Sepanjang hari mengikuti Yao Yuexing yang sibuk tanpa henti, baru berakhir saat malam tiba. Nyatanya, kami nyaris tidak istirahat sama sekali.
Tapi saat itu, Yao Yuexing tiba-tiba memberiku tugas lagi, "Malam ini, Tuan Qiu dan banyak perwakilan militer akan mengadakan jamuan untuk jenderal yang kembali dengan kemenangan, sebagai bagian lain dari penghargaan. Hanya pejabat tingkat tinggi yang hadir untuk mempererat hubungan dan berdiskusi. Kau mewakili Pengawal Yulin, pergi! Ingat, perwakilan Empat Organisasi juga akan hadir, jangan mempermalukan kita."
Dia khusus menambahkan, "Jangan bawa Tiga kupu-kupu kecilmu itu, biarkan Zhuge Taolüe yang menemanimu. Cukup kalian berdua yang pergi, bersikap rendah hati."
Aku langsung mengumpat, "Kau tidak memberi orang hidup ya? Sudah seharian begini, belum juga berhenti. Malam-malam masih harus keluar lagi. Kenapa kau sendiri tidak pergi?"
Sudah seharian.
Yao Yuexing malah marah, "Ini adalah penghargaan untuk kalian. Kau kira siapa saja bisa ikut? Ini kehormatan."
Zhuge Taolüe yang suka acara seperti ini bertanya, "Lalu sebenarnya kita pergi ke mana? Untuk melakukan apa?"
Yao Yuexing membentak, "Luan Fengge, cuma makan-makan biasa. Tidak ada acara lain, hanya jamuan sosial." Kemudian berjalan pergi sambil berkata, "Besok jangan tunggu aku panggil. Harus berkumpul sebelum pukul sembilan, lalu laporkan situasinya. Kita harus terus berusaha, jangan kalah dari empat kelompok lain."
Baru kemudian dia pergi.
Aku penasaran, "Luan Fengge, tempat apa sebenarnya itu?"
Kedengarannya seperti restoran atau tempat makan.
Zhuge Taolüe tertawa kecut, “Ini tempat hiburan terbaik di Kota Tianjing, biasa disebut ‘gua penghanyutan’, bukan bordil atau rumah pelacuran biasa. Tempat kelas tinggi yang digemari pejabat-pejabat penting. Malam ini kita pasti dapat pengalaman seru, bisa bersenang-senang.”
Kalau begini, seorang wanita pergi sendirian memang kurang cocok.
Mataku berkedip licik, “Ajak juga Wei Yang. Anak ini cukup asyik. Bertiga kita pergi, toh ada yang mentraktir. Sudah capek seharian, mari bersantai. Urusan lain lupakan!”
Zhuge Taolüe manggut-manggut, “Xiao Tang Ge memang jagoan. Aku segera panggil dia.”
Langsung berlari kegirangan.
Menunggu sampai malam tiba.
Aku, Zhuge Taolüe, dan Wei Yang akhirnya tiba di Luan Fengge sesuai janji. Berbeda dengan bordil bergaya klasik.
Tempat ini terkesan modern. Begitu masuk, langsung disambut gadis-gadis Barat berkostum kelinci dengan dada montok, bokong seksi, dan kaki putih memesona. Seperti masuk Broadway.
“Lumayan menarik.”
Pramusaji yang mengenali kami segera menyambut, “Para pahlawan Yu Lin Wei yang termasyhur! Silakan masuk!”
Termasyhur?
Kami tertawa terbahak, “Iya, iya.”
Pramusaji segera memandu, “Tuan Qiu dan rombongan sudah datang. Silakan ke dalam.”
“Kebetulan, orang-orang Guiying juga datang, ikut serta dalam pesta ini. Kebetulan bertemu, melihat kami tentu tidak senang, lalu menantang dengan meludah: 'Tak tahu siapa yang lebih besar atau kecil, siapa yang duluan. Orang Guiying belum datang, kok sudah ada kucing-kucingan dan anjing-anjingan yang bisa masuk?'”
Orang yang datang adalah pria bertubuh besar dan kekar.
Di belakangnya mengikuti dua orang, total menjadi trio.
Zhuge Taolüe ingin berdekat dengannya, "Apa maksudmu? Ulangi lagi!" Aku sambil tertawa menahannya, berkata: "Gentleman bisa balas dendam dalam sepuluh tahun. Mari masuk dulu lihat situasi."
Langkah besar masuk ke dalam tanpa menghiraukannya, mengamati situasi terlebih dahulu, tidak perlu terburu-buru.
Di dalam, gemerlap lampu dan kemewahan, semua fasilitas super modern. Para gadis berdandan seperti Playboy Bunny mondar-mandir, menggoyangkan pinggul dan dada bergoyang, meski terkesan agak genit.
Tapi yang datang semua pria, jadi lebih menarik lagi.
Untuk meredakan kecanggungan tadi, pemandu berkata: "Luan Fengge, program setiap hari berbeda. Hari ini bertema masa depan, jadi lebih modern. Jika kalian suka gadis klasik atau tema lain, nanti bisa pilih. Kami punya semuanya."
“Oh begitu.”
Benar-benar berbeda dengan Rumah Merah tempat kita kunjungi dulu, membuka mata kita.
Rasanya ingin main lagi di sini.
Masuk lebih dalam, bertemu kenalan. Di kursi utama ruangan duduk Tuan Qiu, di sampingnya seorang prajurit yaitu Jenderal Chen Xiaowei.
Lin Shuai tidak datang.
Di sisi meja tunggal duduk Huan Shen dan Luo Chuandong, keduanya akrab sedang mengobrol. Di belakang mereka duduk Luo Tian dan Luo Ling.
Dari Pasukan Kalajengking Merah, Du Meng ikut meramaikan sambil menggigit cerutu dan menggoda seorang perempuan.
Setiap kali kulihat, aku ingin memukulnya.
Kemudian ada beberapa orang dari Divisi Poseidon Harimau, serta pasukan dari Delapan Naga Langit lainnya yang sudah banyak duduk.
Tiba-tiba orang-orang Guiying datang.
Mereka langsung menyenggol kami, "Anjing baik tidak akan menghalangi jalan, minggir! Lalu, barusan kau bilang apa? Lebih baik jaga mulutmu, atau nanti kuakhiri nyawamu!"
Sangat arogan.
Sengaja cari masalah, mengira kami takut pada mereka.
Aku meludah ke arah mereka, "Yang menghalangi jalan bukan anjing, yang buta manusia baru anjing." Tadi malas berdebat, sekarang saatnya memberi pelajaran.
Orang Guiying menunjuk hidungku marah, "Kau bilang apa?!"
Zhuge Taolüe menyeringai, "Kami memanggilmu anjing, dasar telinga tuli! Anjing bodoh cuma bisa menggonggong."
Tertawa terbahak-bahak.
Seseorang dengan pedang di pinggang langsung ingin berkelahi, "Bangsat! Kubunuh kalian para bajingan!"
Tanganku menghalangi gerakannya mencabut pedang, "Siapa yang mati belum tentu."
Ketegangan memuncak antara kedua pihak.
Saat itu, Tuan Qiu melihat situasi ini dan bergumam, "Apa maksud kalian? Diundang untuk menghadiri jamuan malam, apakah berniat berkelahi?"
Seketika kami melepaskan pegangan.
Poseidon khawatir aku dirugikan, mendekat dan berkata, "Saudara Xiao Tang, kamu rupanya. Ayo duduk, ayo duduk! Sudah kuduga kamu akan datang hari ini. Kemarin minum belum puas, hari ini harus minum sampai puas."
Tertawa terbahak-bahak.
Menyeret kami ke meja.
Orang-orang Guiying juga ikut diseret ke tengah, lalu memberi hormat kepada Tuan Qiu, "Tuan Qiu, Wei Wei dan yang lain sedang ada tugas resmi, mengutus saya mewakili. Mohon Tuan Qiu tidak kecewa."
Wajah Tuan Qiu berseri-seri, "Tidak apa, Wajah Hantu juga prajurit tangguh. Silakan duduk."
Ia pun duduk, tapi melototi ku dengan tajam.
Sesuai dengan namanya, bekas luka golok membelah seluruh wajahnya, pantas disebut Wajah Hantu.
Jumlah tamu yang hadir pun sudah hampir lengkap.
Tuan Qiu memberi isyarat, dua baris gadis jangkung cantik bertopeng logam keluar menyajikan hidangan. Makanan mewah, aroma menggoda, membuat air liur menetes.
Tuan Qiu mengangkat gelas berkata, "Kemarin persiapan terlalu mendadak. Meskipun sudah senang, belum sempat ngobrol baik-baik. Hari ini sengaja mengadakan jamuan lagi mewakili pemerintah, memberi penghargaan pada pahlawan yang baru menang. Seharusnya Lin Shuai juga datang, tapi dipanggil para sesepuh. Ya sudah, kita saja yang ada. Hari ini mari ngobrol santai."
“Meneguk habis.”
Kami segera ikut meminum, tak peduli urusan apa pun, pokoknya datang untuk makan-minum.
Tuan Qiu kembali bertanya: "Bagaimana acara hari ini, terutama teman-teman Delapan Naga Langit, Kota Tianjing cukup bagus kan? Kalian main ke mana saja?"
Berkenalan dulu.
Namun jawabannya hanya gelengan kepala berulang, "Kemarin mabuk berat, baru bangun siang, mandi sebentar langsung menerima undangan Tuan Qiu, belum sempat jalan-jalan."
"Ya, benar."
Tersenyum pasrah.
Tuan Qiu berkata: "Kalau begitu mari lihat Luan Fengge ini, tempat nomor wahid di Tianjing. Malam ini kita bersantai di sini."
Tepuk tangan, pertunjukan dimulai.
Di depan meja kecil, alunan musik lembut alat gesek yang tak kupahami.
Tapi gadis-gadis penarinya lincah, kaki putih yang molek mengayun tak henti memikat pandang.
Poseidon dan kawan-kawan dari Divisi Taring Harimau memberi hormat padaku, "Ayo kita minum satu gelas." Mereka menenggak habis.
Kapasitas alkohol luar biasa.
Kami pun meminum, "Takkan kalah dari kalian, minum!"
Suasana pun semakin meriah, gelas tak henti diangkat.
Luo Tian mendekat dengan gelas di tangan, "Sekarang kau sangat termasyhur, kita bertemu karena pertarungan. Ayo, bersulang!"
"Boleh, harus minum satu gelas."
Luo Tian baik, gelas kami bertabrakan lalu diminum.
Dia juga kenal Zhuge Taolüe, mengobrol sebentar sebelum pergi.
Orang-orang Guiying hanya termenung minum sendirian.
Kutersenyum sinis.
Aku bahkan tidak takut pada Vivian, apalagi kalian. Datang saja, lihat apa yang bisa dilakukan Guiying kalian untuk Lin Hui terkutuk itu.
Saat itu Du Meng yang sedang menggoda wanita cantik datang dan berkata padaku, "Kau ini benar-benar pembuat onar. Gui Lian adalah jenderal andalan Guiying, jangan meremehkannya atau kau akan mendapat masalah."
Aku meludah, "Urusi saja wanitamu, Kakek Xiao Tang tidak takut apapun."
Dia segera memberikan pukulan di kepalaku, "Tidak tahu terima kasih, mana mungkin aku peduli lagi padamu." Lalu kembali bermain.
Aku mengingat, ini pukulan kedua darinya, pasti akan kubalas.
Tiba-tiba seorang wanita mendekat, mengenakan gaun malam berbentuk ekor ikan yang membalut pinggul, rambut panjang disanggul, bertubuh jangkung, membawa gelas anggur dengan dékolité menggoda, elegan seperti sosialita.
Ternyata Qiaoqiao, Ke Yunyu.
