Bangsat!
Mingya si jubah abu-abu yang duduk di tempat tertinggi tribun upacara pertama kali merasakan dorongan primitif ini - keinginan untuk memaki dengan kasar menggunakan kata-kata paling kotor dari benua beku.
Tiga tetua Jedi bajingan di kedalaman bumi ini benar-benar pilih kasih seperti nenek sendiri. Dulu saat rombongan kami di bawah tanah, ketiga bajingan tua itu seolah menempatkan semua orang termasuk aku di langit ketujuh, dengan murah hati memberikan banyak barang-barang sihir. Tapi...bandingkan dengan peralatan yang dipakai Lin Yushang dan Bi sekarang, itu sama saja dengan mengasihani pengemis!
Sekarang kurenungkan, lebih dari setengah dari barang-barang yang mereka berikan waktu itu adalah peralatan khusus prajurit yang sama sekali tidak berguna bagi mereka, hanya basa-basi belaka. Hanya Kuas Li Du yang diberikan padaku yang masih berharga, hmph...itu mungkin upah untuk tugasku mencari pewaris Kekaisaran.
Selain itu yang paling berharga mungkin Cincin Kegelapan di tanganku ini. Tapi...andai mereka tidak memberikan cincin ini padaku, Kekaisaran Sihir sama sekali tidak akan bisa dibangun!
Layak!
Tidak heran jika Amy memiliki pemikiran tidak bertanggung jawab seperti itu. Tiga Tetua Jedi meninggalkan set perlengkapan legendaris ini untuk Bi dan Lin Yushang, dan sekarang masalahnya menjadi sangat besar! Mungkin sisa terakhir darah Kekaisaran Sihir akan musnah sepenuhnya dalam pertempuran ini, sehingga negara punah selamanya.
Air, angin, es dan tanah, api, kegelapan adalah dua aliran sihir yang sama sekali berbeda. Tanpa netralisasi magis suci, kedua aliran sihir ini mustahil benar-benar menyatu, apalagi mencapai keadaan kekacauan.
Lin Yushang memiliki atribut air, Putri Bi memiliki atribut api - dua sifat sihir yang saling bertolak belakang. Jika atribut magis mereka serupa, mungkin Bidang Kekuasaan Magis besar bisa menjangkau, tetapi jelas kemungkinan ini sama sekali tidak ada.
Yang lebih parah, jika kemampuan Lin Yushang dan Putri Bi benar-benar hanya bertahan di tingkat magister, dengan kekuatan super enam spirit magis tingkat rendah atas, mungkin masih bisa "mengontrol". Namun, intervensi kuat lebih dari sepuluh peralatan legendaris seperti Naga Tidur, Anak Phoenix, Lord of the Rings, Zhu Bajie, Air dan Kayu Berbunga, Lonceng Perak Awan Berjalan, Gemericik Mata Air, dll. - yang memiliki atribut berbeda-beda - meski enam spirit magis telah menyelesaikan persiapan dua Bidang Kekuasaan besar, daya ekspansi luar biasa yang ditunjukkan peralatan-peralatan ini di dalam Bidang Kekuasaan tetap membuat enam spirit magis elemensibuk kalang-kabut. Enam spirit magis elemens ini patut dikasihani, selama 20.000 tahun lebih mereka bahkan belum pernah mendengar tentang peralatan-peralatan yang sangat perkasa ini. Apalagi Naga Tanah Sakral dan Tongkat Agung Apollo, dua peralatan yang tingkat spesiesnya bahkan lebih tinggi satu level dari mereka.
Naga Tidur dan Anak Phoenix memang pantas menjadi harta nasional Kekaisaran Sihir. Tongkat Agung Api Apollo masih sedikit lebih baik, karena dipegang oleh Lin Yushang sehingga tekanan ke luar relatif kecil. Setelah memasuki Bidang Kekuasaan, saat Lin Yushang dan unicorn terkompresi, pertahanan phoenix yang ditransformasikan oleh Tongkat Agung Apollo juga ikut terkompresi.
Naga Tidur sama sekali berbeda. Kekuatan sihir Bi dibandingkan dengan Naga Boneka Tanah Liat bagai langit dan bumi. Oleh karena itu, setelah memasuki Bidang Kekuasaan, kekuatan bidang langsung dilepaskan ke tubuh Naga Boneka Tanah Liat yang segera melawan - jika bukan karena enam roh elemental yang menyelesaikan pembukaan bidang terlebih dahulu dan Bi secara aktif masuk ke dalamnya, masih dipertanyakan apakah enam roh elemental tingkat rendah ini bisa bersama-sama menahan Naga Boneka Tanah Liat.
Saat ini, enam roh elemental masih bertahan di Menara Sihir, terus-menerus menyerap kekuatan dari roh elemental magis yang terakumulasi selama 20.000 tahun di menara tersebut. Jika tidak, di bawah serangan berbagai peralatan sihir kuat ini, mungkin mereka sudah memuntahkan darah.
Di dalam bidang kekuasaan, Lin Yushang menemukan keanehan: siluet Bi terkadang membesar tak wajar lalu kembali normal. Awalnya Lin Yushang mengira ini mantra tak dikenal yang dikeluarkan Bi, namun kemudian menyadari reaksi Bi sendiri lebih lambat satu ketukan dibanding Naga Boneka Tanah Liat, mulai curiga ada kesalahan dalam bidang kekuasaan. Sementara Bi sama sekali tidak menyadari masalah ini.
Setelah dua Bidang Kekuasaan besar bergabung, di atas kepala kedua gadis terhampar langit malam berawan merah tanpa bulan atau bintang, di bawah kaki membentang pegunungan hitam tak berujung, sesekali terlihat danau-danau tersembunyi di lembah - ini adalah salah satu pemandangan normal hasil penggabungan dua Bidang Kekuasaan magis besar: Bidang Kematian menguasai langit, Bidang Alami menguasai bumi.
Lin Yushang yang pertama bergerak. Giringan perak Liuyun di tangannya bergetar beberapa kali, wewangian biru, hijau kebiruan, hijau, dan putih beterbangan di udara. Tongkat Agung Apollo menggambar tiga garis lengkung di langit, memanifestasikan tiga Roh Atas berjenis air, angin, dan es dari kekosongan. Roh angin mengembangkan sepasang sayap di punggungnya, memegang sepasang pedang melengkung ramping berwarna hijau kebiruan. Roh air melompat-lompat di udara seperti tetesan air. Sementara roh es menari-nari di angkasa layaknya kepingan salju raksasa - ini adalah salah satu bentuk asli dari tiga jenis spirit tersebut. Dengan gerakan tangan Lin Yushang, ketiga elemental itu menyergap Bi di punggung naga tanah liat dengan aura pembunuhan yang menyala-nyala.
Putri Bi mengendarai naga tanah liat yang membubung tinggi. Kidungan gadis itu menggores langit: "Penghakiman akhir, murka para dewa, aliran api di cakrawala..." Jelas Bi sedang melepas sihir tingkat Mantra Terlarang. Kidungan ini terdiri dari ratusan karakter. Tiga utusan elemental terus memburunya tanpa henti. Sepasang sayap raksasa naga tanah liat bergetar cepat, menyambar malam kelam seperti kilat yang membelah langit...
Lin Yushang hanya bisa menebak melalui suara Bi bahwa mereka akan menghadapi Mantra Terlarang atribut api. Stempel sihir biru mencap delapan kali berturut-turut di Kekosongan. Setiap cap melahirkan seekor Naga Laut raksasa yang berenang bebas di udara. Delapan ekor Naga Laut membentang seperti lautan di hadapan Lin Yushang - ini adalah sihir air level lima: Naga Pengembara Samudera. Magician hanya bisa memanggil empat ekor, sementara empat lainnya dipanggil melalui peralatan Lin Yushang. Delapan sihir level lima ini sudah setara dengan mantra terlarang.
Lin Yushang kemudian mulai melakukan kidungan. Suara kidungannya yang samar-samar menembus Bidang Kekuasaan Magis terdengar begitu memesona, seolah datang dari kedalaman laut biru jernih yang menyegarkan jiwa. Para magician terdekat menunjukkan ekspresi kagum tak terhingga di wajah mereka.
Wajah para duta besar keluarga Raja Bajak Laut berubah pucat: Kidungan ini sangat mirip dengan nyanyian gadis-gadis suku putri duyung dari jantung lautan. Seperti diketahui, gadis-gadis duyung sering bernyanyi sendirian di tengah malam bulan purnama. Nyanyian mereka bisa terdengar hingga ratusan li, membuat para pelaut di kapal yang lewat terhipnotis hingga terjun ke laut.
Begitu kidungan nyaris tak terdengar ini keluar dari Bidang Kekuasaan, Danau Zhanlan dan Danau Tian Shui tiba-tiba mulai dihantam ombak-ombak putih bertubi-tubi...
Putri Bi, seketika setelah kidungannya berakhir, melemparkan batu amber seukuran telur ayam. Batu ini tiba-tiba mengembang di udara, lalu meledak. Dari dalamnya melompat seekor naga raksasa berkepala tujuh setinggi manusia... Mingya dan beberapa anggota ras Elf Gelap hampir terlonjak dari balik meja - naga ini ternyata adalah Dewa Pemusnah Dunia Daifu!
Naga Merah berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh melayang di langit. Dengan tatapan dinginnya pada Lin Yushang, tiga cakar depannya terangkat tinggi. Batu-batu kecil merah tua berterbangan menyerangnya, menggemuruh bagai guntur di udara. Dengan cepat, dari sebesar butir beras membesar menjadi batu merah membara sebesar pelukan, panas tak terkira. Garis-garis gelombang panas membara membelah udara...
Batu amber ini adalah batu alami yang terbentuk secara unik. Drizzt, peri kegelapan terhebat di zaman kuno, pernah memiliki batu serupa yang berisi seekor macan tutul hitam yang bergerak-gerak di dalamnya.
Amber, menurut legenda, adalah resin yang mengalir saat para dewa mati tersiksa ketika dunia penciptaan hancur. Resin ini mungkin menyimpan mayat hewan tertentu, bahkan mungkin mayat seorang dewa, atau ingatan terakhir para dewa sebelum kematian. Setelah dunia runtuh, resin raksasa ini ditekan hingga sangat kecil oleh kekuatan kosmik, akhirnya mengeras seperti batu. Setelah penciptaan dunia baru, batu amber ini mungkin terungkap kembali. Jika seseorang bisa menemukan cara melepaskan kekuatan yang tersimpan di dalamnya, spesies lintas dimensi yang kuat ini mampu mengeluarkan kekuatan yang mengerikan.
Di dalam batu amber yang dipegang Bi terdapat ilusi Dewa Daifu. Meski hanya ilusi, ia terus-menerus melepaskan sihir tingkat Mantra Terlarang - Hujan Meteor Api, salah satu sihir utama yang digunakan dalam pembantaian besar-besaran para dewa saat pemusnahan dunia. Satu-satunya kelemahan adalah setelah setiap penggunaan, diperlukan pendinginan selama beberapa tahun sebelum bisa digunakan lagi. Lebih tepatnya, bukan pendinginan, melainkan waktu yang dibutuhkan amber ini untuk mengumpulkan kembali ilusi Daifu. Benda ini bukan hadiah dari Tiga Tetua untuk Bi, melainkan pusaka turun-temurun keluarga Kaisar Barat yang seharusnya juga berasal dari dunia dewa.
Delapan ekor Naga Unsur Air secara insting berusaha mempertahankan Lin Yushang, sambil menggetarkan sayap dan melesat naik. Namun... bahkan ilusi Daifu pun, Bola Api Meteor yang dilepaskan dengan kekuatan penuh sama sekali bukan sihir level lima yang bisa ditandingi Naga Unsur Air. Ekor demi ekor naga meledak di udara tanpa sempat mengerang, dihujani Bola Api Meteor merah tua. Gugusan uap air putih berdesis menyebar ke segala penjuru...
Bola Api Meteor menembus ilusi naga air, membawa kabut uap menghantam Lin Yushang!
Saat itu juga, cincin pertahanan Zhu Bajie merasakan serangan mendadak ini. Secara instan semua lapisan perlindungan diaktifkan. Di telapak tangan pualam Lin Yushang, lapisan demi lapisan sinar merah bergulir. Kemudian, kepala babi yang tersenyum di atasnya berubah menjadi delapan titik cahaya. Setiap titik membentangkan jaring cahaya dengan warna merah berbeda - dari merah muda hingga merah keemasan. Kedelapan jaring ini menyatu dengan dahsyat...
Hujan Bola Api Meteor menghujam turun!
Bagai gurun tandus yang tiba-tiba dilanda badai, setiap Bola Api Meteor yang jatuh membuat jaring merah bergetar hebat disertai debu beterbangan. Ribuan Bola Api Meteor mendarat, memuntahkan Burung Gagak Api, Ular Api, dan percikan api ke segala arah... Di luar Bidang Kekuasaan, semua Magician mendengar gemuruh ratusan halilintar menggema dari kejauhan!
Zhu Bajie memang pantas menjadi benda perlindungan nomor satu untuk elemen api dan tanah di Kekaisaran Sihir. Kebetulan Bola Api Meteor ini juga merupakan fusi sihir api dan tanah. Tanpa itu, meski Zhu Bajie kuat sekalipun, tak mungkin bisa bertahan selama ini.
Burung phoenix yang berputar-putar di atas kepala Lin Yushang berkicau merdu, lalu menyambar masuk ke dalam jaring cahaya buatan Zhu Bajie dengan membawa semburat merah menyilaukan lainnya. Dua lapisan sinar merah menyatu menjadi satu.
Naga Daver adalah Dewa Pemusnah Dunia, sedangkan phoenix adalah Burung Suci Lintas Zaman. Kedua spesies ini menciptakan keseimbangan alam semesta. Meski phoenix setelah seribu perjalanan tak bisa menandingi Dewa Daver, kemampuannya masih melebihi ilusi Daver dalam amber. Tongkat Agung Apollo yang terbuat dari tulang phoenix mampu memproyeksikan ilusi phoenix yang setara kekuatannya dengan ilusi Daver.
Saat delapan ekor Naga Laut Dalam terlempar, Lin Yushang menunjukkan ekspresi terkejut. Dia hampir menghentikan kidungan dan menarik binatang gaibnya dari jarak serang Bola Api Meteor. Untungnya Zhu Bajie segera menopang langit, atau mantra terlarang yang terputus tiba-tiba itu akan merasuk ke tubuhnya. Bisa jadi pertarungan ini akan berakhir dengan kekalahan telak bagi Lin Yushang.
Nyanyian melengking kembali terdengar. Bi yang tadi asyik berkonsentrasi pada kidungan tidak menyadarinya, baru sekarang menyadari kekuatan memikat suara tersebut. Darah di seluruh tubuhnya seakan mendidih. Dengan cepat dia menyumbat telinganya dengan dua gumpalan kain flanel. Meski begitu, suara itu tetap menusuk-nusuk sarafnya hingga ke dalam.
Yang lebih mencemaskan Bi adalah naga tanah liat raksasa yang ditungganginya menunjukkan ekspresi mendengarkan. Dalam kebingungan itu, roh angin menyusul naga tanah liat dengan kecepatan luar biasa. Dua pedang melengkung ramping menghujam ke arah Bi!
Di tribun upacara, wajah Magister Besar Sihir Ao Guang memucat. Di dalam Bidang Kekuasaan yang menjadi medan perang dua magister ini, semua barang yang dipakai Putri Bi memang difokuskan pada pertahanan dan peningkatan sihir. Serangan jarak dekat tiba-tiba ini pasti sangat merepotkan.
Bagi penyihir biasa, dikerubuti roh angin tercepat dari dunia penciptaan di jarak dekat, bahkan jika bisa lolos pasti akan kalang-kabut. Tapi Putri Bi pernah bertualang di kelompok tentara bayaran tingkat S selama beberapa tahun. Pengalaman bertarung jarak dekat seperti ini sangat banyak. Perisai Bundar Kekacauan di tangan kirinya diangkat cepat, Ding! Menangkis pedang melengkung. Perisai ini juga memiliki fungsi guncangan balik. Roh angin menjerit terdorong oleh kekuatan tersebut.
Dalam proses Roh Angin menjerat, Elemental air dan es yang termasuk dalam Unsur Alami—dengan kecepatan hanya di bawah atribut angin—mengurung dari depan dan belakang. Elemental es berbentuk kepingan salju bersegi enam berputar kencang dalam angin, bergemeretak seperti roda gigi tajam... dengan suara aneh menyayat miring ke arah Putri Bi; Elemental air berubah menjadi Slime gemuk yang merayap di udara, menyemburkan lendir ke Bi secara cepat seperti meriam rantai.
Semua orang tahu lendir ini pasti bukan cairan biasa, tapi tentang apa sebenarnya, tak ada yang bisa menebak.
Sekalipun Bi sangat mahir dalam pertarungan jarak dekat, mustahil menghadapi serangan jarak dekat tiga Roh Atas sekaligus. Jangankan Bi, bahkan pahlawan level A Feng dan Lao Luo Ke pun tak mungkin menantang sendirian tiga Roh Atas. Angin yang tak terkekang, air yang tak bertepi, es yang menusuk tulang—masing-masing memiliki kekuatan tempur setara Naga Raksasa level lima. Bahkan bermain-main saja bisa membunuh mereka.
Namun, tepat pada saat itu, aura pembunuhan yang kuat menarik Naga Tanah Liat keluar dari nyanyian yang menggoda. Naga Suci atribut air mengeluarkan raungan keras, sayap biru tuanya tiba-tiba melengkung ke depan seperti dua perisai raksasa yang melindungi Putri Bi di dalamnya. Pedang melengkung dan serpihan salju dengan cepat menggores sayapnya hingga dalam terlihat tulang, sementara lendir yang dimuntahkan slime membentuk gelembung-gelembung sebesar mangkuk di setiap tempat yang terkena - Spirit Air yang dipanggil oleh Tongkat Sihir Api Apollo ini ternyata menguasai satu-satunya sihir gabungan dari dua elemen api dan air: Korosi!
Naga Tanah Liat benar-benar layak disebut binatang pertahanan terkuat Kekaisaran Sihir. Di bawah serangan gabungan tiga Jenis Spirit, daging dan darah beterbangan, tapi naga ini bahkan tidak mengeluarkan erangan. Leher naganya tiba-tiba melengkung, serangkaian Naga Api terus-menerus disemburkan dari mulut naga, memaksa tiga Jenis Spirit itu mundur menghindar.
Para magician di Pulau Biru Tua tercengang menyaksikan dua kandidat Bidang Kekuasaan Magis ini terus-menerus melepaskan sihir dalam waktu singkat! Sebagian besar sihir ini bahkan belum pernah mereka dengar, apalagi performa Naga dan Feniks yang benar-benar mengerikan, terutama Tongkat Agung Apollo yang fokus pada serangan. Meski jelas-jelas tongkat sihir jenis api, ia bisa memanggil peri elemen superior dari jenis lain dengan kekuatan dahsyat. Jika tongkat ini jatuh ke tangan magister jenis api, mungkin... seluruh Pulau Biru Tua akan terbakar menjadi lahar.
Seberapapun imajinatif para magician ini, mereka takkan menyangka bahwa tongkat ini sekarang adalah barang pribadi dewa dari Istana Bintang Api Huode.
Bersamaan dengan itu, kidungan Lin Yushang juga selesai. Semua magician terkejut karena setelah berkidung begitu lama, yang dilepaskannya ternyata mantra pertahanan terlarang – Pasang Surut Lautan Biru. Tanah di bawah Bidang Kekuasaan tiba-tiba retak, setiap celah menyemburkan air laut biru yang akhirnya menyatu menjadi samudera luas. Permukaannya terus naik hingga menenggelamkan separuh wilayah. Lin Yushang langsung menyelam ke dalam arus ini.
Ilusi Daifu masih membabi-buta melemparkan Bola Api Meteor. Ketika dua mantra terlarang bertemu, elemen air mengalahkan api. Batu sebesar kepalan yang menyala itu menghantam air laut, membuat lapisan permukaan mendidih, namun di kedalaman samudera tetap tenang.
Kedua gadis itu tidak tahu bahwa mantra terlarang yang mereka lepaskan menggunakan benda pemberian Tetua Jedi telah mencapai puncak sihir level yang sama.
Sihir air tidak sekuat sihir api dalam serangan, tapi pertahanannya jauh lebih kuat dibanding sihir api setingkat. Lin Yushang melepaskan mantra pertahanan terlarang, langsung mengambil posisi tak terkalahkan.
Putri Bi dengan susah payah menghancurkan tiga Roh Atas hasil transformasi menggunakan naga api dari naga tanah liat. Ketika menoleh, seluruh Bidang Kekuasaan di bawahnya telah berubah menjadi lautan luas tak bertepi, hujan meteor api yang terus jatuh menguapkan kabut air berlapis-lapis... Bi langsung menebak niat Lin Yushang.
Kemudian, Bi membelalakkan mata melihat Lin Yushang yang sedang menata kristal sihir di tengah lautan luas. Dari tadi ia memperhatikan berbagai pernak-pernik sihir kelas dewa yang menghiasi tubuh Lin Yushang. Kebutuhan akan kristal sihir tambahan ini hanya menunjukkan satu hal: mantra yang akan datang pasti memiliki daya serang luar biasa dahsyat.
Bi menarik napas dalam-dalam, juga mengeluarkan kristal sihir dari tas perlindungan. Kemudian ia mencelupkan kuas ke dalam rempah magis dan menggambar 36 mantra di udara, setiap 9 mantra membentuk satu kelompok yang melayang. Pada kelompok pertama dia meletakkan rubi, kelompok kedua kristal ungu, kelompok ketiga batu qingtian. Tiga batu berbeda warna ini sesuai dengan tiga dewa besar Istana Bintang Api Huode. Di kelompok mantra keempat, Bi menaruh berlian hitam yang mewakili sihir Kegelapan.
Terbatas oleh kemampuan sihir, pandangan kedua gadis ini tak bisa menembus seluruh Bidang Kekuasaan...
Di luar Bidang Kekuasaan, semua orang kecuali Lü'er berwajah pucat pasi!
Sebelum Perang Para Dewa, Sumur Sihir hanya disebut dalam legenda kuno seperti Shan Hai Jing. Di dunia nyata, satu-satunya sumur yang ada dijaga ketat oleh Guild Penyihir.
Setelah pertarungan habis-habisan antara Magister Besar Sihir air dan api di Pulau Biru Tua, atas permintaan puluhan ribu penyihir di Pulau Batas, Sumur Sihir akhirnya diperlihatkan kepada publik.
Sumur Sihir asli hanya berdiameter 30 sentimeter dengan kedalaman tak terukur. 10000 tahun lalu, seorang tetua Guild Penyihir pernah mencoba mengukur dasarnya dengan tali dan pemberat, menggunakan semua tali yang bisa ditemukan di Pulau Batas. Tapi... dasar sumur tetap tak terjangkau, padahal panjang tali saat itu sudah mencapai 80000 meter.
Dinding sumur memiliki bentuk sembilan sisi, setiap sisinya dipenuhi kristal sihir sejenis - kristal-kristal ini terbentuk secara alami. Di dinding sumur merayap siput bergaris ganda berbagai ukuran. Setiap siang hari, matahari merah pasti melintas di atas Sumur Sihir. Tepat pukul 12:00, cahaya matahari merah menyinari langsung genangan air di dasar sumur. Saat itu, beberapa helai kabut air akan naik dari dasar sumur. Dalam proses ini, kabut air mungkin menempel pada cangkang siput bergaris ganda dan mengembun menjadi tetesan air, yaitu Air Sumur Sihir. Siput ini harus merayap hingga dekat mulut sumur untuk menjemur cangkangnya sebelum tetesan Air Sumur Sihir bisa dipanen.
Setiap hari hanya bisa diperoleh Air Sumur Sihir dalam jumlah satu digit.
——《Shan Hai Jing Baru》
