Oh… Sebelumnya Amy selalu menganggap telur ini sebagai transaksi rugi besar, tapi sekarang setelah mendengar penjelasan ini, ternyata dia telah salah paham terhadap niat baik Dewa Naga. Jika… jika benar-benar menyegel naga kuat, dan bisa memanggilnya untuk bertempur di saat genting, maka jelas plakat ini tak ternilai harganya – tentu jauh lebih berharga dibanding koleksi di gua naga biasa.
Begitu memikirkan ini, si pedagang licik Amy langsung tersenyum merebah. Tapi di saat kritis, Raja Tentara Bayaran yang agung dan bijaksana tetap tenang menguasai topik: “Tunggu, tunggu. Fokus pembicaraan kita sekarang jelas bukan tentang upah Dewa Naga, melainkan ekspedisi kali ini…”
“Tapi Yang Mulia, bukankah rencana ekspedisi ini juga untuk membalas dendam?” Kemampuan negosiasi Yi Hailan jelas beda bukan satu dua tingkat dengan Amy.
"Ekspedisi? Kami memang akan melakukan ekspedisi, tetapi tujuannya adalah Farnorth. Namun, untuk Farnorth saya tidak meminta satu fen pun upah dari Yang Mulia. Yang kita bicarakan sekarang adalah ekspedisi tambahan dan paling berisiko ke dunia dewa." Kontras tajam antara Raja Tentara Bayaran yang berbicara penuh keyakinan dengan Panglima Iblis yang kehabisan alasan membuat sebagian besar komandan di sekitar tak tega melihatnya. Yi Hailan yang sebenarnya cerdas ini kenapa jadi bodoh? Permintaan Yang Mulia Amy tinggal disetujui saja, toh bukan kau yang membayarnya. Lagipula, Yang Mulia Amy tidak pernah sembarangan menetapkan harga, prinsip hidupnya sangat dikuasai dengan baik.
"Tapi... pasukan Pulau Iblis meninggalkan banyak logistik untuk Yang Mulia saat meninggalkan Benua Eminoll." Yi Hailan memendam kepahitan hingga puncaknya.
"Benar, saya akui. Tapi itu adalah imbalan karena kau menyusahkan kami datang ke Pulau Iblis! Tanpa logistik dan dana itu, menurutmu kami mau repot-repot datang ke tempat terpencil seperti ini? Ngomong-ngomong, saya belum menagih ganti rugi moral selama tiga bulan ini. Bagaimana Yang Mulia berencana membayarnya?" Ekspresi Amy bahkan lebih memelas daripada Dou E yang legendaris.
"Sudahlah, katakan saja berapa yang kau mau?" Yi Hailan akhirnya menyerahkan kendali penuh dalam negosiasi.
"Begini..." Batu di hati telah jatuh, Amy kini tenang. Ia mengambil pena bulu yang dicelupkan tinta dan mulai mencoret-coret di kertas, akhirnya merampungkan kontrak yang terlihat cukup formal.
Pihak A: Yi Hailan
PIHAK KEDUA: Pasukan Ekspedisi Benua Eminoll, Penanggung Jawab Hukum Aimi*Habo
Untuk menyelamatkan seluruh dunia (Aimi selalu memperhatikan legitimasi moral), demi menjaga perdamaian umat manusia, Yi Hailan (selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA) dan Aimi (selanjutnya disebut PIHAK KEDUA) sepakat membuat perjanjian berikut.
Hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA adalah sebagai berikut:
Pertama, PIHAK PERTAMA mengamanatkan PIHAK KEDUA untuk melakukan ekspedisi ke dunia dewa guna menyelesaikan tugas membantu Dewa Pencipta Yang Mulia bangkit kembali;
Kedua, PIHAK PERTAMA wajib membantu PIHAK KEDUA meningkatkan kemampuan secepat mungkin;
Ketiga, PIHAK PERTAMA wajib memberikan bantuan sepanjang misi sesuai kemampuannya;
Keempat, membayar seluruh upah yang tercantum dalam Pasal III perjanjian ini;
Kelima, jika ada tugas tambahan dalam kontrak, harus melalui musyawarah dan persetujuan PIHAK KEDUA, dengan imbalan yang dinegosiasikan dan dibayar terpisah;
Keenam, PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri perjanjian ini, namun seluruh uang muka yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan.
Hak dan kewajiban PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut:
Pertama, PIHAK KEDUA harus menyelesaikan semua tugas yang tercantum dalam Pasal I perjanjian;
Kedua, jika PIHAK KEDUA menilai tugas benar-benar tidak dapat diselesaikan, berhak mengajukan pengakhiran perjanjian dengan mengembalikan uang muka terkait;
Pembayaran Upah:
Pertama, Biaya Pergerakan, 5 Koin emas/orang, tidak dapat dikembalikan setelah dibayar;
Kedua, Upah Resmi 8 juta Koin emas, 20% dibayar di muka, sisanya dalam 3 hari kerja setelah tugas selesai;
Ketiga, Dana Santunan Perang 40 Koin emas/orang, 100 Koin emas/orang untuk yang memiliki gelar bangsawan, pembayaran ini tidak terkait dengan keberhasilan tugas;
Keempat, 20 kuota pengangkatan sebagai dewa untuk makhluk tingkat tiga, nominasi ditentukan PIHAK KEDUA (Aimi berencana mengadakan lelang 100 orang terkaya di empat benua).
Lain-lain:
Pertama, perjanjian ini dibuat dalam tiga salinan, masing-masing satu untuk kedua belah pihak (Pihak A dan Pihak B), salinan ketiga diserahkan ke Serikat Tentara Bayaran untuk arsip;
Kedua, tingkat kesulitan misi ini ditetapkan sebagai tingkat SS;
Ketiga, jika terjadi perselisihan, kedua belah pihak harus bernegosiasi dengan sikap bersahabat, atau akan diadili oleh Serikat Tentara Bayaran.
Pihak A: Yi Hailan
Pihak B: Aimi*Habo
Kedua orang itu dengan khidmat membubuhkan sidik jari masing-masing. Aimi menghembuskan tinta di kertas dengan kuat, lalu melipatnya hati-hati dan menyerahkan kepada Da Qing Shan: "Simpan baik-baik, beberapa tahun ke depan kita bergantung pada ini untuk mencari nafkah."
"Baiklah, mari bahas satu masalah terakhir." Ekspresi puas Aimi membuat Yi Hailan hampir ingin menangis, "Bagaimana caranya kita memulihkan Yang Mulia Dewa Ayah?"
"Hmm..." Kali ini Yi Hailan ragu sejenak, memandangi semua orang di kedua sisi meja, akhirnya mengusulkan dengan hati-hati: "Mungkin sebagian orang perlu mundur sementara?"
Chi Aotian berdiri dan berjalan keluar tanpa sepatah kata, Da Qing Shan langsung mengikuti dari belakang.
Aimi memiringkan kepala melihat gadis peri kecil di sampingnya. Ling Bao'er menjulurkan lidah, lalu menarik lengan Lin Yushang ingin pergi bersama. Namun yang terakhir menggelengkan kepala dengan tegas. Akhirnya, gadis peri kecil itu harus pergi dengan wajah kesal sendirian.
Jenderal Husein memberi hormat kepada Yang Mulia Adam*Ping sebelum meninggalkan perlindungan.
Para komandan lainnya, sambil menimbang posisi mereka, mulai beranjak pergi satu per satu.
Pada akhirnya, hanya enam orang yang tersisa di aula besar: Yi Hailan, Amy, Adam* Ping, Lin Yushang, Huo Ensi, dan Perapian. Awalnya Huo Ensi ingin keluar, Lao Luo Ke menahannya, akhirnya kurcaci tua itulah yang pergi. Saat ini status Huo Ensi bukan Wakil Komandan Kedua Pasukan Bayaran Kecil, melainkan ahli waris kedua Kerajaan Kurcaci Hutan.
Mata Yi Hailan menyapu dua kurcaci, sorot matanya memancarkan sedikit penyesalan. Amy langsung menangkap perubahan ini, hatinya sedikit mengencang. Kurcaci adalah ras paling berintegritas, jelas topik yang akan dibicarakan Yi Hailan mengandung unsur negatif.
Benar saja, Yi Hailan batuk kecil dan mengucapkan kalimat yang mengejutkan semua orang: "Sebelumnya sudah kusebutkan, Lima Utusan Peri adalah kekuatan penjaga keseimbangan dunia, sedangkan Duabelas Dewa Utama Zodiak mewakili kekuatan Orde. Dengan kata lain, Lima Utusan Peri mewakili kekuatan internal Dewa Pencipta Yang Mulia, sementara Dewa Zodiak mewakili kekuatan eksternal. Jika ingin memulihkan..."
Sebelum Yi Hailan selesai bicara, Yang Mulia Perapian berdiri dan berjalan keluar tanpa sepatah kata... Meskipun Baginda Raja Kurcaci Pegunungan tidak sempat menyantap Apel Emas, Yang Mulia sudah bisa menebak sebagian kebenaran. Bagi ras seperti kurcaci, mundur tiga langkah dari urusan yang hampir sama dengan konspirasi ini sudah merupakan sikap paling lunak.
"Lanjutkan……" Amy memandangi Yi Hailan dengan poker face, namun kilatan cahaya sesekali di matanya mengkhianati keterkejutan Yang Mulia Raja Tentara Bayaran: Bahkan ekspedisi ke dunia dewa bagi Raja Tentara Bayaran hanyalah solusi untuk konflik di dunia manusia. Setiap manusia masih mempertahankan rasa hormat paling dasar pada para dewa.
"Saat ini sifat keilahian Yang Mulia Dewa Ayah sudah sangat lemah. Hanya ada satu cara untuk memulihkan, yaitu membunuh Dewa Utama Zodiak Kuning, memaksa sifat keilahiannya pecah, dan menampungnya di sini……" Yi Hailan sambil berbicara mengeluarkan beberapa kotak kayu sebesar kepalan tangan dari bawah meja: "Jangan remehkan kotak ini, semuanya diukir dari inti kayu Pohon Emas Kuno. Tuan Aimi pasti tahu, Pohon Emas Kuno aslinya hidup di dunia dewa dan tumbuh dengan kekuatan dewa, sehingga memiliki daya serap yang tak dimiliki benda lain - setiap kebocoran kekuatan dewa akan diserap kotak ini. Bagian dasar kotak sudah diukir lingkaran sihir, semua logistik yang masuk ke kotak ini akhirnya akan ditransmisikan kembali, jadi... kotak ini selamanya kosong."
Setelah tutup kotak dibuka, di dasarnya memang terdapat lingkaran sihir kecil. Pada ukiran halusnya bergelombang cahaya hijau kebiruan muda - jelas ini menyimpan sihir angin yang merupakan media transmisi paling efisien.
Huo Ensi melihat ke arah Tuan Regu, sementara Aimi dalam hati merasa lega, untungnya Da Qing Shan sudah pergi, kalau tidak... mungkin akan ada masalah. Lin Yushang mengulurkan jari-jarinya yang ramping, mengambil kotak itu dengan santai, lalu mengamatinya dengan pandangan mata ahli.
"Baiklah, tidak masalah. Dewa Perang dan Dewa Cahaya... memang sudah layak mati seribu kali..." Di momen kritis ini, Aimi sama sekali tidak ragu.
Sejarah yang digerakkan kekuatan gaib selalu mempermainkan manusia biasa. Mungkin benar-benar orang yang ditakdirkan menghadapi tribulasi, jauh di masa lalu, setelah Yang Mulia Chi Hanfeng gugur di medan perang, Aimi telah mengucapkan sumpah ini: "Hari ini, di bawah langit cerah ini, jika benar ada dewa di atas sana, bukalah matamu dan saksikanlah! Aku, Aimi, bersumpah: selama hidupku, aku akan menggulingkan gereja yang ada sekarang; jika benar ini kehendak dewa, aku akan mengejarmu sampai ke sembilan langit tertinggi, menyelami jurang terdalam, dan membalas sampai tuntas!"
Hari ini... dia hanya sedang menjalankan sumpahnya sendiri.
Yi Hailan mendengar sampai di sini, refleks menundukkan kepala, jarinya mengetuk-ngetuk meja lama sekali, lalu mengangkat kepala: "Yang Mulia Aimi, harus kusampaikan, kekuatan dewa dari pecahnya inti dewa kedua Dewa Utama ini... tidak cukup. Jika tidak ada halangan, diperlukan lebih dari separuh, yaitu tujuh..."
Keempat komandan yang masih duduk di dalam perlindungan meski sudah mempersiapkan hati, kali ini masih terkejut hampir berteriak! Dewa Utama hanya ada dua belas, kali ini harus menghilangkan separuhnya...
Senyuman lebih pahit dari Huanglian muncul di wajah semua orang... Pasukan Ekspedisi yang sedikit ini, bahkan jika semua orang berubah menjadi Ksatria Dewa, tetap tidak mungkin mengalahkan lebih dari enam Dewa Utama.
"Sebenarnya, para tuan tidak perlu terlalu khawatir. Menurut informasi yang kudapat, di Benua Fanos ada tujuh Kuil Dewa besar, dengan kata lain ada tujuh Dewa Pemberontak yang setiap orang berhak menghukum mereka..." Yi Hailan menelan ludahnya sendiri, perkataannya bahkan tidak dipercayainya sendiri... Sejak zaman kuno, adakah manusia yang pernah menghukum dewa?
"Dewa Utama mana yang akan berada di pihak kita?" Amy berpikir sejenak, lalu mengubah arah pertanyaan.
"Yang Mulia Dewa Api pasti tidak masalah, Yang Mulia Dewa Matahari dan Dewi Bulan juga merupakan hamba tertua, kemungkinan besar tidak bermasalah... Adapun yang lain..." Yi Hailan tidak melanjutkan.
Jika enam pemberontak, akan mudah dikategorikan - kemungkinan besar para dewa yang dipromosikan di akhir Perang Dewa Iblis, karena manusia berkumpul sesuai jenisnya. Tapi sekarang ada tujuh, siapakah yang ketujuh ini? Hanya satu ini, sudah cukup mengaduk seluruh baskom air.
Dengan keraguan tentang dewa ketujuh, semua orang meninggalkan perlindungan.
Hari tantangan Kolam Pemurni Hati ditetapkan tiga hari kemudian - meski berada di kubu yang sama, kebencian berbagai kelompok terhadap Farnorth terutama dunia dewa sangat berbeda. Ketika sampai pada setiap perwira rendah hingga prajurit, perbedaannya seperti langit dan bumi. Bisa jadi di kemah besar pasukan sekutu, banyak yang tingkat kebenciannya terhadap Amy dan Chi Aotian jauh melebihi prajurit Farnorth.
Sedangkan menantang Kolam Pemurnian Hati, merupakan "perjalanan" dengan tingkat kematian melebihi 90%, kemungkinan ini mungkin hanya sedikit lebih tinggi daripada membunuh naga. Termasuk Amy yang tidak optimis dengan antusiasme anggota Pasukan Bayaran Kecil. Adapun dua pemimpin spiritual Kekaisaran Gurun Suci dan Jenderal Husein, semakin yakin mustahil diselesaikan — banyak prajurit berani dari suku gurun, tapi ini tidak berarti mereka rela menantang kuota pengorbanan diri dengan rasio tertentu.
Awalnya, Jenderal Husein masih berharap Pulau Iblis bisa mengirimkan personel militer dengan rasio tertentu. Yi Hailan langsung menutup pintu negosiasi: "Ras dari dunia sebelumnya memiliki atribut material yang bertolak belakang, sama sekali tidak mungkin mengikuti ujian ini... Jika tidak, Pulau Iblis sudah lama menyerbu dunia dewa sendiri, tanpa perlu bantuan kalian."
Menurut keinginan Yang Mulia Perapian dan Yang Mulia Lin Yushang, sebaiknya alokasi kuota dibagi ke berbagai kelompok sesuai rasio partisipasi perang. Langsung ditolak oleh Yang Mulia Adam* Ping: "Kita tidak berhak membatasi keinginan perwira bawahan terhadap dunia dewa. Cara paling adil adalah pendaftaran terbuka, lalu diadakan undian berdasarkan rasio jumlah peserta."
Sang Pendeta Besar berbicara penuh semangat keadilan, tapi semua tahu bahwa dalam rasio jumlah Pasukan Ekspedisi, Kekaisaran Gurun Suci menempati posisi kedua.
Yang lebih sulit diterima Adam* Ping dan Hosea adalah, demi bisa bergabung dalam Pasukan Ekspedisi, berbagai pasukan elit Kekaisaran Gurun Suci saling berebut. Akhirnya, berdasarkan Pasukan Pengawal Raja, dikerahkan prajurit-prajurit berjasa perang dari legiun-legiun besar untuk membentuk legiun baru yang ikut perang! Mengalahkan seratus kali lipat musuh mungkin berlebihan, tapi menguasai sepuluh kali lipat musuh dengan 80% kemungkinan! Mengorbankan prajurit hebat seperti ini dengan sia-sia... Seharusnya dari awal membawa pasukan biasa saja dari dalam negeri!
Ah... Penderitaan ini bukan hanya dialami Kekaisaran Gurun!
Ksatria Trenggiling Raksasa dan ksatria cadangan dari Kerajaan Kurcaci Pegunungan dikerahkan seluruhnya; sementara Kerajaan Kurcaci Hutan untuk melindungi dua calon pewaris takhta, selain mengirim "Penjaga Hutan" yang setara dengan Ksatria Trenggiling Raksasa, juga menarik 200 tentara bayaran Level B ke atas dari Pasukan Ksatria Serigala Salju; Elf Hutan dan Elf Padang Rumput bahkan mengerahkan hampir separuh tetua, semua peserta perang adalah pemanah ulung hasil seleksi ketat...
Memikirkan seperlima anak buah mereka akan mati tanpa kuburan, semua perwira merasa sakit hati sampai hati bergetar!
