Bar yang luas itu hanya memiliki empat lima lampu, remang-remang.
Di belakang setiap meja duduk orang-orang dengan wajah lesu.
Di sisi utara bar, yang dulunya ramai dipadati tentara bayaran yang mengambil misi, kini hanya tersisa dua tiga anak anjing dan kucing kecil terbaring di atas podium saling menatap. Di belakang podium, dua petugas asyik bermain catur kacang berdua.
Memasuki tahun kedelapan Kalender Sihir, Perang Benua Raya telah memasuki tahun kelima. Semua negara di empat benua tanpa terkecuali terlibat dalam perang ini. Jutaan orang tewas, ratusan kota hancur, ribuan mu lahan subur menjadi tandus... Pada tahun ini, semua dampak buruk itu mulai melepaskan energi tersembunyi ke seluruh benua.
Di Benua Eminoll yang paling subur di antara empat benua - Dataran Bunga yang indah, Lembah Sungai Sanggan yang subur, Pegunungan Meisys kaya hasil bumi, Perbukiran Gunung Lan yang hijau lebat... Kawasan yang pernah dianggap sebagai permukiman ideal umat manusia ini, pada tahun kedelapan Kalender Sihir, wilayah ratusan li tanpa penghuni menjadi hal biasa. Banyak daerah bahkan memiliki kepadatan penduduk lebih rendah dari benua beku.
Ekonomi mengalami kemerosotan parah. Orang kaya besar memangkas pengeluaran drastis, keluarga berada hidup pas-pasan, rakyat biasa hidup miskin, sementara kaum papa telah menjual semua harta dan mengembara mengandalkan belas kasihan langit dan sesama...
Demikian pula, masa keemasan para tentara bayaran yang mengeruk keuntungan perang di awal masa kekacauan sudah berlalu. Sebagian besar tentara bayaran baru kini mengalami pengeluaran melebihi pemasukan.
Selain itu, rencana restorasi negara oleh Guild Penyihir juga membawa dampak negatif besar bagi para tentara bayaran. Selama 20.000 tahun, empat profesi utama - prajurit, pemanah, penyihir, dan pastor - telah membentuk tim tentara bayaran yang sempurna. Dari keempat profesi ini, yang paling vital adalah prajurit dan penyihir, terutama penyihir.
Sebagian besar perwira di militer tidak memahami mengapa dalam kelompok tentara bayaran, penyihir selalu paling dihormati dan menerima imbalan tertinggi. Padahal dalam konflik, yang maju paling depan pasti prajurit, sedangkan penyihir... hanya bersembunyi di belakang prajurit yang berlumuran darah, sambil bergoyang-goyang menyanyikan lagu dengan suara sumbang.
Namun faktanya, peran penyihir dalam tim tentara bayaran benar-benar menempati posisi terpenting.
Pertama, penyihir umumnya berpengetahuan luas dan pasti melek huruf. Sebagian besar prajurit dan pemanah berasal dari keluarga miskin, dengan lebih dari 90% prajurit buta huruf. Buta huruf... Jangankan bisa memahami petunjuk di dungeon selama ekspedisi, bahkan menerima tugas sederhana di konter pun mustahil bagi mereka.
Kedua, dalam petualangan sering dijumpai monster yang kebal atau hampir kebal terhadap serangan fisik. Misalnya tanaman pemakan manusia di hutan hujan tropis, atau arwah penasaran di sekitar pemakaman. Dalam situasi seperti ini, sepuluh prajurit pun tidak akan seefektif satu penyihir.
Sekali lagi, sebagian besar petualangan terjadi di pegunungan atau gua-gua, di tempat-tempat seperti ini pasti akan menemui tebing, sungai gunung, jebakan, dll. Sihir bantu seperti mantra pembuatan tali, mantra pengapungan, Witchfire yang dikuasai para penyihir bisa menghemat banyak biaya tambahan bagi para Petualang - di sinilah letak keuntungan tentara bayaran.
Terakhir, baik prajurit maupun pemanah tidak bisa melakukan serangan kelompok. Pastor baru bisa melepaskan Sabda Suci (serangan kelompok) dengan probabilitas tertentu setelah promosi tingkat satu. Sedangkan penyihir level 2 sudah menguasai beberapa mantra serangan kelompok. Jika ada uang untuk membeli 1-2 mantra serangan kelompok level empat sebagai cadangan di saat kritis, maka daya serang seorang penyihir level 2 saja bisa menyamai satu regu.
Sekarang... semua keuntungan indah nan sempurna ini tidak perlu disebutkan lagi... menyebutkannya hanya akan memperparah luka para tentara bayaran.
Selain itu, Guild Penyihir yang sedang berusaha memulihkan negara menarik kembali semua petugas administrasi mereka untuk melayani di Pulau Biru Tua. Akibatnya, semua lingkaran sihir teleportasi sudah tidak berfungsi selama hampir setengah tahun. Tanpa formasi teleportasi ini, pekerjaan rutin guild mercenary, guild tentara bayaran abu-abu, guild pencuri, dan guild pembunuh sama sekali tidak bisa berjalan normal. Penerbitan misi tentara bayaran sekarang sepenuhnya mengandalkan kemampuan manusia. Biasanya ratusan misi bisa ditransmisikan sehari di berbagai bar, sekarang... bahkan dalam sepuluh hari pun tidak mencapai jumlah itu. Tindakan Guild Penyihir yang memperparah keadaan ini menyebabkan banyak kelompok pasukan bayaran kecil bangkrut dan bubar.
“Di bar, sebagian besar tentara bayaran bersandar atau bersandar di kursi, di depan mereka terdapat cangkir besar berisi air putih yang disediakan gratis—ah, setengah tahun yang lalu, bar ini masih menyediakan air es gratis. Seteguk saja, sungguh menyegarkan dan menghilangkan dahaga. Tidak seperti sekarang, tanpa Magician, mana mungkin menemukan es di musim panas. Sebagian kecil tentara bayaran bahkan tertidur di meja sambil mendengkur.
Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa di sebelah guild tentara bayaran abu-abu, formasi teleportasi yang tertutup debu tebal tiba-tiba memancarkan cahaya hijau kebiruan muda...
"Ya Tuhan, apakah mataku tidak salah lihat?" Petugas yang lebih muda refleks mengucek-ucek matanya.
"Melihat apa? Apakah kemalaman 'beraktivitas' tadi malam sampai penglihatan kabur karena nafsu?" Petugas setengah baya itu tersenyum mesum. Di tengah resesi ekonomi, banyak prajurit wanita terpaksa melakukan hal-hal tak terelakkan, wajar jika anak muda jadi terlalu bergairah.
Petugas muda itu sudah tak bisa bicara. Guild tentara bayaran abu-abu hanya memiliki formasi teleportasi kecil yang hanya bisa mengirim gulungan dan buku sederhana. Biasanya, cahaya sihir dari Lingkaran Sihir ini lembut, tapi sekarang... cahaya yang dipancarkan batu berukir Lingkaran Sihir itu begitu menyilaukan sampai matanya hampir tak bisa terbuka.
Saat sebagian besar orang di bar mulai menyadari sesuatu yang tidak beres, cahaya sihir hijau kebiruan telah menerangi seluruh bar!
“Sial! Tamu di beberapa meja terdekat dengan guild mercenary baru saja mendekat untuk melihat apa yang terjadi. Tiba-tiba cahaya hijau kebiruan menyala terang seperti jarum menusuk mata semua orang. Segera setelah itu, seluruh tamu di bar mendengar suara gemuruh keras ‘Krack!’.”
Setelah cahaya hijau kebiruan menghilang, semua orang baru menyadari bahwa batu lempengan teleportasi yang malang telah pecah menjadi belasan batu sebesar kepalan tangan. Di tempat yang sama, muncul empat orang – dua pria dan dua wanita!
Semua orang di bar tahu bahwa formasi teleportasi itu maksimal hanya bisa mengirimkan tiga buku sekaligus. Bagaimana mungkin empat orang tiba-tiba muncul? Lagipula, keempat orang ini terlihat sangat mencolok, terutama dua gadis yang berusia sekitar 13-17 tahun dengan kecantikan alami yang memukau. Sedangkan dua pria – yang tua dan muda – setelah diamati, juga memiliki aura yang kuat. Terutama pria tua itu... Baru sekarang semua orang menyadari bahwa pria tua bertopi runcing ini ternyata juga seorang Magister Sihir terkutuk yang pantas dihukum seribu kali!
“Hehe...” Penyihir tua itu terkekik-kekik palsu. Diam-diam ia menyelipkan dua cangkang kerang mengilap ke dalam jubahnya. Dengan susah payah ia melepaskan dua gadis kecil dan seorang bocah lelaki yang bergelantungan di tubuhnya. Kemudian ia melepas topi penyihirnya dan melengkungkan tangannya 270 derajat dengan anggun, memberi salam khas tentara bayaran kepada semua orang di bar.
“Mohon maaf jika mengganggu saudara-saudara kita. Sebagai permintaan maaf, hari ini aku yang akan membayar semua air es di sini.” Penyihir tua itu kembali lupa dengan usia tuanya sendiri.
"Di dalam bar, serentak muncul hutan jari tengah. Air es gratis biar kamu yang bayar? Lagipula, sekarang juga tidak ada persediaan air es."
Para tentara bayaran, terutama tentara bayaran abu-abu biasanya bersiul saat melihat gadis cantik jika tidak ingin dianggap tidak jantan. Tapi kali ini bar terdiam bagai kuburan. Alasannya sederhana: mereka menemukan satu dari dua gadis itu adalah elf hutan darah murni.
"Dua gelas apsintus berbuih, dua teh hitam penyegar." Empat petualang dengan cepat menemukan tempat duduk. Beberapa tamu yang semula duduk di meja itu dengan sukarela pindah ke tempat lain. Tak ada yang berani mengganggu elf hutan darah murni, sekalipun itu pezinah kelas kakap.
"Jangan pergi!" Magister Sihir menggenggam lengan dua tentara bayaran muda yang hendak pergi: "Sudah kubilang, aku akan mentraktir semua orang segelas air es. Meski... tadi ada yang kurang ajar, tapi sebagai orang tua aku takkan mempermasalahkannya." Sambil berbicara, ia menjentikkan jari ke arah bocah di depannya: "Datangkan air es."
"Sial..." Lü'er menyeringai kesal ke arah penyihir tua itu, lalu bersiul aneh ke langit. Seketika semua tentara bayaran terperangah melihat air dalam gelas mereka membeku menjadi es! Suasana bar mendadak mencekam. Sebelumnya, tak satupun tentara bayaran pernah mendengar ada yang memiliki kemampuan seperti ini.
"Tempat apa ini?" tanya penyihir tua sambil masih menggandeng dua tentara bayaran.
"Bunga... Bunga Peri."
“Oh...” Ekspresi mata Penyihir tua tiba-tiba redup, melepaskan genggaman. Dua tentara bayaran muda sangat canggung, tak tahu harus kabur atau duduk... Akhirnya kedua bocah lelaki itu memilih yang terakhir.
Pantas semua orang memandang Ling Bao'er dengan tatapan seperti itu. Di sekitar hutan peri, tak ada yang berani macam-macam dengan Elf Hutan. Apalagi setelah kejadian penculikan anak-anak peri kemarin.
“Sepertini jarak ke Benteng Tongyun cukup dekat, ya?” tanya Penyihir tua.
“Benar, Tuan. Keluar ke utara, tak jauh dari sini.” Jawab tentara bayaran muda tergesa. Usia kedua prajurit ini masih belia, yang termuda sekitar 13-14 tahun, yang lebih tua tak lebih dari 15-16 tahun. Pantas sang Penyihir tua menahan mereka.
“Ngomong-ngomong, apakah Marsekal Chi Hantong dan Komandan Muda Chi Changyun masih di Benteng Tongyun?” Penyihir tua berpura-pura baru teringat.
“Tidak ada.” Dua pemuda itu serentak menjawab.
“Oh?” Kali ini bukan hanya Penyihir tua yang terkejut, bocah lelaki segede biji ketumbar dan gadis kecil yang sedikit lebih besar juga menunjukkan ekspresi kaget.
Di mata para tentara bayaran Bunga Peri, rombongan ini semakin terlihat misterius.
“Mereka pergi ke mana?” Penyihir tua menggeretakkan gigi, lalu meludah kasar ke tanah.
"Semua para tentara bayaran tidak menyadari, di dalam ludah itu terdapat semburat merah——hasil guncangan keras dari ledakan terakhir Bidang Kekuasaan Magis di Pulau Biru Tua."
"Marsekal Chi pergi ke dekat Hutan Perbatasan, Wakil Marsekal Chi pergi ke selatan untuk memimpin pertahanan. Sejak musim dingin tahun lalu keluarga Raja Bajak Laut menyusuri tiga sungai utama Sungang Mississippi, Sungai Sanggan, dan Sungai Singa untuk menyerang jantung wilayah benua, banyak kota di Wilayah Pertempuran Tongyun yang jatuh, konon Kaisar Hongshi sudah dua kali menegur keras."
"Apa? Batuk... Batuk... Tidak bisakah kau bicara pelan-pelan, ingin membunuh orang tua ya?" Arak di cangkir penyihir tua dan bocah lelaki itu hampir tumpah ke hidung mereka.
Penyihir tua itu batuk cukup lama sebelum bisa bernapas lega, matanya melotot lebih lebar dari remaja: "Raja Bajak Laut menyerang benua?"
"Tentu saja!" Magister Sihir ini sebenarnya cukup ramah, wajahnya juga tampan, dua bocah lelaki itu semakin lancar menjawab, terutama tentara bayaran muda yang mungkin baru 13-14 tahun: "Kekuatan Raja Bajak Laut sangat dahsyat. Sekarang di sungai yang lebarnya lebih dari 20 meter bisa bertemu Kesatria Buaya Teluk mereka, di sungai lebih dari 100 meter mungkin ada Kesatria Naga Air, di sungai lebih dari 200 meter pasti ada armada kapal perang. Ah, tahun lalu musim panas, alasan jalur laut antara Benua Eminoll dan benua beku terputus, itu ulangan Kesatria Naga Laut keluarga Raja Bajak Laut."
“Penyihir tua terkejut, saat melihat Duke Tangan Besi mewakili keluarga Raja Bajak Laut dalam upacara restorasi kerajaan di Pulau Biru Tua, sama sekali tidak menyangka keluarga Raja Bajak Laut akan menyerang benua dengan gila. Selain itu, dia awalnya juga tidak tahu tentang penutupan jalur laut di benua beku.”
“Peribahasa kuno benar-benar tidak bohong. Setelah memukul anak, sang Tuan benar-benar langsung muncul dari balik layar. Ini juga kesalahan Chi Aotian dan Tayang. Seharusnya cukup memberikan pelajaran simbolis pada Legiun Kavaleri Berdarah Kuda, malah menghancurkan seluruh kelompok mereka. Hal seperti ini memang tak bisa diterima siapa pun.”
“Kalau begitu...” Penyihir tua teringat mendadak, sebelum dia memasuki Hutan Perbatasan, Pasukan Bayaran Kecil telah melakukan beberapa pertempuran beruntun. Beberapa kota di bawah yurisdiksi zona utara yang berbatasan dengan Sungai Sanggan mungkin terkena imbas amukan Raja Bajak Laut. Dia khawatir Huo Ensi si bebek darat kecil yang tak bisa berenang ini akan tersedak air: “Kekuatan Raja Bajak Laut ini terlalu hebat. Berapa banyak Kesatria Buaya Teluk dan Kesatria Naga Air yang mereka miliki?”
“Hmm……” Prajurit bayaran muda mendengus dingin dari hidungnya: “Berapa? Terlalu banyak! Kesatria Buaya Teluk dan Kesatria Naga Air ini adalah pasukan yang ditarik dari satu-satunya kelompok tentara bayaran tingkat A di Benua Fanos, Pasukan Bayaran Buaya Hitam. Kemudian, dari guild tentara bayaran datang kabar yang lebih akurat, Pasukan Bayaran Buaya Hitam sama seperti Legiun Kavaleri Berdarah Kuda, keduanya dibangun oleh keluarga Raja Bajak Laut. Ah, menariknya, dari enam besar kelompok tentara bayaran, selain satu yang didukung Kerajaan Kurcaci Hutan di belakang layar, dan satu lagi yang memanfaatkan sebagian kekuatan Legiun Naga Pelangi, empat kelompok sisanya ternyata seluruhnya dibangun oleh Empat Keluarga Besar!”
Apa? Ternyata, Kelompok Naga Tanah Xuan Qing juga bagian dari nepotisme Empat Keluarga Besar. Mengingat tindakan Pasukan Bayaran Kecil yang pernah mencuri sumber daya mereka dan konsekuensi yang mungkin timbul, sang penyihir tua nyaris terjatuh pusing: “Kalau… Kelompok Naga Tanah Xuan Qing itu dibangun oleh keluarga yang mana?”
Prajurit bayaran muda itu melototi penyihir tua, tiba-tiba teringat di sebelah penyihir tua duduk peri hutan yang sedang serius mendengarkan cerita, bulu kuduknya meremang ketakutan. Ia segera menundukkan kepala: "Sudah kubilang, kelompok tentara bayaran Xuan Qing Naga Tanah itu memanfaatkan kekuatan Legiun Naga Pelangi, bagaimana Bapak masih belum mengerti? Lihat, saya jelaskan satu per satu..." Sambil bicara, prajurit muda itu mengulurkan telapak tangannya, menghitung jari satu per satu: "Pasukan Naga Emas didirikan keluarga Kaisar Barat, Legiun Kavaleri Berdarah Kuda dan Pasukan Buaya Hitam didirikan keluarga Raja Bajak Laut, pasukan bayaran kecil didirikan keluarga Raja Kabupaten Timur..."
Amy, Lü'er, termasuk Ling Bao'er yang sedang asyik mendengarkan cerita dengan mata membelalak, hampir-hampir rahang mereka terjatuh dari meja ke lantai. Pasukan bayaran kecil didirikan Raja Kabupaten Timur? Dua pendiri pasukan bayaran kecil ini, Amy dan Lü'er, berpikir dalam hati: "Kok kami tidak tahu?" Ling Bao'er melirik Amy, lalu memikirkan Da Qing Shan, kemudian menyipitkan mata melihat si bajingan kecil Lü'er. Tidak satupun dari mereka yang terlihat seperti keturunan bangsawan.
Prajurit muda itu menjilat bibirnya, masih bersemangat bercerita: "Hasilnya... Raja Bajak Laut benar-benar tidak main-main. Dalam tujuh hari, pasukan bayaran kecil kehilangan enam kota besar. Setidaknya 200.000 tenaga kerja puncak usia dibawa paksa oleh Raja Bajak Laut ke kapal, katanya dijual ke Benua Fanos."
"Nak, jangan buru-buru. Pelan-pelan ceritanya. Ini... Bagaimana bisa Kelompok Tentara Bayaran didirikan keluarga Raja Kabupaten Timur? Beberapa pejabat utama pasukan bayaran kecil ini, tidak ada yang terdengar berasal dari keluarga bangsawan itu?" Ah, ah, ah... Magister Sihir Yang Mulia sampai terbawa kebiasaan bocah lelaki ini mengucapkan "ah" berulang, hampir ingin melengking keras untuk mengekspresikan kekesalannya.
"Siapa?" Pemuda itu membelalakkan mata pada penyihir tua: "Sebut namanya bisa bikinmu mati ketakutan." Di sini pemuda ini malah bersikap kurang ajar, sambil tersenyum mengulurkan tangan kanannya ke arah penyihir tua, menggesek-gesekkan ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah dengan gerakan berulang...
Sial... Ini seperti bermain pedang di depan Guan Gong! Penyihir tua itu teringat kelakuan buruknya di masa lalu, terpaksa menelan ludah dua kali sambil gemetar mengeluarkan dua Koin perak dari kantong, menaruhnya di tangan tentara bayaran muda itu.
"Ah..." Pemuda itu meniup koin perak sambil mendengar denting khas logam mulia, seketika wajahnya berseri: "Wah, kok jadi sungkan begini... Padahal Yang Mulia sudah datang, lihat... Masih bawa-bawa hadiah. Padahal Yang Mulia juga senior, bikin kami yang junior jadi malu."
"Jadi bagaimana detailnya?" Magister tua itu hampir tak kuasa menahan diri untuk mencekik leher tentara bayaran kecil di depannya.
“Aduh... masalah ini... ceritanya panjang sekali.” Pemuda itu menyelinapkan dua koin perak ke sol sepatunya sambil mendekati penyihir tua, lalu mendecikkan lidah dua kali: “Dua koin perak ini... hanya bisa... ah... Anda paham kan...”
“Saya...” Penyihir tua itu hampir meledak amarahnya, akhirnya dengan gigit gigi menahan amarah berkata pada pemuda: “Sebagai manusia harus punya prinsip, ya... pria terhormat mencintai harta, tapi harus diraih dengan cara benar. Saya sudah bayar, ya... Anda juga terima... ya...”
“Saya tidak bilang tidak menerima.” Pemuda itu memandang penyihir tua dengan wajah polos: “Tapi, kurang. Pemimpin agung Tuan Aimi*Haber mengajarkan kami, setiap layanan tentara bayaran harus menarik biaya yang wajar. Barusan, informasi yang saya berikan itu kan tidak saya katakan gratis, itu juga hasil kerja saya, termasuk biaya konsultasi informasi. Lagipula, Anda tidak boleh serakah, dua koin perak mau beli semua informasi? Kalau pakai logika Anda, nanti kalau Anda traktir perempuan makan sekali, apakah dia harus kasih Anda tiket makan seumur hidup, hah?”
Penentuan lokasi, lompatan, dan transmisi adalah metode utama transmisi jarak jauh yang digunakan para magician.
Magician level satu ke atas sudah bisa menguasai Teknik Penentuan Lokasi, meninggalkan tanda magis di lokasi spesifik. Setelah melepas Teknik Penentuan Lokasi, akan langsung ditransmisikan ke tempat tanda magis tersebut. Teknik ini hanya bisa mengirim ke lokasi tanda magis terbaru, dengan jarak jangkauan bervariasi sesuai level magician.
Lompatan, hanya bisa digunakan oleh magister unsur alam yang telah menguasai sihir dimensi ruang. Magister dimensi ruang terhebat bisa menetapkan empat titik lompatan untuk diri mereka sendiri.
Teleportasi, ini sudah bukan ranah sihir biasa melainkan termasuk dalam lingkaran sihir untuk transmisi jarak super jauh. Lingkaran sihir teleportasi berukuran besar bahkan bisa menentukan lokasi tujuan. Sekali teleportasi diaktifkan, meski lingkaran tujuan hancur, transmisi tetap akan mencari titik terdekat yang memungkinkan. Jarak terjauh teleportasi bisa mencapai puluhan ribu li.
——《Encyclopedia Yuewei*Tambahan》
