"Izin bertempur!" Terdesak situasi, Amy kini tak punya pilihan lain. Bendera pasukan ksatria gurun merah menyala pun secara perlahan mulai dikibarkan.
Husein bersama para perwira melompati Kadal Pasir, cepat-cepat kembali ke formasi sambil menunggu perintah serangan.
Pasukan Kaisar Barat semakin mendekat, telah mencapai 500 meter, ksatria ringan telah menahan tunggangannya, para perwira mulai menurunkan visor helm mereka.
"Bersiap!" Di atas platform kayu, komandan tertinggi mengangkat tinggi bendera komando, lalu mengayunkannya ke bawah dengan keras: "Tembak!"
Suara "Ziuu——Ziuu——" menyatu menjadi satu, kemudian "Tud——Tud——Tud——" katapul mulai menunjukkan kekuatannya. Badan mesin setinggi tiga orang melesat ke depan akibat reaksi keras tali, batu sebesar pelukan melayang terbang di udara. Tarikan dahsyat mesin membuat pohon setebal tiga meter bergoyang-goyang, lalu badan mesin yang perkasa itu ditarik kembali ke tempat semula oleh tali.
Setiap putaran anak panah bagai gelombang dahsyat menghujam ke dalam lautan debu. Batu-batu yang jatuh kemudian memantul dan menggelinding ke formasi besar musuh, membantai habis-habisan di setiap titik yang dilewati!
Namun pasukan gereja sama sekali tidak gentar. Nyanyian Misa yang megah masih bergema di langit. Sejak ikut perang, inilah penampilan kekuatan tempur Gereja Suci yang paling perkasa.
"Uuu——Raa——Uuu——Raa——" Dentuman suara tenggorokan penuh semangat bergema dari ksatria ringan di sayap belakang infanteri. Layaknya kebiasaan mereka menggembala dan merampok di padang rumput, lebih dari 20.000 ksatria yang berasal dari penggembala dan perompak itu tak lagi mengikuti formasi apapun. Bagai longsor salju raksasa dari gunung, mereka tiba-tiba menyebar, 20.000 pedang melengkung bagai salju putih...
Di belakang ksatria ringan, para ksatria berat dari Pasukan Ksatria Kuil dengan diam-diam menurunkan visor helm mereka.
“Siap! Tembak!” Pemanah Elf Padang Rumput hampir menembakkan panah mereka secara vertikal!
“Siap! Tembak!” Qing Luo berteriak sambil terus menembak hingga tempat panahnya kosong tanpa henti.
“Bersiap! Tembak!” Pemanah peri manusia mengangkat lengan setengah tinggi, melepaskan anak panah ke arah debu merah beterbangan!
Ribuan anak panah bagaikan awan hitam yang menutupi seluruh langit.
Pada jarak 400～200 meter, pengikut yang diberkati dewa sama sekali tidak menghindar, menerjang maju sambil diterjang panah beruntun. Terutama ksatria, cedera sekecil apapun bisa menjatuhkan mereka dari punggung kuda, lalu diinjak-injak kuda perang hingga menjadi bubur daging! Tanah seketika berubah menjadi lautan darah!
Pada jarak ini, busur kereta Kaisar Barat mulai menunjukkan kekuatannya. Semua anak panah ditembakkan dengan sudut 30° ke langit, lalu menghujani kubu sekutu. Banyak prajurit sekutu yang tumbang diterjang.
Saat itu juga Legiun Ksatria Berat Kaisar Barat mulai bergerak. Amy dan Su Wen saling bertukar pandangan. Meski sekutu telah menyiapkan pagar kuda tajam, namun jika semangat tempur pasukan gereja tetap tinggi seperti ini, pagar itu pasti akan diinjak-injak infantri ringan dan kavaleri ringan. Ksatria berat yang mulai berlari kencang dari jarak 300 meter akan menjadi bencana.
Tampaknya pertempuran penentu akan dimulai lebih cepat.
Di belakang podium komandan pasukan sekutu Eminoll, tiga bendera perang Batalion Pendekar, Batalion Kurcaci, dan Batalion Ksatria Berat berkibar berturut-turut. Ratusan ksatria pengirim pesan berlarian dengan kuda di seluruh formasi kotak.
Arah Kaisar Barat juga terus dipantau oleh ksatria terbang yang mengawasi pergerakan pasukan sekutu. Perubahan situasi segera dilaporkan. Reynold dan Da Hainuo saling bertukar senyum: Sungguh luar biasa, dalam kondisi keunggulan mutlak jumlah pasukan, akhirnya perang ini mencapai akhir yang diharapkan berkat berkah dewa yang tiba-tiba.
"Tabuh genderang! Bersiap untuk serangan total!" Perintah Reynold menggema. Lebih dari sepuluh bendera komando di belakangnya segera dikibarkan ke langit, bahkan termasuk bendera Kekaisaran Sihir Barat.
Ratusan penyihir melompat dari platform batu, membentuk formasi-formasi kotak. Gulungan-gulungan sihir terkoyak satu per satu, perisai magis demi perisai magis diperkuat pada tubuh para penyihir. Tak terhitung kristal sihir memancarkan cahaya menyilaukan di ujung tongkat-tongkat sihir.
Pada saat yang sama, kavaleri ringan pasukan sekutu Kaisar Barat hanya berjarak 300 meter dari pasukan sekutu! Chi Aotian berdiri di depan Legiun Ksatria pasukan sekutu bersama naga tunggangannya, memandang dingin ke arah kavaleri ringan Kaisar Barat yang datang seperti belalang. Ekspresi menghina terpancar dari wajah pemuda itu. Seandainya Qu Jianhong masih hidup, remaja itu mungkin akan gemetar kegirangan sampai tak bisa memegang palu perangnya. Pasukan-pasukan belalang ini telah dibantai sepanjang ekspedisi, jumlah korban tewas di bawah pedang algojo Pasukan Ekspedisi mungkin melebihi total musuh di depan mata.
Di belakang Chi Aotian berdiri beberapa Komandan Batalyon, semuanya Ksatria Binatang Legenda. Para perwira senior saling bertukar pandang provokatif. Meski musuh hanya berjarak 300 meter, para perwira sama sekali tidak terburu-buru. Bagi Empat Pasukan Ksatria Legendaris terbaik kekaisaran, jarak 100 meter pun sudah cukup untuk menyesuaikan formasi kuda perang dan melancarkan serangan mematikan. Kini yang lebih mereka perhatikan adalah kehormatan dan jasa besar yang akan diraih Legiun mereka dalam pertempuran legendaris ini.
Di atas punggung naga tulang yang menjulang, Chi Aotian dengan perlahan mengangkat tangan kanannya. Tombak Cun Yan merah menyala berkobar seperti obor di terik matahari.
Di belakang para ksatria, semua katapul di platform kayu mengganti proyektil secara serempak. Ratusan karung anyaman duri ditekan ke pelontar, sepanci minyak panas disiramkan di atasnya, lalu Braak! terbakar dan dilontarkan keluar!
Chi Aotian memperhatikan karung-karung itu berputar di udara, Tombak Cun Yan-nya tiba-tiba diarahkan mendatar. Dengan teriakan: "Serbu!" Ia mengendarai naga tunggangannya menerjang formasi musuh!
Ratusan karung berapi tersebar di jarak 200-400 meter. Asap hitam segera mengepul di mana-mana. Pasukan Kaisar Barat belum sempat memahami situasi ketika bau busuk langsung menusuk hidung dan membuat mata perih! Banyak prajurit secara refleks menutupi mata dan hidung. Kuda-kuda terdepan yang ketakutan oleh api kehilangan kendali, menabrakkan para ksatria secara berantakan.
Di tengah kekacauan sepersekian detik itu, Pasukan Ksatria Naga Hitam dan Pasukan Ekspedisi Chi Aotian yang juga berbaju zirah hitam bergerak serentak. Dari kejauhan, mereka bagikan dua banjir hitam yang bergerak deras.
Semua orang di luar medan perang menahan napas menyaksikan kejadian di depan mata. Persis di detik terakhir sebelum dua legiun ksatria bertabrakan, semua ksatria Eminoll meraih busur silang dari punggung kuda. Suara logam melesat kembali ke udara, ribuan bulu panah berdesing menghujani ksatria Kaisar Barat yang berjarak puluhan meter. Pasukan sekutu dengan gesit memasang busur silang, tombak ksatria diarahkan tajam ke bawah – dua pasukan berkuda akhirnya bertabrakan!
Situasi berubah drastis. Dalam jarak 200-300 meter ini, panah-panah peri telah merenggut nyawa 40% ksatria. Kantong asap sinyal yang berjatuhan ditambah hujan busur silang dari depan menghancurkan formasi serbuan Kaisar Barat. Yang lebih parah, pasukan Eminoll (kecuali ksatria Kekaisaran Gurun Suci) menggunakan tombak ksatria sepanjang 2.7 meter. Dalam duel tombak 2.7 meter melawan pedang melengkung 1.2 meter, hasilnya hanya satu: sang pemegang tombak tetap hidup, sementara pemegang pedang terburu-buru menuju neraka...
Legiun Ksatria Hitam membelah formasi Ksatria Putih dalam sekejap. Dari 20.000 kavaleri ringan Kaisar Barat, hanya segelintir yang ragu keyakinan. Sekitar 18.000 ksatria – dari awal pertempuran hingga kehancuran total – semuanya binasa dalam waktu kurang dari 10 menit.
Ksatria ringan segera menekan dari kedua sayap ke tengah, sebagian besar ksatria sempat memasang anak panah ke busur silang mereka dan menembaki habis-habisan infantri ringan Kaisar Barat, terutama para perwira dan pastor di tengah formasi. Sebagai musuh alami infantri ringan, ksatria ringan sekali lagi membuktikan keunggulan mereka. Formasi infantri ringan Kaisar Barat yang nyaris runtuh karena hujan panah, kini menunjukkan tanda-tanda kehancuran total di bawah serangan ganda ksatria dan asap sinyal.
Da Qing Shan duduk di punggung Lü'er, menyipitkan mata sambil terus memantau perkembangan pertempuran di depan. Enam tahun perang di Benua telah mengubah pemuda es dan salju itu menjadi perwira yang kompeten: "Demi saudara pasukan bayaran yang gugur, demi para senior yang tewas dalam perang, Batalion Pendekar Pasukan Bayaran Kecil - mulai dariku, SERANG!"
Bunuh! Bunuh! Bunuh! Lebih dari sepuluh ribu personel Batalion Pendekar Pedang Besar - pasukan terbesar di Pasukan Bayaran Kecil - menerjang sambil menggeram. Pedang-pedang besar selebar 1.5 meter memantulkan cahaya matahari bagai gunung pedang yang berkilauan.
Pada saat itu, jarak antara Batalion Pendekar Pedang Besar dengan infantri ringan Kaisar Barat hanya sekitar 200 meter. Kedua pasukan bergerak bersamaan, dan dalam sekitar tiga tarikan napas, dua unit infantri ringan bertabrakan. Hasilnya tetap tidak mengejutkan - meski sama-sama pendekar, Batalion Pendekar Pedang Besar Pasukan Bayaran Kecil sama sekali tidak sebanding dengan batalion pendekar berbagai kekaisaran. Yang satu adalah pasukan elit yang tak terkalahkan sejak lahir melalui ratusan pertempuran, sementara yang lain hanya tulang ayam yang bertugas menjaga daerah dengan pasokan logistik minim. Adapun prajurit yang dibentuk sementara oleh gereja, bahkan tidak layak disebut tulang ayam.
Tepat pada saat itu, Kluster Perang Kedua Kaisar Barat bergerak sambil menyanyikan lagu misa.
Di podium komandan, Amy dan Su Wen menyipitkan mata mengamati jalannya pertempuran di bawah. Hati kedua orang ini sedikit lega, pasukan sekutu mengerahkan lebih dari separuh kekuatan awal mereka menghadapi musuh yang jumlahnya dua kali lipat, dengan kerugian tidak melebihi 20%. Sementara itu, pasukan pertama Kaisar Barat telah kehilangan hampir 70% kekuatan, dan sisa pasukan yang ada sepenuhnya goyah.
"Tuan, prediksi Anda ternyata sepenuhnya benar." Alis Su Wen sudah berkerut seperti simpul besar, namun nada bicaranya tidak mengandung sedikitpun kegembiraan karena berhasil mendahului musuh.
"Hmm." Amy hanya mengeluarkan suara singkat. "Bukan prediksinya yang sempurna, tapi Yang Mulia Reynold dan Marsekal Da Hainuo sedang memanfaatkan keunggulan jumlah pasukan untuk menghancurkan kita."
Saat ini, Legiun Perang Pertama Kaisar Barat telah terjebak dalam situasi sulit: maju tak bisa, mundur pun tak mungkin. Di depan adalah pasukan sekutu, sementara di belakang, tiga pasukan infantri ringan 10.000 personel sendiri telah mengepung mengikuti irama genderang. Maju berarti mati, mundur pun mati. Musuh menginginkan kematianmu, bahkan sekutupun ternyata menginginkan kematianmu. Inilah penderitaan terbesar seorang prajurit.
Jika ada yang melihat dari langit, seluruh medan perang perlahan bergerak ke timur - arah pasukan Kaisar Barat... Di sana telah menunggu 10.000 pasukan elit terkuat Kaisar Barat, bersama ribuan penyihir dan pastor.
Semua perwira senior sekutu tentu menyadari hal ini, namun tak ada yang bisa menghentikan pergeseran dari posisi aktif ke pasif ini. Dalam pertempuran skala besar dengan puluhan ribu personel, melakukan serangan frontal sulit, namun mundur teratur lebih sulit lagi. Legiun sehebat apapun tak bisa mempertahankan formasi saat mundur. Apalagi di kejauhan, ksatria berat pasukan Kaisar Barat sedang mengintai seperti harimau. Begitu sekutu menunjukkan tanda-tanda mundur, itu akan menjadi momentum terbaik untuk serangan kavaleri berat Kaisar Barat. Sekarang, untuk menarik mundur 30.000 prajurit yang sudah maju, kecuali... sekutu juga bersedia mengorbankan nyawa prajurit seperti yang dilakukan Kaisar Barat.
"Perintahkan Elf Hutan untuk maju, semuanya harus maju! Perintahkan Huo Ensi untuk memimpin pasukannya mengikuti perlahan!" Amy segera mengeluarkan dua perintah baru.
Tiga panji besar naik bersamaan ke puncak tiang, sementara ksatria pengirim pesan melesat membawa perintah lebih rinci ke berbagai unit.
Di bawah komando tetua peri, puluhan magister peri dan magister besar mulai melantunkan kidungan. Dalam kidungan tersebut, platform pohon raksasa pasukan sekutu yang menjulang tinggi tiba-tiba bergetar. Akar-akar pohon mulai tercabut dari bawah tanah. Pohon-pohon hijau gemuruh itu perlahan bergerak maju dengan sistem akar raksasanya - sangat stabil sehingga peralatan seperti katapul di atas platform masih bisa menembak normal.
Di belakang platform pohon, warga sipil akhirnya memahami perintah sebelumnya tentang "mengikuti ketapel". Mereka bergegas mengendarai kereta kuda, membawa anak panah ketapel dan bola batu, mengikuti rapat di belakang pohon-pohon besar.
Perubahan ini jelas tak terduga oleh pasukan Kaisar Barat. Awalnya setelah kedua pasukan terlibat kericuhan pertempuran, katapel sudah kehilangan efektivitas serangan. Ketapel perang hanya bisa melakukan tembakan parabola untuk menghindari tembakan sembarangan. Kini ketapel dan katapel kembali menunjukkan kekuatan, bahkan menghujani dari atas... Para perwira pasukan Kaisar Barat tampak terkejut.
Saat ini, medan perang kedua pasukan telah mendekati garis tengah. Pasukan Kaisar Barat telah mengerahkan satu pasukan 10.000 infantri ringan. Di sayap kiri, lima kelompok ksatria ringan masing-masing 1.000 personel telah dikerahkan. Sementara di pihak sekutu, terutama batalion pendekar pedang besar Pasukan Bayaran Kecil, rasio korban telah melebihi setengah. Andai bukan karena perbedaan kekuatan tempur per prajurit yang terlalu besar, mungkin pasukan sekutu sudah mulai runtuh.
“Tuan, perlu menambah kekuatan.” Su Wen menghela napas dalam hati. Hingga saat ini, lebih dari enam puluh persen korban adalah prajurit dari Pasukan Bayaran Kecil. Sungguh tidak terbayangkan betapa sedihnya Komandan Regu. Sebagai staf senior, ia harus menjalankan tugasnya: memastikan komandan mengerahkan lebih banyak pasukan untuk bertempur sampai mati.
“Perintahkan Huo Ensi maju.” Nada bicara dan ekspresi Amy justru terlihat sangat datar. Bahkan ia menepuk bahu Su Wen yang wajahnya sudah pucat pasi, sambil melambaikan tangan di depan mata: “Renungkanlah, sepuluh tahun lalu populasi Gereja Suci masih sekitar 6 juta. Sekarang? Jumlah penduduk yang terkepung oleh kita tak akan melebihi 2 juta. Perkiraan ini masih optimis, berdasarkan jumlah sebelum epidemi besar melanda, dan kebanyakan adalah perempuan serta anak-anak. Merenungkan hal ini, hati akan menjadi seimbang... Ini perang, pasti ada yang mati. Mengapa harus orang lain yang mati, bukan kita sendiri? Itu tidak masuk akal.”
Suasana di podium komandan membeku. Semua orang merenungkan makna ucapan Yang Mulia Amy.
Di medan perang, serangan pasukan utama dua kekaisaran kurcaci dalam waktu kurang dari 20 menit telah menghancurkan seluruh legiun Keluarga Kaisar Barat yang terlibat perang - baik terhadap Keluarga Kaisar Barat maupun Kekaisaran Sihir Barat yang bangkit kembali. Sebagai tulang punggung Aliansi Anti-Sihir, dua kerajaan kurcaci ini menyimpan dendam turun-temurun terhadap musuh mereka. Kekuatan tempur yang ditunjukkan para kurcaci benar-benar pantas menyandang gelar "Kekuatan Fisik Nomor Satu di Dunia Penciptaan Dewa". Terutama sekitar seratus Ksatria Pengendara Trenggiling dari Kerajaan Kurcaci Pegunungan dan Petarung Keliling Hutan dari Kerajaan Kurcaci Hutan, di hadapan mereka tidak ada musuh yang mampu bertahan dalam satu kali duel.
Di podium komando Kaisar Barat, sepasang bendera komando berbentuk perisai segera dikibarkan. Semua perwira senior pasukan sekutu menegang, apakah... Dua Perisai Farnorth akan turun ke medan perang?
Terhadap dua panglima ork setengah darah Merton dan Norton, Su Wen merasakan dampak langsung yang menyakitkan, tanpa sadar mengucapkan kata-kata ini.
Amy yang sama sekali tidak berpengalaman hanya mengangguk: "Bukankah ini rencana Yang Mulia Paus yang agung dan Yang Mulia Reynold yang perkasa? Pertama mengorbankan prajurit gereja, lalu menghabiskan semua personel militer Farnorth, akhirnya kembali ke Benua Fanos dengan membawa kehormatan telah menghancurkan pasukan sekutu berbagai kekaisaran Eminoll. Hemat tenaga, hemat logistik... Hmph... Bahkan menghemat dana santunan untuk yang gugur." Kata-kata dingin ini lebih pantas keluar dari mulut Chi Aotian.
“Itu……” Su Wen ingin bertanya apa yang harus dilakukan selanjutnya. Pasukan sekutu telah mengerahkan semua legiun kecuali ksatria berat ke medan perang. Meskipun sekitar 60.000 musuh telah dikalahkan, pasukan Kaisar Barat masih memiliki hampir 100.000 prajurit yang belum bertempur, dan sebagian besar di antaranya adalah pasukan elit.
Lebih dari 90% infantri berat Kaisar Barat terdiri dari ork setengah darah, sisanya adalah prajurit beruang yang selamat dari epidemi. Rata-rata tinggi badan mereka melebihi 1.8 meter, dengan gada besi paling ringan berbobot 30 kilogram.
Batalion Pendekar Pedang Besar yang berada di garis depan Pasukan Bayaran Kecil langsung terdesak saat bertemu ork - betapapun gagahnya pendekar pedang besar mereka, senjata mereka kalah kaliber. Ditambah para pendekar telah bertempur selama hampir satu jam, bahkan jika musuh diam menunggu dipenggal, tangan mereka pasti sudah lelah.
Satu-satunya keberuntungan adalah para kurcaci datang membantu. Ada pepatah kuno yang cocok: "Air asin mengentalkan tahu - setiap benda punya penakluknya". Legiun terkuat Pasukan Kaisar Barat bertabrakan dengan pasukan terkuat Pasukan Bayaran Kecil, membuat jalannya pertempuran kembali miring ke satu sisi!
Ork setengah darah dan manusia beruang dengan postur raksasa bisa menyerang dalam radius lebih dari 2 meter menggunakan gada besi. Tapi tinggi sebagian besar kurcaci hanya 1.2 meter, memaksa para ork untuk setengah membungkuk selama pertempuran.
Lebih penting lagi, kedua ras kurcaci terkenal dengan keahlian tempaan mereka, dan para peserta perang semuanya adalah pasukan elit dari kerajaan masing-masing. Seluruh tubuh mereka mengenakan baju besi berat, kualitas kapak perang dan palu perang sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan gada besi standar Legiun Farnorth.
Begitu kedua pasukan bertemu, Huo Ensi dan Tong Chui langsung melihat kelemahan para ork. Keduanya memberikan perintah yang hampir identik: "Serang area di bawah pinggang musuh!" Dengan arahan terencana ini, para ork langsung menderita kerugian besar. Ketika ork di barisan belakang menyadari situasi, hampir setengah pasukan ork setengah darah sudah menjadi korban di bawah serangan palu perang dan kapak perang!
"Tuan, apakah Reynold, Da Hainuo dan yang lainnya pernah membayangkan bisa mengalahkan kita sepenuhnya dalam pertempuran ini?" Su Wen menyaksikan garis depan perlahan bergeser ke arah pasukan Kaisar Barat. Jika mundur 100 meter lagi, mereka akan masuk jangkauan katapul dan ketapel perang di platform batu Kaisar Barat. Titik balik perang mungkin terjadi di sini.
"Mengalahkan pasukan sekutu sepenuhnya tentu ideal. Namun meski begitu, pasukan Kaisar Barat pasti akan mundur—sekarang seluruh Benua Beku sudah membersihkan sisa-sisa Gereja Suci. Dari sepuluh bagian dunia Benua Eminoll, Kaisar Barat bahkan tidak mendapat satu bagian pun. Sekuat apa pun Da Hainuo, Merton, atau Norton, tanpa prajurit, pajak, persediaan pangan, atau senjata, apa yang bisa diperangi? Di tengah epidemi besar, apakah daratan Farnorth masih akan mengirim pasukan untuk mengorbankan diri? Jadi mereka pasti mundur." Senyum tipis muncul kembali di sudut mulut Amy.
Sementara itu, ketapel dan katapul milik Kaisar Barat mulai menunjukkan kekuatannya. Batu-batu raksasa berputar di udara sebelum menghujam ke bawah, sementara anak panah sepanjang hampir Dua Meter meraung menyobek Kekosongan...
Tingkat korban pasukan sekutu melonjak drastis! Legiun Kurcaci yang tak terkalahkan pun mencatat peningkatan korban yang signifikan. Dalam situasi perang seperti ini, semua perwira hanya akan memberi satu perintah: "Serang habis-habisan!" Hanya dengan membuat pasukan lawan dan kawan terlibat kericuhan pertempuran, barulah katapul dan ketapel menjadi tak berguna.
Di bawah tekanan maut, garis depan bergeser secara dramatis ke arah kemah besar Kaisar Barat - persis seperti yang diantisipasi dan diharapkan oleh para komandan kedua belah pihak.
Dua bendera komando baru berkibar di podium komandan Kaisar Barat: Ksatria Berat dan Raksasa. Para raksasa yang selamat dari epidemi maut itu mengaum sambil berlari kencang menyerbu pasukan sekutu. Mereka telah mengetahui penyebab wabah yang sebenarnya. Kepergian banyak anggota suku mereka membuat kelompok etnis berotot kuat namun berpikiran sederhana ini membenci pasukan sekutu sampai ke tulang sumsum. Batu kerikil sebesar telapak tangan dihujamkan bagai hujan ke arah pasukan sekutu. Siapa pun yang terkena langsung terjengkang dan tewas seketika!
Dua kelompok ksatria berat Kaisar Barat berada di kedua sayap kubu Kaisar Barat. Kedua komandan legiun menyadari momen krusial ini serentak mengangkat tombak perang mereka: "Kehormatan adalah nyawa kami." Jarak 200 meter sudah menjadi jarak wajib untuk charge pasukan ksatria berat. Jika lebih pendek, ksatria berat tidak bisa mengoptimalkan kekuatan tempurnya.
Majuuuu——
Kehormatan adalah nyawa kami——
Ksatria-ksatria muda melepaskan tali kekang, mengendarai kuda perang sambil berteriak menerjang ke depan. Ribuan tombak perang panjang mulai direbahkan...
"Lemparkan!" Huo Ensi menyadari masalah dan berteriak kencang. Lebih dari dua ribu kurcaci hutan yang masih hidup serentak mencabut kapak perang kecil dari pinggang mereka, lalu melemparkannya dengan dahsyat. Sebagian besar senjata kurcaci hutan mengandung logam langka. Ribuan kapak kecil yang berputar kencang di udara meninggalkan jejak cahaya pelangi. Raksasa-raksasa Farnorth hanya bisa menyaksikan kapak-kapak itu menyambar kemaluan mereka tanpa sempat bereaksi – postur tubuh besar justru menjadi kelemahan mematikan saat ini. Kapak-kapak itu seperti menebang pohon, memenggal pinggang raksasa satu per satu. Darah raksasa menyembur setinggi 4-5 meter seperti air mancur, bergemuruh jatuh bagai hujan darah!
Dalam mitos dan legenda, suku raksasa Anak Bumi memiliki darah dewa dan merupakan personifikasi dari tak terkalahkan. Namun dalam Perang Benua Raya ini, meski suku raksasa berulang kali muncul, setiap pertempuran selalu berakhir dengan kekalahan. Yang lebih mencengangkan, nasib akhir setiap peserta perang selalu sama - seluruh pasukan gugur. Sejak perang benua besar ini, tak ada lagi negara yang merekrut raksasa.
Sementara kurcaci hutan sedang memanen darah raksasa secara besar-besaran, pasukan ksatria berat sekutu menyerang! Gelombang pasukan kavaleri berat yang terdiri dari Legiun Naga Pelangi Kerajaan, Legiun Naga Hitam Benteng Tongyun, dan Batalion Ksatria Kadal Pasir Bangsawan Kekaisaran Gurun Suci, menerobos dari sisi selatan medan perang seperti air bah. Mereka bertabrakan langsung dengan Pasukan Ksatria Kuil. Meski sama-sama pasukan elit, perbedaannya langsung terlihat. Kekaisaran Amy memang pantas menjadi penguasa benua yang tak tergoyahkan selama lima abad. Ujung tombak pasukan kavaleri berat sekutu terdiri dari lebih 200 perwira Legiun Naga Pelangi. Para perwira pasukan elit kekaisaran ini sama sekali tak menghiraukan mayat-mayat yang berserakan, dengan tenang menyesuaikan laju serangan kuda perang. Dari samping terlihat, setiap kuku kuda seolah diatur dengan tali tak kasat mata hingga membentuk garis lurus sempurna. Lebih dari 200 tombak ksatria berada pada ketinggian yang sama persis. Ksatria tombak Pasukan Ksatria Kuil bahkan tidak sebanding levelnya, sebuah tombak ksatria panjang bahkan menembus zirah berat dua ksatria sekaligus!
Kurang dari dua menit, lebih dari setengah ksatria Pasukan Ksatria Kuil telah bergelimpangan di tanah merah.
Dengan gugurnya ribuan pemuja secara massal, cahaya perlindungan dewa yang turun dari langit perlahan memudar...
Bendera terakhir di belakang podium Kaisar Barat naik ke puncak tiang. Para magician Kekaisaran Sihir Barat segera berlari menaiki podium batu melalui anak tangga. Kristal-kristal sihir yang telah dipersiapkan di podium batu satu per satu menyala, memancarkan cahaya berwarna-warni yang berkilauan di puluhan podium! Suara kidungan mantra mulai bergema... Kilau sihir biru muda muncul di udara...
"Saya akan turun untuk memimpin pasukan terakhir. Semoga Yang Mulia diberkati kemenangan!" Da Hainuo sedikit membungkuk lalu turun dari podium komandan tanpa izin resmi dari sang Kaisar. Di depan pasukan gereja terakhir, sang Jenderal tua memberikan perintah singkat. Dua pasukan gereja berjumlah 20.000 orang mengayunkan pisau pendek seperti kulit pangsit yang mengepung dari kedua sisi, mengurung semua peserta perang di dalamnya.
Kegelisahan mengalir dalam mata biru tua Reynold. Ia tahu alasan Marsekal tua meninggalkan podium komandan - tak ingin menyaksikan adegan berikutnya! Reynold pun enggan, namun tak berwenang pergi. Ia sadar akan menyaksikan metode pertempuran paling kejam yang sering terjadi 20.000 tahun silam.
