Kecepatan penyebaran informasi tak terkendali di kamp militer sangat cepat. Begitu para komandan selesai berdiskusi dengan perwira senior bawahannya tentang rencana ini, kabar "mengorbankan diri" telah menyebar ke seluruh kamp. Banyak orang suka menggunakan analogi "seorang wanita setara dengan 500 bebek" untuk menggambarkan orang yang terlalu cerewet. Namun faktanya, jika mereka pernah menyaksikan kekacauan di kamp militer yang sedang dikejutkan oleh suatu peristiwa, pasti akan mengubah perumpamaannya menjadi "seperti kamp yang mendidih"!
Rekan sejawat berdiskusi, bawahan mencari berbagai cara untuk menyelidik atasan, prajurit biasa saling menyebar rumor. Ketika Da Qing Shan tanpa sengaja mendengar kabar dari prajurit penjaga di luar kemah besar, informasinya telah berubah menjadi seperti ini...
"Informasi terpercaya, para perwira berencana menenggelamkan semua prajurit di pemandian merah, menggunakan air mendidih untuk merebus jiwa semua orang, akhirnya... memanggil iblis legendaris."
"Omong kosong! Kakakku bilang, Raja Amy telah menjual kita ke monster bersayap, satu orang satu Koin Emas. Raja Amy kali ini benar-benar untung besar!"
"Semua ngawur! Bagaimana mungkin Yang Mulia Amy kekurangan uang? Sepupu dari adik temanku yang iparnya punya adik perempuan yang paman dari pihak ibu menjabat sebagai pejabat tinggi di Kelompok Tentara Bayaran Kecil, namanya kira-kira Da Qing Shan. Katanya, ini ujian kesabaran. Nanti yang lulus ujian bisa diajak main ke langit..."
Baik penyebar maupun pembuat rumor, semua prajurit bersumpah dengan yakin seolah-olah yang mengatakan hal-hal ini adalah Yang Mulia Raja Tentara Bayaran sendiri.
Sebuah angin pemberontakan tak terduga telah mulai terbentuk di kemah besar pasukan sekutu, bahkan sebagian prajurit yang emosional telah bersiap melakukan perlawanan kekerasan terhadap perintah yang mengabaikan nyawa prajurit.
Untungnya, Amy bereaksi cukup cepat. Ia segera menulis sebuah dokumen dan meminjam lebih dari 100 Magister Sihir dari Kekaisaran Sihir Timur. Mereka bekerja semalaman mereplikasi maklumat ini secara magis menjadi 1000 salinan, lalu segera mendistribusikannya ke setiap formasi 100 orang. Inilah yang dikenal sebagai "Maklumat Ekspedisi Militer Pahlawan Manusia Melawan Dunia Dewa" yang termasyhur di kemudian hari. Jika ada yang menyimpan satu salinan maklumat ini, lima tahun kemudian nilainya telah melebihi 200 koin emas; seabad kemudian, ketika banyak pahlawan para dewa mulai berturut-turut gugur, harga satu salinan sihir seperti ini telah melampaui 100.000 koin emas.
Rekan Senjata-ku di Eminoll dan benua beku:
Aku tidak tahu bagaimana kabar ini telah disampaikan, namun menurut satu rumor, aku sengaja mengatur perwira maupun prajurit Pasukan Ekspedisi untuk mengorbankan diri...
Ini bukan rumor!
1 juta pasukan tangguh Benua Fanos telah kita kalahkan. Dalam kemenangan agung kita, pasukan Pulau Iblis justru menjadi sekutu kita.
Tapi, saudara-saudaraku, tahukah kalian? Kekejaman yang terjadi di Benua Eminoll sebenarnya ada yang mengoperasikan di belakang layar! Musuh Fanos yang kita hadapi hanyalah boneka yang muncul untuk melakukan kekerasan.
Saya percaya, setiap saudara seperjuangan mengetahui beberapa peristiwa menggemparkan yang terjadi dalam Perang Benua Eminoll: Malam Berdarah Ibukota, dimana seorang dewa munafik menurunkan cahaya suci; di selatan Dataran Bunga, dua dewa yang disembah penduduk Benua Eminoll muncul sebagai musuh kita; hingga pertempuran terakhir Perang Suci, para dewa masih memberikan berkah kepada musuh kita...
Seiring perkembangan perang, baru saat ini kita mengetahui bahwa beberapa dewa telah membangun kuil di Farnorth. Para dewa ini menurunkan wahyu ilahi yang menghasut pasukan Fanos untuk melakukan ekspedisi, sehingga terjadilah Perang Benua Raya yang menelan lebih dari 10 juta korban jiwa!
Syukurlah, Yang Mulia Dewa Ayah, Yang Mulia Dewa Api, Yang Mulia Dewa Matahari, dan Yang Mulia Dewi Bulan masih melindungi kita.
Kini, untuk mengakhiri perang secara fundamental, agar anak cucu kita 10 tahun atau 20 tahun mendatang tidak lagi terluka oleh perang, dengan persetujuan diam-diam Yang Mulia Dewa Ayah, kami bersiap menyelesaikan pencapaian luar biasa yang belum pernah ada dalam sejarah manusia selama puluhan juta tahun - ekspedisi ke dunia dewa!
Tanpa kemampuan, mustahil melakukan ekspedisi ke dunia dewa, bahkan untuk sekadar menginjakkan kaki di sana.
Saat menciptakan dunia, selain membangun "Kolam Darah" di Taman Hewan Gaib Gunung Suci, Yang Mulia Dewa Ayah juga secara pribadi membangun "Kolam Pemurnian Hati" di Pulau Iblis yang mampu meningkatkan kemampuan spesies. Kolam Darah meningkatkan kemampuan makhluk non-cerdas, sedangkan "Kolam Pemurnian Hati" ditujukan untuk spesies berhati, berjiwa, dan berakal budi.
Puluhan juta tahun silam, menghadapi Raja Iblis yang kejam dan merusak yang datang melesat dari langit, berbagai spesies seperti manusia, kurcaci, peri, dan bangsa kerdil meningkatkan kemampuan mereka di "Kolam Pengujian Hati" hingga menyamai para dewa. Kemudian dari Kolam Darah mereka memperoleh sahabat binatang gaib untuk mengalahkan sang Raja Iblis.
Di hari ini, puluhan juta tahun kemudian, spesies rendahan dalam pandangan para dewa - yaitu kita - yang mulia dan agung, melalui tujuh tahun perjuangan di Benua Eminoll, dengan darah panas membentuk berbagai pasukan ksatria berkehormatan dari kekaisaran dan formasi berbeda yang akan dikenang selama puluhan ribu tahun. Kita meraih kehormatan tak tertandingi dalam sejarah manusia - Ekspedisi ke Dunia Dewa!
Tanpa memandang ras, negara, keyakinan, atau asal usul. Hari ini, aku hanya butuh 9999 pahlawan sejati yang siap mati dan pasti masuk dalam epik, ditambah diriku, genap 10.000 orang. Lalu kita akan menantang maut, menguji "Kolam Pengujian Hati" yang tingkat keberhasilannya tak lebih dari sepersepuluh.
Aku beserta komandan utama Pasukan Bayaran Kecil akan menjadi yang pertama terjun ke "Kolam Pengujian Hati". Jika kami gagal dalam ujian ini, wahai rekan senjata, jangan patah semangat! Teruskan perjalanan dengan menginjak darah kami.
Cahaya matahari merah, bulan purnama kemerahan, gemerlap bintang-bintang, terangilah kehormatan kami!
Rekan Senjatamu:
Aimi*Habo dengan hormat
Sebelumnya, tak seorang pun tahu bahwa selain kemampuan orasi Yang Mulia Amy yang memukau, beliau juga memiliki gaya penulisan yang begitu indah. Bahkan Jenderal Hosea yang awalnya paling skeptis terhadap "Kolam Pemurnian Hati" begitu membaca maklumat perang ini langsung ingin segera mendatangi kemah besar Amy untuk menjadi relawan pertama uji coba manusia.
Maka tak mengherankan ketika pagi hari ketiga, lebih dari 50.000 pasukan Ekspedisi Eminoll termasuk tukang rawat kuda dan juru masak mengantre di depan kemah sambil membawa sendok besar dan pedang pemotong jerami untuk mendaftar. Beberapa perwira bangsawan bahkan mengibarkan spanduk dari seprai bertuliskan "Bersikeras Meminta Yang Mulia Raja Tentara Bayaran Memungut Biaya Uji Coba 1000 Koin Emas/Orang", sementara perwira rendah dan prajurit yang berasal dari Kekaisaran Gurun Suci memandang sinis rekan senjata mereka yang licik ini dengan tatapan penuh kebencian, hampir tak sabar untuk merampok orang kaya demi menolong yang miskin.
50.000 orang semuanya menjalani tantangan "Kolam Pemurnian Hati" adalah hal yang mustahil. Yi Hailan telah menjelaskan dengan jelas: Berdasarkan ujian-ujian sebelumnya di "Kolam Pemurnian Hati", 10.000 peserta pertama umumnya memiliki probabilitas lolos sekitar 10%. Melebihi 10.000 peserta, tingkat kelulusan akan turun drastis ke 5% atau bahkan lebih rendah. Yi Hailan kemudian menambahkan satu poin: Dalam ujian, peserta boleh membawa senjata mereka sendiri. Jika kualitas senjatanya cukup baik, sumsum api di kedalaman bumi Pulau Iblis dapat meningkatkan kualitas senjata melalui kolam ujian - tentu saja, senjata buatan langsung Dewa Pencipta Yang Mulia tidak termasuk dalam kategori ini. Sebagian besar senjata ini dibuat menggunakan materi dari dunia upper elf, di mana kemurnian aslinya telah melampaui standar tertinggi yang bisa dimurnikan oleh sumsum api.
5 berebut 10.000 kesempatan ujian, hal seperti ini jika dihadapi orang lain mungkin akan menjadi masalah, tapi bagi Amy di sini, ini adalah hal yang sangat sederhana: Saudara kandung yang sama-sama berada di Pasukan Ekspedisi, hanya menyisakan satu kuota; Yang masa karier militernya kurang dari dua tahun, mengundurkan diri tanpa syarat; Yang merupakan anak tunggal dan masih memiliki orang tua, mengundurkan diri tanpa syarat.
Setelah melalui tiga lapisan saringan kecil ini, jumlah 50.000 personel militer menyusut drastis menjadi sekitar 14.000 orang. Pada titik ini, fenomena yang sangat mencolok muncul: mantan anggota Ksatria Kerajaan Kekaisaran Amy dan pasukan bayaran dari Pasukan Bayaran Kecil mengisi lebih dari 60% dari total kuota; proporsi dari dua Kerajaan Kurcaci dan Kerajaan Peri hanya sekitar 20%; sementara 20% sisanya terdiri dari sistem Kekaisaran Gurun Suci, penduduk asli Dataran Bunga, serta Kekaisaran Tentara Bayaran.
Segera, semua orang yang tersisa mulai menarik undian.
Tengah hari, 10.000 orang termasuk para komandan Pasukan Ekspedisi telah terpilih.
Di depan, terdapat "Kolam Pemurnian Hati" yang terus-menerus mengeluarkan gelembung dari dasarnya; kerangka manusia dan hewan berguling ke atas, sesekali terlihat baju zirah dan senjata yang lembab dengan hawa panas tak terkira menempel di kulit; di belakang, tersisa 40.000 pasukan Eminoll yang tidak lolos seleksi.
Pada detik itu, kalimat kuno terlintas di benak semua orang: "Angin menderu di Sungai Yi yang dingin, sang kesatria pergi takkan kembali."
"Sajikan anggur!" bisik Amy.
"Sajikan anggur!" teriak perwira di belakangnya setelah memberi hormat!
Gentong-gentong anggur beras dingin diangkut dari kemah besar, disusul mangkuk keramik kasar - 50 buah per tumpukan, total 200 tumpukan. Para koki dengan tangan gemetar mengatur mangkuk di depan setiap peserta ujian, banyak yang memandangi sang prajurit di hadapannya. Saat anggur jernih seperti air dituangkan... barulah mereka sadar: dalam satu shichen, para kesatria ini akan menghadapi "sembilan dari sepuluh nyawa hilang"! Tangan semua orang bergetar tak terkendali, kabut memenuhi mata mereka, lebih banyak anggur yang tumpah daripada yang masuk ke mangkuk...
"Di depan Amy juga tergeletak mangkuk besar berisi anggur. Di sisi kirinya, Da Qing Shan, Lin Yushang, Chi Aotian, Huo Ensi, Ling Bao'er, Qing Luo... ratusan pejabat Pasukan Bayaran Kecil. Di sisi kanannya, Perapian, Adam* Ping, Lao Luo Ke, Yi Hailan... ratusan perwira senior dari berbagai kelompok pasukan besar – setiap orang memiliki mangkuk 'anggur perpisahan' di hadapan mereka."
"Kolam Ujian sama sekali bukan makhluk berakal, apalagi membedakan antara prajurit biasa dengan jenderal bahkan baginda raja... Bagi setiap individu, rasio kehidupan dan kematian tetap 1:9."
"Apa... masih ada yang ingin disampaikan? Tuliskan di kertas putih di depan kalian. Barang-barang penting bisa kalian titipkan kepada orang terpercaya." Yang Mulia Amy sang Raja Tentara Bayaran tidak langsung menenggak anggurnya, malah mulai mengatur urusan setelah kematian. Kalimat yang seharusnya heroik terdengar getir diucapkannya... Setelah bertahun-tahun menyaksikan begitu banyak nyawa melayang, Amy yang hampir 30 tahun ini pada dasarnya tak banyak berubah.
"Laki-laki sejati, mati ya mati! Ngapain banyak cingcong!" Lao Luo Ke yang awalnya sudah mengangkat mangkuknya, mendengar ucapan Amy langsung menghantamkan mangkuk itu dengan keras di meja.
Di seberang, Lin Yushang tersenyum. Ia melambai pada Perampok legendaris di pinggiran, melepas delapan cincin merah dari jarinya dan menyerahkannya.
Pangeran Long di samping menggaruk-garuk kepala sambil mengerutkan alis, akhirnya mendekati Amy dan mengeluarkan sesuatu dari dalam jubahnya, menepukkannya di depan mata Amy: "Aku tidak percaya ujian ini berbahaya bagimu. Jika terjadi sesuatu... berikan benda ini kepada Hongshi, sampaikan pesan: 'Hentikan kekhawatiranmu, jangan terlalu paranoid.'"
Menyampaikan pesan ke Yang Mulia Hongshi? Sebelumnya, Amy sudah merasa ada hubungan antara Long dan Baginda Raja. Sekarang jelas mereka memang terkait. Saat menunduk, ia melihat sebuah lambang kecil di meja – lambang keluarga bangsawan Kekaisaran.
Tapi... mengapa lambang ini terlihat familiar? Tujuh garis lengkung samar.
Saat Amy sedang berpikir, seorang remaja berlari mendekat dan menepuk meja: "Komandan Resimen, tolong simpan dua benda ini. Jika terjadi sesuatu... bantu periksa, keluarga mana ayahku sebenarnya..."
Setelah tangan remaja itu meninggalkan meja, cahaya di mata Amy, remaja itu, dan Long membeku: Di meja terdapat tiga lambang keluarga bangsawan. Satu lambang naga hitam bergambar medan – lambang Keluarga Qu, bangsawan baru Kekaisaran Emas. Alang, "remaja tanpa nama" yang mewarisi gelar Adipati setelah Yang Mulia Qu Jianhong gugur, menjadi Kepala Keluarga generasi kedua Keluarga Huayu Qu. Dua lambang lainnya... baik warna maupun polanya... sama persis!
Bahkan ekspresi Amy menunjukkan keterkejutan.
Akhirnya yang pertama berbicara adalah sang pangeran tua: "Eh... remaja, apakah kau menemukan benda ini tanpa sengaja?"
Long meskipun termasuk senior di Pasukan Bayaran Kecil, perhatiannya hanya terpusat pada remaja dari Benteng Es. Terhadap orang lain, Pangeran jarang memberikan perhatian, termasuk Alang yang baru-baru ini menanjak cepat di Pasukan Bayaran Kecil. Sang pangeran tua hanya memiliki kesan samar.
……Mata Alang dipenuhi air mata, akhirnya ia menggelengkan kepala: "Tidak, ini peninggalan ibuku untuk mencari ayahku. Benda pusaka ini..."
Da Qing Shan, Chi Aotian dan yang lain menyaksikan semuanya. Tak seorang pun bersuara, akhirnya Amy membuka mulut: "Ini... Setiap keluarga kuno pasti memiliki banyak keturunan, lambang keluarga tentu tak terhitung. Jadi... mungkin saja..."
