Pandangan dingin Amy menghentikan keributan kecil di aula. Kemudian, dia mengeluarkan kartu perintah militer kedua, wajahnya beku dengan nada suara yang semakin berat: "Huo Ensi dan Tuan Lan Tian akan memimpin seluruh pasukan reguler di bawah yurisdiksi zona, ditambah 100.000 warga sipil, membentuk Legiun Ekspedisi Utara. Dalam waktu tiga bulan, Skambray harus ditaklukkan untuk menyambut kedatangan Kaisar. Selain itu, keluarkan Perintah Jenderal Pertama Tahun Sihir ke-9 Zona Utara Kekaisaran: Di wilayah ibukota Kekaisaran, semua pendukung utama pengkhianatan akan dieksekusi seluruh keluarganya! Semua yang dicurigai mendukung pengkhianatan akan ditahan di tempat, dan setelah verifikasi, seluruh keluarga mereka akan dihukum mati!" Dua kalimat terakhir diucapkan dengan nada yang jarang terdengar dari jenderal termuda Kekaisaran.
Ada apa sebenarnya hari ini?? Kali ini, para perwira sama sekali tidak percaya dengan telinga mereka sendiri!
Benar! Semua orang tahu bahwa dalam sejarah Kekaisaran, semua pengkhianatan dan pendukungnya hanya punya satu akhir - eksekusi, dan biasanya melibatkan sembilan bahkan sepuluh generasi keluarga. Tapi... dalam 500 tahun lebih sejarah Kekaisaran, belum pernah terjadi pemberontakan sebesar ini. Sekarang, di seluruh wilayah ibukota atau lebih tepatnya area sekitar Skambray, jika menggunakan tuduhan "bersekongkol" dan "mendukung" pemberontak, maka hampir 2.000.000 penduduk di wilayah ini, bahkan termasuk pengemis di jalanan Skambray, tak satu pun akan luput!
Selain itu, bahkan jika Huo Ensi membangun kembali kota tanah untuk mengepung, tidak mungkin menaklukkan Skambray dalam tiga bulan. Ibukota memiliki dua lapis tembok kota luar dan dalam, ditambah istana dalam. Selain itu, ada ratusan kediaman bangsawan yang masing-masing dilengkapi menara panah setara benteng.
Jika "Perintah Pengkhianatan" ini diterbitkan, seluruh rakyat Skambray akan melawan mati-matian demi nasib mereka. Gang sempit yang berdesakan dan menara panah menjulang di kota Skambray - tidak usah tiga bulan, bahkan satu tahun tiga bulan, mampukah lebih dari 20.000 pasukan reguler saat ini menaklukkan wilayah sekitar Skambray yang berpenduduk hampir dua juta?
Beberapa perwira menengah pasukan Kekaisaran memberikan isyarat dengan pandangan kepada Tuan Lan Tian. Sayangnya, Yang Mulia Adipati berpura-pura tidak melihat.
Amy mengulurkan tangan mengambil simbol komando militer ketiga: "Sha Ruo, Tong Chui, kalian berdua segera berangkat kembali ke Kerajaan Kurcaci Pegunungan. Atas nama Pasukan Bayaran Kecil, pinjam 20.000 prajurit dari Yang Mulia Perapian. Bergabunglah dengan Legiun Ekspedisi Utara dan patuhi perintah Tuan Huo Ensi."
Tong Chui menerima simbol komando dengan tangan bergetar penuh semangat. Di seluruh penjuru langit-bumi, hanya melalui pengaruh Sha Rulah mungkin meminjam 20.000 prajurir sekaligus dari Kerajaan Kurcaci Pegunungan. Rupanya kali ini Tuan Regu benar-benar berencana merebut kembali Skambray dalam satu serangan. Tidak mungkin dia meminta secara berlebihan sebanyak ini tanpa tujuan. Seluruh kerajaan kurcaci hanya memiliki ratusan ribu penduduk. Meminjam 20.000 prajurit berarti setiap keluarga harus mengirimkan pria di puncak usia yang paling memenuhi syarat.
Amy mengeluarkan tongkat perintah militer keempat: "Chi Aotian, segera kembali ke Benteng Tongyun. Laporkan kepada Yang Mulia Marsekal bahwa Zona Utara akan melancarkan serangan akhir terhadap Gereja Suci di Dataran Bunga dan Legiun Farnorth dalam satu bulan. Mohon pasukan Tongyun bergerak ke utara. Jangan kembali ke Mo Yada, langsung ke Hutan Perbatasan. Setelah bertemu dengan Jenderal Su Wen, pimpin Pasukan Ekspedisi dan pasukan reguler Hutan Perbatasan untuk bergerak ke selatan dan bergabung dengan Legiun Tongyun. Selain itu, setelah tiba di Hutan Perbatasan, beri tahu Jenderal Husein agar Kekaisaran Gurun Suci ikut mengirim pasukan."
Kemudian Amy mengeluarkan tongkat perintah kelima: "Gersu, pimpin markas besar Pasukan Bayaran Kecil untuk menyeberang ke timur melintasi Hutan Perbatasan, kemudian bergabung dengan Jenderal Su Wen dan Yang Mulia Marsekal Chi Hantong."
Astaga! Ada apa hari ini?! Jangan-jangan sang Jenderal bertemu sesuatu yang tidak bersih di jalan? Di satu sisi harus menyerang Skambray, di sisi lain harus mengepung ratusan ribu pasukan musuh di Dataran Bunga. Mungkinkah ini? Sekuat apa pun Legiun Palu Perang Kerajaan Kurcaci Pegunungan, sehebat apa pun ksatria gurun, mustahil mewujudkan rencana strategis seperti ini.
Beberapa perwira pasukan reguler yang reaktif langsung teringat kejadian setahun lalu. Adegan-adegan yang terjadi sekarang sungguh mirip secara mengejutkan. Jangan-jangan... Para perwira berbisik pelan.
Prajurit mengikuti perintah panglima seperti rumput mengikuti angin. Pada sore hari tanggal 10 bulan kedua musim semi tahun ke-9 Kalender Sihir, Kota Mo Yada yang pernah ditempati 60.000 pasukan kembali tenang diiringi bunyi terompet.
“Mereka semua sudah pergi, kita... kenapa tidak ikut?” Ling Bao'er berdiri di atas tembok kota menyaksikan wakil komandan elf padang rumput membawa pasukan terakhir pergi, bertanya pelan pada Amy.
"Kita?" Amy menggeleng dengan senyum getir, "Kita harus menunggu si pembuat onar pulang." Amy tidak tahu, saat ini si pembuat onar itu sedang asyik memanggang daging di jalanan Skambray dengan santainya.
Menyelinap keluar dari Mo Yada, awalnya kesatria naga berekor botak remaja itu masih khawatir. Ia terus membayangkan Da Qing Shan atau Chi Aotian yang gagah mengendarai naga raksasa mengejarnya dari belakang - pasti akan memukulinya habis-habisan, lalu menjambak lehernya sambil mencekik leher naga tunggangan atribut angin seperti mencekik anak ayam, lalu menyeretnya kembali ke Mo Yada.
Karena itu, pada hari-hari pertama, Anqiu Sheng hanya bergerak di malam hari dengan sangat hati-hati. Lama kelamaan, keberaniannya semakin besar dan ia pun mulai tidak peduli.
Tujuan pertama Anqiu Sheng adalah pangkalan kuat Farnorth di tenggara benua. Hingga Kalender Sihir tahun kesembilan, bekas Kekaisaran Tentara Bayaran telah jatuh selama enam tahun. Dalam enam tahun terakhir, penduduk manusia di wilayah takluk telah terbiasa hidup berdampingan dengan ork-ork berwajang buruk - ketika penghinaan menjadi kebiasaan, ketika membungkuk dalam ketundukan menjadi hal yang wajar, kehidupan pun bisa kembali tenang.
Di sepanjang jalan penuh anggota suku Fanos yang sombong, seolah mereka adalah tuan sejati tanah ini. Hal ini membuat Anqiu Sheng tersenyum lebar - abu halus dengan santai ditaburkan pada pakaian dan kulit para ork.
Bagi ork di Benua Fanos, tak satu pun memiliki kebiasaan bersih-bersih berlebihan. Apalagi mempedulikan serbuk tak berwarna, tak berbau ini. Hanya dalam satu sore, Anqiu Sheng telah "berinteraksi akrab" dengan setidaknya 50 ork - terutama yang berpenampilan perwira. Semakin tinggi pangkatnya, semakin luas wabah akan menyebar.
Enam hari berikutnya, bocah berwajah polos ini mengunjungi lima kota terbesar bekas Kekaisaran Tentara Bayaran. Dengan senyum manis, ia mengobrol hangat dengan prajurit Fanos yang lugu. Kata-kata indah diucapkan, kejahatan dilakukan hingga puncak.
Usai meninggalkan bekas kekaisaran, Naga Angin berekor botak menuju Kota Awan Bergulung di selatan Dataran Bunga. Di sini Anqiu Sheng menemui masalah. Baik Norton maupun Merton, kedua panglima ork setengah darah yang kaku, memberlakukan jam malam. Sebagai pasukan tamu di Dataran Bunga yang tunduk pada Paus, tak ada ork boleh meninggalkan kamp tanpa surat izin panglima.
Untung saja, di dunia ini tidak ada dinding yang benar-benar kedap angin. Seberapa ketat pun pengawasan panglima ork setengah darah, selalu ada beberapa perwira senior yang bisa menyelinap keluar dari kemah besar. Sejak hari kedua, Anqiu Sheng menyuap dua pelayan di Rumah Bunga Harum - tempat hiburan paling terkenal di Kota Awan Bergulung - dengan beberapa koin ungu. Dia menyamar sebagai anak orang kaya manja dari desa, dengan misterius mengaku tertarik pada "kekuatan tempur" alat kelamin para ork Farnorth, dan ingin mengintip di bawah ranjang.
Di tempat hiburan seperti ini, permintaan semacam itu sebenarnya lumrah. Selama tamu tidak menyadarinya, dan imbalan yang pantas diberikan, para gadis papan atas pun biasanya tidak keberatan.
Singkatnya, sang Kesatria Naga berekor botak yang masih polos seperti kertas putih ini, demi rencana balas dendam, nekad bersembunyi di bawah ranjang tiga gadis paling populer selama dua hari penuh.
Betapa indahnya pemandangan musim semi, betapa merdunya suara musim semi... Dengan tekad baja, Yang Mulia Anqiu Sheng mengendalikan napas dan detak jantungnya, akhirnya berhasil menaruh "sesuatu" di pakaian lebih dari tiga puluh perwira Farnorth.
Ketika pemuda belia ini akhirnya terhuyung-huyung keluar dari kamar ketiga gadis, kisah heroiknya telah menggemparkan seluruh kawasan lampu merah. Ribuan pekerja di sana memandang sosok remaja yang menjauh dengan tatapan penuh kekaguman, seolah menyaksikan puncak gunung perkasa.
Seorang pahlawan sejati...
Tentu saja, saat ini mereka belum mengetahui identitas asli pemuda yang begitu hebat namun mungkin memiliki penyakit tersembunyi ini - meskipun ia ditakdirkan menjadi legenda epik.
Kota Skambray adalah perhentian terakhir Kesatria Naga Anqiu Sheng.
Berbeda dengan daerah lain, semua pasukan di Kota Skambray ditempatkan dalam kota karena dua alasan.
Pertama, Ibukota Skambray terlalu luas. Setelah Malam Berdarah Ibukota, banyak bangsawan melarikan diri sehingga 200 lebih kediaman bangsawan di distrik utara ibukota kosong. Hanya keluarga Gerbang Chi saja yang mengosongkan 16 kediaman. Lebih baik memanfaatkan bangunan yang sudah ada daripada membangun kamp militer baru di luar kota.
Kedua, ketika Amy memimpin 20.000 pasukan elit Zona Utara keluar dari Kota Hamburg, Jenderal Muda mengeluarkan dua kebijakan paling berdarah namun efektif selama Perang Para Dewa: "Perintah Penggal Kepala" dan "Perintah Pencabutan Larangan". Hasil akhirnya: Setiap personel militer Kaisar Barat yang meninggalkan Kota Skambray sejauh 10 li harus dalam kondisi tempur, dan waspada terhadap panah busur silang yang tiba-tiba melesat dari hutan gelap - Prajurit ulung tak perlu pamer prestasi. Sejarah memberikan penilaian tinggi pada dua kebijakan ini. Tanpa kebijakan yang secara terang-terangan menggoda dengan keuntungan ini, bagaimana mungkin Reynold bersaudara dengan pesonanya dan Marsekal Da Hainuo dengan kemampuannya bisa terkepung tanpa daya di Kota Skambray?
Dibandingkan dengan Dataran Bunga dan sisi tenggara benua, hubungan antara ras Farnorth dengan penduduk asli di Skambray jauh lebih harmonis. Di jalanan, sering terlihat manusia Farnorth dan penduduk asli berbicara setara; di toko-toko, tentara Farnorth pun selalu bertransaksi secara adil.
Anqiu Sheng tak pernah menyangka tentara Farnorth yang buruk rupa dan kejam itu bisa menyungging senyum ramah - perubahan drastis ini adalah hasil kerja sama Reynold, Da Hainuo, dan Yang Mulia Pangeran Suci. Bagaimanapun, Reynold adalah penguasa bersama yang diakui secara nominal. Jika di Ibukota Skambray saja tak bisa menciptakan harmoni, bukankah seluruh sistem yang diusung pasukan Kaisar Barat hanyalah kebohongan belaka?
Karena itu, Kota Skambray tetap dalam kondisi LUAR RILEKS DALAM TEGANG. Anqiu Sheng dengan mudah memasuki ibukota.
Saat itu, sudah lebih dari setengah bulan sejak Anqiu Sheng meninggalkan Mo Yada - perjalanan Kesatria Naga ini cukup lambat, terutama karena harus mendarat di daerah sepi setiap kali tiba di suatu wilayah, lalu berjalan kaki ke kota. Ditambah waktu di dalam kota, setiap lokasi membutuhkan minimal satu setengah hari.
Pada malam yang sama ketika Anqiu Sheng masuk ibukota, Pangkalan Kuat Kaisar Barat mendapat kabar dari dua sumber: Wakil Komandan Kedua Pasukan Bayaran Kecil Huo Ensi dan Adipati Lan Tian akan memimpin 60.000 pasukan reguler dan 100.000 warga sipil yang dimobilisasi untuk menyerang Skambray lagi. Sementara Komandan Pasukan Bayaran Kecil Amy telah mengeluarkan perintah tegas: taklukkan ibukota dalam tiga bulan.
Dalam surat yang sama juga disebutkan, Amy si Otak Emas mengeluarkan kebijakan baru yang kejam: akan menerapkan kebijakan pembantaian biadab terhadap "warga yang patuh" di sekitar wilayah Skambray.
Menaklukkan Skambray dalam tiga bulan? Apakah ahli waris ketiga Kerajaan Kurcaci Hutan benar-benar memiliki keyakinan sebesar itu? Pertanyaan ini muncul di benak beberapa petinggi Skambray. Baik Reynold maupun Laksamana, keduanya teringat pesan yang hampir sama persis yang pernah disebarkan sebelum serangan palsu ke Skambray sebelumnya.
Apakah mereka akan menggunakan strategi kota tanah lagi? Kemungkinan ini sudah sangat kecil. Setelah krisis kota tanah di tahun ke-8 Kalender Sihir, Marsekal Da Hainuo merenung selama beberapa malam dan membangun sepasang benteng setinggi 15 meter di setiap kota kelompok berjarak 30 meter. Dengan jembatan gantung yang menghubungkan benteng dan kota kelompok, dipasang tempat tidur busur besar dan katapul baja di benteng. Tanpa merebut benteng, mustahil mengancam kota kelompok. Untuk merebut benteng, pasukan harus menghadapi serangan ganda dari kota kelompok dan benteng, sementara bala bantuan bisa dikirim terus-menerus melalui jembatan gantung. Bahkan jika terjadi serangan kota tanah, katapul di kedua benteng bisa efektif membendung musuh.
Melihat strategi yang sama persis ini, Da Hainuo dan sebagian besar perwira bahkan termasuk Kepala Staf Pangkalan Kuat Kaisar Barat berpendapat bahwa Yang Mulia Otak Emas mungkin benar-benar mulai kehabisan akal.
Menurut analisis markas besar staf: Secara permukaan, Otak Emas dengan sumpahnya bersiap menaklukkan ibukota, mempersiapkan pengepungan besar-besaran terhadap kluster Gereja Suci di Dataran Bunga. Namun dengan kekuatan tempur Pasukan Bayaran Kecil dan pasukan reguler Kekaisaran di zona utara saat ini, kemungkinan mencapai dua tujuan strategis ini sangat kecil. Tujuan strategis sebenarnya adalah - berlagak gagah, menggunakan pasukan terbatas untuk mengikat dua kluster perang besar di Skambray dan Dataran Bunga.
Lalu, dimanakah sebenarnya target strategis sejati Pasukan Bayaran Kecil kali ini?
