Urusan ke Dubai adalah prioritas utama, tidak boleh ada yang menunda. Semua urusan besar lainnya dikesampingkan.
Aku dan Yao Yuexing membawa pasukan meninggalkan Kota Harapan keesokan harinya. Semalam jelas kuhabiskan untuk menghibur Tiga Kupu-Kupu Kecil dan Xia Yingying.
Juga memberikan beberapa penjelasan.
Bahkan sempat berbicara dengan Lao Xia.
Kuminta mereka menantiku dengan tenang sebelum akhirnya berangkat. Perjalanan ini minimal memakan waktu seminggu.
Sebagai orang kunci dalam misi ini, Yao Yuexing tiba-tiba bertanya, "Li Tang, menurutmu lebih baik aku menikah dengan Aragorn atau tidak?"
Sepertinya dia masih bimbang.
Kujawab, "Kepala Yao-ku, sudahlah. Tidakkah kau sadar? Aliansi ini tetap akan terjadi dengan atau tanpa pernikahanmu. Pernikahanmu hanya pemanis belaka. Jadi jangan terlalu membebani diri."
Entah apa isi hatinya yang sebenarnya, kulanjutkan dengan bercanda, "Siapa tahu begitu bertemu Sang Raja Middle-Earth itu, kau langsung jatuh hati. Dengan menjadi keponakan ipar para Xianxian, status kita akan lebih tinggi dan aliansi pun semakin kokoh."
Kami pun tertawa terbahak-bahak.
“Yao Yuexing tidak suka mendengar, terus memukul-mukul, "Mulut anjing takkan mengeluarkan gading, baru saja bicara serius denganmu, kamu malah mengolok-olokku."
Tidak lagi dingin seperti dulu.
Membuatku terus tertawa terbahak-bahak, "Sudah, sudah, aku tidak akan bicara sembarangan lagi."
Barulah dia berhenti.
Titan lalu mendekat dan berkata, "Xiao Tang Ge, kau bilang Hussein yang 14-15 tahun itu sudah begitu hebat, seberapa kuatnya Aragorn? Hanya kalah setengah langkah dari Jenderal Ye itu, Jenderal Ye benar-benar luar biasa."
Aku tersenyum, "Jenderal Ye zaman dulu, Jenderal Ye sekarang, kurasa bisa dibilang yang terhebat di dunia. Tapi dia, pasti sosok penting, nanti harus ketemu."
Inai dan Youne tampak bengong, terus melamun.
Aku bertanya, "Kalian berdua memikirkan apa lagi? Ceritakan padaku."
Inai menggelengkan kepala.
Youne menghela napas, "Samar-samar, tidak jelas. Seperti teringat sesuatu, tapi rasanya semua tidak tepat, tidak mengerti." Namun mereka berdua melanjutkan, "Kami sudah mencapai tujuh lingkaran. Saat tiba di Dubai, jika ada masalah, mungkin kami bisa membantumu."
"Tujuh lingkaran?!"
Kemajuan yang sangat pesat, tapi dengan kemampuan mereka, wajar saja. Mungkin bahkan bisa lebih cepat dariku mencapai delapan cincin. Aku tersenyum, "Teruslah berusaha, masih banyak pertempuran yang akan datang."
Keduanya mengangguk, tetap melamun.
Kami tidak berbicara lagi, terus memacu kuda menuju Kota Tianjing. Tak lama kemudian, kami pun tiba di ibukota.
Bertemu dengan Du Meng.
"Du Meng membawa Yang Ling dan lebih dari 20 anggota Pasukan Kalajengking Merah, semuanya wanita. Jika digabung dengan kelompok kami, jumlahnya sudah lengkap."
Yao Yuexing berkata, "Kalau begitu mari kita temui Xianxian. Pastikan hadiah dan urusan administratif sudah jelas, tunggu satu hari lagi, kita bisa mulai bertindak."
Ini adalah misi pertama kami bertiga, apalagi menyangkut urusan besar, jadi kami sangat berhati-hati.
Kami segera pergi menemui Xianxian.
Xianxian Wang Hao langsung menjelaskan, "Semua prosedur sudah kami siapkan. Ikuti saja panduan ini saat bernegosiasi. Ingat, kita tidak akan ikut campur dalam urusan pemberontakan mereka. Kita serang dari sisi kita, mereka dari sisi mereka. Untuk hal-hal seperti bantuan timbal balik atau serangan gabungan, bisa dibicarakan. Mengenai pernikahan politik, itu terserah keputusanmu Xiao Yue. Selain itu, ikuti saja prosedur yang ada."
Dia memberikan secarik kertas kepada Yao Yuexing.
Yao Yuexing menerimanya, membaca sebentar lalu berkata, "Xianxian jangan khawatir, saya pasti tidak akan mengecewakan. Misi ini akan diselesaikan dengan sempurna."
Xianxian mengangguk puas, "Baik. Ikuti Jenderal Chen untuk memeriksa hadiah. Jika ada yang kurang bisa ditambahkan. Ingat, di wilayah mereka bukan daerah kita, harus ekstra hati-hati. Jika ada permintaan khusus, jangan ragu untuk menyampaikan."
"Tidak ada lagi, Xianxian. Kami pasti menyelesaikan misi ini."
Aku, Du Meng, dan Yao Yuexing mengangguk lalu bersiap untuk undur diri.
Tapi tiba-tiba Xianxian Wang Hao memanggilku, "Raja Prajurit Berbulu, tunggu sebentar. Ada yang ingin kubicarakan."
Kebetulan aku juga ingin bicara dengannya, jadi aku tinggal.
Setelah Yao Yuexing dan Du Meng pergi...
Aku segera menyambutnya dan berkata, "Otakmu error ya? Ngapain nyuruh aku pergi? Urusanku nggak usah dibahas, kalau ada masalah di sini, nggak ada yang backup, gimana nanti lu?"
Dia mengangguk, "Kira aku nggak tahu? Utamanya ada intel, Ke Yunyu dan Tuan Qiu muncul di sekitar Gurun Pasir Asia Tengah. Makanya aku suruh lu pergi. Dua orang ini ancaman besar, cepat diberesin lebih baik. Ye Gucheng juga udah tahu. Dia bilang, mereka dekat situ. Kalau ada masalah, langsung cari mereka. Ingat, kalau ada masalah cari dia. Urusan aliansi juga usahakan beres. Udah jalanin begini, di posisi ini, harus kerja maksimal. Ngerti?"
Dia benar. Karena kita udah ambil posisi Xianxian, harus kerja profesional. Jangan sampai hancurkan prospek cerah ini.
Aku malah bingung mau bilang apa, terus mengangguk, "Oh gitu. Aku bakal hati-hati. Kalau ada kesempatan investigasi, segera hubungi Ye Gucheng. Minimal kita habisi dulu Qiu Datou si dasar bangsat itu. Tanpa dia, Ke Yunyu bakal lebih gampang. Urusan lain juga tenang aja, kita usahakan yang terbaik. Pasti kita basmi ancaman ini."
Wang Hao mengangguk, "Nah itu yang kumaksud. Qiu Datou dan Ke Yunyu pasti mau hancurkan aliansi, cari dukungan asing untuk gulingkan Tianjing. Nanti pasti kalian bakal ketemu masalah. Masalahnya juga nggak bakal kecil. Otak lu encer, kalau nggak lu yang pergi, perundingan bisa gagal."
Dan Ye Gucheng mengatakan, Raja Dubai sudah tua dan tampaknya menghadapi masalah yang sama dengan di sini, namun penerusnya Aragon didukung rakyat sehingga tidak akan ada masalah lain. Dia juga berkata, di Dubai hanya ada satu orang yang bisa dipercaya, yaitu Aragon. Dia memiliki hubungan baik dengan Aragon dan harus memanfaatkannya."
Aku hanya bisa terus mengangguk.
Dia melanjutkan, "Selain Raja Dubai, ada satu orang yang sebenarnya merupakan figur kedua di Dubai, yaitu Sang Nabi. Kemampuannya tidak jelas, tapi dia bisa merasakan Ye Gucheng memasuki Lingkaran Cahaya Suci dari jarak sejauh itu. Mungkin benar-benar memiliki kemampuan meramal. Hubungannya tidak jelas dengan Aragon yang menjadi musuhnya, tapi dikatakan dia sudah tua dan tidak ingin memperebutkan tahta, tetap harus berhati-hati."
"Sepanjang perjalanan, gurun pasir membentang. Tempat itu tidak senyaman dan seaman di sini, penuh dengan perampok pasir. Kalian harus waspada."
Perlahan dia menjelaskan detail-detail persiapan, lalu berkata, "Bahkan jika negosiasi gagal, pastikan pulang dengan selamat. Hanya kamu temanku. Jika bukan karena urusan penting ini, aku takkan mengirimmu."
Aku tersenyum, "Tenang, urusan sepenting ini pasti kuselesaikan. Aliansi ini harus terwujud, tak ada yang bisa menghalangi. Tetap di sini dengan tenang, aku yang akan mengurus semuanya."
"Jika kamu menghadapi masalah, cari Vivian. Jika tidak bisa, hubungi orang-orang dari wilayah tenggara. Jaga nyawamu sampai aku kembali."
Kami berpelukan.
Akhirnya aku berpamitan pergi.
Dia masih berpesan, "Pastikan kembali."
Aku terus mengangguk, mengingatnya dalam hati.
Di luar tidak jauh, Du Meng dan Yao Yuexing sedang menungguku. Melihatku keluar, mereka segera bertanya: "Apa yang dikatakan Xianxian padamu? Ada pesan khusus?"
Aku hanya tertawa: "Rahasia."
Kedua perempuan itu langsung melotot: "Jangan sok deh kamu. Tidak mau bilang ya sudah."
Aku kembali tertawa terbahak: "Beneran tidak ada. Hanya bilang agar aliansi ini berhasil, membuka jalan untuk masa depan. Lagipula ada kalian dua cewek cantik yang menemani, ke mana pun aku mau."
Mendengar ini, mereka mengangguk: "Ya sudah, cepat siap-siap. Pamitanlah pada yang perlu dipamitin."
Maksudnya Vivian.
Aku mengangguk, pergi berpamitan dengan Vivian. Juga orang-orang lain di ibukota, ada yang mengantar, ada yang bertemu. Kemudian mulai bersiap.
Dengan bantuan Du Meng dan Yao Yuexing, semuanya berjalan lancar.
Pikiranku sudah melayang jauh.
Dubai, Laut Pasir, Aragorn. Aku, Raja Prajurit Berbulu, Li Tang datang.
