Kembali ke kemah besar, Amy segera menyuruh orang memanggil Da Qing Shan, Chi Aotian, Su Wen, Qing Luo, Gersu, dan Tong Chui dari markas Pasukan Ekspedisi. Setelah berpikir sebentar, dia juga memanggil ketiga Ksatria Naga remaja.
Da Qing Shan yang berada di tenda sebelah segera datang. Matanya terbelalak melihat ekspresi langka di wajah Amy: "Kau bertemu Reynold?"
"Iya." Amy mengangguk lelah. "Tunggu Chi Aotian dan yang lain. Akan kujelaskan sekaligus. Hal seperti ini melelahkan untuk diulang."
Da Qing Shan mengerutkan alis. Jarang ada hal yang membuat Amy seperti ini. Tapi selama ada Amy, dia tak perlu berpikir - sikap malas yang menjadi ciri khas semua komandan Pasukan Bayaran Kecil.
Segera, semua orang telah berkumpul. Amy menyuruh Ling Yun menceritakan secara detail situasi pertemuan hari ini, lalu meminta Anqiu Sheng menjelaskan analisis pasca-kejadian. Alis semua orang berkerut. Da Qing Shan menatap Amy dengan ekspresi termenung.
"Gereja Suci tega melakukan ini?" Su Wen pertama kali menyatakan keraguan. Gereja Suci menganut ajaran Dewa Cahaya, sementara Dewa Cahaya dikenal sebagai dewa paling welas asih di antara Duabelas Dewa Langit.
"Hmph!" Gersu menunjukkan sikap merendahkan. "Tidak mungkin? Bagaimana tidak mungkin? Bukankah Aliansi Elf Padang Rumput contoh berdarah yang nyata?"
"Menurutmu mereka akan sepenuhnya mengorbankan pasukan ini?" Da Qing Shan menggerakkan tubuhnya sedikit di kursi. Kalimat serupa yang diucapkannya terasa mengandung makna berbeda.
Ekspresi di wajah Amy membeku sepenuhnya: "Tidak berani memastikan, tapi curiga. Dan kita harus waspada."
"Apa yang kalian bicarakan?" Su Wen membelalakkan matanya.
Bukan hanya Amy, bahkan orang setulus Da Qing Shan pun mengabaikan pertanyaan Su Wen dan melanjutkan dialog berdua: "Lalu bagaimana? Ada ide?"
Amy menghela napas: "Setelah dipikir-pikir, hanya satu jalan. Pergi ke hutan peri untuk mengundang seseorang. Dan harus kamu yang pergi."
Mengundang? Siapa? Tebakan macam apa ini? Seluruh ruangan membelalakkan mata. Anqiu Sheng mengedip-ngedipkan matanya yang kecil, pertama kali menyadari seluruh situasi! Seketika, wajah pemuda itu menjadi pucat.
Amy melirik Anqiu Sheng dengan pandangan penuh makna, yang segera menyembunyikan wajahnya di antara kedua lutut.
"Baiklah, waktu tidak banyak, aku akan pergi sekarang. Menurutmu, berapa orang?" Da Qing Shan berdiri sambil mengajukan pertanyaan terakhir.
"Tiga saja. Harus orang dewasa yang sudah punya keturunan. Jangan biarkan mereka menyesal." Tiga kalimat itu diucapkan Amy dalam tiga jeda. Setiap kata terucap, bahu Anqiu Sheng bergetar halus.
Ha——Da Qing Shan menghela napas berat sebelum pergi. Tak lama, suara dengkuran setengah tidur Lü'er bergema di udara sebelum menghilang...
"Komandan Resimen, aku salah." Gumam Anqiu Sheng pelan.
Amy menepuk bahu Kesatria Naga muda itu, tanpa berkata lagi.
"Chi Aotian, Pasukan Ekspedisi akan jadi tulang punggung ksatria. Kerahkan dua Resimen Ksatria lagi dari Benteng Tongyun. Selama sebulan ke depan, atur latihan militer gabungan... Undang semua perwira menengah-senior Benteng Tongyun untuk menyaksikan, lebih baik ikut serta. Tong Chui, tolong undang Yang Mulia Perapian. Kerajaan Kurcaci Pegunungan akan jadi pasukan utama dalam pertempuran ini. Qing Luo, segera hubungi dua pangeran Kekaisaran Tentara Bayaran. Undang 200 tentara bayaran teratas dari Papan Peringkat Jiwa Perang." Sambil merencanakan strategi perang, Amy terus memberi instruksi.
Melihat Ksatria Besar Kurcaci hendak pergi, Amy menghentikannya lagi: "Tong Chui, tunggu sebentar. Ada hal penting yang harus kau sampaikan pada Yang Mulia. Mengenai pertempuran kali ini, segera umumkan ke seluruh pasukan sekutu: Setelah enam tahun penderitaan negara-negara di benua ini, dalam pertempuran terakhir ini, semua nama peserta perang, keluarga, gelar bangsawan, kewarganegaraan, prestasi militer, dan nomor unit pasukan akan dicatat seluruhnya. Setelah perang, Pasukan Bayaran Kecil akan membangun Kuil Perang Benua di lokasi medan pertempuran penentu. Semua yang gugur akan diabadikan di Kuil Perang. Aku, sebagai Raja Tentara Bayaran generasi baru dari Kekaisaran Tentara Bayaran, akan menganugerahkan gelar 'Pahlawan Perang Suci Benua' kepada semua korban jiwa dalam pertempuran ini. Para yang selamat akan diberi gelar 'Kesatria Perang Suci Benua'. Tolong sampaikan berita ini melalui Guild Mercenary dan Guild Pencuri."
Semua orang di ruangan itu gelisah, ini... sama sekali tidak seperti gaya khas Tuan Regu. Meski Amy menyandang banyak gelar penguasa tertinggi, di berbagai kesempatan dia tak pernah menyebutkannya, bahkan melarang anggota Pasukan Bayaran Kecil menyapanya dengan gelar-gelar tersebut.
Tentu saja, semua yang hadir juga memahami makna di balik gelar 'Pahlawan Perang Suci' seperti ini. Begitu kabar ini tersebar, mungkin pasukan sekutu lain akan berebut ikut perang sampai kepala pecah? Diperkirakan, anggota Legiun Naga Pelangi mungkin ingin membunuh Adipati Besar Fan setelah mendengar berita ini. Kemungkinan Legiun Singa Api juga punya pemikiran serupa. Inilah wajah asli dari yang disebut dalam sejarah sebagai "membunuh pejabat untuk bergabung" bukan?
“Kalau begitu… Komandan Resimen, apakah Anda berencana menjual tiket untuk pertempuran kali ini lagi?” Entah bagaimana otak Su Wen tiba-tiba mengingat perbuatan komandan batalyon pertamanya dulu, setelah ragu-ragu sejenak ia bertanya.
Senyum malaikat muncul kembali di wajah Amy, saat ini Amy sudah kembali normal: “Tidak, tentu tidak. Pertama, ini pertempuran yang menyangkut kelangsungan benua, kita... sepertinya tidak punya alasan untuk menolak kunjungan penonton; Kedua, dalam perang dengan pasukan sebanyak itu, tidak ada yang bisa menjamin keselamatan penonton, bagaimana mungkin Pasukan Bayaran Kecil merusak reputasi sendiri?”
Beberapa kalimat itu diucapkan Amy dengan penuh semangat keadilan meski wajahnya tersenyum licik seperti rubah kecil, namun kalimat berikutnya langsung membongkar niat aslinya: “Lagipula, ini sama sekali berbeda dengan Pertempuran Sungai Sanggan atau Arena Dunia. Pertempuran dengan ratusan ribu pasukan, terlalu luas untuk kita pagari, itu akan memicu kemarahan publik. Tapi... aku berencana menjual tiket partisipasi. Ksatria lapis baja 500 Koin emas, ksatria ringan 200 Koin emas, Magician 100 Koin emas, prajurit dan pemanah 50 Koin emas, hanya untuk 5.000 orang. Bagi yang ingin mendaftar, segeralah. Tempat pendaftaran: Guild Mercenary atau kantor cabang Guild Pencuri di Bar Pohon. Saat mendaftar harus membayar biaya pendaftaran 2 Koin emas - biaya ini akan kami berikan sebagai uang administrasi kepada kedua guild besar tersebut.”
Bisa seperti ini? Setelah kata-kata Amy ini, semua orang di ruangan langsung blank. Menghasilkan uang ternyata bisa seperti ini... Ini mungkin yang disebut merampok harta orang mati? Mampu membawa bisnis penghasilan uang ke level ini, julukan "Otak Emas" tiga huruf ini meski bukan yang pertama dalam sejarah, tapi pasti takkan ada yang meniru!
Tidak heran jika perlakuan terhadap semua tentara bayaran dan pejabat Pasukan Bayaran Kecil tak tertandingi di seluruh benua. Dengan memiliki komandan resimen seperti ini, ingin tidak kaya itu justru hal yang sulit. Dari sudut lain, ini juga pertama kalinya Amy mengakui identitasnya sebagai "Raja Tentara Bayaran" - hanya mahkota inilah yang memiliki hak membangun kuil independen dan menganugerahkan gelar pahlawan.
Hari ketiga, Amy sedang memeriksa catatan angin musim dingin di Dataran Bunga di kamarnya. Ketuk-ketuk pintu berbunyi, Kesatria Naga berekor botak Anqiu Sheng diam-diam masuk lagi. Ekspresi Amy tetap datar tapi kewaspadaan dalam hatinya sudah meningkat: "Apa, Anda datang lagi untuk bicara tentang kehidupan dan cita-cita?"
Ketebalan muka Anqiu Sheng sekarang memang sudah mencapai level tertentu. Ucapan Tuan Regu seperti ini sudah tidak mempan lagi: "Komandan, janganlah mempermalukan saya lagi. Semalam saya bolak-balik tak bisa tidur, akhirnya menyadari satu hal."
Amy sama sekali tidak menanggapi, bahkan tidak mengangkat kelopak matanya, terus membaca buku.
"Kesatria Naga berekor botak mengusap belakang hidungnya, tersenyum licik: 'Aku awalnya tidak mengerti, mengapa Reynold dan kawan-kawan memilih menguras kita dan diri mereka sendiri melalui perang penentu. Padahal, mengirim pasukan untuk menyerang kita terus-menerus juga bisa mencapai efek yang sama.'"
"'Semangat juang! Inilah semangat juang! Jika tidak dilakukan dengan cara ini, dengan jumlah yang sama, kekuatan tempur pasukan gereja jauh lebih rendah. Jika terus kalah, semangat juang yang susah payah dibangkitkan gereja pasti akan lenyap. Jadi, hanya bisa menggunakan...'"
"'Sebenarnya maksudmu apa?' Amy memotong pertunjukan dadakan Kesatria Naga berekor botak."
"Hehe... Komandan Resimen, tiba-tiba aku punya ide brilian untuk mengalahkan sekutu Kaisar Barat dengan lebih mudah." Anqiu Sheng tersenyum licik sambil menunggu komandan bertanya."
Amy tetap mengabaikannya.
"'Komandan, tidak ingin tahu? Solusi sekali tembak.'"
"'Bicaralah jika mau. Jika tidak, keluar.' Amy akhirnya mengangkat kelopak mata memandang Anqiu Sheng."
"'Hehe... Komandan, bagaimana kalau kita tulis tujuan sebenarnya Reynold, lalu gandakan dengan sihir menjadi puluhan ribu eksemplar. Aku akan terbang dengan Naga Raksasa menyebarkannya di atas markas mereka setiap hari. Saat perang nanti, semangat juang pasukan mereka akan porak-poranda, kalah total.'" Anqiu Sheng berkata dengan penuh kemenangan.
"Hmm..." Amy mendengus dingin, punggung buku tebalnya menghantam kepala Kesatria Naga berekor botak: "Apel Emas itu sia-sia kamu makan, benar-benar ide bodoh. Ini di markas besar Gereja Suci, tahukah kamu fungsi gereja? Keahlian utama mereka apa? Semua gereja di dunia ini paling jago membodohi rakyat! Kita mengeluarkan biaya besar untuk menyebarkan ini, Yang Mulia Paus cukup mengadakan upacara penampakan Dewa Cahaya, atau undang malaikat tingkat tinggi dari aula Dewa Cahaya lewat doa, lalu perang ini dijadikan ujian ilahi untuk pemuja. Semua usaha kita jadi percuma. Bahkan mungkin dimanfaatkan gereja untuk menyatukan pasukan gereja melawan musuh bersama, meningkatkan kehendak perang mereka. Ini bisnis rugi!"
"Ah..." Amy mengusap kepala kecil Anqiu Sheng, "Aku benar-benar tidak mengerti, jangan-jangan kamu ini mata-mata legendaris itu?"
Wajah remaja Ksatria Naga itu memerah: "A-ah, Komandan, aku... aku tidak licik seperti Anda kan?"
Huh - Anqiu Sheng lupa, siapa yang mengajari trik kotor itu! Alasan Tuan Regu pernah terjebak karena beliau sama sekali tidak menganggap anak-anak ini sebagai ancaman. Sedikit saja ada kewaspadaan, trik-trik recehnya itu... ah... jangan dibandingkan dengan Shui Wuhen atau Yi Hailan, dengan pemimpin musuh manapun di seberang, jaraknya juga bukan cuma sedkit.
Pada siang hari kesembilan, Da Qing Shan dan Sha Ruo akhirnya kembali. Sebenarnya dengan kecepatan Lü'er, mereka seharusnya sudah kembali lebih awal. Namun kecepatan terbang Phoenix Api jauh lebih lambat dibanding Naga Suci, ditambah lagi peri kecil di hutan peri (menurut Lü'er: peri kecil Ling Bao'er = peri nakal) terus mengerubungi Da Qing Shan menanyakan kabar Kakak Aimi, sehingga terlambat satu setengah hari dari rencana.
Masih di udara, pemandangan di bawah langsung membuat Da Qing Shan dan Sha Ruo terkejut.
Seluruh kemah Pasukan Bayaran Kecil serta kemah Pasukan Ekspedisi Chi Aotian di sebelahnya, berbentuk seperti tulang sapi dumbbell. Di sekeliling "tulang sapi" ini berjejal manusia, begitu padatnya, sekilas terlihat sekitar 30-40 ribu orang, bagai semut-semut kecil.
"Ha... Ini pasti keramaian yang seru!" Lü'er yang suka melihat keramaian langsung melompat-lompat gembira di ketinggian ratusan meter, "Kurasa, kali ini pasti Aimi menculik gadis sampai membuat kemarahan massa. Haha, pertunjukan bagus nih."
Sambil berkata demikian, Lü'er memutar leher panjangnya melihat Da Qing Shan. Sang ksatria dalam hati menghela nafas panjang, ini manusia dan naga macam apa?!
Saat mendarat baru terlihat, kerumunan orang terbagi jelas menjadi dua kelompok. Di depan gerbang Pasukan Bayaran Kecil orang-orang tertib mengantri dalam barisan panjang berkelok-kelok - persis seperti warga ibukota yang antri membeli sawi putih di musim dingin. Barisan ini terlihat sekitar seribu orang.
"Sisanya puluhan ribu orang, tersebar di luar Pasukan Bayaran Kecil dan Pasukan Ekspedisi Chi Aotian. Ada yang berteriak-teriak, ada yang memungut batu di tanah, bahkan ada yang mengangkat papan demonstrasi."
"Da Qing Shan juga tidak tahu apa yang terjadi, menyuruh Lü'er turun di gerbang kemah besar - sebenarnya, meski Da Qing Shan tidak menyuruh, Lü'er pasti akan menerjang ke garis depan."
"Sekilas terlihat, mayoritas yang berdiri di luar gerbang adalah tentara bayaran: prajurit, Pemanah, tentu juga beberapa Magician. Yang mengantri kebanyakan ksatria dengan pola ukiran berbeda di baju zirah. Jelas, ini semua keturunan klan terhormat."
"Tulisan di papan-papan demonstrasi di luar gerbang sangat beragam."
"Protes! Protes keras!"
"Perang yang kami mau, bukan uang!"
"Setia berdarah-darah tapi tak ada jalan mengabdi, pejabat licin mengeruk keuntungan!"
"Uang bukan segalanya!"
"Amy, Amy, kucinta kau seperti tikus mencintai beras! Terima aku jadi anggota!"
"Mengabdi pada Kekaisaran tak bersalah, Marskal pengutip pajak memalukan!"
"Ingin jadi anjing paling setia Yang Mulia Amy!"
……
"Di luar gerbang Pasukan Bayaran Kecil dan Pasukan Ekspedisi, dikerahkan minimal 2000 tentara bayaran dan personel militer. Lengan mereka terikat selempang merah bertuliskan 'Pengawas Disiplin', berdiri berbaris dengan perisai persegi setinggi setengah orang yang entah dari mana, mengintai seperti harimau ke arah kerumunan."
Sebelumnya, ketika Da Qing Shan pergi, dia tidak mendengar pengaturan selanjutnya dari Amy, jadi sampai sekarang masih bingung. Baru saja ingin menarik seorang prajurit bayaran kecil untuk bertanya, tiba-tiba melihat dari kemah besar keluar berhamburan lebih dari seratus prajurit bayaran kecil sambil menggotong puluhan papan besar setinggi orang.
Para prajurit bayaran kecil itu memanjat tembok kemah, lalu dengan tergesa-gesa memaku papan-papan tersebut.
Tak lama kemudian... seluruh area di luar kemah besar menjadi hening sejenak!
