"Anda terlalu sopan." Amy mengangguk pada Adipati Besar Lan Tian, "Silakan bicara."
"Gagasan serangan mendadak ke Sungai Sanggan ini, apakah muncul saat Anda menerima surat tantangan Raja Bajak Laut? Atau baru terpikir saat rapat tadi ketika Anda mendapatkan peta tempur yang sangat menarik itu?"
"Apa bedanya?" Mata Amy berbinar-binar penuh keheranan.
Adipati Besar Lan Tian dengan sangat serius: "Menurutku rencana ini terlalu mendadak, bagaimana bisa tiba-tiba muncul dari udara kosong? Jika yang pertama, Anda terlalu visioner; jika yang kedua adalah karya spontan, maka Anda pantas disebut cepat tangan dan tajam mata."
Amy tertegun, lalu senyum lebar muncul di wajahnya: "Ck, ini benar-benar pantas dari keluarga bangsawan tertua di Kekaisaran. Adipati, bolehkah saya menafsirkan ucapan Anda sebagai teknik sanjungan tingkat tinggi yang sangat ahli? Sungguh seperti ingin memuji tapi menolak, kecerdasan yang tak terlihat, membuat kagum dan takjub. Da Qing Shan, catat ini. Saat kita bertemu Yang Mulia Hongshi nanti, teknik klasik seperti ini harus kita terapkan secara luas."
Dunia luar tentu tidak tahu bahwa sementara Pasukan Bayaran Kecil sedang bertarung habis-habisan dengan Raja Bajak Laut, mereka masih sempat mengincar Sungai Sanggan. Perhatian semua orang masih tertuju pada pertempuran penentu antara dua kelompok tentara bayaran besar yang lama dan baru.
Selain itu, perhatian beberapa benua juga tidak bisa tidak terfokus pada hal ini: Setelah bulan pertama musim gugur tahun ke-8 Kalender Sihir, banyak suara tak terduga tiba-tiba muncul mengenai pertempuran yang sangat menarik ini.
Pertama, salinan sihir surat tulisan tangan Yi Hailan dijual ke Guild Pencuri, dikabarkan terjual dengan harga tinggi 300 Koin Emas. Salinan ini tidak hanya mengungkap detail keluarga Raja Bajak Laut, tapi juga membocorkan kabar bahwa keluarga Kaisar Barat akan mengirim pasukan elit dan Kesatria Naga untuk menyusup ke Legiun Raja Bajak Laut.
Setelah Guild Pencuri menjual dokumen ini ke enam kelompok besar termasuk guild mercenary dan kluster Pasukan Bayaran Kecil dalam waktu singkat, isi surat ini tidak lagi bisa disebut rahasia. Semua kekuatan di dua benua kembali gempar.
Pada sore hari setelah pengumuman ini, Komandan Muda Chi Changyun dari Benteng Tongyun mengirimkan pemberitahuan melalui Guild Pencuri ke Zona Perang Hutan Perbatasan - Gerbang Chi bersiap mengirimkan dua resimen elit Kesatria Naga Hitam untuk bergabung di bawah komando Adipati Kedua Chi Aotian, guna menghindari Pasukan Bayaran Kecil dari jebakan dua keluarga besar.
Segera setelah itu, seseorang di Bar Pohon Dataran Bunga mengklaim bahwa Aliansi Elf Padang Rumput telah memulai mobilisasi penuh seluruh suku, setidaknya mengirimkan lima resimen 1000 pemanah elit elf padang rumput untuk mengabdi pada Wali Kerajaan Peri.
Kabar dari elf padang rumput belum dikonfirmasi, tetua elf yang tinggal di Hutan Peri telah muncul dengan kemarahan: Sebagai ras paling mulia, mereka tak bisa mentolerir tindakan hina ini. Untuk menjamin keamanan Sang Ratu dan Wali Kerajaan, elf hutan akan mengirimkan 10.000 pemanah peri dan 300 magister sihir level tinggi untuk bergabung dengan Pasukan Bayaran Kecil di garis depan.
Ini hanya kabar di hari pertama.
Di hari kedua, Kekaisaran Sihir Timur yang jauh di ujung langit pun mengetahui aliansi Kaisar Barat dengan Raja Bajak Laut. Konon, Yang Mulia Lin Yushang sangat murka. Hingga detik ini, beliau masih tercatat sebagai anggota inti resmi Pasukan Bayaran Kecil dengan saham dan opsi tak kurang dari 5%. Beliau akan tiba di tepi utara Sungai Sanggan sebelum perang bersama Perampok Legendaris Chu Liuxiang dan enam Tetua Jedi lainnya, bertempur berdampingan dengan sahabat lama.
Pada sore hari kedua, Kurcaci Pegunungan di Gunung Meixisi juga mengetahui kabar ini. Bagaimana mungkin? Yang Mulia Sha Ruo dan Yang Mulia Huo Ensi adalah sahabat terdekat Kurcaci Pegunungan. Oleh karena itu, Baginda Raja Kurcaci Pegunungan Perapian dengan khidmat memutuskan untuk mengerahkan semua Ksatria Kurcaci bergabung dengan Pasukan Bayaran Kecil.
Pada pagi hari ketiga, Yang Mulia Adam* Ping dari Pemuja Api menyatakan kemarahan besar terhadap tindakan licik keluarga Kaisar Barat dan Raja Bajak Laut. Beliau mengumumkan akan mengirim minimal empat pendeta Dewa Api dan sepuluh ribu Ksatria Unta untuk mendukung Pasukan Bayaran Kecil. Yang Mulia juga menyatakan ketertarikannya untuk kembali menggelar Ritual Ganda Xiuluo di tepi utara Sungai Sanggan.
Pada hari keempat, Raja Kerajaan Kurcaci Hutan di Benua Beku yang jauh dikabarkan menyatakan keterkejutannya, menyebut ini sebagai perilaku hina khas keluarga Kaisar Barat. Baginda Raja akan mengirim sepuluh ribu prajurit Kurcaci untuk langsung mengabdi kepada Yang Mulia Huo Ensi, dan akan segera berlayar dalam waktu dekat.
Pada hari kelima, kabar terbaru dari Benua Beku menyebutkan bahwa kedua Raja Orang Hami tidak bisa tinggal diam. Mengingat dua pendiri Pasukan Bayaran Kecil lahir dan besar di Kerajaan Hami, bagaimana mungkin mereka memperlakukan pemuda baik dari kerajaan kami seperti ini? Kedua kerajaan akan mengirim bersama sepuluh ribu Ksatria Serigala Salju sebagai bantuan.
Pada hari yang sama, ada kabar lain yang beredar, namun tak banyak yang berani memastikan kebenarannya: Dikatakan bahwa tiga dewa utama Istana Bintang Api Huode sangat murka karena ada yang berani bersekongkol melawan dewa Sha Ruo dari Istana Bintang Api. Istana Bintang Api pasti akan mengambil tindakan - kabar ini terlalu mengerikan, meski Guild Pencuri sehebat apapun takkan bisa menyusup ke Istana Bintang Api untuk mengonfirmasi. Namun di momen krusial ini, Bar Pohon yang dipenuhi pengangguran tentu dengan antusias menyebarkan kabar-kabar yang belum jelas kebenarannya.
Pada tanggal 10 Musim Gugur pertama, setelah melalui proses distorsi, kabar tersebut berubah menjadi: Empat Keluarga Kuno akan mengerahkan 200.000 pasukan elit untuk bertempur habis-habisan melawan Pasukan Bayaran Kecil. Sementara Pasukan Bayaran Kecil mendapat dukungan dari berbagai pihak dengan total pasukan tak kurang dari 300.000 orang, setidaknya 200 magister dan 40 Kesatria Naga, serta sejumlah besar Naga Suci.
Sebenarnya sudah ada ketertarikan diam-diam antara keluarga Kaisar Barat dan Raja Bajak Laut. Hanya saja waktu menuju pertempuran penentu masih panjang, sementara Raja Salib Selatan takut kehilangan muka leluhur - bagaimana mungkin menghadapi kelompok tentara bayaran tingkat A saja masih perlu bantuan pihak lain? Masalah ini pun terus ditunda. Tiba-tiba rahasia sepenting ini terkuak di bawah terang matahari, kedua keluarga besar langsung panik. Reaksi pertama mereka: Bagaimana Yi Hailan dari Pulau Iblis bisa tahu? Reaksi kedua: Haruskah kita memberi pelajaran keras kepada si pirang ini?
Akibatnya, dua keluarga besar belum sempat memikirkan langkah yang tepat sebelum dibombardir oleh satu pernyataan demi pernyataan dan kabar beruntun yang membuat mereka pusing tujuh keliling. Meski kekuatan kedua keluarga ini sangat besar, mereka tak berani memusuhi semua kurcaci dan peri. Empat kerajaan ras yang telah berdiri puluhan juta tahun jelas bukanlah lawan yang bisa mereka tumbangkan.
Yi Hailan mendengar rumor-rumor ini sampai ingin menceburkan diri ke dalam cangkir air untuk menenggelamkan diri—andai tahu akan begini, seharusnya dia tidak ikut campur urusan ini. Kini yang bisa dilakukannya hanyalah beranggapan seolah digigit binatang kecil.
Tampaknya... Yi Hailan telah melupakan kelakuan buruknya yang berkali-kali "terkenal namun tak disebutnamakan".
Tuan Regu Pasukan Bayaran Kecil justru tampil pada hari ketujuh, menyatakan dengan sungguh-sungguh:
Pertama, dia percaya keluarga Raja Bajak Laut pasti tidak melakukan hal seperti ini. Bagaimanapun, Yang Mulia Raja Salib Selatan telah menyatakan akan mengintegrasikan legiunnya sendiri untuk bertempur melawan pasukan bayaran kecil. Mana mungkin mereka meminta bantuan kekuatan eksternal? Oleh karena itu, rumor bahwa Marsekal Yi Hailan menjual intelijen keluarga Raja Bajak Laut demi 300 koin emas pasti bohong. Coba renungkan—mungkinkah Yi Hailan serakah sampai segitunya? Sekalipun kekurangan uang, tidak perlu sampai menjual informasi. Masih banyak barang lain yang bisa dijual... seperti Pedang Legendaris Liu Ying, Naga Raksasa Yin Feng... Sebenarnya Sang Panglima Iblis sendiri adalah pemuda yang cukup tampan dan memikat.
Kedua, ia menyarankan kepada berbagai negara sekutu untuk tidak terkejut, Pasukan Bayaran Kecil pasti akan bertindak hati-hati. Jika benar terdapat kesalahan, Pasukan Bayaran Kecil pasti akan menunda jadwal pertempuran. Pada saat itu, bantuan antusias dari semua sekutu sangat diharapkan.
Ketiga, Amy mengusulkan untuk menyambut kelompok netral seperti Guild Pencuri dan guild mercenary untuk mengawasi seluruh proses pertempuran penentu ini.
Demikian pula, untuk memastikan keadilan pertempuran penentu ini dan menampilkan seluruh proses pertarungan kepada para penonton, sebagai tuan rumah, Pasukan Bayaran Kecil telah menandai arena pertempuran dengan kapur putih di lokasi strategis yang baik di tepi utara Sungai Sanggan. Arena ini menjual dua jenis tiket: tiket berdiri (menonton di tanah) dengan harga mulai dari 5 keping tembaga hingga 2 Koin Emas. Jenis kedua adalah tiket terbang - Pasukan Bayaran Kecil menyediakan gulungan pengapungan berkualitas tinggi dari dunia naga yang dapat membuat penonton melayang di udara selama lebih dari 2 jam. Harga bervariasi dari 10 hingga 1000 Koin Emas berdasarkan jarak dari arena. Pasukan ini akan memberikan 2 gulungan posisi terbaik secara gratis kepada pemimpin berbagai kelompok, namun jumlah pengawal yang boleh dibawa maksimal 200 orang. Pemesanan tiket dibuka mulai hari ini melalui guild mercenary dengan diskon 20% bagi yang memesan 20 hari sebelumnya. Jumlah terbatas, siapa cepat dia dapat.
Untuk mencegah oknum nakal masuk tanpa tiket atau membuat onar, Pasukan Bayaran Kecil akan mengerahkan Legiun Burung Ganas untuk berpatroli di udara. Setiap pelaku pembonceng akan ditembak jatuh. Dan seterusnya.
Setelah Pasukan Bayaran Kecil menyatakan sikap, Yang Mulia Raja Bajak Laut Selatan Cross terpaksa tampil ke depan. Dengan nada bicara yang sangat tegas, beliau menyatakan bahwa keluarga Raja Bajak Laut selama 20.000 tahun tidak pernah melakukan hal yang melanggar kepercayaan. Beliau bersumpah atas nama leluhur keluarga bahwa pertempuran kali ini hanyalah perang moral antara Pasukan Bayaran Kecil dan keluarga Raja Bajak Laut. Selain itu, beliau akan memberikan daftar detail peserta perang kepada panitia pertempuran – tentu saja kelompok netral yang disebut Amy – sebelum pertempuran. Beliau juga berulang kali menyerukan agar Pasukan Bayaran Kecil memberikan daftar serupa.
Tidak ada jalan lain, kabar di dunia ini menyebar terlalu cepat. Berita tentang dukungan penuh Istana Bintang Api Huode kepada Sha Ruo, dukungan Malaikat Maut kepada Chi Aotian, serta kepatuhan tiga jenis Naga Suci es, angin, dan air dari dunia naga kepada Yang Mulia Lv'er, menyebar bagai gelombang dahsyat ke seluruh sistem Raja Bajak Laut. Situasi ini membuat semua pihak waspada – sekuat apa pun keluarga Raja Bajak Laut, mustahil mengalahkan 1.000 prajurit manusia hasil transformasi Naga Suci. Yang Mulia Raja Bajak Laut Selatan Cross berpikir, jika semua pihak tidak memberikan dukungan, lebih baik menghapus semua kemungkinan sampai ke akar-akarnya.
Sayangnya, Yang Mulia Raja Bajak Laut Selatan Cross tidak menyadari satu hal: Bagaimana mungkin begitu banyak kabar baik muncul bersamaan? Jika benar terjadi, dengan kelicikan Amy – atau lebih tepatnya sifat realistisnya – mana mungkin dia bersikap ragu-ragu?
Ah... Bijaksana seumur hidup, tapi sesaat menjadi linglung.
Yang sama pintar namun sesaat bingung adalah Yang Mulia Adipati Lan Tian. Sejak siang hari kedua ketika info serupa mulai muncul secara gila-gilaan, Yang Mulia Adipati setiap hari berlari ke Guild Pencuri untuk membeli informasi terbaru dengan harga mahal, lalu bersenandung lagu rakyat sambil berlari kecil menuju kediaman sementara jenderal - sungguh luar biasa bagi Yang Mulia Adipati yang sudah hampir 50 tahun usianya.
Setiap hari, Yang Mulia Adipati dengan wajah dipenuhi kebahagiaan tak terbatas mendorong pintu besar aula pertemuan, dengan semangat bercerita kepada Amy, Chi Aotian dan lainnya tentang kabar baik "yang berada di jalan kebenaran akan mendapat dukungan banyak, yang menyimpang akan ditinggalkan", persis seperti gadis muda yang baru jatuh cinta bercerita tentang Pangeran Kuda Putih kepada sahabat karibnya. Dua hari pertama Huo Ensi dan Chi Aotian juga cukup antusias, Da Qing Shan hanya tersenyum sopan, Amy berteriak histeris beberapa kali. Mulai hari keempat, para Kesatria Naga mulai berdatangan pulang. Huo Ensi dan Chi Aotian akhirnya menyadari pola ini. Setiap hari keempat orang di ruangan itu tersenyum penuh welas asih menyaksikan perwira senior yang bersemangat itu berlarian di halaman sambil berteriak, bertemu seseorang langsung menepuk bahunya dan menunjukkan kabar baik, terutama saat melihat Kesatria Naga yang baru pulang, hampir-hampir ingin menyodorkan salinan informasi itu ke mata para bocah lelaki.
Pada hari keenam, Amy akhirnya tidak tahan dan bertanya: "Senior Lan Tian, untuk membeli info-info ini... Apakah Anda menghabiskan banyak uang?"
"Tidak banyak, tidak banyak." Yang Mulia Adipati menepuk-nepuk pangkuannya dengan dentuman bertubi-tubi, "Info termahal hanya 25 buah Koin emas lho."
Amy menarik napas, lalu mencoba menenangkan Yang Mulia Adipati dengan kekhawatiran yang berlebihan: "Sebenarnya, berdasarkan pengalaman kami sebelumnya di Bar Pohon, informasi-informasi ini hanya bernilai di awal. Biasanya setelah satu atau dua jam, hampir semua orang sudah mengetahuinya."
Makna tersiratnya sudah jelas.
Yang Mulia Adipati menatap Amy dengan mata lebar cukup lama sebelum berkata: "Bagaimana bisa begitu? Tidakkah Yang Mulia tahu? Bukankah Yang Mulia selalu bilang, waktu adalah uang? Dalam perang, situasi militer genting. Waktu adalah kehidupan, waktu adalah kemenangan!"
"Oh--" Dari empat orang di ruangan itu, kecuali Da Qing Shan yang jujur, ketiga lainnya serentak menunjukkan ekspresi seperti baru tersadar.
Amy tersenyum sambil melambaikan tangan: "Silakan lanjutkan, lanjutkan... Kami masih sangat menantikan kabar baik dari Yang Mulia."
Sebenarnya hati Amy sangat menyesal sampai ingin berdarah. Andai saja dia tahu bahwa menyebarkan rumor bisa memberi ruang keuntungan sebesar ini... Kenapa informasi-informasi ini tidak bisa dijual dengan harga tinggi?
Ketika An Qiusheng kembali dari Benua Beku, dia menyaksikan adegan ini. Bocah lelaki yang telah memakan Apel Emas itu paham betul bahayanya situasi ini. Dia khusus memberitahu para Kesatria Naga lainnya untuk jangan sampai bocor di hadapan Adipati Lan Tian. Jika tidak, meski Adipati tidak bisa berbuat banyak kepada Pelaksana Tugas Jenderal, ratusan koin emas ini mungkin akhirnya harus dibayar oleh para Kesatria Naga. Untungnya Adipati Lan Tian berasal dari keluarga Marquis yang kaya raya, dan keterampilan Amy dalam membuat rumor masih terbatas. Jika tidak, mungkin Yang Mulia Adipati akan menjadi bangsawan tinggi pertama yang bangkrut selama Perang Para Dewa karena membeli rumor dalam jumlah besar.
"Pada malam tanggal 15 bulan pertama musim gugur tahun ke-8 Kalender Sihir, Amy dan Adipati Lan Tian berangkat diam-diam dalam kegelapan. Orang menggigit kayu dan kuda dibalut kaki - pertempuran ini memang serangan mendadak, pasukan harus berkualitas bukan banyak jumlah. Karena itu hanya membawa Legiun Kesatria Naga Hitam dari Pasukan Ekspedisi."
Tak lama setelah keberangkatan, Adipati Besar Lan Tian menemukan sesuatu yang aneh. Amy ternyata menyalakan dupa sebesar jari. Dupa ini semakin aneh - meski kuda perang berlari kencang, asapnya tetap tegak lurus tak berhamburan. Aroma manis pekat mulai menyelimuti udara. Baru beberapa menit dinyalakan, sekumpulan spirit magis angin berwarna biru muda mulai muncul di sekitar dupa besar ini.
Amy berjalan dengan jeda. Setiap 200-300 meter, tangannya mengibas dupa untuk melepaskan satu dua spirit magis angin ke langit. Menjelang dini hari, Amy tiba-tiba berhenti: "Yang Mulia Lan Tian, menurut peta Departemen Militer, ada hutan lebat 20 li di depan. Sebelum subuh, Bapak harus sampai di sana. Perintahkan Magister Peri untuk mempercepat pertumbuhan semak di pinggir hutan." Sebelum berangkat Amy sengaja membawa empat Magister Elf Hutan.
"Siap, Tuan. Lalu bagaimana dengan Bapak? Apakah perlu meninggalkan pasukan pengawal?"
"Aku akan melepaskan mantra kecil di sini, lalu menyusul." Sambil berkata demikian, Amy turun dari kuda dan mengubur beberapa kristal sihir seukuran mata sapi di tanah. Kemudian mengeluarkan piring rempah, menggambar mantra sihir di udara dengan gerakan anggun.
Lan Tian memimpin Pasukan Ksatria baru saja berkemah di hutan lebat ketika hujan mulai turun deras. Beberapa Magister Peri segera berbisik melantunkan kidungan, dedaunan di atas hutan lebat semakin rapat melindungi para ksatria sejenak.
Pada saat itu, Amy juga tiba di hutan lebat dengan menerobos hujan.
Tetua Peri Qing Lan bertanya: "Yang Mulia, apakah hujan ini hasil panggilan sihir Yang Mulia tadi?"
"Bagaimana mungkin?" Amy mengusap air hujan di wajahnya sambil tertawa: "Kekuatan mengendalikan cuaca hanya dimiliki para dewa. Aku manusia biasa. Sebelumnya aku menggunakan roh angin untuk mengamati arah angin di langit, lalu membuat penghalang angin sementara di udara dengan Lingkaran Sihir kecil, sehingga beberapa aliran angin berkumpul di area ini."
Wakil Yang Mulia Jenderal punya kemampuan seperti itu? Adipati Lan Tian terkesima seolah bisa memasukkan selusin telur ke mulutnya: "Kalau... Yang Mulia bilang bisa menghilangkan suara ledakan Kesatria Naga yang terbang rendah, apakah maksudnya menggunakan suara hujan untuk menutupi suara itu?"
"Bukan dengan hujan deras." Amy menggeleng sambil tersenyum, "Tapi metode dasarnya mirip."
