Aku, Du Meng, Kecantikan Seperti Giok, Raja Serigala Emas Perak, Xia Yingying, Ina, Yuna, Titan semuanya menginap di istana Kota Kerajaan Dubai, menunggu Sang Nabi keluar dari retret.
Yang lain mulai sibuk bekerja.
Kami bersandar di pagar istana menyaksikan semua ini, mengagumi semangat kerja mereka yang membangun rumah sendiri, tak henti-hentinya berdecak kagum. "Aku datang ke Kota Kerajaan Dubai awalnya untuk bernegosiasi dengan mereka, siapa sangka segalanya berubah total seperti ini."
Lalu memeluk Kecantikan Seperti Giok. "Memiliki wanita tercantik di seluruh hamparan pasir, sekaligus menjadi penyelamat Kota Kerajaan Dubai. Kau bilang ini aneh atau tidak?"
Menciumnya.
Kecantikan Seperti Giok berkata dengan malu-malu: "Aku juga heran. Sang Nabi mengubahku menjadi seperti itu, kau yang mengembalikanku. Sekarang kau malah menunggu Sang Nabi muncul. Apa kalian berdua konspirasi menipuku?"
Terkekeh-kekeh.
Du Meng dan Xia Yingying mulai cemburu.
Du Meng berbisik di telinga Xia Yingying: "Jangan biarkan dia menang sendiri. Malam ini kita cari dia."
Kedua perempuan ini memang sudah telanjang bareng sebelumnya. Mereka mengangguk, tapi bergumam: "Kalau Kecantikan Seperti Giok ada di situ gimana? Suruh pergi? Kayaknya kurang baik. Masih ada empat hari lagi, pasti ada kesempatan."
Du Meng tertawa: "Kesempatan diciptakan. Taklukkan dia." Tertawa licik, hampir meneteskan air liur.
Aku segera menegur: "Jangan lupa perjanjian kita. Sebelum kau mencapai Cincin 9, jangan harap keinginanmu terkabul."
Du Meng menjulurkan lidah kesal.
"Di sana, Raja Serigala Emas Perak minum sedikit anggur. Karena tidak ada pekerjaan, dia memegang botol anggur dan tak tahan mendengar,"Lebih baik kita berdua yang terikat, tidak bisa selingkuh. Kami tidak akan ngobrol lagi, silakan lanjutkan. Kami mau tidur."
Yang minum anggur dengan suara gleguk-gleguk pun pergi.
Aku menyuruh Ina, Yuna, dan Titan membantu Lan Haiyue mengatur sisa pasukan Sarang Induk yang tersisa tiga ratus ribu.
Kota Kerajaan Dubai juga akan diberikan sebagian.
Adapun pemandangan pembantaian pasukan Sarang Induk hari itu, masih terbayang-bayang di pikiran.
"Sampai sekarang masih tidak percaya, Eropa ternyata punya teknologi tinggi yang begitu hebat. Sungguh ingin melihatnya."
Sangat penasaran, apakah wilayah itu sudah benar-benar lepas dari akhir zaman dan sepenuhnya memasuki Revolusi Industri baru.
Tiga wanita itu langsung mengangguk-angguk,"Benar, kami juga ingin melihat. Penasaran sekali. Jika benar begitu, kita terlalu tertinggal. Harus segera belajar."
Wilayah utara kita masih banyak yang harus dibangun. Banyak lahan, sumber daya. Cukup dengan mengimpor satu set teknologi.
Ini mengingatkanku pada Cincin Penukar, kutantakan:"Sudah kautukar robot-robot itu?"
"Seharusnya tidak masalah. Yang utama teknologi, sulit didapat. Harus belajar bertahap. Inilah jalan yang harus kalian tempuh di masa depan. Teknologi yang akan memajukan manusia. Bukankah mereka juga bilang? Tidak ada produksi massal, hanya elit yang datang. Makanya kalian begitu terkesima."
Kata-kata itu benar. Makin layak untuk dikunjungi.
Du Meng juga berkata, "Hari ini hari keempat, setelah hari ini masih ada tiga hari lagi. Lebih baik kita pergi melihat, setelah tiga hari kembali saja."
Ini benar juga, tiga hari lagi bertemu Sang Nabi, lalu kembali ke Tianjing, bagus. Selain itu kita bisa melihat-lihat dan mengetahui berapa banyak aset mereka.
Tapi aku merasa ada yang tidak beres, di Eropa sudah wilayah Ophelia. Jangan sampai ada masalah. Perempuan itu terlalu ahli dalam strategi. Aku terus menggaruk-garuk kepala.
Saat itu Ina, Yuna terbang mendekat bersama Titan, berkata, "Pasukan Sarang Induk sudah dibagi rata, masing-masing setengah. Mereka akan mulai membersihkan yang terinfeksi, juga mulai membangun. Semuanya berjalan baik."
Kita di sini juga tidak ada urusan lagi.
Tiga wanita itu tidak sabar untuk berangkat.
Titan bertanya, "Xiao Tang Ge, ada urusan apa? Apa kalian masih ada hal yang harus dilakukan?"
Aku menjawab, "Mereka ingin pergi melihat kondisi Eropa sekarang. Tidak termasuk hari ini, tiga hari lagi Sang Nabi baru akan keluar dari meditasi. Saat itu kita akan bersiap kembali ke Tianjing, jadi ingin memanfaatkan waktu ini."
Titan juga bersemangat, "Boleh, Xiao Tang Ge, aku juga ingin ikut."
Ina dan Yuna menambahkan, "Kami ingin lebih memahami planet ini, juga ingin ikut melihat."
Aku terdiam. Ternyata semua ingin pergi duluan.
Aku sendiri sebenarnya juga ingin pergi, hanya takut ada kejadian tak terduga. Tapi setelah dipikir, dengan kekuatan kita sekarang, meski ada masalah, keluar dengan selamat pasti tidak masalah."
"Dan di belakang kami ada Tianjing, Eropa pasti juga takut." Saya berpikir sejenak lalu mengangguk, "Baiklah, cepat bersiap, kita berangkat besok pagi."
"Oye."
"Luar biasa!"
Mereka semua langsung bersorak gembira, "Bisa pergi ke Eropa, harus main sepuasnya!"
Tapi saya menambahkan, "Tidak bisa tidak meninggalkan siapa-siapa. Jika ada masalah di Tianjing akan repot. Begini, Titan, Yingying, kalian berdua tetap di sini. Kemampuan kalian lebih lemah, tidak cocok untuk misi ini. Tinggallah di Kota Kerajaan Dubai dan tunggu kabar."
Titan dan Xia Yingying langsung terkejut.
Terutama Xia Yingying, langsung mendekat dan memukuli saya, "Tidak boleh! Kamu pilih kasih! Kenapa aku tidak diajak? Aku tidak terima!"
Bibirnya mengembang kesal.
Saya segera memegang pipinya, "Kamu tidak bisa terbang. Jika ada masalah di sana, akan merepotkan. Tinggallah, lain kali ada kesempatan."
Dia masih menolak, menghentakkan kaki, "Jika tidak mengajakku, aku... aku tidak akan bicara lagi denganmu!"
Cemburu. Selama ini saya selalu bersama Kecantikan Seperti Giok, sudah membuatnya kesal. Kali ini, dari tiga wanita, hanya dia yang tidak diajak, wajar saja marah.
Saya menghiburnya, "Nanti ada kesempatan, Yingying. Aku tidak bohong." Saya mengedipkan mata meminta Du Meng datang membujuk.
Du Meng dengan riang ikut mendekat dan berkata, "Ya, kalau dia tidak mau membawamu, nanti setelah aku hafal rutenya, aku yang akan mengajakmu. Pertama kali ini, apalagi baru saja berkonflik dengan Eropa, memang harus mengurangi jumlah personel. Kalau sampai terjadi masalah, akan sulit menanganinya."
Baru setelah itu sikapnya sedikit melunak, tapi masih tetap marah.
Kecantikan Seperti Giok menghampiri dan menyarankan, "Bagaimana kalau aku yang tinggal, kamu saja yang menemaninya pergi."
Malah membuat Xia Yingying merasa tidak enak, ia menggelengkan kepala, "Aku tahu, kehadiranmu lebih berguna di sana. Tenang, aku akan tinggal di sini."
Masih kesal, dia terus mencubit pinggangku.
Aku menahan sakit dalam hati, tapi tetap bisa menguasai diri, "Begini saja, Kecantikan Seperti Giok, tolong cari pedagang yang memberikan peta itu. Gali informasi lebih banyak. Lebih baik kita tidak berangkat secara mencolok, sembunyikan tujuan sebenarnya. Ophélia itu terlalu licik, kita harus waspada."
Kecantikan Seperti Giok mengangguk beberapa kali lalu segera bertindak.
Aku melanjutkan pembicaraan dengan Ina dan Yuna, "Kalian berdua juga jangan menganggur. Selesaikan semua persiapan yang bisa dikerjakan. Besok pagi kita berangkat, setelah kembali tidak boleh ada efek samping."
Keduanya pun segera melaksanakan tugas.
Du Meng tersenyum, "Aku akan memberitahu Kakak Ketiga dan Kakak Keempat untuk mengurangi minumannya, besok ada misi." Lalu pergi.
Titan tentu tidak mau menjadi orang ketiga yang mengganggu, menggaruk kepala lalu pergi juga.
Tinggal aku dan Xia Yingying yang tersisa. Malam ini tentu harus menemani dengan baik.
Dia masih kesal, "Apa kamu merasa aku mengganggu, sengaja tidak mengajakku, sudah bosan main, lalu mau meninggalkanku." Terus-menerus menyimpan kekesalan, tidak mau bicara padaku.
Aku pun berkata, "Mana mungkin, kamu tahu betapa aku tergila-gila padamu. Cepatlah, malam semakin panjang mimpi semakin banyak. Malam ini akan kumanjakan kamu." Merangkul pinggangnya, mencium cuping telinganya.
Tubuhnya langsung lemas, meringkuk dalam pelukanku, "Hari ini akan kuhisap habis tenagamu, lihat nanti saat ke Eropa masih berani selingkuh atau tidak."
Tertawa cekikikan, semalaman berpelukan mesra.
Keesokan harinya.
Urusan Kota Kerajaan Dubai dan hamparan pasir sudah tidak membutuhkan kami lagi. Kami telah mempersiapkan segalanya, berpamitan pada Hussein, Rubah Gurun, dan Lan Haiyue, lalu berangkat dengan menyamar sebagai orang Arab.
Menggunakan jubah putih, bergerak menuju benua Eropa.
Masing-masing membawa golok melengkung, tampak serius.
Raja Serigala Emas Perak yang mengenakan jubah masih bergumam, "Perlukah segininya? Kalau ada masalah, lawan saja. Aku tidak percaya robot-robot mereka tak bisa dikalahkan."
Suara "Auuu! Auuu!" bergema di hamparan pasir.
Aku tersenyum, "Berhati-hati selalu lebih baik. Anggap saja ini perjalanan wisata. Toh kita hanya ingin melihat-lihat, tiga hari lagi kembali. Perjalanan ini juga cukup menarik."
Melambaikan tangan pada Xia Yingying dan Titan yang menunggu, kami berjalan ke arah barat. Entah apa yang menanti di sana.
Tapi pastilah sesuatu yang luar biasa.
