Penyihir tua di tribun kanan masih tersenyum, menarik-narik topi sihirnya, mengusap kerah baju, lalu melambaikan tangan ramah ke semua orang di atas dan bawah panggung.
Amy tak tahu, di bawah langit berbintang tanpa sehelai awan ini, gerakan pria tua berpenampilan 60-70 tahunan ini sudah tak bisa lagi disebut gagah atau berwibawa. Perlu kata yang lebih tepat: norak, sangat norak, luar biasa norak, setara dengan penyair pengelana Qu Yuan dari Era Negara Berperang kuno yang akhirnya melompat ke Sungai Singa.
Ini tidak sepenuhnya salah Amy. Dia hanya pernah melihat penampilannya yang menua di cermin sekali atau dua kali, dan itupun tepat setelah keluar dari Bidang Kekuasaan. Saat itu adalah titik terendah dari pesona wajahnya yang bisa membuat semua orang terpesona. Pujiannya terhadap wajahnya sendiri saat itu agak terasa seperti seseorang yang terpaksa mengakui manisnya anggur setelah memakannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, Amy sering melihat bintang-bintang kecil berkedip di mata Ling Bao'er dan Fu Xing. Tapi dia menganggapnya wajar - Ling Bao'er si kecil halu memang selalu seperti itu. Sedangkan Fu Xing... toh dia pernah menyelamatkan seluruh sukunya. Perempuan memang begitu saat terlalu terharu, "Jika Anda tidak keberatan..." sampai akhirnya tercipta adegan yang tidak pantas untuk anak di bawah umur. Amy sama sekali tidak menyadari bahwa dirinya telah memiliki kecantikan pria ras asing terhebat dari zaman purba.
Di bawah panggung, banyak Magister Sihir perempuan hadir. Magister Sihir Berjubah Abu-abu melambaikan tangan ke penonton, membuat para "wanita anggun" berusia paruh baya dengan aura elegan, mulia, atau gigih yang seperti serigala dan harimau terbuai oleh pesona abadi sang Magister Besar. Mereka menggerakan ujung jubah sihir mereka sambil memberi hormat pada Mingya Berjubah Abu-abu, sementara pengagum fanatiknya bahkan melempar ciuman terbang ke arah Magister Sihir Berjubah Abu-abu...
Tindakan Mingya yang biasanya jujur dan berjubah abu-abu ini justru membuatnya malu. Ia menundukkan kepala sambil menyipitkan mata. Beberapa magister di depannya membela sang Magister Besar berjabu abu-abu: "Para perempuan nakal ini benar-benar keterlaluan. Senior seperti Mingya mana mungkin tertarik pada mereka. Lagipula di usia senjanya, mana sanggup menghadapi serbuan tentara harimau dan serigala ini. Kalau begitu, dua... gigi susu di samping Magister Mingya ini..."
Sejak debutnya, Amy paling suka berkomentar sinis dari pinggir lapangan. Hari ini tiba-tiba menjadi sasaran komentar pedas, untuk sesaat ia pun terdiam tak tahu harus berkata apa.
Banyak yang pernah bertemu Amy, terutama di tribun kiri dan tengah - lebih dari setengah penonton pernah melihatnya. Orang-orang seperti saudara Kaisar Barat, Lin Yushang, Yi Hailan, Shui Wuhen, Long, dan lainnya sangat mengenal Amy. Tapi saat ini, tak satu pun yang mengaitkan Magister Sihir Mingya ini dengan Amy.
Alasan utamanya ada dua. Pertama, ini benar-benar seorang pria tua. Baik dari gerak-geriknya, giginya, bahkan bintik-bintik usia tua di kulitnya - siapapun yang punya mata bisa langsung melihat bahwa pria tua ini mustahil berpura-pura. Tentu saja mustahil ini adalah Amy yang belum genap 25 tahun yang sedang menyamar. Kedua, meski berusia lanjut, Magister Mingya berjubah abu-abu ini berparas sangat tampan, seorang pria tua yang membuat siapapun berdecak kagum. Sementara Amy... hanyalah bocah biasa yang sama sekali tidak bisa menyaingi ketampanan pria tua ini.
Lü'er pun tak mengenalinya. Da Qing Shan dan Sha Ruo, mempertimbangkan usianya yang masih muda dan perubahan drastis pada Amy kali ini, khawatir sang anak akan cemas dan mengganggu perkembangannya. Jadi... mereka hanya bertemu sebentar tanpa memberitahukan perubahan besar yang terjadi pada Amy.
"Pergilah berbincang lebih lama dengan Senior itu." Tanpa perlu diingatkan oleh Magister Besar Ao Guang, enam tetua Guild Penyihir sudah sangat tertarik dengan Senior yang selalu tersenyum ini - atau lebih tepatnya, dibuat frustrasi oleh pria tua kecil ini. Pertama-tama dia dengan lancang menyebut Ratu Peri sebagai "spirit kayu hasil karyanya", lalu "menciptakan" malaikat sungguhan, dan terakhir entah dari mana dia mendapatkan kuas Li Du serta rempah sihir murni tingkat tinggi.
"Penguasa sebenarnya dalam upacara penobatan raja baru Kekaisaran Sihir, bukan lagi Guild Penyihir, bukan juga Bi dan Lin Yushang, apalagi Pangeran Piano di podium utama, melainkan Magister Besar Berjubah Abu-Abu yang duduk jauh di tribun penonton ini."
Menurut si Jagoan Pencuri, Magister Besar Berjubah Abu-Abu telah dua kali berturut-turut melemparkannya dari pelukan wanita lembut ke dalam gua monster di Daratan Es.
"Aku ikut, aku ikut! Aku juga ingin berkenalan lebih dekat." Jagoan Pencuri Chu Liuxiang yang kesal menarik Master Zihui untuk transmisi ke tribun penonton sebelah kanan.
"Ha... Kenapa kalian lari ke sini? Apa karena sudut pandangnya lebih bagus?" Amy bertanya dengan sengaja, refleks menundukkan kepala karena merasa bersalah.
"Senior benar-benar tokoh sentral hari ini." Jagoan Pencuri tahu Zihui tidak pandai bicara, menggunakan kalimat bermakna ganda.
"Ah, tidak-tidak. Aku... cuma penasaran sesaat, awalnya hanya mau lihat keramaian di pulau-pulau kecil sekitarnya. Tapi kalian terlalu antusias, sungguh terlalu bersemangat memaksaku datang. Kalau aku tidak datang, kalian malah..." Gelar 'Juru Bicara Terulung Perang Para Dewa' memang bukan sekadar omong kosong. Taktik mundur sambil menyerang ini hanyalah hal kecil baginya.
Sebelum tiba di Pulau Biru Tua, Jagoan Pencuri Chu Liuxiang juga termasuk salah satu orator ulung se-benua. Tapi ucapan Amy yang hanya beberapa patah kata membuatnya terbengong tak tahu harus menjawab apa.
Namun, Chu Liuxiang yang juga merupakan sosok di level orang tua akhirnya mengalihkan topik: "Apakah Senior memihak Raja Muda Kabupaten Lin? Kami sebelumnya telah menyaksikan kemampuan Putri Bi di bidang ini yang sudah mencapai puncak. Raja Muda Kabupaten Lin baru saja keluar dari Gunung Meixisi, menurutku dia tidak mungkin menang."
Mendengar ini, Magister Besar Mingya yang awalnya menyipitkan matanya tiba-tiba membelalak lebar, menggenggam pergelangan tangan Jagoan Pencuri sambil tersenyum mendekat: "Benarkah, benarkah? Daripada kita berdebat kering seperti ini, lebih baik kita bertaruh! Seperti pepatah, taruhan besar merusak karakter, taruhan megah menyegarkan jiwa. Bagaimana kalau... kita tunda dulu pertarungan kedua gadis kecil itu? Aku akan membuka meja taruhan kecil, jangan khawatir..."
Penyihir tua menghantam dada keringnya hingga berbunyi "dang-dang": "Begitu permainan saya dibuka, puluhan ribu penyihir ini..." Magister Besar berjubah abu-abu melambaikan tangan dengan gagah ke arah panggung: "Setiap orang di sini pasti kaya, mana ada orang miskin belajar sihir, benar kan? Kalau kita buka permainan koin emas, itu malah mempermalukan semua orang. Harus pakai koin ungu! Uang tidak cukup? Di guild penyihir banyak ahli barang berharga. Kirim mereka sebagai juri, izinkan peserta menggadaikan rempah, cincin, anting, kalung, jubah sihir, dll. Hei... adik, coba tebak berapa koin ungu yang akan masuk perangkap... eh... maksudnya untuk hiburan. 2 juta? Itu taruhan di satu sisi. Pihak lain minimal harus ada 2 juta juga. Kita harus pertimbangkan risiko mereka jangan sampai rugi. Jadi, setiap sisi harus ditaruhkan..."
Setiap sisi harus ditaruhkan? Beberapa magister di depan Mentor Mingya menyembul telinga tak tahan mendengar. Jadi taruhan besar ini intinya memenangkan uang sendiri? Bukankah ini cuma mengumpulkan biaya administrasi untuk bandar?
Untungnya, Magister Mingya berjubah abu-abu masih memiliki penjelasan lanjutan.
"Guild Penyihir kita yang sudah berdiri 20.000 tahun, pasti ratusan kali lebih unggul dari kerajaan kecil seperti Hami itu... Bukankah kita harus mempertaruhkan semuanya?" Magister Chu Liu Xiang dan Magister Zi Hui terdiam membeku. Magister Berjubah Abu-abu kini merangkul leher mereka berdua dengan erat—sebenarnya lebih tepat disebut mencekik—sambil berbicara penuh semangat, cipratan ludahnya berhamburan ke kiri dan kanan: "Percayalah, setelah perjudian legendaris ini, Guild Penyihir pasti akan meraup keuntungan berlipat-lipat!"
Sambil berbicara, Magister Berjubah Abu-abu menepuk-nepuk paha kedua magister dengan keras, lalu kembali mencekik leher mereka.
Untunglah, sisa kewarasan terakhir Magister Chu Liu Xiang mengingatkannya: Sepanjang sejarah hanya ada "kerugian total", tak pernah terdengar "keuntungan berlipat-lipat".
Di tiga tribun utama, semua orang terpana menyaksikan situasi yang berubah sekejap mata. Magister Ao Guang hampir ingin menampar dirinya sendiri. Semakin misteriusnya Magister Mingya Berjubah Abu-abu ini justru memberi kesan menguasai seluruh tatanan dunia—untuk apa dia memprovokasi? Karena bosan? Khawatir Senior Mingya jenuh menonton pertunjukan, lalu mengirimkan dua piring camilan? Dari sikap sang magister, jelas ini adalah penyanderaan dua magister sebagai jaminan—perundingan judi besar harus disetujui atau mereka takkan dibebaskan.
Jika saja Chu Liuxiang dan Zihui tidak bisa menahan diri dan mewakili Guild Penyihir mengangguk setuju, Master Ao Guang yakin betul... setelah perjudian besar ini, apakah Kekaisaran Sihir bangkit atau tidak sudah tidak relevan lagi. Yang dikhawatirkan adalah semua penyihir di Guild akan kehilangan segalanya mulai dari celana dalam, korset, Zhu Bajie, Cincin Sihir, sampai Wolong Fengchu kepada Senior Berjubah Abu-abu ini.
Di tribun kiri, seseorang terguncang lebih parah mendengar ini. Sepuluh jarinya bergemetar seperti ayam gila menari tap dance. Ucapan "Kerajaan Hami" tadi membawanya kembali ke tahun-tahun minum bubur selama satu dekade. Refleks, Ksatria Naga menginjak-injak tiga koin perak terakhir di sol sepatunya. Dia bersumpah takkan pernah mempertaruhkan harta terakhir keluarga ini lagi.
Huh... Dia lupa bahwa Senior Berjabu Abu-abu membuka meja judi kelas kakimpoi.
Master Ao Guang yang paling cepat bereaksi. Setelah batuk puluhan kali, ia menarik kembali perhatian semua orang dari lamunan judi: "Karena Senior Mingya sudah mengirimkan bahan dupa dan kuas mantra untuk Lin Yushang, marilah kita mulai kompetisi secara adil. Kedua kandidat punya 5 menit untuk membuat Bidang Kekuasaan berdiameter 3 meter dengan mantra dupa. Yang gagal memenuhi waktu langsung kalah. Setelah selesai, mundur 5 meter. Pemenangnya ditentukan dari lamanya Bidang bertahan."
"Menggunakan rempah dan mantra untuk langsung membentuk Bidang Kekuasaan?" Suara Magister Besar Sihir Ao Guang menggema, memicu gelombang diskusi baru di atas panggung maupun penonton. Di seluruh Pulau Batas, jumlah magister tidak sampai seratus orang - hanya mereka yang mampu melepaskan Bidang Kekuasaan. Puluhan ribu penyihir lain hanya bisa menghela nafas melihat kekuatan ini. Teknik menggunakan rempah dan mantra untuk membangun Bidang Kekuasaan, apalagi dengan syarat magister harus menjauh dari area tertentu, merupakan hal yang belum pernah didengar sebagian besar Magister Sihir. Keikutsertaan dalam Upacara Restorasi Kekaisaran Sihir kali ini benar-benar berharga karena bisa menyaksikan langsung seni sihir kuno yang menakjubkan ini.
Para magician sama-sama memahami bahwa ini berarti telah terbuka jalan baru Menembus Langit di hadapan mata mereka.
Setelah melalui berbagai pengalaman, kedua gadis ini telah menjadi matang dan teliti. Mereka bersama-sama mengajukan beberapa pertanyaan detail tentang kompetisi kepada kedua tetua Ao Guang dan Zi Hui.
Untuk menghindari interferensi timbal balik - secara halus dikatakan untuk mencegah Bidang Kekuasaan air Lin Yushang mengganggu Bidang Kekuasaan api Putri Bi - petugas Guild Penyihir menuntun kedua kandidat ke sisi berlawanan podium upacara.
Kedua gadis membuka nampan perak di tangan mereka masing-masing, menuangkan rempah-rempah yang diperlukan ke dalamnya, lalu hampir bersamaan menganggukkan kepala ke Magister Ao Guang sebagai tanda kesiapan.
"Ding..." Magister Ao Guang memukul batu lonceng di hadapannya. Petugas di sampingnya segera membalik jam pasir 5 menit, butiran pasir perak mulai berjatuhan.
Dua kuas Li Du menyentuh bumbu secara bersamaan. Rempah yang digunakan kedua gadis ini sangat berbeda, Lin Yushang menggunakan warna-warna dingin sebagai dominasi sedangkan Bi mengutamakan warna hangat. Kuas bulu enam hewan terus-menerus dicelupkan, kemudian kedua kuas mulai mengaduk searah jarum jam. Enam atau tujuh jenis rempah cepat tercampur rata.
Selama proses pengadukan, Lin Yushang tiba-tiba tertegun melihat piring perak. Kemudian mengangkat kepala dan melirik Senior Mingya, penyihir tua berjubah abu-abu yang terus mengetuk-ngetuk meja hitam legam dengan jari tengah kanannya.
Dalam 5 menit berharga ini, Lin Yushang justru berhenti menulis. Setelah melihat Mingya, ia kembali terdiam hampir setengah menit sebelum melanjutkan pekerjaannya. Para penyihir air di bawah panggung hampir melompat karena gelisah.
Sementara Lin Yushang termenung, Bi sudah mulai menulis mantra sihir di udara. Spirit magis merah menyala seperti api mengelilingi kuas Li Du. Bi menggunakan font kecil stabil yang paling cepat dan anti-salah ditulis. Dalam 5 menit, normalnya seseorang hanya bisa menulis sekitar 200 mantra. Membangun Bidang Kekuasaan Magis terkecil membutuhkan minimal 120 mantra. Setiap tambahan mantra akan meningkatkan stabilitas lingkaran sihir secara signifikan.
Lin Yushang juga mulai menulis. Magister Zi Hui awalnya memperhatikan Bi, namun begitu Lin Yushang mulai bergerak, pandangan Zi Hui langsung tertarik. Setiap mantra dari Lin Yushang mengalir lancar dari ujung kuas... Astaga, apakah... ini gaya kaligrafi kursif yang konon paling cocok untuk magister sihir elemen air?
Setiap mantra yang dibuat Bi langsung melayang dan menyatu ke dalam Bidang Kekuasaan Magis tak kasatmata di depannya. Sementara 50 mantra pertama yang ditulis Lin Yushang justru menyusup ke dalam tanah panggung upacara. Kemudian, satu per satu mantra biru tua mulai berpendar di udara. Tak ada yang mengerti fenomena ini. Rahasia rempah dan mantra kuno telah hilang terlalu lama, sehingga tak seorang pun memahami apa yang dilakukan Lin Yushang.
"Tinggal satu menit terakhir!" Petugas Guild Penyihir mengingatkan kedua kandidat.
Bi dan Lin Yushang sama sekali tidak terburu-buru. Dengan tenang mereka terus menulis mantra hingga akhirnya Bi berhenti di menit empat setengah fen, lalu mundur perlahan. Lin Yushang baru menyelesaikan mantra terakhirnya ketika tersisa belasan detik, lalu Lingkaran Sihir birunya segera aktif. Jelas terlihat, lingkaran sihir Bi setidaknya memiliki 20 mantra lebih banyak daripada milik Lin Yushang.
Sebagian besar magician di bawah panggung belum pernah melihat Bidang Kekuasaan, sementara para magister di atas panggung juga belum pernah melihat Bidang Kekuasaan yang dibangun dengan jimat. Kali ini mereka benar-benar tercengang, jimat merah marun dan jimat Biru Tua melayang perlahan di udara, sesekali memancarkan gelombang cahaya elemen sihir yang tipis dari jimat-jimat tersebut.
Untuk menghemat energi sihir, Bi memusatkan semua energi yang tersimpan dalam rempah-rempah ke dalam jimat. Di tengah Bidang Kekuasaan hanya mengambang sekumpulan api merah.
Bidang Kekuasaan jimat Lin Yushang dibuat lebih berani, dari hampir 200 jimat terdapat lebih dari 10 jimat yang khusus digunakan untuk menciptakan ilusi benda. Air jernih sesekali menetes dari jimat-jimat itu, menitik ke tanah dan cepat membentuk kolam kecil. Beberapa ekor ikan merah kecil bermain di air, menggelengkan kepala dan ekor sambil mengeluarkan gelembung-gelembung udara. Kabut terus menguap dari kolam, mengembun menjadi tetesan air baru di kubah langit Bidang Kekuasaan...
Waktu berlahan berjalan, jam pasir lima menit di Menara Jam Pasir telah dibalik tiga kali, sementara jam pasir satu menit telah dibalik 18 kali.
Pada saat jam pasir lima menit dibalik untuk keempat kalinya, beberapa mantra di kubah langit Bidang Kekuasaan Bi mulai memudar warnanya. Nyala api merah di atas bidang mulai bergetar. Sedangkan Lingkaran Sihir Lin Yushang masih sangat stabil, hanya tetesan air yang terus jatuh. Wajah Lin Yushang tenang, duduk santai di belakang meja sambil menyeruput teh Pu Er Sheng Cha berumur 120 tahun yang disajikan petugas Guild Penyihir.
Menit ke-23 berlalu. Semua mantra di Bidang Kekuasaan api menjadi pudar. Seketika, seluruh bidang berubah menjadi sekumpulan kobaran api yang menghilang di udara.
Jam pasir lima menit dibalik untuk kelima kalinya. Bidang Kekuasaan air tetap tak berubah sedikitpun, masih genangan air jernih yang sama dengan beberapa ekor ikan kecil berenang perlahan. Lin Yushang berdiri, menghadap enam tetua dan mengangguk: "Ini adalah Bidang Kekuasaan semi-permanen, biarlah tetap di sini."
Apa?! Suara gadis berbaju biru itu tidak keras, namun bergema seperti guntur di telinga semua penyihir, termasuk Bi. Semua orang benar-benar terpaku! Bidang Kekuasaan semi-permanen?
Jangan bicara soal Bidang Kekuasaan semi-permanen, bahkan lingkaran sihir teleportasi biasa pun mustahil bertahan setengah permanen tanpa kristal sihir yang cukup. Bidang Kekuasaan, seperti diketahui umum, penyihir terkuat sekalipun hanya bisa mempertahankannya 1-2 hari di sekitar diri mereka. Ao Guang yang memang seorang magister besar sihir, bahkan jika menggunakan Bidang Kekuasaan sihir tingkat terendah, hanya bisa bertahan 5-6 hari.
"Mati kehabisan energi spiritual!" Empat karakter ini ketika pertama kali diciptakan para magician dulu, sama sekali bukan istilah porno.
Lin Yushang tersenyum tipis tanpa berkata-kata lebih lanjut.
Saat kuas bulu hewan enam ternak mengaduk rempah sihir tadi, tiba-tiba muncul sebuah simbol di tengah piring perak. Simbol ini dalam ilmu mantra mewakili utusan peri air tingkat tinggi. Kemudian Lin Yushang yang sedang bingung melihat jubah abu-abu Mingya terus menunjuk-nunjuk meja rendah dengan jarinya.
Akhirnya Lin Yushang paham maksud jubah abu-abu Mingya: Menurut legenda, Menara Permohonan air berada di Pulau Biru Tua. Sementara tiga tribun seremonial mengapung di Danau Biru Tua. Jelas-jelas jubah abu-abu Mingya ingin menunjukkan bahwa utusan peri air bersemayam di dasar Danau Biru Tua ini. Dengan kata lain, Danau Biru Tua dan Danau Air Tawar inilah yang menjadi pangkalan kuat spirit magis sihir air.
Di tempat ini, cara termudah untuk membangun Bidang Kekuasaan air menggunakan jimat dan rempah adalah dengan terlebih dahulu membuat Lingkaran Sihir sumber air dengan jimat, kemudian membangun Bidang Kekuasaan air di atasnya, menggunakan lingkaran sihir tersebut sebagai fondasi penopang.
Selama podium ini tidak meninggalkan Danau Biru Tua, Lingkaran Sihir sumber air akan terus mengumpulkan spirit magis air tanpa henti, sehingga Bidang Kekuasaan air ini tidak akan runtuh karena kehilangan elemen sihir air.
Prinsip ini dipahami Lin Yushang, Bi juga mengetahuinya namun belum sepenuhnya mengerti, sedangkan para magician lainnya sama sekali belum memahami kunci persoalannya.
Di babak ini, Lin Yushang memenangkan kemenangan mutlak dengan keunggulan yang signifikan.
Wajah enam Tetua Sihir menjadi gelap sepenuhnya, Tetua Ao Guang menghela napas panjang: "Persiapkan pembakaran kayu harum magis, beri tahu enam jenis peri tingkat tinggi di Menara Sihir. Pertempuran terakhir akan dimulai dalam setengah jam."
Bimasakti galaksi telah melintasi tengah langit.
