Qu Jianhong dan dua perwira senior lainnya berlutut di tanah, memberikan satu kali sujud yang nyaring kepada Da Qing Shan dan Huo Ensi tanpa mengucapkan sepatah kata pun, lalu langsung menaiki tunggangannya. Meski mata mereka bengkak menangis hingga pandangan kabur, Adipati Muda itu tetap memancarkan empat perintah berturut-turut tanpa kesalahan. Legiun Ksatria Ringan Tongyun, Legiun Ksatria Berat Naga Tanah, Legiun Unta Kekaisaran Gurun, serta Batalyon Sekutu Dataran Bunga bergerak secara berurutan! Para prajurit muda, tanpa memandang pangkat, membungkukkan badan kepada dua wakil komandan Pasukan Bayaran Kecil saat memutar tunggangan mereka.
"Wakil Komandan!" Ling Yun dan Huerdu melangkah keluar dari barisan pejabat pasukan bayaran kecil, memberikan penghormatan dengan membungkuk kepada kedua wakil komandan.
Da Qing Shan mengangguk halus, wajah dan nada bicaranya kembali tenang: "Pergilah. Suruh orang memberitahu Paman Balbas dan yang lain."
"Siap." Dua Ksatria Naga remaja itu membungkuk sekali lagi sebelum pergi diam-diam.
Dalam waktu singkat sepuluh lebih menit, Lapangan Latihan Militer yang sebelumnya sepi kembali kosong. Hampir sepuluh ribu pasukan berbaju besi lenyap tanpa sisa di sudut timur laut Kota Mo Yada.
"Ayo! Langit mau hujan, ibu mau menikah lagi! Kita pulang!" Kurcaci kecil itu menghentakkan kakinya keras-keras, debu beterbangan.
Semua pejabat tentara bayaran dan para perwira senior saling menatap dengan pandangan kosong, perasaan frustasi, kemarahan, kebingungan, kepasrahan, serta ejekan dari beberapa orang yang menertawakan situasi... Berbagai macam ekspresi mata bergerak diam-diam di antara kerumunan.
Para pejabat dalam sistem Pasukan Bayaran Kecil hanya bisa pasrah menghadapi situasi seperti ini. Wakil Komandan Chi Aotian memang baik dalam segala hal, hanya terkadang wataknya terlalu keras, dan sama sekali tidak mau mendengarkan penjelasan siapapun.
Di aula pertemuan, setelah semua perwira menengah dan pejabat tingkat menengah duduk, ruangan langsung penuh sesak oleh kerumunan orang.
Huo Ensi berpikir sejenak, lalu mengisyaratkan para komandan unit untuk tetap tinggal sementara yang lain diperintahkan mundur. Dia juga memerintahkan semua pasukan untuk masuk dalam tingkat kesiapan satu.
Para perwira terkejut. Tingkat kesiapan satu adalah status siaga tertinggi dimana pasukan harus siap bergerak kapan saja memasuki keadaan perang. Saat ini garis depan utara dan selatan Zona Utara sudah stabil, personel militer Skambray sudah lama ditarik seluruhnya, sedangkan pasukan di Wilayah Pertempuran Sungai Sanggan beralih dari penyerangan ke pertahanan dengan mulai membangun benteng untuk jangka panjang. Lalu untuk persiapan perang melawan siapa sekarang ini?
Tak ada yang berani menjadi sasaran kemarahan Yang Mulia Jenderal Pelaksana Tugas saat ini. Semua telah menyaksikan momen memalukan Huo Ensi tadi, lalu segera mundur untuk menjalankan perintah.
Setelah para perwira ini pergi, Jenderal Lan Tian yang telah diangkat sebagai Asisten Komandan Zona Utara membersihkan tenggorokannya dan bertanya: "Yang Mulia, apakah kita... bersiap menyerang para pemberontak di Zona Perang Hutan Perbatasan?"
Mantan Wakil Komandan Pertama Legiun Naga Pelangi, Tuan Lan Tian, sekarang menempati peringkat pertama dalam kelompok seragam di zona utara.
Tuan Lan Tian pernah memimpin 10.000 pasukan reguler Legiun Ksatria dalam penaklukan di barat laut kekaisaran, menyapu bersih 70-80% kekuatan keluarga pengkhianat kekaisaran yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Kekaisaran Delaware. Kecuali beberapa kastil terakhir keluarga Delaware yang mendapat bantuan dari Pasukan Ksatria Naga Palsu Skambray, seluruh wilayah barat laut pada dasarnya telah dimurnikan. Setahun setelah pertempuran berdarah itu, gelar bangsawan Lan Tian secara resmi dinaikkan dari Marquis menjadi Adipati Kekaisaran oleh Departemen Administrasi Kekaisaran.
"Mengapa kau berpikir demikian?" Huo Ensi mendengus dingin: "Apakah... menyerahkan pasukan belum cukup memenuhi kewajiban, sehingga kita harus memberi penghormatan ekstra kepada Yang Mulia Raja Kabupaten Bunga? Perlukah ini?"
Suasana di aula pertemuan kembali mendingin. Ekspresi wajah dan nada bicara Yang Mulia Huo Ensi yang jarang terlihat ini menunjukkan kemarahannya yang sejati. Jika tidak, dia tidak akan mengucapkan kata-kata yang terdengar kekanak-kanakan seperti Tuan Da Qing Shan.
Hanya saja... beberapa perwira senior dan Wakil Komandan Gersu menunjukkan ekspresi aneh di mata mereka. Perlukah menunjukkan ketidakpuasan di depan perwira menengah seperti ini? Meskipun para wakil komandan pasukan telah diminta mundur, aula pertemuan masih dipadati oleh sekitar 20 perwira staf, termasuk komandan pasukan Berserk dan Ksatria Liar...
Siapapun tidak bisa berharap para Berserk menyimpan rahasia bahkan satu kata pun. Ada yang bercanda, jika ada anggota Berserk yang masuk ke sistem intelijen Guild Pencuri, diperkirakan... semua informan akan dibantai karena dikhianati, semua intel akan diteriakkan keras-keras oleh para Berserk kepada semua orang, sehingga memasuki era keemasan "dunia tanpa konspirasi". Sekarang kita hanya bisa berharap dua Berserk ini setelah keluar bisa menyebarkan lebih sedikit "gosip".
Huo Ensi mengibaskan tangan membuka tirai di dinding, mengambil tongkat komando dan menunjuk keras suatu bagian di peta: "Pasukan Bayaran Kecil jarang kalah, harus kita balas. Komandan Resimen Amy pernah bilang, apa pun bisa dimakan, kecuali kerugian. Komandan juga bilang, bisnis merugi tidak kita lakukan. Kita harus mengakui, serangan Legiun Kerangka Bajak Laut terlalu misterius, saat ini kita tidak mungkin bertahan. Jadi, medan perang baru harus dipilih di tempat yang jauh dari sungai. Yaitu di sini... Ada pepatah dalam masyarakat manusia yang selalu kuhargai: 'Mata tak tahan setitik debu sekalipun', hehe... Butir pasir sebesar kacang ini sudah dua tahun mengganjal mataku, terus mengingatkanku akan keberadaannya."
Ini juga disebut pasir? Semua perwira di ruangan saling pandang. Mereka baru menyadari, bagian yang ditunjuk Huo Ensi ternyata adalah Ibukota Skambray. Benar-benar sebongkah... batu pasir yang besar.
Seperti yang dikatakan Huo Ensi, dalam radius 300 li di sekitar Skambray, semua kota dan benteng telah dipenuhi bendera segitiga Pasukan Pelangi Tujuh Warna dan bendera ular derik hitam. Hanya Skambray dan beberapa kota satelitnya yang masih mengibarkan bendera segitiga kecil emas simbol keluarga Kaisar Barat.
Huo Ensi kembali memukul peta hingga tembok di belakangnya mengeluarkan erangan: "Sampaikan perintahku! Di seluruh wilayah Zona Utara, setiap desa wajib menyediakan 1 dari setiap 3 pria dewasa sebagai wajib militer, dan 1 dari setiap 5 wanita dewasa sebagai tenaga kerja. Mereka harus membawa perbekalan sendiri dan peralatan dasar, berkumpul di lokasi 40 li tenggara Skambray sebelum tanggal 15 April tahun ke-8 Kalender Sihir."
Satu dari tiga pria? Para perwira senior segera membuat perhitungan kasar. Populasi di Zona Utara sekitar 2-3 juta jiwa. Pria dewasa sekitar 20%, berarti akan terkumpul 200-300 ribu wajib militer dan lebih dari 100 ribu wanita wajib kerja di bawah tembok Kota Skambray.
Tapi apakah ini cukup untuk menaklukkan Skambray? Mereka yang berpikir demikian pasti otaknya kemasukan air atau terjadi korslet. Apakah Pelaksana Tugas Yang Mulia Jenderal ini sudah tidak ingin mempertahankan jabatannya lagi?
Dalam peta strategis pertahanan kekaisaran, Skambray memiliki peringkat SS. Meskipun ada beberapa kota berperingkat SS di Benua Eminoll, hanya Skambray yang benar-benar memiliki nilai tertinggi.
Skambray, baik dari segi populasi maupun luas wilayah, menempati peringkat pertama di antara kota-kota di Benua-Benua. Tembok luarnya membentang sepanjang 40 li. Untuk mengepung seluruh tembok sepanjang 40 li ini, setidaknya diperlukan 400.000 pasukan militer. Angka 40 li yang sudah mencengangkan ini disandingkan dengan ketinggian relatif tembok kota yang mencapai 20 meter dari permukaan tanah.
20 meter, angka ini sebenarnya setara dengan tinggi menara panah di kota-kota lain. Namun bagi Skambray, ini hanyalah ketinggian rata-rata temboknya. Setiap sisi tembok segi delapan memiliki 50 menara panah dengan tinggi rata-rata 28 meter yang terbagi menjadi empat lapisan. Artinya, penyerang yang berhasil mendaki tembok masih harus berhadapan dengan menara panah yang 8 meter lebih tinggi. Setiap menara panah berbentuk segi empat memiliki 20 lubang tembak standar di setiap sisinya. Di setiap lapisan lubang tembak depan terpasang lima ketapel rantai yang setengah terpasang di lantai menara, mampu berputar 20° ke segala arah dengan jarak tembak efektif 100-500 meter. Satu menara panah dapat melontarkan 300 busur silang berat secara beruntun dalam satu menit.
Mayoritas perwira yang pertama kali menginjakkan kaki di Skambray akan berdecak kagum: Menara-menara panah di Skambray pada dasarnya adalah 392 benteng superkokoh.
Tapi di Skambray, ini hanyalah menara panah biasa, paling-paling cuma menara panah yang agak lebih kokoh.
Karena di atas tembok kota, masih ada benteng sesungguhnya: Menara gerbang dan kelompok kota.
Dalam perang pertahanan tembok, terdapat dua titik lemah mematikan. Pertama adalah gerbang kota. Sekalipun gerbang baja yang diperkuat besi, bagian belakangnya tetap berongga. Begitu mendapat tekanan dahsyat seperti mesin pengepung, gerbang bisa saja ambruk.
Seperti kota-kota lainnya, Skambray telah membangun menara kota di atas semua gerbangnya, dengan dinding ganda di bawah menara untuk menyembunyikan prajurit. Di delapan gerbang utama, tinggi menara gerbang utama utara, selatan, timur, dan barat mencapai 40 meter, sedangkan menara gerbang sekunder tenggara, timur laut, barat daya, dan barat laut sedikit lebih pendek, 38 meter. Setiap menara gerbang dilengkapi dengan 10 katapel tetap berstruktur baja seperti di Kota Hamburg, dengan jarak tembak 100-300 meter. Untuk ketapel busur silang tetap, setiap menara memiliki standar 60 unit. Dalam sejarah, belum pernah ada pasukan yang berhasil mendekati gerbang kota di bawah hujan batu terbang dan busur silang dari menara Skambray.
Setelah pembangunan delapan menara kota Skambray selesai, delegasi dari berbagai benua berdatangan untuk mengunjungi. Profesor Yan Yuan, salah satu dari Empat Profesor Unggulan Universitas Ulu, datang karena ketenarannya. Saat berdiri di bawah menara gerbang timur memandang ke atas, topi tinggi hitamnya jatuh ke tanah - topi wisuda yang diberikan universitas saat kelulusannya yang memiliki nilai kenangan tak ternyata... terinjak-injak pengunjung yang ramai menjadi seperti sarang burung.
Marah bukan main, Profesor Yan Yuan segera menarik pisau belati hitam anti peluru dari sepatu botnya, mulai mengorek batu bata menara dengan kasar. Ia berniat mencungkil beberapa batu untuk melampiaskan amarah, atau minimal mengukir tulisan kecil "Yan Yuan pernah ke sini".
Namun... Sang profesor akhirnya dengan pasrah meninggalkan ucapan legendaris: "Melihat ke depan (lupa memakai kacamata, apa ini), tiba-tiba di belakang (mengangkat kepala, topi jatuh ke tanah dan terinjak), semakin tinggi mendongak (ternyata gedung pencakar langit), semakin keras mengebor (setengah hari tak bisa digali)." Kemudian, empat kalimat ini diukir di empat gerbang sekunder kota, membuktikan betapa megah dan kokohnya gerbang Kota Skambray.
Kelemahan fatal kedua tembok kota biasa adalah sudut tembok. Bagian yang menonjol ini menerima serangan 270° dibanding 180° di bagian tembok lain. Bantuan dari kedua sisi relatif lambat, dan sudut tembok juga paling rentan runtuh setelah serangan katapul.
Kota kelompok (tuan cheng), bangunan ini baru diciptakan saat pembangunan tembok Skambray.
Di delapan sudut tembok Skambray dibangun benteng bundar raksasa setinggi 30 meter. Di dalamnya terdapat koridor pasukan terpisah, sistem pertahanan mandiri, dan sistem penempatan pasukan independen - layaknya kota mini, sehingga dinamakan kota kelompok. Bentuk bundar kota kelompok meminimalkan serangan senjata pelontar seperti katapul. Tangga awan, menara pengepungan, dan batu terbang sulit menempel di tembok bundar. Platform bundar dapat menampung personel pertahanan terbanyak tanpa blind spot. Dapat dikatakan, kota kelompok merupakan revolusi besar dalam sejarah pertahanan tembok.
Setelah pembangunan tembok kota Skambray selesai, konstruksi tembok khusus bernama "kota kelompok" ditiru oleh berbagai kekaisaran di seluruh benua.
Tembok Skambray memiliki lebar rata-rata 11 meter, mampu menampung 6 kereta atau 13 kavaleri yang berjalan berdampingan. 400 tahun yang lalu dalam konflik dengan Kekaisaran Gurun Suci, 60.000 pasukan unta dari kekaisaran gurun berbaris dengan pedang terhunus di bawah tembok Skambray. Saat itu beberapa panglima utama kekaisaran sedang memimpin Pasukan Ekspedisi di sekitar Gunung Lan dan Sungai Singa. Baginda Raja mempertimbangkan kehati-hatian dan tidak mengirim perwira untuk memulai pertempuran penentu. Untuk pertama kalinya, tembok selatan dan timur dipadati personel militer dan warga sipil - statistik pasca perang mencatat total 60.000 orang di atas tembok.
Dalam dokumen lokasi strategis Kementerian Militer Kekaisaran, Skambray, Kota Hamburg, dan Benteng Es dijuluki "Trisula Abadi" garis pertahanan kekaisaran yang tak pernah runtuh.
Sekarang, Yang Mulia Huo Ensi berani mengincar kota ini?
Para perwira pasukan reguler juga mengetahui bahwa salah satu "Trisula Abadi", Kota Hamburg, bukan hanya menjadi bintang gemerlap di mahkota prestasi Pasukan Bayaran Kecil, tetapi akhirnya dihancurkan sampai habis oleh Komandan Resimen Amy di depan mata mereka.
Meski demikian, para perwira senior tetap tidak yakin 30-40 ribu pasukan reguler di bawah komando zona utara ini bisa menaklukkan Skambray - yang memiliki populasi 6 kali dan luas 10 kali lipat Hamburg.
Mata berbulu cokelat kurcaci kecil itu menyapu wajah semua orang di ruangan, akhirnya berhenti pada beberapa perwira senior kekaisaran. Suara Huo Ensi tiba-tiba berubah halus menusuk ujung saraf semua orang: "Aku tahu, Kota Skambray ini telah menjadi mitos, seperti Kota Hamburg sebelum penaklukan. Tapi..."
Kurcaci kecil itu menarik napas dingin pelan, melanjutkan: "Aku tak tahu pandangan orang lain, tapi kota ini bagiku adalah aib terbesar. Selama bertahun-tahun, aku tak pernah lupa aib ini. Pasukan Bayaran Kecil... ada sesepuh yang gugur melindungi Kanjeng Raja di sini. Oh aku lupa... sesepuh itu saat itu adalah komandan tertinggi Zona Ibu Kota, setara dengan posisiku sekarang."
Hawa dingin dari luar seketika menembus dinding aula pertemuan dan pakaian para perwira menengah-senior serta pejabat di dalam ruangan.
"Kurcaci sialan ini..." bukan hanya satu perwira yang bergumam mengutuk, "berani menantang prinsip tertinggi ksatria 'Kehormatan adalah Misi Kami'."
“Sebenarnya, rasa malu kota ini terhadap diriku sendiri tidak sebesar itu. Tapi, untuk kalian semua, kurasa... baik itu hampir sepuluh ribu prajurit Legiun Naga Pelangi yang gugur dalam Malam Berdarah Ibukota, maupun pasukan Pengawal Kekaisaran yang bertugas di Istana, sepertinya... mereka dulunya adalah rekan senjata para perwira Tuan-tuan?” Huo Ensi tanpa ampun terus memperlebar luka di tubuh semua perwira senior Zona Utara.
“Karena itu, aku selalu mengagumi kalian, bisa menahan aib ini hingga hari ini.”
Beberapa kalimat Huo Ensi belum selesai diucapkan, udara di aula pertemuan bekas kantor walikota Mo Yada sudah menegang sampai puncaknya.
Belasan perwira kekaisaran di ruangan itu sebenarnya hanya menahan amarah tak terkira karena kode "kepatuhan" yang harus dimiliki militer. Beberapa perwira muda hampir tidak sanggup menahan diri untuk menerjang dan menginjak-injak Huo Ensi ribuan kali.
Kurcaci kecil kemudian berkata kepada Da Qing Shan: "Pasukan Bayaran Kecil Batalion Kesatria Peri Burung Ganas, Batalion Penghadang, Batalion Pendekar Pedang Magis, Batalion Ksatria, Pasukan Pemanah Elf Hutan, Pasukan Pemanah Elf Padang Rumput dan Batalion Kurcaci Kapak Perang Hutan, semuanya akan saya bawa. Semua Kesatria Naga, Pasukan Pengawal Kekaisaran dan Legiun Naga Pelangi Batalion Ksatria Berat juga ikut. Kami berangkat pagi hari lusa. Batalion Pendekar Pedang Besar, Batalion Pendekar Burung Ganas, Batalion Berserk, Batalion Ksatria Liar, Batalion Kurcaci Palu Perang Pegunungan serta Batalion Infanteri Berat Legiun Naga Pelangi saya tinggalkan untukmu. Saya butuh 60 hari untuk menaklukkan Skambray. Apakah kamu bisa menguasai situasi?"
Bertahan 60 hari? Bagaimana mungkin? Semua perwira senior dalam hati bergumam.
Huo Ensi dalam alokasi pasukan telah menarik beberapa unit terbaik Pasukan Bayaran Kecil dan pasukan reguler Zona Utara. Pasukan reguler yang ditinggalkan untuk Da Qing Shan tidak lebih dari 15.000 orang, dengan pasukan utama yang mengejutkan adalah Batalion Pendekar Pedang Besar. Meski kualitas personel Batalion Pendekar Pedang Besar Pasukan Bayaran Kecil tinggi, tetapi tingkat persenjataan mereka terbatas. Seberapa kuat mereka sebenarnya?
Pasukan reguler manuver di bawah komando Yang Mulia Jenderal Lei Badun melebihi 20.000 orang, dengan pasukan ksatria lebih dari 5000. Bagaimana mungkin menahan pasukan kavaleri selama 60 hari di daerah dataran terbuka tanpa perlindungan? Ini konsep yang sama sekali berbeda dengan pertempuran di Kota Rumput.
Sulit. Bukan sekadar sedikit sulit.
Pasukan Bayaran Kecil adalah pemenang terbesar di tahap awal Perang Para Dewa.
Sebelum Pertempuran Pulau Xilin, formasi resmi Pasukan Bayaran Kecil hanya sekitar 600 personel. Setelah lima tahun perang, sementara berbagai kekaisaran kehilangan pasukan dan wilayah secara masif, Pasukan Bayaran Kecil sebagai organisasi kemitraan saham gabungan justru berkembang pesat hingga melebihi 20.000 personel. Bahkan mereka memiliki beberapa pasukan spesialis elit yang membuat pasukan kavaleri andalan kekaisaran pun iri.
Contohnya Pemanah Elf Padang Rumput dan Pemanah Elf Hutan yang bergabung sekitar Tahun ke-5 Kalender Sihir; kemudian Divisi Ksatria Kurcaci Pegunungan dan Ksatria Palu Perang Pegunungan yang bergabung pada Tahun ke-6 Kalender Sihir.
Pada Tahun ke-7 Kalender Sihir, setelah Kerajaan Kurcaci Hutan mengeluarkan "Maklumat Mobilisasi 100.000 Kurcaci 100.000 Prajurit", para prajurit Kurcaci Hutan yang bertugas di berbagai organisasi tentara bayaran dan pasukan reguler Benua Eminoll berbondong-bondong pensiun. Mereka mengumpulkan Kapak Roda Besar di Pelabuhan Duan Bing untuk kembali ke Daratan Es. Namun tiba-tiba jalur laut antara Daratan Es dan Benua Eminoll diblokir seluruhnya oleh keluarga Raja Bajak Laut. Akibatnya, lebih dari 2.000 prajurit Kurcaci Hutan beralih kesetiaan kepada salah satu penerus tahta Kerajaan Kurcaci, Yang Mulia Pangeran Huo Ensi.
——《Raja Segala Raja*Raja Kurcaci Pengamuk》
