"Jangan khawatir." Amy tersenyum menunjuk dua Kesatria Naga di belakangnya, "Lihat, setidaknya kita punya dua Kesatria Naga di sini. Bukankah Tuan Tua Tayang pernah menilai bahwa naga mereka berdua memiliki kelebihan khusus? Selain itu, ada Tuan Qing Luo. Kombinasi seperti ini bisa dibilang setara. Kalau masih tidak tenang, masing-masing bisa membawa satu meriam sihir, pastinya aman. Lagipula, dari pengetahuanku tentang Reynold, sepertinya dia tidak akan melakukan hal memalukan seperti itu."
Terhadap pernyataan terakhir Amy, sebagian besar orang di ruangan itu mengangguk setuju. Meski merupakan musuh bebuyutan, sikap Reynold selama ini memang mencerminkan sikap layaknya seorang penguasa muda.
Saat percakapan berlangsung, dentuman angin dan guntur tiba-tiba terdengar samar dari langit jauh, disusul gemuruh naga yang jernih. Ling Yun dan Huerdu melompat dari kursi mereka dengan sorak gembira yang tercampur kekecewaan: "Ini Wakil Komandan Da Qing Shan dan Wakil Komandan Chi Aotian... Anqiu Sheng juga kembali."
"Oh? Dari nada kalian, sepertinya tidak terlalu senang dengan kepulangan mereka? Apa berniat merebut kekuasaan?" Amy menggoda kedua Kesatria Naga itu. Ling Yun dan Huerdu yang tersinggung sedikit memerah wajahnya. Huerdu berteriak: "Aku akan menyambut kedua wakil komandan!" lalu keluar dari tenda besar.
Melihat Ling Yun juga berlari keluar, Gersu setelah ragu-ragu sejenak mengusulkan: "Komandan Resimen, bukankah di dalam kelompok tentara bayaran sudah lama ada kabar angin tentang pengangkatan wakil komandan kelima? Sebenarnya, Ling Yun, Huerdu... oh... tentu juga si pembuat onar itu cukup baik."
"Maksudmu, kita langsung mengangkat tiga wakil komandan kelima sekaligus? Lalu bagaimana dengan Tuan Su Wen? Ah... Senior tidak perlu malu. Selain itu, Paman Moye selama bertahun-tahun ini selalu mengikuti kelompok tentara bayaran ke selatan dan utara, sering menetap di Federasi Utara, tanggung jawab di pundaknya sudah seperti tugas wakil komandan, bukankah seharusnya dia juga dinaikkan jabatannya?" Meski menolak, senyum masih mengambang di wajah Amy.
"Tapi... bukankah katanya mau mengangkat wakil komandan kelima? Masalah ini sudah dibicarakan lama sekali, bukan?" Su Wen juga terlihat heran.
"Hmm... Pernah ada pemikiran seperti itu. Tapi, tidakkah kalian sadar? Jika masalah kenaikan jabatan ini hanya sebatas 'ada pemikiran', efeknya jauh lebih baik dibandingkan setelah benar-benar direalisasikan. Motivasi seperti ini sangat... hemat biaya, efeknya terlalu bagus, sebaiknya terus seperti ini. Bagaimana pendapat kalian?" Amy berkata dengan wajah serius.
Dua pria paruh baya yang usia totalnya melebihi 500 tahun itu seketika melihat keringat di dahi satu sama lain, terutama Su Wen - bersaing untuk menang bukanlah hak eksklusif anak muda. Di dalam hati Su Wen, bukan tidak terpikir untuk menjadi wakil komandan kelima itu. Kini tampak jelas, dirinya hanyalah mangsa kecil yang mengiler di tepi 'jebakan penghematan' sang Komandan Resimen... Orang ini benar-benar keterlaluan dalam mempermainkan orang.
“Hehe, kedua wakil komandan sudah kembali. Tidak baik kalau tidak menyambut.” Setelah berkata demikian, Su Wen mendorong pintu tenda dan berlari keluar dengan kelincahan yang jarang dimiliki pria paruh baya. Namun tetap saja, akhirnya mendengar ucapan: “Lihatlah, yang lari keluar pasti punya niat jahat... Oh, maksudku bukan kamu.”
Sial! Orang ini benar-benar murid langsung almarhum Komandan Batalyon Chi dari Resimen Ksatria Legiun Bulan Salju. Hatinya hitam, lidahnya tajam! Mengingat kembali penderitaan mengerikan yang pernah dialaminya dulu, Su Wen secara mental mengacungkan jari tengah berkali-kali ke arah Amy.
Di langit, gemuruh angin dan guntur telah menyatu menjadi satu!
Saat Amy dan Gersu keluar dari tenda besar, tiga Kesatria Naga sedang mengendarai Naga Raksasa yang berputar-putar turun. Pandangan Amy menembus kerumunan menatap Da Qing Shan, berkata datar: "Sudah kembali."
"Hmm. Sudah kembali." Da Qing Shan berpikir sejenak, sudut bibirnya sedikit terangkat, "Belum lama ini, aku pulang ke kampung. Kakek sehat-sehat saja. Dia minta pesan untukmu: Setelah Nona Ying melahirkan, bawa bayi itu ke sana. Katanya, benua beku baik untuk membesarkan anak."
Dasar si bebal! Bagaimana bisa mengatakan hal seperti ini di situasi begini? Apa Sha Ruo tidak pernah mengajarinya?
"Amy berjuang keras mempertahankan senyuman di wajahnya. Saat mendekati Da Qing Shan, tanpa sengaja menginjak kaki pria itu. Sang Kesatria Naga yang malang, setelah dua hari penuh berkuda di punggung naga, sirkulasi darahnya masih belum lancar. Kaki yang baru menginjak tanah masih terasa kebas. Kini, dengan gigitan gigi dan rahang kaku, aliran darahnya benar-benar pulih lancar.
Kembali ke tenda besar, Amy menatap Chi Aotian: "Tak kusangka, Tuan Muda kedua Keluarga Chi ini cukup lihai. Bagaimana bisa membujuk Yang Mulia Hongshi?"
Wajah dingin Chi Aotian langka memerah. Ia mengangguk tanpa sepatah kata. Anqiu Sheng menyela dari belakang: "Kabarnya, Wakil Komandan ini sejak tiba di Benteng Es, setiap pagi sejak subuh langsung memohon audiensi dengan Yang Mulia Hongshi. Baru pulang saat lampu dinyalakan malam hari. Mengaku ingin jadi pengawal pribadi Sang Kaisar. Akhirnya Hongshi sampai tak berani keluar harem, bahkan enggan memanggil menteri."
"Banyak mulut." Chi Aotian melototi kesatria naga muda itu. Anqiu Sheng mengkerutkan leher, mundur ke kerumunan sambil menjulurkan lidah ke Ling Yun.
"Kalian semua bubar. Su Wen dan Gersu tetap di sini." Da Qing Shan mengusir para junior dengan gerakan tangan.
"Hati Yang Mulia masih menyimpan kecurigaan. Sebenarnya Sang Kaisar masih bisa dihadapi. Masalahnya para bangsawan di sekitarnya. Menteri-menteri dekat kita yang dulu, sebagian sudah gugur di medan perang, sebagian lagi memimpin pasukan di luar. Sisanya kebanyakan menteri sipil..." Da Qing Shan menggeleng halus, tak melanjutkan.
"Begini..." Amy tersenyum getir.
"Bagaimana kabarnya?" Gersu adalah peri, sementara Su Wen adalah penduduk asli Federasi Utara yang berpikiran sederhana. Keduanya sama sekali tidak mengerti. Jika Amy dan Da Qing Shan dianggap sebagai anak burung dalam politik, maka mereka berdua masih seperti telur mentah dalam bentuk aslinya: "Kalian berdua jangan bertele-tele."
"Kekaisaran mengalami perubahan besar. Meski ini krisis, tapi jika akhirnya bisa memadamkan pemberontakan dan menghancurkan Legiun Farnorth, sebenarnya ini juga merupakan kesempatan, bukan?" Amy mengerutkan alisnya sambil menjelaskan pada dua senior.
"Hmm, benar. Lalu kenapa?" Dua telur mentah itu masih belum paham.
"Dalam pemberontakan ini, keluarga-keluarga bangsawan tua Kekaisaran satu per satu runtuh, sementara para bangsawan baru sedang muncul. Contohnya Adipati Fan dan Marsekal Bai Shaoling. Meski berasal dari kalangan sipil, setelah pemberontakan dipadamkan, mereka pasti akan segera mengisi kekosongan bangsawan Kekaisaran dengan prestasi militernya."
Logika ini bisa dipahami siapa pun, tapi... apa hubungannya dengan yang baru saja dikatakan Tuan Da Qing Shan? Dua telur mentah itu masih belum mengerti, empat mata besar mereka memandang Tuan Regu dengan tatapan polos nan tak bersalah.
Amy menghela napas panjang, sekarang dia teringat pada Pastor Jubah Hitam Tayang yang belum pernah ditemuinya. Jika dia atau Guru Lei Ge ada di sini, situasi pasti akan jauh lebih baik. Bahkan mungkin Pasukan Bayaran Kecil bisa bergerak leluasa bagaikan ikan di air: "Dari segi kemasyhuran dan kecepatan promosi, yang tercepat tentu perwira lapangan. Dibandingkan dengan ini, para penasihat dekat Yang Mulia Kaisar akan tampak tidak kompeten. Untuk meningkatkan kecepatan promosi diri sendiri, hanya ada tiga cara. Pertama, tampil lebih sempurna dengan membangun kembali kekaisaran sebagai birokrat. Hmm... tentu ini sangat sulit. Kedua, menghambat perwira lapangan sehingga kecepatan promosi semua pihak melambat, tetap setara. Setelah perang, mengisi ruang kekuasaan dengan status yang kurang lebih sama. Ketiga... meski disebut cara ketiga, sebenarnya terkait dengan cara pertama dan kedua, yaitu meragukan perwira lapangan hingga Yang Mulia curiga, bahkan mencopot jabatan mereka, akhirnya memindahkan kepercayaan ke tangan penasihat dekat."
"Tahukah kalian bagaimana dewa perang zaman purba Yue Wumu tewas? Mengapa ada dua belas papan emas? Situasi sekarang hampir sama persis." Chi Aotian yang jarang bicara tiba-tiba menyela, nada suaranya tetap dingin membeku.
Kedua pria paruh baya itu akhirnya tersadar, wajah mereka berubah sangat tidak natural.
“Amy malah merasa heran, bagaimana Chi Aotian yang biasanya idiot dalam politik bisa memiliki pandangan seperti ini?” Ia menatap Tuan Muda kedua Keluarga Chi lama sekali, akhirnya Chi Aotian bergumam jujur: "Ayahku melempar buku Biografi Pejabat Setia Kuno kepadaku, menyuruhku membacanya. Ada beberapa halaman yang dia garisbawahi dengan tinta merah."
“Oh, halaman apa saja?” Semua orang penasaran.
“Ekspedisi Militer Wu Hou ke Utara berhenti di Huanggao, Ekspedisi Wu Mu ke Utara berhenti karena Medali Emas... Dan masih ada...” Chi Aotian memang tidak terlalu suka urusan buku.
“Masih ada Perawan Suci Jeanne d'Arc dan si penghantam dayung di Sungai Sanggan jaman Dinasti Selatan-Utara kuno itu ya?” Ekspresi Amy sudah kembali normal, ia tersenyum menambahkan seperti guru yang sabar.
“Benar, benar.” Jarang-jarang Chi Aotian tertawa riang.
“Benar kepalamu!” Amy menghantam kepala Chi Aotian, “Kalau kau punya setengah kecerdasan Paman Chi, tak perlu tiap hari ke istana mengancam Yang Mulia. Sama-sama anak kedua Keluarga Chi, kok beda jauh? Benar-benar, membandingkan orang, jiwa terkikis.”
“Sudah, sudah.” Saat tidak ada orang asing, Amy memang selalu berulah. Akhirnya Da Qing Shan yang menghentikan keusilan ini: “Kekaisaran Sihir Timur sebenarnya bagaimana? Kenapa tiba-tiba ada perubahan besar? Kaburnya kita dari Federasi Utara juga berkat perubahan sikap mereka... Bahkan ada yang curiga di sekitar Yang Mulia, perubahan ini sengaja diatur Pasukan Bayaran Kecil dengan Kekaisaran Sihir Timur.”
"Ada orang yang imajinasinya begitu kaya?" Amy menggelengkan kepala dengan senyum getir, mengeluarkan surat yang baru diterima dan menyerahkannya ke Da Qing Shan: "Lihat, apakah surat ini ada hubungannya dengan Kekaisaran Sihir Timur?"
Hubungan? Dua pria paruh baya tadi sudah membaca surat itu, tapi sama sekali tidak menyangka ada kaitan dengan Kekaisaran Sihir Timur. Su Wen dan Gersu langsung sama-sama bingung.
"Mungkinkah Kekaisaran Sihir Timur menyatakan tidak akan ikut perang saat ini melalui cara tertentu, sehingga kita menerima surat ini?" Amy hanya mengajukan pertanyaan retoris. Tangan Su Wen dan Gersu yang sedang bertumpu di meja sama-sama bergetar - memang ada kemungkinan seperti itu. Sebelumnya, pertimbangan Pasukan Sekutu terhadap Kekaisaran Sihir Barat selalu didasarkan pada adanya kekuatan penyeimbang bernama Kekaisaran Sihir Timur di kubu mereka. Demikian pula, Kekaisaran Sihir Barat tidak berani mengerahkan semua Magician Tingkat Tinggi mereka untuk melindungi basis kekuatan. Tapi sekarang... Semua yang mustahil berubah menjadi ketidakpastian.
"Lalu siapa yang akan pergi saat pertemuan nanti? Katanya maksimal empat orang, bagaimana pengaturannya?" Mata Da Qing Shan melayang ke tiga kesatria naga muda yang sedang menyungging senyum samar di hadapannya.
“Awalnya ingin kita pergi bersama, tapi setelah dipikir lagi, sudahlah. Biarkan Ling Yun, Huerdu, dan Anqiu Sheng yang menemani saja, biar mereka juga bisa memperluas wawasan. Pertemuan kali ini mungkin akan membahas syarat-syarat, jika tidak tercapai kesepakatan, kemungkinan besar akan terjadi pertempuran habis-habisan. Situasi di Dataran Bunga memang seperti ini, pasukan Kaisar Barat berposisi di tepi lautan luas tanpa ruang gerak strategis bagi ahli strategi. Pertempuran habis-habisan sepertinya menjadi satu-satunya pilihan Reynold. Entah apakah Huo Ensi bisa kembali sebelum pertempuran, seperti yang kau tahu, bangsa Kurcaci selalu sangat membenci sihir, Kerajaan Kurcaci Hutan tidak memiliki lingkaran sihir teleportasi sama sekali, kita juga tidak bisa meyakinkan Huo Ensi untuk menggunakan formasi teleportasi terdekat. Konsolidasi kekuatan tempur markas besar Pasukan Bayaran Kecil hanya bisa dipercayakan kepada Da Qing Shan dan Wakil Komandan Gersu. Chi Aotian dan Su Wen, kalian berdua harus segera melakukan konsolidasi Pasukan Ekspedisi, terutama pasukan ksatria. Ling Yun, bersiaplah untuk membawa semua meriam sihir. Da Qing Shan dan Chi Aotian juga harus memanggil Yao Li dan Lü'er pada hari itu, jika terjadi perubahan bisa segera berangkat. Terakhir kukatakan, situasi ini tidak menguntungkan kita, Kekaisaran Sihir Timur mundur di tengah pertempuran, pasukan elit dari Wilayah Pertempuran Tongyun dan Kekaisaran Gurun masih dalam pemulihan, sebagian besar belum kembali, satu kesalahan kecil bisa berakibat kekalahan total." Amy mengatur sambil berpikir, wajahnya semakin berkerut.
"Baik, Su Wen, mari kita pergi." Markas Pasukan Ekspedisi masih berjarak cukup jauh dari Pasukan Bayaran Kecil, Chi Aotian menepuk bahu Su Wen. Keduanya keluar dan melesat ke utara menuju perkemahan.
Dari kejauhan, sorak-sorai terdengar dari menara panah Pasukan Ekspedisi: "Yang Mulia Jenderal telah kembali!"
Qing Luo bersama para perwira senior Pasukan Ekspedisi segera menyambut. Chi Aotian mengangguk sekilas: "Bukan ke tenda besar, bawa aku melihat semangat juang pasukan."
"Ada pertempuran?" Qing Luo bereaksi cepat. Su Wen mengangguk halus: "Mungkin pertempuran terakhir di Dataran Bunga."
Semua perwira menengah-senior termasuk Qing Luo langsung bersemangat, terutama para perwira menengah, wajah mereka satu per satu menunjukkan ekspresi bersemangat. Dalam lima tahun terakhir dengan catatan kemenangan tak terbantahkan, Pasukan Ekspedisi Chi Aotian memiliki esensi khusus yang haus perang.
"Tuan, tinjaulah Batalion Ksatria Berat?"
"Jenderal, ksatria ringan menanti inspeksi Anda!"
"Seluruh Ksatria Gurun merindukan pertempuran!"
……
Para perwira muda hampir melompat turun kuda untuk menarik tali kekang Chi Aotian kembali ke markas.
Dengan wajah dingin menyapu pandangan sekeliling, para perwira muda langsung diam. Suasana membeku seketika: "Qing Luo, prioritaskan Batalion Pendekar Burung Ganas dan Batalion Pemanah Elf Burung Ganas."
"Siap!" Qing Luo buru-buru memimpin jalan.
Akibatnya, bahkan sebelum memasuki Batalion Pendekar Burung Ganas, Chi Aotian tiba-tiba bertanya dengan wajah dingin dan suara berat: "Apa yang terjadi? Apakah perintah sebelumnya sia-sia? Qing Luo!"
