Yang sama sekali tidak terduga oleh semua orang, termasuk Aimi si magister multi-unsur ini, adalah pasukan ksatria batalyon Raja Bajak Laut yang hampir tidak terpengaruh sama sekali oleh perubahan drastis di tanah. Caranya sangat sederhana - setiap ksatria merobek gulungan mantra pengapungan!
Penggunaan mantra pengapungan untuk mengatasi perangkap seperti tali perangkap kuda di tanah pernah dicoba oleh ahli strategi militer sebelumnya, namun hasilnya tidak memuaskan.
Alasan paling sederhana: daya apung yang dihasilkan setiap mantra pengapungan hanya terkait dengan kekuatan magis yang dimasukkan oleh penyihir. Semakin tinggi kekuatan magis, semakin besar daya apung yang dihasilkan untuk objek yang diapungkan, sehingga semakin tinggi dan tahan lama. Begitu tunggangan biasa terangkat, keempat kakinya tidak bisa menyentuh tanah, kecepatan maju langsung melambat dan menjadi sasaran mengambang bagi pemanah. Selain itu, mantra pengapungan termasuk sihir tingkat tiga yang hanya bisa disegel oleh magister sihir ke atas, meningkatkan kesulitan penyegelan.
Namun, gulungan pengapungan yang dipegang para ksatria keluarga Raja Bajak Laut memiliki karakteristik unik - efeknya sangat singkat, hanya sekitar dua tiga tarikan napas. Cukup untuk membuat tunggangannya melompati area sulur-sulur merambat dengan momentum lari, lalu segera mendarat.
Sebenarnya, gulungan-gulungan ini bukanlah hasil segel manusia biasa, melainkan karya keturunan penduduk asli pulau yang dikuasai keluarga Raja Bajak Laut. Penduduk berkulit kecoklatan ini diduga juga manusia dari Zaman Perak. Setelah menguasai pulau besar ini, keluarga Raja Bajak Laut pernah mencoba mengajari mereka sihir untuk memperbanyak kabinet. Namun ternyata penduduk asli hanya bisa melepas sihir angin dan air, dan karena keterbatasan intelektual, segel sihirnya pun setengah jadi - durasi efeknya sangat pendek.
Ratusan tahun lalu, seorang Raja Bajak Laut pernah meneliti hubungan antara gulungan-gulungan ini dengan perang. Ia meninggalkan catatan tentang cara menggunakan gulungan untuk menembus rintangan rusa dan tembok tanah markas musuh. Mempertimbangkan para Elf Hutan di belakang Pasukan Bayaran Kecil serta penggunaan sihir kayu di Kota Hamburg berkali-kali, Raja Salib Selatan secara khusus membagikan beberapa gulungan yang tampak cacat ini ke setiap ksatria. Tak disangka benar-benar membuahkan hasil.
"Raja Bajak Laut masih memiliki trik seperti ini?" Wajah Amy, Da Qing Shan, Huo Ensi, hingga Chi Aotian yang sedang berputar-putar di langit, semuanya menunjukkan bayangan kecemasan.
Hanya dalam waktu sekejap napas, Legiun Raja Bajak Laut telah melakukan serangan mendadak hingga jarak 700 meter.
Huo Ensi segera mencabut bendera komandan yang mewakili Gersu dan melemparkannya ke tanah!
"Tembak! Tembak! Cepat tembak!" Wajah Gersu berubah sama buruknya. Dia tentu tahu apa yang harus dilakukan saat ini.
Dua ribu busur panjang dan pendek dari Elf Hutan dan Elf Padang Rumput ditarik bersamaan. Jarak 700 meter tepat berada dalam jangkauan sihir angin yang telah diperkuat. Anak panah berhamburan bagai hujan deras!
Dalam sekejap, Raja Salib Selatan segera memerintahkan peniup terompet di belakangnya: "Tiuplah terompet!" Sepuluh terompet raksasa sepanjang tiga chi (≈1 meter) diarahkan ke langit, duuu——duuu——duuu——
Mendengar terompet yang bertalu-talu, para ksatria Legiun Raja Bajak Laut tiba-tiba berhenti dari laju kencang mereka. Pasukan terdepan hanya mencapai posisi sekitar 600 meter. Ksatria berat dan Kesatria Naga Tanah di barisan depan menahan tunggangan mereka, melindungi kepala sendiri dan wajah tunggangan dengan perisai pergelangan tangan.
Pada jarak seperti ini, bahkan pemanah ulung seperti Qing Luo sulit menembus perisai tiga lapis kulit emas, apalagi zirah setebal 5 mm di balik perisai! Anak panah dan hujan badai menghujam ke dalam lingkaran sihir perlindungan ksatria yang semakin memudar, menghantam perisai, zirah, dan helm, lalu beterbangan seperti percikan hujan deras!
Kecepatan panah para elf sangat tinggi, bahkan dalam waktu singkat ini, sebagian besar elf telah menggunakan teknik rantai untuk menghabiskan seluruh tabung panah mereka - 36 bulu panah. Baru pada saat ini, mata tajam para elf menyadari bahwa panah mereka hampir tidak menyebabkan kerusakan sama sekali pada para ksatria!
Dalam perhitungan awal Huo Ensi, kombinasi kecepatan panah elf dengan kecepatan serbu ksatria musuh seharusnya cukup untuk menyebabkan korban pada musuh, setidaknya memaksa mereka mengurangi kecepatan bahkan mengacaukan formasi. Si kurcaci kecil ini tidak menyangka musuh tiba-tiba menghentikan serangan sepenuhnya!
Ketinggian Amy hanya kedua setelah podium komandan. Melihat semua yang terjadi, dia berteriak ke arah Lü'er, melompat dua kali berturut-turut ke podium: "Da Qing Shan dan Lü'er terbang ke udara. Huo Ensi, bawa para kurcaci. Cepat!" Sambil berbicara, dia mengambil beberapa bendera kecil dari tangan Huo Ensi.
Jarak antara kedua pasukan sekarang hanya 700 meter, dibandingkan sebelumnya 1500 meter, jelas lebih merugikan Pasukan Bayaran Kecil. Pada jarak ini, ksatria ringan hanya butuh sekitar 80 detik untuk menerobos formasi kotak mereka.
Semua orang bisa melihat situasi saat ini sangat aneh.
Sebelum pertempuran, Raja Salib Selatan telah mempelajari dengan cermat setiap pertempuran yang diikuti Amy. Pria dari benua beku ini mengejar jalan raja dari luar hingga dalam - atau lebih tepatnya, sangat kolot. Dia tidak ingin ada korban sia-sia dalam perang, yang terbaik adalah tanpa korban sama sekali. Oleh karena itu, dia lebih suka menggantungkan pertempuran pada strategi dan serangan tak terduga, menciptakan situasi dengan otak emasnya, lalu menghancurkan musuh secara menyeluruh dengan akumulasi situasi yang terus bertambah.
Raja Salib Selatan tidak hanya mempelajari Amy, tapi juga setiap pertempuran Empat Besar Pasukan Bayaran Kecil. Dari hasil pertempuran, yang terkuat adalah Amy dan Chi Aotian. Dua pria berusia 20-an tahun ini memiliki gaya komando yang sama sekali berbeda. Jika pertempuran ini dikomandoi Chi Aotian, pasti akan melakukan serangan total, menyerang terus-menerus. Raja Salib Selatan harus menggunakan cara lain, dan mungkin baru bisa menentukan kemenangan saat sudah sampai pada prajurit terakhir.
Amy dengan santai melemparkan bendera kecil Sha Ruo dan Lin Yushang, lalu segera mengambil bendera yang mewakili dua meriam sihir.
Dalam hampir seratus napas terakhir, persiapan Sha Ruo dan Lin Yushang sudah sangat matang. Pada saat yang sama, kidungan kedua gadis itu menembus awan. Sha Ruo dengan lembut mengayunkan Tongkat Sihir Api Apollo di tangannya, sementara Lin Yushang menggunakan semua peralatan premium dari Guild Penyihir. Roh elemental api merah menyala dan roh elemental air biru muda tiba-tiba bermunculan di udara...
Yang membuat semua penonton kembali terkejut dengan kekuatan sihir Pasukan Bayaran Kecil adalah, yang melayang di udara bukan hanya roh tingkat rendah. Bahkan terdapat puluhan roh elemental antropomorfik tingkat menengah - kemampuan yang hanya dimiliki oleh magister besar sihir untuk memanggil roh elemental berwujud manusia.
Bersamaan dengan kidungan, dari langit yang jauh, seberkas cahaya merah menembus lapisan awan, bagai sungai besar yang turun dari langit, mengalir deras menimpa tubuh Sha Ruo – kemudian, tanpa perlu dipanggil sama sekali, phoenix binatang gaib api Sha Ruo merasakan aura sejenis yang familiar dan kuat dari Tongkat Agung Apollo, langsung muncul di sampingnya. Segera, di langit muncul cahaya-cahaya bergetar berulang kali, setelah cahaya menghilang, delapan peri api setinggi tiga meter menari-nari di udara – sebenarnya, dalam sihir pemanggil, penyihir biasa maksimal hanya bisa memanggil empat peri sejenis. Empat peri api tambahan adalah manifestasi kekuatan magis Tongkat Agung Apollo. Hujan lebat mengguyur deras, lapisan uap air segera naik perlahan.
Setelah sedikit tertunda, Lin Yushang sebagai penyihir manusia tertinggi menggunakan tongkat sihirnya untuk memanggil delapan roh air tingkat tinggi sekaligus, setengah meter lebih tinggi dari peri api.
Yang sama adalah, baik peri api maupun roh air masing-masing memegang rantai besi sepanjang 20 meter, dihiasi nyala api berkobar atau kilau air berkilauan.
Tangan ramainya mengayun lembut, delapan Roh Air menderu membentuk barisan. Rantai air yang gemerincing menari membentuk delapan bola biru-perak di tengah hujan badai, menerjang kelompok ksatria ringan Raja Bajak Laut di selatan. Di saat bersamaan, Sha Ruo menghela napas halus. Lengannya mengarah ke utara, delapan Peri Api tertawa riang. Rantai panjang berapi yang bercahaya saling bertabrakan di udara, memercikan bunga api ke arah pasukan ksatria ringan di utara.
Para pejabat tinggi Raja Bajak Laut tertegun sejenak!
Sihir pemanggil bekerja dengan memaksa memanggil peri dari dunia peri atau upper elf untuk bertempur. Bahkan dewa sekalipun tak bisa membuat peri yang dipanggil mengeluarkan 100% energinya. Meski terlihat perkasa, nyatanya seekor naga biasa level empat bisa menantang dua peri high elf sendirian. Dengan bantuan dragon rider, 16 peri ini mungkin akan dibasmi Tujuh Dragon Rider dalam belasan menit - ini hanya asumsi di bawah tekanan 10 dragon rider pasukan bayaran kecil.
Tapi bagi tunggahan biasa, khususnya kuda perang herbivora tanpa darah klan naga, makhluk hidup kuat ini memiliki daya intimidasi alami. Entah Roh Air yang diperkuat hujan deras atau ketakutan bawaan Peri Api, 16 peri ini bisa menciptakan kekacauan di antara ksatria ringan hanya dengan gerakan masuk-keluar.
Lord Kaka sebagai komandan udara pertama dalam pertempuran penentu ini segera melambaikan tangan. Sekitar setengah Ksatria Albatros berpisah formasi, membawa busur silang menyerbu ke arah peri yang mendekat perlahan. Kedua pihak bergerak sangat cepat, Ksatria Albatros langsung menarik pelatuk! Formasi Ksatria Albatros menggunakan sistem seratus orang. Di bawah komando empat komandan pasukan seratus, meskipun empat peri di barisan terdepan mengayunkan rantai panjang untuk bertahan, kecepatan anak panah paling efektif dalam jarak 100 meter membuat pertahanan mustahil. Saat hujan panah putaran kedua jatuh, tiga dari empat peri telah tertembak dan menghilang di udara.
Para ksatria di tanah bersorak riuh.
Sorakan itu segera terhenti! Begitu peri di langit menghilang, dua gadis di seberang mengayunkan tongkat sihir mereka serempak. Tiga Roh Atas yang identik muncul tiba-tiba di udara, mengacung-acungkan rantai panjang untuk menyerbu! Dengan kekuatan seorang magister besar sihir dan anggota ras dewa dari Istana Bintang Api Huode, seandainya tidak ada batasan maksimal sihir pemanggil, kedua gadis ini bisa memanggil hingga 20 Roh Atas.
Hanya dalam sekejap, Roh Atas lainnya menerjang formasi Ksatria Albatros. Lebih dari sepuluh rantai panjang diayunkan dengan satu tangan di langit. Plak! Plak! Plak!... Tiga empat Ksatria Albatros yang gagal menghindar tertembak di udara - ada yang berubah menjadi bola api, ada yang tercabik-cabik hingga berhamburan...
Kaka menggerakkan tangannya lagi, sisa empat unit 100 orang Ksatria Albatros juga menyerbu ke depan. Dengan seragam mengarahkan busur silang, mereka membidikkan panah ke arah Roh Atas di sisi utara dari selatan sekuat tenaga.
Sha Ruo dan Lin Yushang segera memberikan perintah baru kepada para elf. Lebih dari sepuluh elf menerobos hujan panah menuju ksatria ringan di tanah, akhirnya melayang di atas kepala para ksatria dan mengayunkan rantai besi ke segala penjuru! Ksatria Albatros langsung bengong, buru-buru menyimpan anak panah dan menghunus pedang melengkung dari semua arah.
Kuda perang di tanah sudah kacau balau, dipaksa Roh Atas membuat lebih dari 10 area terbuka berdiameter 50 meter dengan rantai besi.
Saat sayap Raja Bajak Laut dalam kekacauan, Amy melemparkan bendera biru dan merah ke tanah: "Target, ksatria berat tengah, tembak!"
Tong Chui dan seorang ksatria kurcaci lain masing-masing menggotong meriam sihir, berteriak "satu, dua, tiga..." lalu menarik pelatuk ke arah ksatria berat tengah Raja Bajak Laut.
Duang! Duang——
Dua ledakan dahsyat mengguncang langit, bola sihir merah dan biru menyembur dari laras meriam, membawa deru angin melesat ke tengah.
Pada saat yang sama, Lin Yushang dan Sha Ruo mengomandoi Roh Atas masing-masing untuk menggiring ksatria ringan dari sayap ke tengah.
Keluarga Raja Bajak Laut telah berkali-kali menekankan sebelum pertempuran penentu bahwa Pasukan Bayaran Kecil memiliki lebih dari dua meriam sihir, dan telah menyiapkan strategi antisipasi - begitu musuh menembak, semua ksatria akan segera menghindar dengan memanfaatkan kelemahan kecepatan peluru sihir yang relatif lambat.
Ksatria berat dan Kesatria Naga Tanah di tanah menyaksikan dua bola sihir merah-biru sebesar baskom terbang ke arah mereka. Dengan ksatria ringan yang memadati kedua sisi, mustahil untuk menghindar, langsung menciptakan kekacauan.
Ini... Apakah Pasukan Bayaran Kecil ini pasukan bayaran atau kelompok pencuri? Aksi terencana mereka bahkan lebih mahir dalam membunuh dan menghancurkan jejak daripada keluarga bajak laut yang berkuasa di lautan selama 20.000 tahun. Mana ada yang menggunakan Roh Atas tingkat tinggi untuk menggiring semua ksatria ke area dampak Mantra Terlarang?
Tujuh Dragon Rider serentak menurunkan tunggangannya, menerjang Roh Atas yang masih merajalela di udara rendah! Dua komandan Kelompok Tentara Bayaran Buaya Teluk paling cepat bereaksi, mengayunkan dua tongkat emas mereka. Deng... Deng... Dua rantai besi terbelit di tongkat emas saat Naga Raksasa mengerahkan tenaga, menyeret kedua Roh Atas menjauh dari kubu ksatria.
Amy tidak menengok, kedua lengannya terangkat memberi isyarat kepada Sepuluh Dragon Rider di langit untuk maju total! Kemudian, ia melemparkan bendera Qing Luo dan dua Batalion Ksatria Burung Ganas sekaligus.
An Qiusheng tertawa panjang, menunggangi kudanya mengikuti Da Qing Shan menerjang Kaka yang masih berurusan dengan Peri Api di udara. Naga Berekor Botak jelas memahami omong kosong Kaka sebelumnya, sambil mengepakkan sayapnya secepat kilat, terus-menerus menyemburkan bola-bola Naga Api kecil—lagipula mereka sebentar lagi akan terbang di atas Ksatria Raja Bajak Laut, jadi pasti tidak akan mengenai pasukan sendiri saat dijatuhkan.
Hampir bersamaan, dua mantra terlarang yang telah membengkak hingga lebih besar dari kuali tentara berjatuhan bergoyang-goyang satu demi satu!
