Sang Panglima tak pernah menyangka, sepanjang karier militernya yang lebih panjang dari jumlah usia Da Qing Shan dan Amy sekalipun, di masa tuanya justru dikalahkan oleh anak muda yang bulu-bulunya belum tumbuh sempurna dan paruhnya masih berwarna kuning muda. Darah segar mengalir deras.
Dalam Pertahanan Pertama Skambray, Huo Ensi tidak bertingkah seperti kurcaci kecil, melainkan lebih mirip rubah kecil yang mengibaskan ekor berpura-pura menjadi serigala abu-abu. Sejak tiba di Skambray dengan memimpin 20.000 pasukan reguler dan 200.000 warga sipil, Huo Ensi mulai berlagak garang - dia memerintahkan pengibar bendera untuk mengerek empat bendera utama Amy, Da Qing Shan, Huo Ensi, Chi Aotian, sekaligus mengerek bendera lebih dari 20 perwira menengah seperti Sha Ruo, Qing Luo, Ling Yun, Qu Jianhong.
Sedangkan bendera satuan-satuan utama Pasukan Bayaran Kecil, seperti pendekar pedang Burung Ganas, pemanah Burung Ganas, Batalion Ksatria, Batalion Berserk, Pemanah Elf Padang Rumput, Pemanah Elf Hutan, Kurcaci Pegunungan pengendara trenggiling, prajurit palu perang Kurcaci Pegunungan... serta bendera beberapa pasukan utama zona utara seperti Legiun Naga Pelangi, Pasukan Pengawal Kekaisaran, semua bendera yang bisa dikerek telah dipasang.
Reynold, Marsekal Hai dan komandan legiun seperti Merlin yang berdiri di puncak tembok Kota Skambray melihat ke bawah: kemah besar Pasukan Bayaran Kecil membentang lebih dari 10 li, lima Kesatria Naga mengintai di udara seperti harimau, lima Naga Raksasa sesekali meringkuk kejang-kejang, sekitar seribu Ksatria Burung Ganas membentuk formasi kotak yang penuh sesak di kejauhan - sebagian besar adalah pemanah hutan, sisanya adalah ksatria manusia.
Seluruh semesta dipenuhi aura pembunuhan yang mencekam!
Reynold dan Marsekal Hai sama sekali tidak menyangka, lebih dari 90% pasukan yang mereka hadapi saat ini adalah petani biasa.
Kedua atasan ini agak ragu-ragu, mengingat lawan mereka adalah Amy si Otak Emas, Da Qing Shan Ksatria Naga Suci, Chi Aotian Ksatria Naga Tengkorak, dan Pangeran Kurcaci Huo Ensi. Kekhawatiran utama tertuju pada Chi Aotian si "Malaikat Maut" - 700.000 arwah pasukan elit di Pertempuran Terakhir Dataran Bunga telah mengukuhkan reputasi mengerikan keturunan keluarga militer ini. Sedangkan Amy, Marsekal Hai yang pernah dua kali dikalahkan bocah berjubah putih ini bahkan dengan mengorbankan kehancuran Kota Terapung sebagai giok, sama sekali tidak bisa menebak strategi apa lagi yang akan digunakan Yang Mulia Otak Emas.
Xiu Da dan Bi telah melaporkan kejadian di Pulau Biru Tua. Keduanya mengetahui perpecahan Kekaisaran Sihir Timur-Barat serta keberhasilan Amy dan Da Qing Shan memasuki Kota Langit untuk mendapatkan Apel Emas dan Tongkat Agung Apollo. Pasca perpecahan, setidaknya 30 Ksatria Binatang Legenda dan 4 Ksatria Naga bergabung dengan Kekaisaran Sihir Timur - yang berarti memperkuat Pasukan Bayaran Kecil. Hal ini jelas meningkatkan kemampuan perang mereka ke level baru.
Keduanya menyangka Pasukan Bayaran Kecil yang kini semakin perkasa ini sedang bersiap untuk melancarkan serangan gegabah ke Skambray.
Untuk Skambray, Laksamana Hai dan Reynold masih memiliki keyakinan. Dengan jumlah pasukan yang ada saat ini, kecuali mereka juga membuat kota terapung... tidak ada kesempatan sama sekali. Bahkan jika Pasukan Bayaran Kecil juga membuat kota terapung, Reynold, Xiu Da, dan saudari Bi yang ketiganya adalah Ksatria Naga Suci, tiga ekor Naga Suci yang mengamuk bersamaan, ditambah dukungan dua Ksatria Naga lainnya, bisa menghancurkan kota terapung itu dalam sekali serangan. Lagipula, musim panas segera tiba, mustahil mempertahankan kota es.
Huo Ensi pura-pura mengerahkan Batalion Ksatria Berat dari Legiun Naga Pelangi untuk menantang pertempuran di gerbang selatan Skambray. Teriakan makian mereka cukup kasar: "Da Hainuo makan tai!", "Reynold pengecut!", "Keluarga Kaisar Barat semuanya tolol!". Semakin gencar teriakan di bawah tembok, semakin santai pengawasan di atas tembok. Perwira mana pun yang menguasai benteng kokoh seperti Skambray tidak akan meninggalkan tembok pertahanan hanya untuk bertarung frontal melawan Batalion Ksatria Berat Legiun Naga Pelangi... Dengan jumlah pasukan yang setara, sungguh tidak ada keyakinan bisa mengalahkan pasukan kavaleri elit terkuat Kekaisaran Amy. Selain itu, keluar begitu saja mungkin akan terjebak taktik licik Amy.
Da Hainuo tersenyum-senyum mengaminkan keributan di bawah tembok, seperti menonton pertunjukan. Laksamana Hai khawatir Kaisar Mianyang kehilangan muka lalu bertindak gegabah, dengan sengaja berucap: "Yang Mulia, biarkan mereka punya seribu trik licik, kita harus tetap berpegang pada strategi bertahan."
Reynold tersenyum, dengan raming mengingatkan Marsekal bahwa Amy sangat licik, harus berhati-hati terhadap taktiknya menggunakan cara lain untuk mengepung kota, terutama waspada terhadap aktivitas bawah tanah seperti terowongan rahasia bekas istana.
Merlin dan para komandan legiun lain dalam hati bergumam, "Apa perlu diingatkan? Jika hal-hal seperti ini harus dipikirkan Yang Mulia Marsekal, lalu untuk apa kami sebagai komandan legiun?" Namun wajah mereka tetap menampakkan ekspresi mendengarkan dengan penuh perhatian.
Seperti yang diantisipasi Baginda Raja, setelah gagal memancing pertempuran, Pasukan Bayaran Kecil memilih lokasi menghadap matahari di sisi tenggara untuk mulai menggali terowongan. Bersamaan itu, mereka mengerahkan ribuan orang menebang semua pohon di sekitar Skambray. Kayu-kayu diangkut dengan gerobak ke kemah besar, membentuk belasan bukit kecil. Setiap hari ada tim khusus yang berpatroli menyiraminya. Dengan 20-30 ribu orang menggunakan gergaji, ketam, dan kapak, mereka bekerja penuh semangat membuat katapel, pagar sumur, mesin pengepung, tangga awan, dan alat pengepungan lainnya. Semua ini mirip replika Perang Pertahanan Kota Hamburg, hanya posisi penyerang dan bertahan yang bertukar tempat. Namun kedua belah pihak sama-sama mempertahankan kota benteng termasyhur di dunia!
Da Hainuo memang tidak terlalu mengurusi hal-hal ini, sepenuhnya menyerahkan kepada perwira senior seperti Merlin dan Morashou. Merlin mengatur pasukan untuk menggali parit melintang di luar kota - awalnya Skambray memang memiliki parit pertahanan. Namun karena letak lintang Skambray yang cukup tinggi dan tidak adanya sungai di sekitarnya, air di parit pertahanan menjadi stagnan. Dalam sejarah pernah terjadi epidemi, sehingga akhirnya parit pertahanan ditimbun. Di parit melintang tersebut, ratusan guci air besar dikubur untuk memantau aktivitas penggalian terowongan musuh.
Selama periode ini, Pasukan Bayaran Kecil juga mengerahkan Ksatria Burung Ganas peri dan Pemanah Elf Padang Rumput untuk memanah ke dalam kota secara rutin. Semua bulu panah sengaja dipatahkan ujungnya, namun daya bunuhnya justru seribu kali lebih mematikan daripada panah biasa - setiap bulu panah ini diikatkan sutera bertuliskan pesan.
Menurut penjelasan Merlin dan Yang Mulia Morashou, sutera-sutera ini berisi berbagai informasi sampah seperti: propaganda takhayul feodal yang seragam, promosi berlebihan terhadap sistem kekaisaran kuno, serta dukungan terang-terangan terhadap sisa-sisa feodal seperti tiga ikatan dan lima kebajikan...
Namun sebenarnya, konten pada sutera-sutera ini terbagi menjadi lima kategori utama:
Pertama, tentang glorifikasi prestasi Kekaisaran Amy yang mendominasi berbagai benua selama 500 tahun;
Kedua, propaganda kebijakan bijaksana para raja terdahulu, terutama serangkaian kebijakan efektif Yang Mulia Hongshi selama 20 tahun terakhir yang membuat negara makmur dan rakyat sejahtera;
Kategori ketiga adalah memfitnah Ork Farnorth dan keluarga Kaisar Barat dari berbagai aspek, dengan megah mempromosikan "Biografi Kaisar Terakhir" dari berbagai dinasti yang didirikan keluarga Kaisar Barat dalam sejarah. Ini... Setiap penguasa negara sebelum keruntuhan kekaisaran pastilah perwujudan sempurna dari kekejaman, kebodohan, kebejatan, dan keserakahan. Dalam dokumen sutra, dianalisis secara detail karakteristik kepribadian Reynold serta kemungkinan garis keturunan langsung dari kaisar terakhir mana. Singkatnya, Reynold secara garis darah terhubung dengan semua penguasa lokal terakhir;
Keempat, menggambarkan secara rinci peristiwa Malam Berdarah Ibukota di Skambray, di mana para pemuda terbaik mengorbankan darah mereka di medan perang, serta kisah heroik Jenderal Chi Hanfeng yang tenang menghadapi maut sambil bercanda;
Terakhir, memaparkan situasi perang di berbagai wilayah benua saat ini. Protagonisnya adalah para pemuda asal Skambray - seperti anak kedua keluarga biasa yang menjadi Viscount Kekaisaran, mantan preman kampung yang bertobat menjadi perwira menengah pasukan reguler Kekaisaran, tiga bersaudara yang semuanya menjadi Lord di Pasukan Bayaran Kecil dengan wilayah 1000 mu, bahkan dilengkapi alamat detail keluarga para pemuda teladan ini, dan lain-lain;
Tulisan-tulisan ini, mengintegrasikan pengetahuan klasik dan modern, mengutip kitab suci, setiap katanya berharga, membuat siapapun yang membacanya tak kuasa menahan darah mendidih dalam diri, ingin segera mengayunkan pedang memenggal semua kepala musuh!
Reynold dan Da Hainuo pernah beberapa kali melihat barang seperti ini. Keduanya gemetar ketakutan, tangan dan kaki lemas. Ini bukan sutra biasa, melainkan ribuan pisau kecil tajam nan mengerikan yang menyayat-nyayat tubuh Aliansi Kaisar Barat, memercikkan cahaya darah ke segala penjuru!
Pelajaran berharga! Untuk pertama kalinya kedua atasan ini benar-benar merasakan kelihaian Tuan Aimi di luar medan perang. Marsekal Hainuo teringat puisi pendek yang dibacakan gurunya saat masih belajar di sekolah swasta kecil dulu: "Sejak kecil berbakat, cita-cita menjulang tinggi; Orang lain membawa pedang, Kuasaku tajam bak pisau." Baru kali ini Yang Mulia Marsekal benar-benar memahami makna "kuasa tajam bak pisau"!
Terpaksa, Marsekal mengerahkan pasukan untuk menyita barang-barang ini dari rumah penduduk... Hasilnya harga sutra-sutra itu melambung tinggi, nyaris menyaingi buku bajakan terlaris di Skambray "Kata-kata Aimi". Satu lembar sutra di pasar gelap Kota Skambray bisa mencapai 25 Koin Ungu, langka dan sulit didapat!
Melihat barang-barang ini, kedua atasan semakin yakin Amy berada di kemah besar seberang - Ini pasti karya Amy. Tak ada orang kedua yang bisa menulis dengan gaya begitu memukau. Selain Otak Emas, takkan ada yang membuat manuver aneh saat perang pengepungan seperti ini. Reynold sengaja tak memberitahu Marsekal tentang tulisan Tuan Aimi di sutra-sutra itu agar tidak mengganggu konsentrasi Yang Mulia!
Padahal, ini adalah hasil setelah Amy menulis, mengirim Lü'er ke hutan peri, mengumpulkan ratusan Penyihir Elf untuk menggandakan puluhan ribu salinan dengan lingkaran sihir, lalu mengikatnya di punggung Lü'er untuk dikirim ke tangan Huo Ensi.
Begitu melihat dokumen ini, Huo Ensi langsung merasa ini sangat bagus, jauh lebih bermutu dibanding teriakan para Ksatria Bangsawan di luar kota, dan sama sekali tidak mengandung kata-kata kotor, sangat mencerminkan semangat ksatria. Jadi, diam-diam menyimpan ratusan salinan, menyuruh orang khusus membacakannya siang-malam di kemah besar, membuat 300 ribu warga sipil di kemah bekerja mati-matian tanpa henti bahkan menolak upah, bersikeras ingin mencontoh teladan Amy.
Hal ini justru membuat Huo Ensi agak malu, para warga sipil jelas belum memahami esensi Tuan Aimi - setelah bekerja bagaimana bisa tidak menerima upah? Setidaknya bisa menerimanya dulu baru kemudian menyumbangkannya, ini adalah dua tingkat kesadaran yang sama sekali berbeda.
Singkatnya, dalam sepuluh hari pertama, semua persiapan Pasukan Bayaran Kecil baik administratif maupun militer lengkap tanpa kekurangan, terlihat cukup meyakinkan sebagai persiapan pengepungan, bahkan lebih matang beberapa fen dibanding persiapan Marsekel Hai di bawah tembok Kota Hamburg dulu.
Pihak bertahan juga melakukan persiapan maksimal, telah memasang kayu gelondongan dan batu di atas tembok kota, juga meminta penulis profesional mulai menyusun legenda pangeran naga dari keluarga Kaisar Barat di berbagai dinasti pendiri, disebarkan oleh ksatria manusia dari rumah ke rumah.
Akibatnya, pedagang kecil di pasar gelap Skambray yang menjual tisu toilet dan pembalut wanita satu per satu bangkrut sambil muntah darah, meskipun hal ini menuai pujian dan kritik yang setara.
Sayangnya bagi komandan legiun seperti Merlin, Pasukan Bayaran Kecil terlalu licik. Semua aktivitas dilakukan di luar jarak 500 meter dari tembok kota. Seandainya lebih dekat sedikit? Busur-busur kereta dan busur ranjang di atas tembok mungkin bisa menyebabkan korban di pihak musuh.
Semua ini tiba-tiba berubah pada malam kesepuluh!
Begitu malam tiba, di sudut tenggara Kota Skambray, tiba-tiba terdengar riuh rendah suara manusia!
Penjaga di atas tembok tidak tahu apa yang terjadi di bawah, segera melapor sampai ke Laksamana Hai dan Reynold. Keduanya yang belum tidur segera mengenakan perlengkapan perang dan berdiri di puncak tembok untuk melihat: Pada jarak 700-800 meter, ribuan obor membentuk beberapa ekor naga panjang, kelompok demi kelompok personel militer mulai berbaris di luar. Kemudian, para Pemanah Elf Padang Rumput mulai menembakkan panah ke arah tembok kota - hanya pemanah elf padang rumput yang bisa memanfaatkan kekuatan angin untuk menembakkan panah sejauh ini ke puncak tembok Skambray. Saat ini musim semi, kebetulan angin tenggara bertiup. Bahkan elf biasa bisa menembakkan panah lebih dari 800 meter.
Deretan perisai terpaksa ditegakkan di atas tembok kota.
Apa yang sebenarnya terjadi di bawah tembok kota? Reynold dan Yemoda yang sedang mengendarai naga tunggangan mereka ingin melihat lebih dekat, namun malah diawasi oleh lima Kesatria Naga dari Pasukan Bayaran Kecil beserta lebih dari 200 pemanah peri Burung Ganas. Suara tali busur pendek peri berdesing di langit Skambray. Andai saja kedua Naga Raksasa itu tidak memiliki penglihatan tajam... Bahkan jika Reynold berhasil lolos, Kesatria Naga Emas Yemoda pasti akan menjadi landak raksasa yang tertembak panah.
Keesokan harinya saat fajar merekah, Reynold dan Jenderal Hai yang semalaman diawasi Merlin di atas tembok kota dibangunkan dari tempat tidur. Kedua petinggi ini langsung menuju tembok kota tanpa sempat membasuh muka. Dengan cahaya redup dari langit timur, mereka memandang ke tenggara - dua perwira paling termasyhur selama Perang Para Dewa ini ternganga melihat pemandangan.
Tepat di hadapan mereka, dalam semalam telah berdiri sebuah bukit setinggi lebih dari 60 meter dengan diameter tidak kurang dari 100 meter! Di atas bukit itu berpuluh-puluh katapul telah dipasang!
Dari bukit itu tergantung spanduk raksasa berwarna putih dengan tulisan hitam. Saat matahari terbit dari timur, Jenderal Hai dan Yang Mulia melihat tulisan yang sudah familier belakangan ini: "Maaf, kota terapungnya jatuh. Mohon maklum."
Kota terapung dan kota tanah - inilah sepasang senjata ofensif-defensif baru yang muncul selama Perang Para Dewa.
Yang pertama muncul di Kota Hamburg, sayangnya hanya menjadi lagu perpisahan abadi; Sedangkan yang kedua, sejak kemunculannya di Skambray, kerap hadir dalam perang pertahanan kota di berbagai benua. Tentu yang paling termasyhur adalah kota tanah dalam Pertempuran Skambray.
Disebut sebagai kota tanah, sebenarnya istilah yang lebih tepat adalah gunung tanah. Pasca Perang Para Dewa, untuk memperingati jasa besar Pasukan Bayaran Kecil dalam perang ini, Kekaisaran menginvestasikan dana besar untuk mentransplantasi pinus, cemara, dan bambu hijau dari berbagai benua, mengubah seluruh gunung tanah menjadi pemandangan terkenal di selatan Skambray. Oleh karena itu, gunung tanah ini dinamai Gunung Pemandangan.
Lubang besar yang digali untuk menumpuk Gunung Pemandangan, yaitu lubang langit peringkat pertama selama Perang Para Dewa, kemudian dilupakan oleh Tuan Aimi si Otak Emas selama ekspedisinya ke berbagai benua. Ini merupakan satu-satunya lubang yang tidak ditutup oleh Amy selama Perang Para Dewa. Setelah bertahun-tahun, akumulasi air hujan membentuk danau besar yang berhadapan dengan Gunung Pemandangan, yaitu Laut Utara.
——《Penghormatan Abadi》
