Perubahan di atas ring terjadi sangat cepat. Meski Chi Aotian berbalik dan lari tergopoh-gopoh, tetap tak bisa menyaingi kecepatan gerakan ular suku Naga. Ksatria Naga menyusul dalam sekejap, dua pisau daun willow kembali menyambar!
Chi Aotian mendengar suara pedang berdesing di belakang kepalanya, segera melemparkan sisa perisai yang terbelah. Prajurit Naga menghantam perisai itu dengan pedang kiri hingga terpental. Tanpa jeda, Chi Aotian mengayunkan Pedang Xing Han ke belakang, namun pedang kanan prajurit Naga berhasil menghantamnya hingga jatuh ke tanah!
Apa? Semua penonton tak menyangka Jenderal Chi Er bisa terlucuti senjata hingga bertarung tangan kosong.
Huo Ensi tak bisa duduk tenang lagi. Baru saja ia berdiri hendak berbicara, Da Qing Shan dengan poker face menarik tubuh kurcaci kecil itu kembali ke kursi.
Yi Hailan heran melihat ekspresi Da Qing Shan dan Amy. Matanya menyapu wajah kedua komandan itu, berharap menemukan petunjuk rahasia—apakah tiga pimpinan Pasukan Bayaran Kecil masih menyimpan kartu truf tersembunyi di arena ini?
Saat Yang Mulia Panglima Iblis menoleh, tribun tiba-tiba gemuruh oleh jeritan kaget, disusul tepuk tangan bergemuruh seperti ombak. Yi Hailan buru-buru memutar kepala, lalu... terdiam membeku!
Diejiadaer sedang berjuang di genangan darahnya sendiri!
Kesatria Naga Hitam di samping yang tahu pandangan Panglima Iblis tadi tidak tertuju ke arena, segera berbisik menjelaskan: Diejiada'er menjatuhkan pedang Chi Aotian di udara, tiba-tiba mempercepat laju serangannya. Yang tak disangka semua orang, Chi Aotian tiba-tiba menghentikan tubuhnya, menginjak gagang Pedang Besar Xing Han dengan kaki, lalu berputar 90° mengelilingi gagang pedang sebagai poros! Setelah gagang pedang menyentuh tanah, ujung pedang langsung terangkat setengah chi ke atas. Diejiada'er sama sekali tidak mengira hal ini akan terjadi. Ujung pedang yang terangkat hanya berjarak setengah meter darinya, sementara dua pedang daun willow-nya masih teracung di udara. Meski prajurit Naga itu berusaha memutar tubuhnya... arena saat ini sangat licin. Diejiada'er terbawa gaya inersia sendiri menubruk Pedang Xing Han, seketika terkoyak dari ekor oleh pedang pusaka itu. Ekor sepanjang hampir dua meter itu terputus seluruhnya, darah panas menyembur deras dari lubang pernapasannya.
Dengan luka seberat ini, tentu tidak mungkin melanjutkan pertandingan.
Chi Aotian tanpa sepatah kata pun mengangkat pedang dengan ujung kakinya, lalu meraba pergelangan tangan lawannya. Segera ia memberi isyarat ke guild netral di bawah panggung. Setelah tim medis mengambil alih, Tuan Kedua Chi menginjak lingkaran sihir teleportasi dan kembali ke tribun.
Guild Netral Li Can membeku selama dua menit penuh, baru kemudian memukul genta emas di meja: "Babak pertama, dimenangkan Pasukan Bayaran Kecil!"
Guild Pencuri segera mengerahkan lebih dari sepuluh staf yang kalang-kabut membersihkan seluruh arena dengan cepat.
Yi Hailan terlihat agak tidak wajar di wajahnya, nyaris mati berkata pada Amy: "Tak kusangka, Tuan Chi Aotian ternyata memiliki cara menang dalam kekalahan seperti ini."
Amy menggelengkan kepala, menatap Yi Hailan beberapa saat baru tersenyum: "Tak perlu berpura-pura seperti dirugikan besar. Sepengetahuanku, ras Naga bisa menumbuhkan lengan baru. Luka kecil seperti ekor terpotong ini, dengan waktu cukup akan tumbuh kembali. Kau harus berterima kasih pada Chi Aotian yang tidak mengejar untuk tusukan tambahan. Kalau aku... hehe..."
"Dua Yang Mulia, bisakah kita mulai ronde kedua?" Li San bertanya pelan.
Yi Hailan menunjukkan senyum getir di wajahnya, mengangguk. Amy melihat ke Da Qing Shan yang juga mengangguk.
Saat ini, sebagian besar penonton telah paham alasan susunan pertarungan Yi Hailan. Dalam trio Pasukan Bayaran Kecil, kecuali ditunjuk khusus, Chi Aotian biasanya adalah yang pertama bertarung. Lemak khas prajurit Naga kebetulan bisa menahan Chi Aotian yang bukan dari benua beku. Secara teori, Chi Aotian pasti kalah di ronde pertama. Di ronde kedua, jika arena tidak dibersihkan, lantai yang licin akan menguntungkan Raja Iblis Besar dari Pulau Iblis yang bisa terbang bebas, bagaimanapun juga tidak akan merugi.
Sekarang ketika mengingat kembali berbagai pengaturan arena pertarungan dunia ini, pertarungan sengit antara naga dan harimau kali ini benar-benar menunjukkan perang kecerdasan dan kekuatan di atas panggung, sementara di luar arena kedua komandan utama juga saling bersaing strategi dan kekuatan.
Satu-satunya hal yang tak terduga adalah, semua orang tidak menyangka bahwa Chi Aotian ternyata bisa meraih kemenangan dalam situasi yang pasti kalah.
Setelah mendapat jawaban afirmatif, Li San membunyikan genta kecil: "Selanjutnya, kami persilakan peserta Babak Kedua pertarungan arena ini, Da Qing Shan dan Lu Xi Wu Luo, naik ke panggung."
Wajah Da Qing Shan tenang bagai air, mengenakan jubah hitam serupa, menyandang pedang besar dengan tangan terbalik sambil menapaki panggung.
Debam debam... Suara kepakan sayap raksasa mengguncang udara, Raja Iblis Besar menggetarkan sayap ganda di angkasa, melayang terbang!
Bagi mayoritas orang, sebelumnya mereka hanya pernah melihat ras iblis dalam buku ilustrasi yang diterbitkan Gereja Suci, dan kebanyakan hanya iblis kecil atau iblis biasa. Adapun ras tertinggi seperti Raja Iblis Besar, bahkan Gereja Suci sendiri tidak berani menggambarkannya sembarangan dalam lukisan.
Makhluk di depan mata ini seluruh tubuhnya berwarna merah tua, sesekali aura merah tua membubung dari tubuhnya. Tingginya mencapai 2 meter, tidak berambut, dahi yang lebar, sepasang telinga runcing, alis yang tak terlihat, mata besar seperti lonceng tembaga, hidung pesek seperti singa, mulut berdarah yang sesungguhnya dengan lidah hitam terkadang menjulur keluar, ujung lidahnya memiliki kait. Postur tubuhnya sangat ekstrem, atau lebih mirip gorila terbesar dari hutan tropis, lengan lebih besar dari kaki manusia biasa, pembuluh vena berkelok seperti ular di seluruh bagian tubuh.
Kedua tangan mengangkat tinggi Garpu Langit berkepala ganda. Garpu ini sendiri sudah meninggalkan kesan mendalam: badan garpu lebih tebal dari telur angsa, panjangnya dua meter, dihiasi ukiran dua Naga Kegelapan yang berdiri dengan sayap terlipat, setiap cabang garpu memiliki tiga cincin baja. Seluruh garpu baja ini memancarkan aura yang mengerikan.
"Mohon petunjuk Yang Mulia." Da Qing Shan melakukan salam hormat duel kuno, pedang panjang putih salju terhunus. Seketika, cahaya putih susu berkilauan di tubuhnya - Pedang Besar Awan Berjalan yang dilengkapi teknik penyembuhan suci dan Perisai Suci.
Raja Iblis Besar terkejut, menyatukan tinju sambil mengangkat garpu: "Bertarung dengan Yang Mulia merupakan kehormatan bagi saya."
Setelah berkata demikian, Raja Iblis Besar tidak lagi banyak basa-basi. Sayapnya terkembang, melayang setinggi setengah meter di atas tanah. Tiancha-nya bergetar, enam lingkaran baja saling bertabrakan. Melalui papan kristal, penonton tetap merasakan kegelisahan mental. Suara tabrakan lingkaran baja ini ternyata memiliki efek menyerap jiwa. Mungkinkah... garpu baja ini ternyata disegel dengan sihir mental yang sangat langka?
"Tak kusangka, banyak barang bagus di sini? Garpu baja ini pasti tidak bisa menandingi pedang panjang buatan langsung Dewa Pencipta Yang Mulia, kan? Aku justru penasaran, sepertinya ada harta karun besar di belakangmu. Cuma mengobrak-abrik sedikit sudah menemukan segudang senjata super seperti Liu Ying dan sebagainya. Tapi, aku selalu yakin dengan kemampuan Da Qing Shan. Diperkirakan kali ini kita berdua tidak akan sempat bertarung." Kata Amy sambil tersenyum. Yi Hailan paham betul ini taktik psikologis.
"Benarkah?" Panglima Iblis juga tampak bersemangat, memandang Amy dengan tatapan ambigu: "Kita sama-sama begitu. Menurut informasi kami, Tuan Da Qing Shan sebelumnya selalu menggunakan pedang satu tangan. Kali ini tiba-tiba beralih ke pedang dua tangan, sepertinya juga mempersiapkan serangan kejutan untuk menang. Tapi, aku sangat percaya pada Raja Iblis Besar. Di Legiun Pulau Iblis, dalam hal kekuatan tempur, Tuan Lucifero menempati tiga besar. Lagipula, hari ini jika tidak bisa mengadu kekuatan dengan Yang Mulia, hatiku sungguh tidak rela. Jadi... jika memungkinkan, Tuan Amy bisa memberitahu Da Qing Shan untuk memberi keringanan di saat yang tepat."
“Oh...” Menghadapi Yi Hailan yang semakin tajam bicaranya, Amy pun mulai mengasah kata-katanya: “Aku selalu merasa bertarung di arena itu seperti dipermainkan monyet, apakah Yang Mulia punya minat dan hobi seperti itu? Jika iya, aku bisa memenuhi keinginan Yang Mulia dengan cara lain, misalnya membuat pertunjukan tubuh manusia, di mana Yang Mulia bisa menjadi bintang utamanya.”
Yi Hailan segera menutup mulutnya—dalam segala situasi, perdebatan antara pria terhormat dan preman selalu berakhir dengan kemenangan mutlak si preman.
Di dalam arena kristal, Da Qing Shan melakukan tiga tusukan kosong berturut-turut sebagai bentuk penghormatan pada tuan rumah, lalu tanpa basa-basi lagi ia menggenggam pedang besar dengan kedua tangan dan menerjang Raja Iblis bagai badai bersama pedangnya.
Gaya bertarung Da Qing Shan dengan pedang sangat mengutamakan presisi dan skala besar, atau yang disebut generasi berikutnya sebagai "kecerdasan yang tak terlihat". Setiap sabetan pedangnya tak terbendung, seolah setiap tebasan akan menguras seluruh tenaga. Di Pasukan Bayaran Kecil, hanya prajurit super Kurcaci seperti Huo Ensi dan Tong Chui yang bisa bertarung langsung dengan kekuatan penuh melawan Da Qing Shan.
Secara teori, jurus bela diri berskala besar yang menguras tenaga seperti ini mudah dikalahkan oleh ahli bela diri tingkat tinggi. Namun Da Qing Shan tak memiliki kelemahan ini—ini berkat latihan keras ala iblis dari Jenderal Chi Hanfeng di masa lalu serta bimbingan telaten Baiyi A Feng kemudian hari.
Dengan Da Qing Shan memegang Pedang Besar dan berputar dua kali 360 derajat secara lateral, mata pedang yang membawa angin jahat menyambar ke arah lawan!
Raja Iblis Besar Lucifer sama sekali tidak menyangka ada yang menggunakan teknik pedang seperti ini - putaran beruntun Pedang Besar pasti meninggalkan celah, dan celah itu jelas mematikan.
Sayapnya yang berwarna merah tua menggetar dengan keras, garpu baja kembarnya menusuk ke arah putaran tebasan Da Qing Shan, kedua ujung garpu mengarah ke kepala Da Qing Shan!
Garpu baja itu menyusuri putaran Pedang Besar Awan Berjalan dan menusuk masuk, gesekan antara bilah pedang dan batang garpu menimbulkan suara mengerikan, namun Pedang Besar Awan Berjalan gagal menghalau garpu!
Raja Iblis Besar terkejut serangannya hampir berhasil, dengan refleks cepat ia memutar lengan saat garpu menembus lingkaran pertahanan pedang, memutar garpu 90 derajat - satu ujung menuju dahi Da Qing Shan, ujung lain menuju payudaranya!
Tribun penonton langsung bergemuruh jerit terkejut! Di ronde ini kedua petarung langsung menentukan kemenangan di awal pertarungan!
Garpu baja yang menusuk dari atas sudah sangat dekat, namun tidak ada sedikitpun ekspresi terkejut di wajah Da Qing Shan—Raja Iblis Besar yang berpengalaman di medan perang ternyata melupakan satu hal: posisi tangan. Da Qing Shan memutar pedang besar sepanjang 1.5 meter dengan kedua tangan, posisi tangannya sangat rendah—setinggi pinggangnya sendiri. Begitu garpu baja menembus pertahanan, posisi tangan Da Qing Shan tiba-tiba terangkat, jarak serang Pedang Besar Awan Berjalan langsung bertambah hampir 2 meter! Cahaya keperakan segera menyapu Raja Iblis Besar yang sedang terbang di langit.
Lucifero terkejut bukan main, hasil imbang dengan kerugian di kedua pihak jelas bukan sesuatu yang bisa ia terima. Trisula raksasa langsung ditarik kembali, dipaksakan turun untuk menutup rute serangan Pedang Besar Awan Berjalan!
Dentuman keras bergema saat Pedang Besar Awan Berjalan menghantam trisula bercabang dua. Semburan aura hitam dan sinar keperakan melesat ke angkasa, ternyata Trisula Langit ini benar-benar mampu menyaingi Pedang Besar Awan Berjalan!
Raja Iblis Besar sama sekali tidak menyangka, Pedang Besar Awan Berjalan malah membelah trisula hingga terlempar ke atas—seberapa besar kekuatan yang dimiliki remaja manusia ini? Momentum serangan Da Qing Shan sama sekali tidak berhenti, pedang besar melonjak lagi setinggi lebih dari 1 meter, menusuk ke arah pinggang Raja Iblis Besar. Lucifero buru-buru mengembangkan sayapnya untuk menghindari serangan mematikan yang berubah dari tebasan menjadi tusukan ini.
Melayang di ketinggian lebih dari 5 meter dari tanah, mata Raja Iblis Besar menyapu trisula raksasanya. Dua bola mata sebesar lonceng tembaga langsung terbelalak!
Garpu Tota ini memiliki sejarah yang luar biasa, merupakan salah satu dari enam Senjata Purba yang menjadi penjaga Pulau Iblis. Menurut legenda kuno, garpu ini awalnya adalah senjata kesayangan Dewa Perang dari dunia penciptaan sebelumnya. Saat "langit runtuh bumi terbelah" di era penciptaan sebelumnya - ketika wujud Dewa Pencipta mulai hancur dan kesadarannya jatuh dalam kondisi tak sadarkan diri, Dewa Perang bersama para dewa lainnya sambil mengawal Sang Pencipta, melepaskan seluruh wibawa ilahi mereka untuk menarik perhatian Dewa Pemusnah Dunia Daifu dan Malaikat Maut. Akhirnya, para dewa hancur berkeping-keping oleh hujan petir emas dari langit, sementara Garpu Tota ini tertutup jasad para dewa dan terkubur di kedalaman bumi Pulau Iblis. Baru setelah Dewa Pencipta baru menciptakan dunia, garpu baja ini bisa melihat cahaya langit kembali.
Kini, salah satu tanduk naga dari Naga Gelap di bagian atas garpu baja ini menghilang secara misterius. Sebuah cairan hitam mengalir deras menyusuri Kepala Naga.
Suku Raja Iblis Besar, memiliki sifat paling bejat namun hati paling teliti. Ketika trisula raksasanya terluka, Luciferolo awalnya mengamuk, namun segera disusul keringat dingin—banyak senjata legendaris memiliki fungsi misterius melindungi tuannya dengan mengorbankan diri. Bukan berarti senjata tersebut memiliki kesadaran. Saat menciptakan senjata-senjata ini, para dewa umumnya mempertimbangkan cara menghadapi musuh yang terlalu kuat. Oleh karena itu, mereka sering bekerja sama dengan dewa lain untuk menyegel kekuatan dewa yang besar ke dalam senjata. Begitu serangan melebihi daya tahan senjata, senjata legendaris itu akan melepaskan kekuatan tersegel saat hancur untuk menetralisir serangan lawan.
Jelas terlihat, trisula kembar raksasa tidak bisa menandingi Pedang Panjang Liu Yun di tangan Da Qing Shan. Luciferolo menarik napas pendek, matanya yang sebesar lonceng tembaga menembus panel kristal transparan memandang Yi Hailan yang berjarak puluhan meter. Mata Panglima Iblis ini sangat tajam, juga melihat keanehan pada trisula kembarnya.
Wajah Panglima Iblis sama sekali tak berekspresi, hanya mengangguk hampir tak terlihat.
