Keesokan harinya, kami bersemangat mempersiapkan diri lagi. Bersiap untuk menjelajah sekali lagi, menemukan dan menyelamatkan lebih banyak orang, membuat Kota Harapan semakin makmur.
Setiap orang juga bergembira, bersiap untuk bertindak.
Tapi tiba-tiba...
Datanglah seorang pengintai yang dikirim Raja Macan Putih melapor.
Area tenggara masih kacau, di segala penjuru ada pengintai-pengintai Raja Macan Putih.
Mereka melapor, "Raja Macan Putih, situasinya agak aneh. Yang terinfeksi dari segala penjuru sedang bergerak menuju wilayah pesisir tenggara kita, terkumpul setidaknya 200-300 ribu. Sepertinya ada Iblis Laut yang muncul dari laut."
"Iblis Laut?!"
Makhluk Biru level sepuluh adalah Iblis Laut, setara dengan Iblis Bumi. Tak disangka baru satu dua hari kami membersihkan Makhluk Biru di darat, langsung muncul Iblis Laut.
Kami saling memandang dengan bingung.
Tidak menyangka harus menghadapi ini secepat ini, di luar perkiraan kami.
Raja Macan Putih berkata dengan tenang: "Pergi dulu ke arah tenggara untuk melihat, berapa banyak iblis laut yang muncul. Kalau cuma satu Makhluk Biru, kita tangani sendiri. Kalau dua, kita perlu pertimbangkan lagi."
Di dasar laut, jumlah Makhluk Biru tidak diketahui. Pertanyaan Raja Macan Putih sangat masuk akal. Jika hanya satu, dengan kemampuan para pejuang DUNIA LANGIT ini, pasti bisa menghadapinya. Kita bisa menyerang.
Kalau dua, harus minta bantuan.
Yao Yuexing berkata: "Kita sekarang orang sendiri. Urusan minta bantuan bisa dibicarakan nanti. Biarkan tiga organisasi besar lainnya dan Dewan Tetua datang dulu, persiapan lebih baik."
Namun Raja Macan Putih menggelengkan tangan. Meminta bantuan di pertempuran pertama bukanlah gaya DUNIA LANGIT.
Lagipula, dua ekor pun bagaimana?
Raja Macan Putih dan Raja Hydra sama-sama Pejuang Sembilan Cincin. Kodok Licik, Raja Serigala Emas Perak, Raja Landak semuanya Pejuang Delapan Cincin. Ditambah pasukan hampir 20.000 macan dan serigala, kekuatan mereka tidak kalah dari Jenderal Ye atau Lin Shuai.
"Mereka pasti akan berjuang mati-matian," katanya sambil menambahkan, "Lebih baik pantau situasi dulu, jangan terburu-buru."
Yao Yuexing mengerti. Dia diam saja mengikuti dari belakang. Bantuannya pasti akan diberikan.
Aku pun berpikir sejenak, lalu berkata kepada |Raja Macan Putih: "|Kakak Sulung, lebih baik cepat daripada terlambat. Kalau kita sudah memutuskan untuk bertindak sendiri, kita harus segera berbenah. Haimo yang sudah memiliki kecerdasan pasti menyerbu Kota Harapan. Mereka takkan berhenti sebelum menghancurkan kota kita. Kita harus mencegah mereka menyerbu dengan mencegat di tengah jalan. Bahkan jika butuh bantuan, kita bisa menunda dan meminta yang lain untuk menyelamatkan, agar Kota Harapan tidak hancur."
|Raja Macan Putih setuju dengan penuh semangat, "Baik, kumpulkan pasukan dan berangkat! Aku ingin lihat berapa banyak |Yang terinfeksi yang datang."
|Raja Hydra memegang |trisulanya dengan garang, "Benar! Hajar saja mereka!"
Aku pun mengangkat tangan dan berseru, "Ikuti |Raja Macan Putih, hadang Haimo! Hajar mereka!"
Seketika seluruh penduduk kota menghentikan pekerjaan mereka dan bersiap menghadang.
Penduduk |DUNIA LANGIT, setiap orang adalah prajurit.
Tapi kota ini juga tak bisa dibiarkan tanpa penjaga. Warga biasa dan staf administrasi - jika gelombang |Yang terinfeksi datang dari tempat lain, Kota Harapan bisa hancur.
|Raja Macan Putih memandang sekeliling mencari kandidat yang tepat: |Raja Serigala Emas Perak dan |Raja Hydra tak tergantikan. |Yao Yuexing cukup tangguh, hanya selangkah lagi menuju |Delapan Cincin. |Raja Landak dan |Kodok Licik bisa membantu. Inai dan Yuna tak tergantikan sebagai pasukan udara. Sedangkan aku... bisa memberikan ide-ide licik.
Tampaknya tidak ada yang cocok untuk tinggal.
Raja Hydra berkata, "Di area ini sudah tidak ada Makhluk Biru lagi, kerahkan semua pasukan, jangan berpikir terlalu banyak, semua pasukan maju, hadapi mereka, aku tidak percaya wilayah belakang akan bermasalah."
Ini bisa dilakukan, tapi tetap ada kemungkinan.
Aku pun berkata, "Biarkan Tiga kupu-kupu kecil tetap di sini, jika ada situasi darurat mereka bisa memberi kabar pada kita."
Tiga kupu-kupu kecil mencibir, tidak ingin berpisah dari kami.
You'e kemudian berkata, "Tinggalkan satu camar tempur, apa yang dia lihat akan kulihat juga, bukankah ini cukup? Jika ada bahaya, aku akan memberi tahu kalian."
"Kau punya kemampuan seperti itu? Itu bagus sekali!"
Seketika semua orang bersukacita, masalah terpecahkan, dan semua bisa bergerak.
Raja Macan Putih berkata, "Kalau begitu mari pergi, kerahkan semua pasukan. Biarkan warga biasa dan staf terus membangun Kota Harapan, kita yang akan menghadapi musuh."
Seketika semua bergerak dalam formasi besar-besaran.
15.000 pasukan harimau dan serigala, ditambah 3.000 tikus manusia, bersama pasukan kami, berkumpul di bawah gerbang sisi tenggara.
Raja Macan Putih berseru, "Berapapun jumlah Yang terinfeksi yang datang, berapapun Monster Laut yang muncul, kali ini kita harus membunuh mereka semua! Bunuh sampai tak tersisa sehelai baju zirah pun, biarkan mereka tahu kekuatan kita, benar-benar menaklukkan wilayah tenggara!"
"Benar! Bunuh mereka sampai tak tersisa!"
Semua mengangkat tangan bersorak.
"SERANG!"
Raja Macan Putih berubah menjadi wujud manusia-hewan, bersama Raja Hydra dan Raja Serigala Emas Perak, maju seperti formasi segitiga.
Bergerak dalam formasi besar-besaran.
“Kodok Licik dan Raja Landak berada di barisan belakang, kemampuan seluruh pasukan, menurut perasaanku, tidak ada masalah untuk membunuh satu iblis laut.”
Yao Yuexing juga berpikiran sama, yakin akan kemenangan, bahkan berkata, “Setelah membunuh iblis laut, mungkin aku bisa masuk ke Pejuang Delapan Cincin, saat itu aku juga bisa terbang.”
Kemampuan terbang adalah elemen dasar seorang petarung kuat.
Aku sudah bisa terbang, tapi masih Pejuang Enam Cincin. Menurut Raja Macan Putih, masih selangkah lagi, aku juga sangat berharap, lalu memacu kuda secepat mungkin, sambil berkata kepada Titan dan Xia Yingying yang belum pernah bertarung: “Ingat, ikuti kami dengan ketat saat itu, jangan sampai tercerai-berai.”
“Xiao Tang Ge tidak perlu khawatir, kali ini aku pasti masuk Pejuang Lima Cincin, tidak, Enam Cincin, bisa membantumu dengan baik.”
Titan menggenggam Pedang Lebar Raksasa, sangat bersemangat.
Ada juga Xia Yingying yang juga bertekad bulat, “Benar, masuk Pejuang Enam Cincin saja sudah cukup.”
Sebaliknya, Yi Nai dan You Nai lebih rendah hati, terbang di udara menemani kami, diam seribu bahasa, tidak tahu memikirkan apa lagi.
Tapi keduanya adalah pembantu yang baik.
Saat itu yang pertama kali berkata: “Di depan, ada pengintai yang kembali melapor.”
Benar, seekor macan tutul berlari kencang melapor: “Raja Macan Putih, sudah jelas terlihat, satu iblis laut tapi diikuti tiga petarung tingkat sembilan, belasan petarung tingkat delapan, pasukan besar tiga ratus ribu orang, semua berkumpul di tepi pantai, sedang bergerak maju. Di sana sebelumnya ada sebuah kota, Shanghai, dulunya banyak bangunan, kali ini pasti akan hancur lebur.”
Shanghai, tempat aku bangkit dari tidur panjang.
Ternyata pertempuran penentu akan terjadi di sana.
“Aku berpikir sejenak, merasa ini kesempatan yang bagus, lalu berkata: "Situasi di dalam Shanghai aku tahu, banyak gedung masih utuh. Suruh tikus manusia masuk, gali hingga berlubang. Begitu mereka menyerbu, dengan jumlah besar kita bisa jebak kelompok pertama. Meski tidak menimbulkan kerusakan besar, pasti ada efeknya."
Raja Macan Putih dan Raja Hydra mengangguk-angguk, "Lao Wu benar, beri mereka pelajaran dulu. Xiao Zhuge, kau pimpin tiga ribu tikus manusia, berangkat duluan, gali Shanghai hingga berlubang. Biar mereka jatuh ke dalam begitu tiba."
"Tidak masalah."
Zhuge Taolüe segera bersiap berangkat.
Aku buru-buru berkata: "Aku akan membantumu." Tangan kuayunkan, memanggil You E dan Yi Nai turun. "Suruh Burung Elang Darah dan camar tempur mengangkut saudara tikus manusia. Usahakan tiga ribu orang tidak ada yang tertinggal."
Total sekitar enam ratus ekor, tapi tubuh tikus manusia kecil, jadi tidak masalah.
Yi Nai dan You E segera memberi perintah untuk terbang turun.
Semua sudah dilengkapi cakar baja. Meski bukan yang aku tukarkan, pandai besi DUNIA LANGIT juga bisa membuatnya. Jadi nanti seharusnya tidak ada masalah.
Aku berkata: "Kakak Sulung, aku berangkat duluan. Kalian tunggu di luar kota Shanghai saja."
Dia mengangguk, "Hati-hati di jalan."
Aku segera memacu kuda, Tiga Kupu-Kupu Kecil dengan Elang Hitam milik Kupu-Kupu Hitam mengikuti erat, menuju Shanghai.
"Aku terbang lebih tinggi, membuka Mata ketiga, melihat situasi di sana. Iblis Laut raksasa itu membuatku kaget, warna biru tua, setara levelnya dengan Iblis Bumi."
"Juga berada di ketinggian yang sama, puluhan ribu meter, seperti pegunungan yang bergerak, sama sekali tak terhalang. Sambil berteriak 'Siiraa! Siiraa!', di atas kepalanya ada awan petir, sepertinya sangat marah."
"Petir terus menyambar keluar, lebih kuat daripada semburan api Iblis Bumi. Selain itu, di kepala makhluk ini tumbuh dua tanduk seperti tanduk banteng."
"Seluruh tubuh raksasanya semakin menyerupai manusia. Tentakel di bawah seperti kaki, bagian atas seperti tangan, bagaikan dewa yang memimpin pasukannya menyerbu."
"Ya Tuhan, kali ini kita akan menghadapi masalah besar."
"Aku terus menggeleng-gelengkan kepala. Kota Shanghai pun semakin dekat. Saat Du Meng datang dulu naik helikopter, kami menggunakan Burung Elang Darah. Sama saja, pasti bisa menyelesaikan misi dengan sukses."
"Turunlah."
"Segera terbang menukik ke bawah."
