Saat kami bergegas menghadapi Yang terinfeksi, di gedung kantor Jenderal Ye Gucheng di kota pegunungan tidak jauh dari kami, semua orang sibuk melaporkan situasi dengan panik.
"Jenderal Ye, kami telah menempatkan lebih dari 100 pos pemeriksaan di luar Zona Zombi. Sejak kemarin sore hingga kini, tetap tidak ada kabar tentang dua orang itu."
Seorang anggota Pasukan Kavaleri Jiwa Darah melapor jujur.
Ye Gucheng memandang Chen Xiaowei yang sedang gelisah menunggu di samping.
Chen Xiaowei menggelengkan kepala berkali-kali, "Tidak mungkin! Kemampuan mereka aku tahu pasti, tidak mungkin mati begitu mudah. Dan di tempat mereka jatuh dari tebing, aku pernah kembali untuk melihat. Mereka tidak ada di sana, berarti masih hidup. Terluka, bersembunyi dulu. Wilayah Tianyu ini luas, dasar bangsat Gurgur itu tidak mungkin bisa menjaga setiap sudut. Mereka pasti akan keluar!"
Suaranya masih bernada emosi sambil menegur, "Kalian kirim orang lagi ke arah lain untuk memeriksa! Mereka terluka tapi ada binatang bersisik ikan, pasti tidak masalah. Mungkin saja tersesat arah."
Orang yang melapor menoleh ke Ye Gucheng.
Ye Gucheng mengangguk, "Lanjutkan penyelidikan sesuai perintah Jenderal Chen. Segera laporkan jika ada kabar baru."
Mereka pergi.
Di dalam ruangan, Chen Xiaowei masih mondar-mandir. Di sampingnya ada Wei Yang dari Pengawal Yulin yang juga sangat gelisah, bahkan gemertak gigi.
Dari lima ratus orang tinggal kurang dari tiga ratus. Yang paling parah, dua Wakil Komandan Yulin menghilang tanpa jejak. Bagaimana dia harus melapor nanti? Hanya bisa menggaruk-garuk kepala.
Di samping mereka ada beberapa jenderal tangguh Guiying, termasuk Gui Lian dkk, yang juga sama marahnya. Gui Lian menepuk meja sambil bergumam kesal: "Tunggu apalagi? Si tikus mati itu benar-benar dasar bangsat, sudah menipu banyak anggota kita. Juga si Wanita Iblis, kita Guiying harus berkonfrontasi sampai akhir dengan mereka. Jenderal Ye, putuskan saja, serang atau tidak? Kalau mau, aku Gui Lian yang jadi garda depan. Bunuh masuk saja, buat apa menunggu!"
Zhang Xinyi yang berada di samping berkata: "Saudara Gui Lian, jangan terburu-buru. Aku mengerti perasaanmu, tapi dalam situasi berbahaya seperti ini, jika ingin berperang, harus melalui persetujuan Xianxian dulu. Bukan kita yang memutuskan. Lebih baik duduk dulu, tunggu kabar lebih lanjut. Jika sampai sore belum ada kabar, baru kita ambil langkah berikutnya."
"Apa?"
Seketika Gui Lian dan Wei Yang langsung berdiri: "Membuktikan tidak bisa keluar? Mati di dalam? Baru ambil tindakan? Buat apa itu? Sekarang juga kita harus menerobos masuk untuk menyelamatkan mereka!"
Sangat emosional.
Belum pernah mengalami kerugian sebesar ini.
Ye Gucheng mulai tak senang karena Pasukan Berkuda Darah dan Jiwa termasuk dirinya, tidak mau diperintah orang lain yang berlagak sombong di sini, sekalipun ada yang mati.
Jenderal Chen Xiaowei segera meredakan: "Jangan ribut dulu! Kejadian kemarin memang tak diharapkan siapa pun. Pasti ada solusinya, pasti!"
Dia juga cemas, bagaimana nanti harus mempertanggungjawabkan ke Guiying dan Yao Yuexing? Mereka mempercayakan orang-orangnya padanya, tapi malah mati di dalam.
Masalahnya aku terlalu percaya pada Gegemu. Malam itu saat berbicara dengan Ye Gucheng, dia menyarankan untuk tidak pergi karena situasi di dalam kompleks dan dia tidak bisa membantu.
Tapi Chen Xiaowei tetap memutuskan untuk mencoba menyelesaikan misi Xianxian, ingin menyelesaikannya sebelum Xianxian meninggal.
Hasilnya malah terjadi masalah, membuatnya sangat kecewa.
Terutama masalah perundingan yang tidak jelas, sampai-sampai dia ingin masuk dan membunuh Gegemu. Tapi dia sadar kemampuan Gegemu sudah meningkat, bisa bertarung seimbang saja sudah bagus.
Jika kemarin tidak segera keluar, mungkin dia sudah tewas di dalam. Hanya bisa menghela nafas.
Tiba-tiba datang laporan darurat: "Jenderal Ye, situasi aneh! Di pinggiran Zona Zombi muncul banyak Yang terinfeksi. Hampir semua generasi ini berkumpul ke sana, jumlahnya lebih dari 200-300 ribu. Pengintai yang dikirim semua dipukul mundur."
"Apa?!"
Ye Gucheng dan Chen Xiaowei terkejut.
Mereka tahu Gegemu bisa meniru gelombang mental iblis bumi level sepuluh untuk mengendalikan Yang terinfeksi.
Kalau sekarang muncul, mungkin ingin mengerahkan Yang terinfeksi untuk serang Kota Gunung.
Perang?!
Wajah Ye Gucheng dingin: "Di dalam aku biarkan kalian. Keluar? Akan kubunuh!"
Tapi Chen Xiaowei malah berseri. Justru dengan ada gerakan, situasi bisa berubah. Apalagi jika Ye Gucheng turun tangan, Ratu pasti akan muncul.
"Urusan perundingan damai mulai menunjukkan kemajuan."
"Untuk sementara waktu, urusan kematian terlupakan."
Namun si pelapor terus menggelengkan kepala, "Jenderal Ye, situasinya tidak seperti itu. Yang terinfeksi justru bertarung sengit dengan makhluk-makhluk aneh dari Zona Zombi. Menurut informasi kami, Raja Harimau Putih, Raja Ular Sembilan Kepala, Raja Serigala Emas-Perak, dan Raja Landak semua telah muncul untuk menghalangi. Sementara yang terinfeksi sedang menyerang hutan, sepertinya ingin menghancurkannya."
Keduanya kembali bingung.
Terdiam sejenak, "Ini tidak masuk akal. Di generasi ini tidak ada Iblis Bumi, dulu sudah kita dan Raja Babi bunuh. Meski ada banyak yang terinfeksi, dengan keberadaan Grindelwald seharusnya tidak sampai menyerang. Jangan-jangan ada perubahan di dalam."
Chen Xiaowei yang cermat telah mempersiapkan diri sebelumnya, berkata: "Sebagian besar pasukan Raja Harimau ada di dalam. Raja Harimau Putih adalah sosok yang hebat, mungkinkah terjadi kudeta atau semacamnya?"
Ye Gucheng semakin tegang.
Wei Yang dan Jenderal Hantu yang tidak tahu situasi berkata: "Ini kesempatan bagus! Saat mereka sibuk menghadapi serangan yang terinfeksi, kita harus menerobos masuk. Untuk apa berunding? Mereka membunuh orang kita, kita balas bunuh orang mereka!"
"Benar! Serbu masuk, sambil bertarung kita cari Raja Prajurit Berbulu dan Wanita Iblis, habisi mereka dulu!"
Teriakan-teriakan penuh amarah terus bergema.
Ye Gucheng langsung membentak: "Pergi!"
Suaranya menggelegar membuat semua orang di ruangan itu mundur ketakutan.
Chen Xiaowei tahu siapa yang dia khawatirkan, segera berkata: "Mereka tidak akan berani melawan kemampuan Ratu. Raja Harimau Putih ada di luar, yang lain juga tidak mungkin berhasil. Tidak akan ada kesalahan, malah ini kesempatan untuk bertemu. Kita pasti tidak akan bisa memahami situasi di sini, lebih baik pergi melihat."
Masih ingin berunding damai.
Alis Ye Gucheng berkerut lama, tak bisa mengeluarkan kata-kata.
Kemudian bertanya: "Sekarang mata-mata masih ada? Masih memantau? Bagaimana keadaannya?"
Ada beberapa fluktuasi.
Pelapor menggelengkan kepala, "Sudah tidak ada. Yang terinfeksi terlalu banyak, semuanya sudah ditarik mundur. Tapi kita bisa mengirim pasukan lagi untuk menyelidiki situasi sepenuhnya."
Ye Gucheng bersiap memberi perintah, menunggu kesempatan untuk bertindak.
Tiba-tiba seekor merpati putih berkicau "Kruu! Kruu!" terbang mendekat dan hinggap di samping tangan Ye Gucheng.
Ye Gucheng langsung menatap Chen Xiaowei, "Kau melaporkan situasi di sini ke Xianxian?"
Chen Xiaowei menggeleng cepat, "Tidak! Beliau sudah sakit parah, mana mungkin aku berani ganggu. Kalau melapor, pasti kabar baik dulu sampai semuanya beres. Pasti ada urusan lain, cepat lihat!"
Ye Gucheng segera membuka surat itu, wajahnya penuh keheranan kemudian memberikannya ke Chen Xiaowei. Lama tak bersuara.
Chen Xiaowei juga sama, alisnya berkerut sambil bergumam, "Tidak mungkin. Saat aku pergi, Si Gila Tua bilang masih punya seminggu. Kok baru dua hari sudah dapat kabar koma tidak sadarkan diri?"
“Dikatakan kritis dan tidak sadarkan diri, pasti akan segera meninggal.”
Ye Gucheng menghantam meja hingga hancur, “Dasar bangsat tua gila itu bisa hidup sampai 100 tahun lebih, kenapa Xianxian tidak bisa diberi waktu lebih lama?”
Terlihat jelas dia sangat emosional menyikapi musibah yang menimpa Xianxian.
Chen Xiaowei mengeluarkan secarik kertas dan berkata, “Jenderal Ye, tenanglah. Tertulis jelas di sini ini wasiat terakhir Xianxian sebelum pingsan: aku harus pulang, urusan perundingan ditunda, Jenderal dilarang bertindak gegabah, tetap pertahankan Kota Pegunungan. Mari kita patuhi, ini perintah terakhir Xianxian.”
Ia menatap Wei Yang dan yang lain, “Siapkan pasukanmu, ikut aku kembali ke Tianjing, cepat!”
“Apa? Tugas belum selesai, tawanan belum diselamatkan, buat apa pulang?”
“Tidak pulang! Sialan, kita serang mereka saja!”
Keduanya emosional, tidak mau membiarkan kematian bos mereka sia-sia.
Jenderal Chen Xiaowei yang jarang marah tiba-tiba membentak, “Siapa berani membangkang akan kena hukuman militer! Perintah Xianxian jelas: aku harus pulang. Kalian yang ikut aku, harus ikut pulang. Cepat!”
Mereka tidak bodoh, bisa menebak bahwa Xianxian akan meninggal.
Sepertinya ada urusan penting yang harus ditangani Jenderal Chen di Tianjing, mungkin terkait stabilitas Kota Tianjing yang perlu kehadirannya, atau penerimaan wasiat tertentu.
Baru dua hari meninggalkan kota, sudah harus buru-buru kembali.
Meski hati penuh kecewa, mereka tetap segera berdiri dan menjawab, “Siap.” Lalu melaksanakan perintah.
Chen Xiaowei kembali menatap Jenderal Ye, tersenyum tenang, "Ada hal-hal yang bisa kita lepaskan, lepaskan saja. Kita semua sudah melewati banyak maut hingga bisa bertahan sampai hari ini. Xianxian pun akan meninggal, tak ada lagi yang penting."
Ye Gucheng menggelengkan tangan, menyuruh Chen Xiaowei pergi.
Chen Xiaowei terpaksa mundur.
Tapi belum sempat keluar pintu.
Ye Gucheng kembali berkata, "Jika kau masih bisa menemui Xianxian sebelum beliau wafat, sampaikan pesanku: Aku patuh pada semua keputusannya. Apapun yang beliau atur, aku takkan membantah."
Matanya Chen Xiaowei langsung berkaca-kaca, seolah misi utamanya telah tercapai. Ia membungkuk dalam-dalam, "Terima kasih, Jenderal Ye."
Barulah ia pergi.
Rahasia dibalik semua ini hanya diketahui pihak terkait.
Pasukan dengan cepat dikonsolidasikan. Dari 4.000 lebih personel yang datang, tersisa kurang dari 2.000. Dengan satu perintah, mereka kembali melalui rute yang sama.
Hampir tak ada yang tercapai, tapi semua telah kembali ke Tianjing. Situasi justru semakin memanas.
Ye Gucheng duduk diam sambil merenung lama. Akhirnya ia menghela napas, "Beritahu semua: Bertahan di Kota Gunung. Siapapun dilarang keluar. Urusan Zona Zombi jangan diurusi lagi. Dan sebelum Xianxian wafat, hindari perang. Kurangi pertumpahan darah, doakan beliau."
"Siap!"
Anak buahnya segera bertindak.
Masyarakat yang sudah damai selama 20 tahun kembali dilanda kecemasan. Tak ada yang tahu situasi apa yang akan terjadi, membuat semua gelisah dan ragu-ragu.
Di sisi lain Zona Zombi, kami masih tidak mengetahui apa-apa. Roda takdir telah berputar menimbulkan perubahan besar. Yang kami tahu hanyalah membunuh yang terinfeksi, terus membunuh yang terinfeksi.
