderal yang ditempatkannya mandiri bisa sehebat Norton yang menjadi legenda di antara para perwira ulung, sebagian besar memiliki dua keunggulan sama: 1. Ahli mengakumulasi momentum, sama sekali tidak melancarkan serangan tanpa penguasaan situasi; 2. Meski kalah, tidak pernah mengalami kekalahan telak ribuan li apalagi kehancuran total. Bahkan menghadapi serangan penuh penguasa seperti Chi Aotian dan Huo Ensi yang terkenal garang, tetap bisa mundur teratur dengan pasukan.
Chu Liuxiang sudah terkenal sejak muda, bahkan sebelum Da Hainuo lahir. Sebelum Perang Para Dewa, dia menyelami dunia pencurian dengan sihir gelap atau sebaliknya. Sebagai Magister Sihir air, dia mencuri harta karun dunia - termasuk hati perempuan - dengan cara yang tak terduga, menjadi bintang utama Guild Pencuri. Di tengah Perang Sihir-Senjata ketika Kekaisaran Sihir bergabung dalam perang, Chu Liuxiang yang sudah 200 tahun lebih tiba-tiba menemukan masa kejayaan kedua.
Selain tiga jenderal besar, di akhir Perang Para Dewa muncul tiga jenderal muda yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri.
——《Raja Segala Raja*Biografi Jenderal Terkenal》
