Yan Ruyu dan yang lain tidak punya keberatan, tahu aku harus pergi, tidak mungkin tinggal selamanya. Berperang adalah solusi terbaik. Saat itu beberapa ahli tiba.
Dia berkata, "Jika mereka tidak datang, kita kirim surat tantangan. Jika masih tidak berani, muka mereka akan hancur tanpa perlu bertempur."
Taktik mengirim surat tantangan ini bagus.
Sekarang situasi di sini pasti sudah diketahui di Hamparan Pasir dan Kota Raja Dubai.
Pasti sudah ada banyak desas-desus.
Hanya saja setelah ditipu terakhir kali, mereka agak ketakutan.
Aku tersenyum, "Kalau begitu langsung kirim surat tantangan sekarang. Ina, Yuna, kalian berdua yang pergi. Hati-hati. Tulis langsung strategi perang dan lempar ke gerbang kota mereka."
Keduanya mengangguk dan segera melaksanakan.
Masalah ini pun masuk dalam agenda.
Saatnya persiapan terakhir.
Aku berkata, "Yan Ruyu, suruh semua anggota 40 Perampok Terhormat meningkatkan siaga. Tidak perlu bantuan mereka, tapi semua gerak-gerik harus dipantau. Pengawal Yulin, Pasukan Macan dan Serigala, serta pasukan Zhang Xinyi dan Serigala Tunggal harus siap bertempur sengit."
Main bom sudah tidak berarti. Biar mereka tahu kekuatan kita, berhadapan langsung.
Meski kita masih hanya punya satu ahli sembilan cincin, Aragorn bisa setara sembilan cincin. Lan Haiyue juga garang, ditambah Du Meng, aku, Ina, Yuna, dan banyak lagi.
Berjuang mati-matian.
Ina dan Yuna menyelesaikan surat dan mengirimkannya. Dengan kecepatan mereka, bisa kembali sebelum tengah malam.
Besok kira-kira akan ada kabar.
Hari ini akhirnya ada waktu, aku pun berkata, "Du Meng, kalian datang dari jauh tidak mudah, biarkan mereka mencicipi oleh-oleh khas hamparan pasir, malam ini kita jamu, besok mulai persiapan perang."
Seketika mereka gembira, terus mengangguk-angguk.
Tiga kupu-kupu kecil juga berseru, "Kami mau makan kambing guling utuh, waktu di Oasis pernah makan sekali, enak banget."
Mereka datang dari Oasis, pasti sudah mendengar kabar tentang kami di sana, langsung menuju gunung.
Aku tersenyum, "Semua ada, semua ada, apapun akan tersedia."
Tertawa terbahak-bahak.
Memerintahkan Yan Ruyu segera mempersiapkan.
Titan lalu membawa mereka mencari kamar untuk menginap.
Zhang Xinyi dan 4000 anak buahnya harus diatur dengan baik.
Satu per satu sibuk bekerja.
Ternyata Du Meng tetap tinggal, menatap cerutu, mengangkat alis, dengan sepasang payudara besar berayun mendekat, "Urusanmu sudah kuketahui semua, Vivian, Xia Yingying, dan Yang Ling. Menurutku, tadi tatapan Yan Ruyu padamu tidak biasa, apa kau sudah menggaetnya juga? Dasar mesum kau ini."
Bertanya dengan ekspresi jahil.
Aku mengangguk, "Ada masalah?"
Ia menepuk paha dan meludah, "Kenapa sayuran segar selalu dimakan babi? Cewek secantik itu, bikin kesal!"
Kubalas sambil menepuk pantatnya, "Apa maksudmu? Bukankah kau juga sudah kumaeni? Kau juga jadi sayuran si babi ini."
Du Meng tertawa terbahak-bahak: "Aku anggap saja seperti ditindih hantu, lagipula aku tidak tahu apa-apa, ini tidak akan mempengaruhi orientasi seksualku." Dia sangat bangga, tapi kemudian mendekat dan bertanya padaku, "Kalau kau masih mau main dengan aku, tidak masalah. Begini, kita bisa coba threesome dengan Yan Ruyu, aku juga mau coba."
"Dasar keparat!"
Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa dengan wanita bodoh ini. Langsung kuraih payudara besarnya dengan kedua tangan, "Kalau kau masih ngomong sembarangan, akan kupotong ini!"
Du Meng mendorongku, "Kau mau potong aku? Aku yang akan potong kau! Sudah main-main dengan aku, masih menyiksaku juga. Pergi sana!"
Kemampuan kami berdua hampir setara.
Langsung kukunci erat-erat dalam pelukanku.
Kuremas payudara besarnya sambil berkata, "Aku sudah paham, untuk menyembuhkan penyakitmu, harus kubah jadi wanita. Kalau tidak, kau akan hancur."
Tanganku meraba seluruh tubuhnya sambil menciumnya.
Dia yang tumbuh di lingkungan perempuan tidak terbiasa, tapi tubuhnya mulai lemas terutama saat bagian bawahnya disentuh, bergumam, "Ternyata dengan laki-laki juga ada sensasinya... Jangan-jangan aku biseksual?"
"Biseksual keparat!"
Tanganku basah kuyup. Kuduk dorong dia lalu berkata serius, "Penyakitmu sulit diobati, tapi harus diobati. Malam ini datang ke kamarku, semalam saja akan kusembuhkan."
Dia masih terengah-engah di kursi, "Memalukan... Kok baru disentuh sedikit langsung lemes..."
Masih melamun menikmati sensasinya.
Kutuding dia, "Kau dengar tidak omonganku?!"
Dia bergumam, "Kamu tidak bernama Yan Ruyu, tapi malah mengajak Xia Yingying, bertiga, menarik ya."
"Pergi! Hanya kamu seorang."
Aku langsung melangkah keluar, gadis ini harus disembuhkan.
Tentang Xia Yingying, tentu harus dibicarakan, lalu aku mencarinya.
Dia sedang mengatur kamar bersama Tiga kupu-kupu kecil. Melihatku, langsung mendekat sambil mencibir, "Aku sudah bertemu Vivian dan Yang Ling. Kamu... kamu terlalu jahat."
Terus merajuk, tidak senang.
Kubalas, "Tak ada cara, sulit menolak kebaikan kecantikan. Di situasi seperti ini, bumi saja hampir meledak, kita hanya bisa jalan terus selangkah demi selangkah."
Kurasa kalimat ini sudah beberapa kali kukatakan.
Sungguh tak tahu malu.
Xia Yingying juga tak bisa berbuat banyak, seperti istri yang mengikuti suami, berkata, "Kalau begitu kamu harus janji, aku yang jadi bos."
"Ya, ya, ya, kamu bosnya."
Aku tertawa lebar lalu memeluknya.
Tapi melihat Tiga kupu-kupu kecil berbisik-bisik sambil tertawa terkekeh.
Kuperintah, "Cepat bereskan! Ngapain tertawa-tawa?"
Tiga kupu-kupu kecil langsung tertawa terbahak-bahak berhamburan, "Tuan, kamu memang penjahat!"
"Penjahat besar!"
"Penjahat besar cabul dan jahat!"
Tertawa tak henti-hentinya.
Berani mengejekku, artinya mereka tidak seekstrim dulu lagi.
Justru bagus. Dan mereka juga tidak lagi menyebut-nyebut membunuh Kalajengking Merah, sepertinya sudah mulai bisa menilai situasi, membuatku lega.
Waktu pun berjalan perlahan hingga malam tiba.
Makan malam sudah siap.
“Ina, Yuna juga sudah kembali, urusannya selesai, ‘dilempar di gerbang kota mereka, sekarang pasti sudah sampai di tangan Qiu Datou.’”
Aku mengangguk, merasa lebih tenang, bersiap merayakannya, besok akan mulai mempersiapkan pertempuran terakhir.
Sekarang di gunung sudah ada segalanya, makanan di sini jauh lebih enak daripada di Oasis, terutama produk susu seperti susu unta, ada juga roti panggang dan kambing panggang utuh.
Ditambah dengan anggur Arab yang bikin semangat.
Yan Ruyu yang masih mengenakan gaun sutra merah berkata, “Untuk urusan hamparan pasir, teman-teman dari Tianjing datang dari jauh, kami sangat senang. Atas nama 40 Perampok Terhormat dan Aliansi Gunung, kami menghormati kalian dengan segelas ini.”
Du Meng langsung menenggak anggurnya dengan gesit, “Ya, minum!”
Dia juga mengedipkan mata dan tersenyum padaku.
Yang lain hanya terus bersulang dan menyantap hidangan.
Aku sudah hampir setengah bulan di hamparan pasir, sudah terbiasa.
Xia Yingying dan Tiga kupu-kupu kecil makan dengan lahap, “Enak sekali!”
“Iya, enak banget!”
Mereka melahap habis-habisan.
Aku tertawa, “Kalau gitu makanlah lebih banyak.”
Perayaan terus berlanjut, penuh harapan untuk masa depan, senang bisa berkumpul hari ini, dan yang terutama, di tengah gurun kami masih bisa mendapatkan kesempatan seperti ini.
Sungguh sesuatu yang langka.
Kami terus minum, terus minum.
Kalau bukan karena ada janji malam dengan Du Meng, pasti akan kuminum sampai mabuk.
Titan dan Lan Haiyue yang baru bergabung terus minum sampai mabuk.
Ina dan Yuna tidak terpengaruh alkohol seperti minum air biasa, hanya menemani di situ.
Setelah kenyang makan-minum.
Sudah tengah malam, waktunya beristirahat. Jangan berlebihan.
"Aku segera mengantar Xia Yingying dan Tiga Kupu-Kupu Kecil kembali ke kamar mereka. Yang lain tidak kuperdulikan, langsung kucengkeram Du Meng dan kuseret ke kamarku."
"Dia masih mencoba melawan, 'Kamu kan bukan belum pernah main dengan wanita, masak sampai segitunya? Aku peringatkan, hanya sekali ini. Kalau tidak membuatku puas, kita putus mulai sekarang. Jangan harap bisa menyentuhku lagi.'"
"Memasuki kamar."
"Dengan tak sabar dia menarik tali tanktop atasnya. Bahkan tanpa bra, payudara besarnya yang seperti karakter anime langsung terekspos. 'Cepetan! Aku sudah nggak tahan! Hisap ini!'"
"'Hisap kepalamu yang kayak hantu!'"
"Belum pernah kulihat perempuan segesit ini. Lebih garang dariku. Langsung saja kuangkat dan kupeluk erat. 'Akan kuajarkan padamu kekuatan pria sejati.'"
Menekan tubuhnya ke depan, pantat menghadapku, langsung melepas celana pendek ketat, membersihkannya dengan cepat dalam tiga gerakan.
Meski berperilaku seperti wanita tomboi dan orientasi seksualnya tidak biasa, kulitnya putih bersih seperti salju, postur tubuh sempurna dengan payudara besar menakutkan dan pantat yang sangat montok.
Kupun memukulnya, "Plak!" suaranya membuatnya sedikit mendesah, lalu kukatakan: "Ayo, ayo, cepatlah!"
Menggoyang pantatnya yang memikat, tapi menoleh sambil merajuk: "Kau bukan pria? Kok lamban seperti perempuan?"
“Membuatku malu, aku merangkulnya dengan kedua tangan, membuat tubuhnya seperti angsa putih yang melengkung ke atas, dan seketika lemas.”
“Aku, aku, aku tidak bisa lagi.”
Semuanya berakhir seketika, melebihi bayangannya.
Aku harus menaklukkannya, memulai serangan tanpa henti.
Sekali gagal, dua kali, dua kali gagal, tiga kali.
Hingga tengah malam.
Dia masih saja berkata, “Perasaan ini terlalu hebat, lanjutkan, lanjutkan, kita bertarung sampai fajar.”
Aku mulai kelelahan, tapi tak boleh menyerah.
Namun hasilnya sampai tengah malam.
Kami semakin bersemangat, sementara yang lain sudah tertidur lelap.
Tiba-tiba terdengar suara pertempuran, teriakan membahana, sinar api berkelaparan, membuat kami kaget.
Ina dan Yuna yang tetap waspada sedang berpatroli, berteriak: “Kota Raja Dubai menyerang diam-diam, cepat bangun, bangun!”
Bertempur frontal tak bisa, setelah menderita kerugian, mereka beralih ke serangan mendadak.
Kami langsung berpakaian setelah melihatnya.
