Tindakan Lao Xia membuatku sangat senang. Tak kusangka dia begitu mendukungku. Dengan bantuannya, tidak ada hambatan lagi meskipun masih ada yang gelisah.
Tapi perkataan Lao Xia masih efektif. Banyak orang mulai berhenti protes.
Titan dan Xia Yingying juga maju dan berkata pada yang lain: "Apa kalian tidak percaya pada Xiao Tang Ge? Selama ada Xiao Tang Ge, pasti kita tidak akan dirugikan."
"Benar! Kami tidak mau berpisah dengan Xiao Tang Ge. Kami harus pergi membantu Xiao Tang Ge!"
Titan mengangkat tangan berorasi, perlahan lebih banyak orang merespons.
Aku berkata: "Tenang saja. Setelah sampai sana, kalian akan mendapatkan apa pun yang diinginkan. Akan ada area khusus untuk kalian, tetap sebagai satu kelompok. Kalian bisa berdagang, berbisnis, melakukan apa saja. Pasti 100 kali lebih baik dari sini. Sebuah kota, seluruh wilayah tenggara menanti. Kita pasti bisa mengembalikan keadaan seperti sebelum akhir zaman."
Cukup memotivasi.
Orang-orang saling memandang, dan segera terbujuk. Selama periode membunuh yang terinfeksi ini, keberanian mereka telah meningkat, tidak seperti dulu ketika bersembunyi selama hampir dua puluh tahun tanpa berani melakukan hal nekat.
Sudah terlalu takut pada yang terinfeksi, tapi sekarang kita bisa membunuh, dan telah menahan diri selama dua puluh tahun. Saatnya bertindak, jadi tidak perlu bicara lagi.
"Ikuti Xiao Tang Ge!"
Semua bersatu padu.
Lao Xia berkata: "Xiao Tang, maksudmu apakah kita berangkat sekarang atau merencanakan secara matang?"
Saat itu sudah tengah hari.
Aku juga merasa lelah, dan di sini banyak orang biasa. Membangun rumah yang baik lalu pergi begitu saja, tentu sulit untuk melepaskannya. Aku berkata: "Makan siang dulu baru berangkat, berani mendatangi mereka sebelum senja."
"Baik, Titan kamu yang atur. Suruh orang-orang menyiapkan makan siang dulu, sambil duduk sambil membereskan barang. Habis makan, langsung berangkat."
Sangat cepat, sangat lancar.
Membuatku sangat senang.
Aku berteriak: "Saudara-saudara manusia harimau, kemampuan kalian kuat. Tiga kupu-kupu kecil juga ikut, cepat bereskan dan bantu semuanya!"
"Baik."
Segera mengikuti Titan untuk membantu.
Di ruangan hanya tersisa Lao Xia, Xia Yingying, dan aku.
Xia Yingying mengatupkan bibirnya dengan gembira tanpa memikirkan apapun, memeluk lenganku sambil bergoyang-goyang malu.
Lao Xia berkata: "Sudah, sudah. Xiao Tang sudah kembali, tidak perlu pamer di depan saya. Janji saya pasti akan tepati."
Batuk kecil, lalu berjalan mendekatiku dengan serius. "Xiao Tang, hubunganmu dengan Yingying sudah diketahui semua orang. Di akhir zaman ini, tak perlu lagi formalitas. Aku serahkan Yingying padamu, kau harus memperlakukannya dengan baik."
Ini pengakuan atas hubungan kami.
Tak ada yang perlu dikatakan lagi, kami saling mencinta.
Aku menjawab, "Tenang saja, Lao Xia. Aku pasti akan menyayangi Yingying. Selama aku ada, dia akan terlindungi."
Merangkul bahu Xia Yingying.
Wajahnya berseri-seri, "Kali ini aku tak akan pernah berpisah lagi darimu."
Lao Xia tertawa terbahak, "Sudahlah, benar-benar anak perempuan yang sudah besar tak bisa ditahan." Suasana penuh tawa, lalu dia berbisik, "Ngomong-ngomong Xiao Tang, bagaimana perkembangan investigasimu tentang rahasiamu selama sebulan ini?"
Masalah ini paling menyebalkan. Si tua gila sudah mati tanpa jejak. Hanya bisa berharap Vivian membantu menyelidiki di Institut Riset.
Aku menggeleng, "Masih belum ada perkembangan konkret. Tapi aku sudah tak terlalu memikirkannya. Setelah melalui banyak hal, aku sudah sepenuhnya berbaur dengan zaman ini. Hanya ingin menjalani sisa hari dengan baik."
Ini ucapan tulus. Dengan banyak saudara, teman, Tiga Kupu-Kupu Kecil, Vivian dan Xia Yingying, tanggung jawabku telah berkembang. Tak lagi sekadar mengejar rahasia.
Tapi satu hal: selama ada kesempatan, aku akan tetap menyelidiki Cincin Penukar dan Sarang Induk. Aku harus mengungkap misteri ini sampai tuntas.
Lao Xia menepuk bahuku, "Ini bagus, jangan terlalu banyak berpikir. Hidup, jalani saja dengan gembira."
Aku teringat investigasiku tentang Lao Xia, "Ngomong-ngomong, Lao Xia, barang-barang yang kau berikan sudah kupakai. Mereka menganggapku sebagai keturunan prajurit, dan beberapa adalah kenalan lamamu. Dan Dong, kau kenal? Chen Xiaowei, Lin Dingtian, Ye Gucheng - mereka semua masih hidup."
Di antara mereka, hanya Dan Dong yang lebih tua dari Lao Xia.
Lao Xia berpikir sejenak setelah mendengar, "Dan Dong, aku tahu. Orang yang baik. Yang lain tidak kukenal."
Tampaknya Chen Xiaowei, Lin Dingtian, Ye Gucheng - tiga tokoh Militer ini adalah bintang baru sebelum akhir zaman, sama sekali tidak dikenal.
Aku menceritakan tentang Xianxian, menjelaskan semua yang dilakukannya agar Lao Xia memahami situasi luar.
Lao Xia terkesima, "Kalau saja kami tahu begini, dulu pasti sudah keluar! Sayangnya waktu itu tidak punya keberanian, terlalu takut hanya ingin menyelamatkan nyawa anak buah dan membesarkan Yingying. Tapi mungkin ini takdir, jika tidak kami takkan bertemu dan semua ini tidak akan terjadi."
Aku mengangguk, "Benar, dua puluh tahun siklus kecil telah berlalu."
Tapi seratus tahun? Apa yang sebenarnya terjadi seratus tahun lalu? Mengapa aku terbeku? Aku kembali tersenyum getir.
Di luar, Titan dan anak buahnya telah menyiapkan makan siang yang sederhana. Tidak ada perayaan khusus karena kami harus segera berangkat. Kami akan makan seadanya dulu, urusan perayaan nanti sampai di wilayah Raja Macan Putih.
Seluruh permukiman di lereng gunung mulai dibongkar - tembok pagar, ladang, rumah-rumah. Para penduduk mengikuti kami dengan langkah berat, bahkan tank Tiger pun ditinggalkan.
Beberapa saudara manusia harimau yang dalam kondisi transformasi binatang mulai mengangkat barang bawaan, lalu kami pun berangkat.
Aku menghibur mereka, "Tenang saja, yang lama pergi, yang baru akan datang. Di tempat tujuan, masa depan yang lebih baik menanti. Setiba di sana, Titan akan mengatur pembangunan rumah terlebih dahulu. Kebutuhan pangan dan sandang akan terus dipasok. Nanti Titan akan menghubungi kalian untuk mencatat kebutuhan spesifik. Listrik pun akan tersedia, tak perlu khawatir."
Aku terus menyemangati mereka.
Harapan mulai terpancar di mata mereka. Dengan penuh antusias, mereka mengikuti rombongan kami.
Perjalanan berlangsung cepat, diperkirakan sampai sebelum senja.
Aku memerintahkan Kupu-Kupu Hitam yang sedang bertransformasi untuk berpatroli di depan, mengantisipasi serangan yang terinfeksi. Meski bisa kami taklukkan, serangan mendadak terhadap rombongan 1000 orang tetap berisiko.
Beruntung, sepanjang jalan tak ada gangguan.
Aku pun mengobrol dengan Titan dan Xia Yingying, "Kalian berdua Prajurit Tiga Lingkaran. Titan kekuatanmu makin dahsyat, Yingying ahli panah. Ceritakan lebih detail, agar kita bisa lebih efektif membasmi yang terinfemis nanti."
Titan berkata, "Aku semua bertipe kekuatan, Lingkaran Kekuatan, Lingkaran Presisi, dan Lingkaran Mematikan. Tidak ada variasi kemampuan, hanya mengandalkan kekuatan kasar."
Dengan bangga menggendong golok besar.
Xia Yingying berkata, "Aku memiliki Lingkaran Presisi, Lingkaran Percepatan, dan Lingkaran Penyebaran." Sambil memegang busur panah dengan bangga menambahkan, "Panah yang kulepaskan bisa menyebar, satu menjadi tiga."
"Kemampuan yang cukup bagus."
Merasa kemampuan kedua orang itu sama-sama tidak buruk.
Tiga kupu-kupu kecil sekarang sudah mahir menggunakan panah. Dengan kemampuan level empat, satu panah bisa membunuh satu yang terinfeksi, sangat efektif.
Bisa menyuruh Xia Yingying menemui mereka, biarkan tiga kupu-kupu kecil mengajarinya dasar-dasar.
Titan lebih baik ikut denganku. Meski aku sudah memiliki 'Avatar Dewa', tapi pria ini jelas calon jenderal tangguh di masa depan. Kukatakan, "Kalian baru mencapai level tiga, potensi masih sangat besar. Jangan buru-buru, di lokasi nanti akan banyak pertempuran besar, kemajuan pasti cepat."
Keduanya mengangguk antusias, penuh harapan.
Seiring waktu, perjalanan lancar tanpa hambatan. Ketika tujuan sudah dekat, tiba-tiba muncul benteng raksasa di garis cakrawala.
Membuat kami kaget.
Tembok tinggi menjulang dengan bentuk persegi, skalanya meski tidak sebesar Tianjing, tapi tidak kalah dari Kota Gunung. Sungguh menakjubkan.
Mereka bahkan sudah menyelesaikan pembangunan tembok kota.
Banyak tikus manusia masih sibuk mengangkut material. Raja Macan Putih, Raja Hydra, dan Raja Serigala Emas-Perak dengan tubuh raksasa mereka juga sedang mengangkut batu untuk membantu.
“Bisa dibayangkan betapa besarnya kota ini dibangun. Semakin dekat orang mendekat, tak bisa menahan gelengan kepala, ‘Seperti kota di langit.’”
“Utamanya karena sekelilingnya dataran rata, tiba-tiba menjulang dari tanah, tak mungkin tidak membuat orang berdecak kagum.”
Tertawa terbahak-bahak: “Inilah kota kita di masa depan, tempat tinggal kita selanjutnya.”
Orang-orang tercengang, tertawa hingga mulut mereka tak bisa menutup karena benar-benar megah.
Saat itu Raja Macan Putih melihat rombongan kami datang, di bawah sinar matahari terbenam, membawa kembali orang-orang sesuai janji, “Aow!” teriakannya menggelegar hingga mengguncang langit dan bumi.
Bahkan berlari mendekat, begitu juga dengan yang lain. Melihat manusia, mereka mengangguk ramah, “Lao Wu, kau benar-benar menepati janji, membawa mereka semua.”
“Kota kita akhirnya memiliki gelombang pertama penghuni.”
Tertawa terbahak-bahak.
Penampilan mereka membuat orang takut.
Tapi nada bicaranya menyambut, jadi orang-orang pun tak bisa protes, hanya mengangguk.
Aku memperkenalkan: “Ini adalah Lao Xia, pemimpin permukiman, pernah melindungi manusia saat mundur dari Shanghai, berlatar belakang prajurit.”
Raja Macan Putih, Raja Hydra, dan Raja Serigala Emas Perak menyapa, “Lao Xia ya? Lao Wu memanggilmu Lao Xia, kami juga begitu. Untuk warga kota di masa depan, jangan ragu untuk menyampaikan kebutuhan – tidak, ini rumah kita bersama, kami masih perlu bantuan kalian.”
Tertawa terbahak-bahak.
Raja Serigala Emas Perak bertanya lagi: “Ngomong-ngomong Lao Wu, tembok kota sudah dibangun kokoh seperti tembok baja, hanya belum ada nama. Apa nama kota kita?”
Ini masalah penting.
