Saat Kesatria Naga berekor botak kembali ke Kota Mo Yada, hatinya gelisah. Ia tahu semua komandan Pasukan Bayaran Kecil telah memimpin ekspedisi - kecuali Sang Komandan. Bagi si naga berekor botak, Sang Komandan juga memiliki status lain: pemilik malang yang dirugikan.
"Bagaimana Komandan Resimen akan menghukumku?" Anqiu Sheng memaksakan diri berdiri di depan bekas kantor walikota Kota Mo Yada, hati dipenuhi kecemasan.
Naga berekor botak yang bijaksana akhirnya memahami situasi setelah dua hari ini, mengikuti remaja itu dengan wajah memelas. Terhadap tindakan Ksatria Naga remaja yang nekat mengambil keputusan sendiri ini, Naga elemen angin geram hingga giginya gemeretak. Di dunia naga, pemberontakan bawahan seperti ini biasanya berakhir dengan kematian atau siksaan berat. Tampaknya karir pertamanya sebagai naga tunggangan akan berakhir di sini. Ha... sayang sekali, tak bisa lagi ikut perang megah ini, kehilangan bahan untuk sombong di depan naga-naga muda lain.
Di Kota Mo Yada sekarang, semua batalion reguler Pasukan Bayaran Kecil telah pergi. Penjaga bekas kantor walikota adalah Elf Hutan seragam. Dengan dentingan logam nyaring, dua pedang tipis bersilang menghalangi langkah Anqiu Sheng.
Penduduk Kota Mo Yada belum pernah menyaksikan pemandangan seperti ini. Kerumunan orang berdesakan di sekeliling, berbisik-bisik sambil menunjuk.
"Yang Mulia berpesan, jika Tuan kembali, masuklah dengan mengumumkan diri." Elf Hutan itu tersenyum sinis sambil mengamati Anqiu Sheng dari ujung kepala hingga kaki, nada bicaranya penuh sindiran.
Prosedur 'masuk dengan mengumumkan diri' biasanya untuk perwira yang kalah perang - dan sebagian besar dari mereka akhirnya kehilangan nyawa.
"Ha..." Anqiu Sheng menghela napas panjang. Rejeki bukan malapetaka, malapetaka tak bisa dihindari. Sekarang semua perhitungan sudah tak berguna.
"Anqiu Sheng melapor!" teriak Ksatria Naga remaja itu sambil bergegas masuk. Namun, kedua pedang itu sama sekali tidak bergerak – dua sesepuh elf merasa suaranya kurang keras. Para elf yang sudah mengetahui kejadian sebelumnya sama sekali tidak punya simpati padanya: "Nekat mati?! Berani mencuri barang Pangeran Bupati Kerajaan Peri! Siapa tahu di dalam kamar Pangeran ada barang pribadi Sang Ratu yang tidak pantas dilihat orang? Tanpa perintah resmi Pangeran, diam-diam kabur untuk happy, sekarang berani pulang? Kok bisa semua keberuntungan jatuh ke kamu? Lagipula, saat lapor tidak ada keterangan sama sekali. Orang-orang yang menyaksikan di sekitar pasti mengira kamu pulang untuk menerima penghargaan karena berjasa besar!"
Benarlah pepatah: Di bawah atap orang, harus menundukkan kepala. Anqiu Sheng menghela nafas dalam hati, memaksakan senyum manis pada dua prajurit elf itu, lalu meneriakkan sekuat tenaga: "Anak muda Anqiu Sheng datang menghadap untuk menerima hukuman!"
"Nah, gini baru bener," gumam sesepuh elf sambil mengendus-endus, lalu melambaikan tangan memperbolehkan Anqiu Sheng masuk.
Pepatah 'Raja neraka mudah ditemui, tapi anteknya sulit dirayu' benar-benar tak terbantahkan.
Begitu bertatap muka dengan Amy, Anqiu Sheng hampir meneteskan air mata haru. Kapanpun, Kakak Amy selalu tersenyum lembut bagai diterpa angin musim semi. "Kok bisa beda banget ya antara manusia satu dengan lainnya? Pantas saja ada yang cuma bisa berjaga di luar, sementara Kakak Amy duduk anggun di balairung."
Ling Bao'er menjulurkan lidah ke arah Anqiu Sheng, menyapu bidak catur di meja ke samping, lalu menyelinap keluar diam-diam.
Amy seperti tidak terjadi apa-apa, berdiri dengan senyum manis. Nada bicaranya penuh kemanisan: "Oh, Yang Mulia kembali? Silakan duduk."
Anqiu Sheng gemetar mendengar ini, nyaris terjatuh. Kecuali pada Long, Moye dan beberapa senior, Tuan Regu tak pernah menggunakan sapaan "Yang Mulia". Pemuda itu merasa matanya berkunang-kunang.
Naga Angin Berekor Botak di belakang pemuda itu juga merasakan kedinginan. Tentang Amy, di seluruh dunia naga sudah menjadi legenda - atau lebih tepatnya, terkenal buruk.
Menurut legenda, di usia 15 tahun saat pertama kali muncul, dia dengan mudah memenggal satu kepala Naga Jahat Yin Feng yang disebut sebagai "Pertama Sepanjang Masa". Kemudian mencekik Naga Suci level lima seperti anak ayam sambil memaksa menandatangani perjanjian 《Delapan Divisi Naga Langit》 yang merendahkan. Hobinya memukul pantat Dragon Saint Envoy elemen es seperti memutar gasing. Kaisar Naga Pai Luo Te terpaksa menyerahkan satu-satunya "telur"-nya karena tekanan penjahat ini. Telur? Naga Angin muda level empat berekor botak ini belum paham betul jenis telur apa - pemikiran naga jantan di bawah umur ini agak mesum dan kotor.
"Amy tentu tidak tahu dirinya kini memiliki reputasi buruk seperti ini," sambil mengecap-ngecap mulut seolah penuh penyesalan namun ada kejutan, "Ah, lihatlah, saya benar-benar tidak menyadari bahwa di antara lebih dari 20.000 orang Pasukan Bayaran Kecil ini ternyata tersembunyi talenta sehebat Anda. Betapa bodohnya saya, waktu itu malah membagikan Apel Emas kepada Anda. Bukankah ini seperti mengajarkan naga berenang? Orang berbakat seperti Anda mana perlu Apel Emas... Oh, izinkan saya bertanya: Apel Emas itu bukan hasil tanam orang tua ini kan? Waktu itu, Daifu si naga berkepala tujuh itu bukan karena menghormati muka Anda lalu melepaskan kita semua ya?"
Wajah Anqiu Sheng memerah seperti pantat hewan kecil tertentu. Komandan Regu ini benar-benar ahli memaki tanpa kata kasar. Ia tak berani berkata sepatah pun, hanya menunduk sambil terus bergumam: "Saya salah, saya salah... Semua kesalahan saya."
"Salah?" Amy mengitari Anqiu Sheng dan naga berekor botak itu dua putaran, "Mana mungkin Tuan melakukan kesalahan? Sekarang Tuan sudah menjadi Perwira Ulung Terhebat Sepanjang Masa... Oh bukan, Kaisar Panglima Terhebat Sepanjang Masa. Mana mungkin Tuan salah? Lihatlah, kisah heroik dan gemilang Tuan telah menyebar luas, kini sampai ke dunia naga, dunia manusia, bahkan dunia dewa..."
Amy sambil bicara mengeluarkan buku kulit tebal berwarna kuning muda: "Prestasi Tuan telah mengguncang dunia. Tuan bahkan sudah diberi gelar pangeran, bahkan menjadi tentara bayaran Level S..."
Ah? Tidak mungkin secepat ini? Diberi gelar pangeran? Tentara bayaran level S? Si kecil terus mengaku salah, namun dalam hati bersorak gembira. Matanya mengintip ke atas. Naga berekor botak itu juga buru-buru membuka kelopak mata. Bola mata bundarnya yang tajam mengintip dari atas kepala Anqiu Sheng. Empat pasang pandangan menyapu buku kulit tebal itu. Di dua dahi mengkilap, keringat sebesar gelombang pasang tiba-tiba mengucur deras.
Di buku kulit tebal itu benar-benar tertulis: "Mengingat prestasi luar biasa Yang Mulia Anqiu Sheng selama lima tahun terakhir, berulang kali menyelesaikan misi mustahil, menciptakan legenda demi legenda, sebagai bakat langka ribuan tahun dalam dunia tentara bayaran, dengan ini menganugerahkan gelar Raja Legenda Tentara Bayaran kepada Yang Mulia Anqiu Sheng. Diberikan dua kota sebagai wilayah khusus: Kota Kembar di Lereng Timur Gunung Suci dan Kastil Liucui dari Kekaisaran Tentara Bayaran. Pangkat tentara bayaran Yang Mulia secara resmi naik ke Level S. Pada hari yang sama, Pasukan Bayaran Kecil pimpinan Yang Mulia Anqiu Sheng resmi naik ke Level S. Seluruh anggota resmi pasukan ini akan naik satu tingkat pangkat."
Di bagian paling bawah, tertera stempel kerajaan dua Raja Tentara Bayaran yang masih hidup di Kekaisaran Tentara Bayaran.
Penglihatan Anqiu Sheng cukup tajam. Dia jelas melihat nama asli yang tertulis di buku itu adalah Aimi*Habo. Namun kemudian nama itu dicoret dengan tiga tanda silang merah besar, lalu ditulis ulang dengan rapi nama "Anqiu Sheng" di bawahnya.
Siapa yang membuat tanda silang itu? Dalam suasana hati seperti apa orang itu melakukannya? Dan sekarang, perasaan seperti apa yang sedang menghantuinya?
“Anqiu Sheng sudah tidak berani membayangkan kelanjutannya.”
“Oh, saya lupa memberitahu Anda. Saya, Da Qing Shan, Chi Aotian, Huo Ensi, dan Gersu telah berdiskusi. Di bawah pancaran prestasi gemilang Anda yang menggetarkan zaman, kami merasa tidak pantas lagi menduduki posisi ini tanpa kontribusi. Jadi, kami secara kolektif mengundurkan diri untuk memberi jalan pada yang lebih kompeten.”
“Sial... Reputasi ternyata tidak pernah bohong. Tuan Aimi ini benar-benar tangan besi.” Naga level empat di belakang Anqiu Sheng merintih dalam hati. Ia tak bisa membayangkan bagaimana perasaannya jika suatu hari Dewa Naga Pirot yang berkepala besar itu tersenyum manis dan berkata hal serupa. Mungkin... gantung diri di dahan tenggara adalah satu-satunya pilihan. Itupun harus cari tempat sepi biar tidak mempermalukan diri setelah mati.
“Komandan Resimen, saya salah! Mana mungkin saya pantas jadi komandan? Bukan bakat saya...”
“Oh...” Aimi memotong dengan nada panjang, “Saya paham. Tuan merasa Pasukan Bayaran Kecil ini terlalu sempit untuk menampung bakat agung Tuan, jadi berniat mendirikan faksi sendiri? Bahkan mungkin mendirikan negara? Siapa di luar? Tolong ambilkan data Tuan Anqiu Sheng 'Sapi Terhebat Dunia', sekalian beri tahu guild mercenary bahwa Yang Mulia Anqiu Sheng akan mendirikan Guild Tentara Bayaran Pertama Sepanjang Masa. Suruh mereka...”
“Kakak Amy! Saya salah!” Anqiu Sheng menjerit dengan air mata dan ingus mengalir deras. Tangannya mencengkeram lengan baju sang komandan sambil merengek-rengek seperti anak kecil.
“Salah?” Amy memandang curiga ke arah pemuda itu.
“Hm, hm.” Anqiu Sheng begitu gugup sampai tak bisa bicara, mengangguk dengan gencar, sementara Naga Raksasa di belakang pantatnya menganggukkan kepala seperti memukul gendang.
“Yang Mulia Anqiu Sheng, jangan main-main dengan saya. Orang besar seperti Anda mungkin salah? Dalam kamus Anda, masih ada kata 'salah'?” Amy sepenuhnya tak percaya diri.
Anqiu Sheng hampir ingin berlutut - dulu selalu mendengar betapa hebatnya Tuan Regu, tapi sekarang... Mengapa mereka tidak jujur?! Ini bukan hebat, tapi sangat jahat! “Kakak Regu, memang aku yang salah, pukul aku, hukum aku! Hiks...”
Melihat Anqiu Sheng yang sedih tak tertahankan, nada bicara Amy sedikit melunak: “Benar-benar mengaku salah?”
Anqiu Sheng mengangguk dengan gencar, air mata jernih beterbangan di udara.
“Lepaskan lengan bajuku, ini bukan sapu tangan, apalagi untuk mengusap ingus.” Amy menarik lengan bajunya dengan keras, “Kuberi tugas baru sebagai tebusan.”
“Katakan, katakan, aku rela mati.” Anqiu Sheng bersumpah dengan muka serius, dalam hati lega, akhirnya bisa menyusup lolos.
“Kau cepat larinya, antarkan meriam sihir yang kita dapatkan itu ke Nona Lin Yushang, dia ingin menelitinya.”
“Baik, tak masalah!” Anqiu Sheng menghantam dadanya, “Aku segera antar, setelah sampai langsung kembali.”
“Kembali?” Amy berhenti sejenak, “Tidak perlu terburu-buru. Kapan Nona Lin Yushang berhasil meneliti dan mereplikasi meriam sihir, bawakan aku 100 meriam saat itu juga.”
Ah? Hati Anqiu Sheng kembali jatuh ke dalam lubang es!
Setelah Perang Sihir-Senjata, selama 20.000 tahun Guild Penyihir tak kunjung memahami prinsip pembuatan meriam sihir. Sekarang terbagi menjadi dua kekaisaran, diperkirakan... bahkan ketika naga tunggangan sudah berjanggut panjang pun, 100 meriam sihir tetap tak akan terlihat!
“Ini... Tuan Regu, tolong beri tugas lain. Aku tak ingin menganggur, ingin ikut perang, ingin mendampingi Yang Mulia.” Anqiu Sheng terus menangis membasahi bumi.
“Mendampingiku?” Amy mengangkat bahu, “Lupakan! Aku masih ingin hidup lebih lama. Sial! Dulu aku dan Paman Chi hanya mengambil beberapa helai rambut Yang Mulia Hongshi untuk dijual, sudah dibilang durhaka. Kau jauh lebih hebat - mencuri barang penting semaumu. Jika tetap mendampingiku, entah apa lagi yang kau curi nanti!”
“Kalau begitu, izinkan aku ke bawah tembok Kota Skambray atau Dataran Bunga. Mungkin Wakil Komandan Huo Ensi atau Chi Aotian membutuhkan bantuan.” Anqiu Sheng menangkap celah kelonggaran dalam ucapan Amy, segera menyambar kesempatan.
“Amy terdiam sejenak, lalu melambaikan tangan: \"Sudahlah, jangan ganggu Chi Aotian dan Huo Ensi. Kau pikir mereka suka padamu? Awalnya rencananya kau dan Yang Mulia Da Qing Shan akan pergi ke Benteng Es untuk menghadap Yang Mulia Hongshi. Begini saja, kau ikut saja menyusul Da Qingshan.\""
\"Asyik! Asyik!\" Anqiu Sheng nyaris melonjak gembira. Da Qingshan jauh lebih mudah diajak bicara dibanding para komandan lain. Rupanya komandan benar-benar mau membebaskannya.
\"Selain itu, para senior seperti Long dan Moye sudah datang ke Eminoll. Basis Benteng Es belum ada penanggung jawab. Katanya baru merekrut 4000 lebih prajurit bayaran muda usia 3-9 tahun. Setelah menghadap Yang Mulia Hongshi, kau jadi penanggung jawab pusat pelatihan. Para prajurit kecil itu sudah lama ingin dikirimi pahlawan sejati sebagai pengasuh... eh... maksudku pelatih. Menurutku kau cocok, apalagi sebagai Kesatria Naga agung... (Amy menggelengkan kepala dengan serius sambil menggerakkan jari di depan wajah Anqiu Sheng, menarik suara panjang: Yeeee~) Sejak kecil kita harus menanamkan tekad mulia menjadi Kesatria Naga pada anak-anak.\""
Amy mengitari Naga Angin Berekor Botak itu beberapa kali, mengeluarkan decikan lidah penuh penyesalan: \"Sayang sekali. Kalau ekornya utuh, bisa jadi perosotan dua arah dari kepala ke ekor. Sekarang cuma satu arah. Tapi lebih baik ada daripada tidak.\""
Naga Raksasa berekor botak itu matanya berkunang-kunang, salah apa dirinya sampai begini? Ia tak bisa membayangkan bagaimana rasanya jika 4.000 lebih bocah bermain tanpa celana sambil bertepuk tangan menyanyikan lagu anak-anak dan memanjat turun-naik di tubuhnya dengan "ayam" kecil mereka menggelambir. Sayangnya, naga biasa tak bisa menggunakan bahasa manusia. Seandainya Dragon Saint Envoy ada di sini, pasti ia akan meminta Tuan Lü'er menanyakan apakah bisa mengganti Kesatria Naganya? Bahkan yang perempuan pun tak masalah, saat ini Boge si naga berekor botak sudah sangat putus asa.
"Komandan Resimen Kakak, Anda... jangan main-main dengan saya... Saya seperti ini kok disuruh jadi pelatih? Umur saya berapa?" Dari gembira seketika langsung sedih mendalam, Anqiu Sheng merasa jika Tuan Regu masih terus begini, jantungnya pasti tak akan kuat menahan.
"Sial!" Kutukan keras keluar dari mulut Amy yang biasanya lembut dan berpendidikan, "Kau tahu tidak nenekmu melarangku bermain denganmu? Kau tahu tidak nenekmu sudah mempermainkanku sampai seperti apa? Kau tahu tidak tindakanmu mengacaukan semua rencana? Kau tahu tidak kita seharusnya mengantar Yang Mulia Hongshi kembali ke Benua Eminoll dulu, lalu menghancurkan total musuh di bawah bimbingan bijaknya? Kau tahu tidak tindakan 'cerdas'-mu ini menjerumuskan Pasukan Bayaran Kecil kita ke dalam api? Kau tahu tidak kepintaranmu semu ini, bisakah Yi Hailan menjamin epidemi tak akan mempengaruhi Manusia Perunggu sedikitpun? Kau tahu tidak berapa banyak warga sipil tak berdosa yang akan mati dalam epidemi ini? Dan lagi, kau tahu tidak perbuatan hina menyebarkan epidemi ini akan dicatat di kepalaku yang tak tahu apa-apa? Ini pantaskah dilakukan keturunan keluarga militer?"
Amy semakin emosi, jarinya mengetuk-ngetuk kepala Anqiu Sheng: "Bikin gagal terus, itulah artinya! Maksudku kau ini! Pergi! Sekarang juga pergi bersihkan semua toilet di Kota Mo Yada! Kalau masih ada satu lalat di toilet mana pun, aku akan menyobek-nyobek lalat itu dan menggorengnya jadi hidangan untukmu! Pergi!"
Saat mengucapkan kata terakhir, Amy menendang keras pantat Anqiu Sheng. Pemuda itu menjerit dan terjatuh dari pintu ke luar, menghela napas lega dalam hati, menahan kegembiraannya sambil berlari ke gerbang utama. Barulah ini benar-benar lulus. Tiba-tiba, terdengar jeritan lagi dari belakang. Saat menoleh, ternyata naga berekor botak juga ditendang keluar. Dari dalam ruangan terdengar suara Amy yang mengamuk: "Inikah naga yang katanya sangat bijaksana? Sama seperti Lü'er, kalian semua pengikut harimau yang bodoh! Enyahlah, pergi bersihkan toilet!"
Memang, setelah membaca surat Anqiu Sheng, Amy terus khawatir epidemi mungkin membahayakan penduduk asli manusia di Eminoll. Karena itu dia berpesan khusus kepada dua pasukan yang bergerak maju untuk merekrut cukup banyak tabib dan pastor. Kenyataannya, kekhawatiran Amy ini akhirnya menjadi nyata!
Di Kota Skambray, penyebaran epidemi berlangsung sangat cepat. Pada hari ketiga setelah kematian Komandan Pasukan Seratus Fuchu, jumlah personel militer yang meninggal setiap hari karena epidemi telah mencapai dua digit. Hari kesebelas, angka kematian harian melonjak menjadi tiga digit. Selain itu, kabar dari Dataran Bunga dan pangkalan kuat Farnorth juga menyebutkan wabah besar-besaran telah muncul di antara ras-ras Farnorth. Semua gejala penyakit hampir sama persis, terutama meledak di ras asli daratan Farnorth. Untuk ras seperti ork setengah darah yang memiliki rasio garis keturunan manusia Eminoll, tingkat penularannya relatif lebih rendah.
Pada akhirnya, yang meninggal karena penyakit bukan hanya personel militer Farnorth, bahkan termasuk sebagian penduduk asli Skambray – Perang Suci Dewa dan Iblis memang sudah terlalu lama berlalu, kekebalan Manusia Perunggu terus menerus terkikis. Pemuda mungkin masih bisa bertahan, namun orang tua dan mereka yang tubuhnya lemah... ah...
Untuk meminimalisir penyebaran epidemi, sesuai saran para tabib, Reynold membagi Kota Skambray menjadi 16 zona terpisah. Dua zona khusus ditetapkan sebagai area wabah dengan kasus mencapai lebih dari 200.000 orang. Sistem distribusi barang kebutuhan diterapkan di semua zona. Selain personel militer dan Pastor yang ditunjuk, siapa pun dilarang meninggalkan zona mereka. Selain itu, Reynold memerintahkan penggalian lebih dari 10 lubang besar di luar Gerbang Utara. Setiap hari jenazah pasien dikremasi dalam lubang lalu dikubur dalam-dalam di tempat.
Bukan urusanku, panik tak tertahankan.
Kepanikan putih menyelimuti seluruh Kota Skambray dari atas ke bawah tanpa sedikit pun semangat juang! Di hadapan epidemi, setiap batuk kecil atau ketidaknyamanan fisik langsung memicu ketakutan akan tertular. Dalam ketegangan ini, bahkan mereka yang sehat mulai berhalusinasi – merasa diri terserang wabah, seluruh tubuh sakit, dada sesak, napas pendek... Banyak Manusia Perunggu yang tewas karena ketakutan sendiri!
Semua penguasa di Skambray saat ini sangat khawatir Huo Ensi akan memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan perang pengepungan kota. Jika benar demikian, meskipun bisa bertahan, kecepatan penyebaran epidemi pasti akan meningkat drastis. Dan, sangat mungkin memicu pemberontakan rakyat!
Yang membuat para personel militer Skambray bingung adalah formasi aneh yang disusun Huo Ensi di luar tembok kota Skambray.
Setelah bersatu, Legiun Huo Ensi beristirahat selama dua hari, lalu membagi diri menjadi empat kelompok. Mereka mendirikan kemah besar di empat gerbang (timur, selatan, barat, utara). Setiap kemah setidaknya berisi 10.000 pasukan reguler dan 20.000 warga sipil.
Skambray awalnya paling khawatir Legiun Huo Ensi akan menggunakan metode pengepungan kota tanah. Tak disangka, keempat kemah Pasukan Ekspedisi Utara itu justru menggali tanah dan mulai membangun delapan gunung tanah di sekeliling delapan sisi tembok kota secara bersamaan.
Apa sebenarnya tujuan orang ini? Semua perwira Skambray tak bisa menebak maksud sebenarnya Huo Ensi. Sekalipun ingin mengalihkan pasukan pertahanan Skambray dengan taktik virtual dan nyata, membangun tiga-empat gunung tanah sudah cukup. Membangun delapan sekaligus sama sekali tidak perlu!
Di tengah kebingungan Skambray, gunung-gunung tanah itu semakin membesar dan meninggi. Akhirnya, setiap gunung tanah berdiameter 150 meter dengan ketinggian lebih dari 20 meter! Parit yang digali untuk membangunnya bahkan mencapai panjang beberapa ribu meter!
Baru pada saat ini, setelah berjalan mengelilingi tembok kota, Da Hainuo menarik napas panjang penuh kengerian! Marsekal tua itu menggigil dalam hati sambil berbisak, "Amy si Otak Emas, adakah orang yang lebih kejam darimu di dunia ini?"
Pada awal musim panas tahun ke-9 Kalender Sihir, Legiun Ekspedisi Utara di bawah komando Huo Ensi berhasil menyelesaikan penggalian parit di luar delapan tembok kota Skambray. Kemudian, mereka menggali terusan dari utara yang menghubungkan Sungai Fen ke parit-parit di sekitar Skambray. Sebuah parit pertahanan raksasa sepanjang lebih dari 50 li muncul di hadapan penduduk Skambray. Huo Ensi segera mengeluarkan perintah baru: lebih dari 100.000 warga sipil ditebus untuk membangun penghalang kuda di sisi luar parit. Setelah semua persiapan ini selesai, seluruh tenaga kerja mulai membuka lahan pertanian di lokasi.
Reynold dan para perwira di Pangkalan Kuat Kaisar Barat akhirnya memahami maksud Pasukan Bayaran Kecil, sekaligus mengerti arti sebenarnya dari beberapa dekret yang sebelumnya dikeluarkan Amy. Mereka bahkan teringat pada kebijakan besi dan darah yang diterapkan pasukan bayaran kecil di dataran tepi utara Sungai Sanggan beberapa tahun lalu. Tak diragukan lagi, semua petunjuk mengarah pada situasi saat ini.
Satu-satunya tujuan mengumumkan "dosa pemberontakan" adalah untuk memaksa semua penduduk di sekitar Skambray masuk ke ibukota. Wabah besar ini pasti adalah hasil rekayasa Amy si Otak Emas yang entah dari mana mendapatkannya, bahkan dengan susah payah mengirim Kesatria Naga untuk menyebarkannya di dalam ibukota. Kini dengan parit-parit dan delapan gundukan tanah di luar kota, Skambray benar-benar terkepung - Pasukan Bayaran Kecil bahkan tidak perlu lagi menyerang kota. Penduduk asli Kota Skambray berjumlah sekitar 1 juta, cadangan pangan dan logistik juga disesuaikan dengan angka ini. Menurut peraturan kekaisaran, gudang pangan di setiap kabupaten seharusnya cukup untuk kebutuhan setengah tahun. Dengan membludaknya pengungsi, populasi hampir berlipat ganda. Artinya dalam tiga bulan paling lama, persediaan pangan Skambray akan habis. Ditambah satu dua bulan lagi, pasukan penjaga Skambray akan mati kelaparan! Bahkan jika Skambray segera menerapkan sistem distribusi pangan, tetap tidak akan menyelesaikan masalah - meski porsi makan bisa dikurangi sedikit setiap hari, tapi memasak tetap membutuhkan kayu bakar. Sekalipun merobohkan rumah, berapa kali bisa memasak dengan semua balok kayu di seluruh Skambray? Bagaimana dengan logistik lain? Garam, air, dll...
Benteng sekuat apapun tak berarti tanpa persediaan pangan; Keberanian sehebat Han dan Bai tak berguna tanpa logistik perang.
Pantas saja Amy berkoar bisa merebut kembali Skambray dalam tiga bulan - dia benar-benar menghitung hari kematian Skambray dengan jari!
Parit blokade baru saja selesai dibangun, beberapa personel militer dan warga sipil sudah berkomplot untuk melarikan diri dari Skambray. Sayangnya, mereka bahkan belum sempat mendekati parit blokade sebelum ditumbangkan oleh panah pemanah Legiun Ekspedisi Utara. Segera setelah itu, Legiun Ekspedisi Utara mendirikan belasan papan besar di luar parit dengan tulisan jelas: "Pengkhianat, Pendukung Pengkhianat, Kolaborator Pengkhianat – Penggal Kepala!"
Tampaknya Amy benar-benar berniat menjadikan dua juta penduduk Kota Skambray ini sebagai tumbal untuk kota besar Level AA ini.
Hampir bersamaan, kabar dari Dataran Bunga terdengar serupa. Kekaisaran Gurun Suci, Pasukan Ekspedisi Chi Aotian, dan pasukan reguler Benteng Tongyun bergabung membentuk tiga legiun besar dengan total pasukan melebihi 120.000. Pasukan tidak hanya membawa warga sipil, tapi juga melakukan rekrutmen paksa sepanjang pergerakan mereka. Awalnya terjadi dua pertempuran kecil, namun begitu kabar wabah menyebar, militer gereja langsung kehilangan semangat bertempur – bahkan beredar rumor "wabah ini adalah hukuman para dewa bagi Gereja Suci dan Farnos". Lebih dari sepuluh kota perbatasan ditinggalkan, tiga pasukan besar ini seolah hanya melakukan tugas pengambilalihan wilayah tanpa hambatan.
Akhirnya, pasukan utama gereja dan Ekspedisi Farnos terdesak ke wilayah radius 300 li sekitar ibu kota baru Ulu. Lingkaran pertempuran ini menjebak lebih dari 200.000 tentara dan 3 juta pemuja Gereja Suci di dalamnya.
Tiga pasukan besar ini juga menggali parit dan membangun tembok tanah di tempat, serta menerapkan kebijakan besi berdarah "hanya boleh masuk tidak boleh keluar" di area yang diblokade.
Pangkalan kuat Farnorth di sisi tenggara benua meski tidak ada tekanan eksternal, situasinya lebih buruk! Skambray berada di zona sedang, sedangkan Dataran Bunga di zona subtropis. Pada akhir musim semi awal musim panas, udara pagi dan malam masih cukup dingin sehingga epidemi tidak menyebar terlalu cepat. Bahkan jika mati, mayat membutuhkan beberapa hari untuk membusuk. Namun bekas Kekaisaran Tentara Bayaran yang membentang dari utara ke selatan seluruhnya berada di daerah tropis dengan suhu tak pernah di bawah 10℃ sepanjang tahun. Akhir musim semi awal musim panas juga bertepatan dengan musim hujan dimana hujan lebat mengguyur deras siang malam. Penyebaran epidemi begitu mengerikan, orang mati bergelimpangan. Di jalanan terlihat orang berjalan tiba-tiba terjatuh dan tak bisa bangkit lagi. Dua puluh ribu pasukan baru yang baru dipindahkan dari Farnorth akhir musim semi, lebih dari separuhnya tewas bahkan sebelum sempat keluar dari gerbang perkemahan.
Awalnya, berbagai daerah masih mengorganisir tim penguburan mayat. Namun kemudian, tentara yang menguburkan mayat juga tewas. Penduduk lokal mulai melarikan diri secara massal. Hampir tidak ada jalan tanpa mayat bergelimpangan. Pakaian yang terkikis hujan membuat kulit putih pucat terlihat menyala-nyala, menyakiti mata. Banyak di antaranya adalah perwira menengah seperti komandan pasukan seratus hingga komandan resimen. Cuaca yang panas dan lembab membuat mayat membusuk dalam kurang dari sehari. Di kota-kota besar, bau busuk mayat begitu menusuk hidung hingga membuat kepala sakit berdenyut-denyut.
Seperti pepatah, keberuntungan tidak datang berlipat, malapetaka tidak datang sendirian. Perkataan ini terbukti benar tanpa sedikit pun kepalsuan. Ketika semua atasan di kubu Kaisar Barat sedang sibuk mengurus epidemi, kabar buruk lainnya datang!
