Xianxian Wang Hao mengangguk, "Benar. Kita sudah melalui banyak hal, membuat Tianjing seperti ini masih takut pada mereka? Lihat saja kelakuan mencurigakan apa yang mereka punya. Jangan buru-buru, yang perlu panik justru mereka. Pasukan datang kita halangi, banjir datang kita timbun. Pasti kita hancurkan mereka!"
Lalu berkata: "Cuma posisi ini, aku benar-benar sudah nggak mau lanjutin lagi. Begitu urusan Jepang selesai, Qiu Datou dihukum, aku akan pura-pura mati dan menyerahkan ke Ye Gucheng. Sungguh nggak menarik. Di utara sekarang ada Empat Organisasi, Yao Yuexing, Yang Ling, dan Ling Yu juga bagus. Biar Ye Gucheng si Saint Lingkaran Cahaya yang jaga posisi juga bagus. Nanjiang nggak butuh dia lagi. Aku, lebih baik keluar berperang bersama kalian."
Posisi ini, ngurusin urusan negara, orang biasa malas ngelakuin.
Segalanya juga sudah mulai berjalan normal. Menyerahkan ke Ye Gucheng untuk memimpin, menjaga Tianjing, baguslah.
Aku langsung bilang: "Oke, aku janji. Kali ini pasti kubunuh Qiu Datou, beresin semua urusan. Nanti kamu pura-pura mati, lalu bikin identitas baru, ikut aku bunuh Yang terinfeksi, keliling petualangan. Serahkan Tianjing ke Ye Gucheng."
Xianxian Wang Hao cekikikan sambil memelukku: "Kalau gitu aku tunggu kabar baikmu." Dia sangat antusias.
Vivian menambahkan: "Yao Yuexing, Yang Ling, Dewa Ilusi, Luo Chuandong dan mereka dari Ling Yu Delapan Naga Langit juga sibuk membangun wilayah utara. Sudah ada kemajuan, sebuah kota sudah berdiri, sedang mengembangkan SDM. Di arah tenggara ada Kota Harapan, Raja Macan Putih dan pasukannya juga menjaga dengan baik. Pokoknya semuanya berkembang ke arah terbaik. Siapa yang jadi Xianxian sudah nggak penting, yang penting kita benar-benar akan keluar dari akhir zaman."
Inilah yang paling membangkitkan semangat. Masa depan sangat cerah.
Tapi aku merasa sangat khawatir, terutama setelah tahu Pig Emperor belum mati, Shen Xuan dan Sang Nabi sedang mencari sesuatu. Kali ini Sang Nabi malah tewas, situasi jadi kacau balau, dan masalahnya semakin membesar.
Xianxian Wang Hao berkata: "Lihat ke depan. Kita sudah lakukan yang bisa dilakukan, jangan dipikirkan lagi. Temui wanita-wanitamu. Kadang aku iri padamu, nasibku tidak seberuntung itu."
Teringat Yang Ling dan Tiga kupu-kupu kecil, aku mengangguk, "Jaga dirimu baik-baik. Besok kita akan menemui orang-orang Jepang itu." Lalu pergi.
Vivian pergi sambil tertawa, "Yao Yuexing, Yang Ling, Tiga kupu-kupu kecil tidak ada di sini. Mereka semua di wilayah utara. Besok saja, bukankah kita akan menemui orang Jepang? Kita buat pesta, sekalian merayakan keberhasilanmu. Waktu pemulihan wilayah utara dulu kamu tidak datang, ramai sekali. Orang-orang bersukacita seperti tahun baru, namamu juga sangat terkenal."
Aku mengangguk, "Nama baik tidak berarti. Sedikit menyesal tidak bisa merayakan bersama, tapi urusan resmi lebih penting. Besok saja, lihat ke depan. Selesaikan dulu masalah ini."
Aku menemui Du Meng, Kecantikan Seperti Giok, Ina, dan Yuna. Tidak meninggalkan Tianjing, menginap di gedung kantor utama semalam.
Keesokan harinya.
Sesuai jadwal, pada makan siang akan bertemu delegasi dari Jepang. Untuk memperkuat situasi, Raja Macan Putih juga datang. Yao Yuexing, Yang Ling, dan Tiga kupu-kupu kecil juga bergegas kembali.
Melihatku, mereka semua sangat gembira, "Lao Wu, kau benar-benar cepat. Kurang dari seminggu sudah bisa menaklukkan hamparan pasir dan Kota Kerajaan Dubai. Hebat sekali."
Aku tersenyum geli sambil menggerakkan tangan, "Bisa kembali hidup-hidup saja sudah untung. Banyak juga situasi berbahayanya."
Yao Yuexing, Yang Ling, dan Tiga Kupu-Kupu Kecil penasaran bertanya, "Tuan, cepat ceritakan apa saja yang terjadi."
Aku pun menceritakan kejadian di Eropa dan Kota Kerajaan Dubai.
Mereka semua menghela nafas, "Kita juga harus bekerja keras membangun wilayah utara seperti itu, agar rakyat bisa hidup sejahtera."
Semangat mereka berkobar-kobar.
Aku mengangguk berulang, "Tak lama lagi delegasi Bizantium akan datang dengan banyak teknisi. Kalian tinggal menjalankannya."
Dengan kemampuan aura, membangun rel kereta api dan pabrik menjadi sangat mudah, pasti efisien.
Acara jamuan pun dimulai tepat waktu.
Xianxian Wang Hao sendiri yang hadir, bersama utusan Jepang yang dipimpin Chen Xiaowei. Jumlah mereka sekitar belasan, mengenakan kimono Jepang dengan golok panjang. Kemampuan mereka bervariasi, ada pria dan wanita. Sikap mereka sangat disiplin, hanya mengangguk-angguk tanpa bicara.
Aku bertanya, "Siapa pemimpin delegasi ini?"
Vivian menjelaskan, "Pria yang berjalan paling depan, namanya Fujiwara-kun. Kekuatannya sembilan lingkaran, jangan diremehkan."
Kuperhatikan, memang aura energinya tersembunyi rapi. Meski ahli, di tempat ini yang ahli ada di mana-mana, tetap tak berguna.
Saat itu Chen Xiaowei berkata, "Delegasi Jepang sudah berada di Tianjing beberapa waktu. Kalau tidak mengadakan jamuan, rasanya kurang sopan. Hari ini kebetulan tepat, setelah menaklukkan wilayah utara, menstabilkan hamparan pasir dan Kota Kerajaan Dubai, serta Raja Prajurit Berbulu yang telah menjalin aliansi dengan Eropa kembali, mari kita rayakan bersama."
Memimpin tepuk tangan, seketika riuh gemuruh tepukan memenuhi ruangan.
Ia juga menatapku, "Raja Prajurit Berbulu, kontribusimu benar-benar luar biasa. Bahkan pantas diangkat jadi marsekal."
Tertawa terbahak-bahak.
Aku menggelengkan tangan, "Semua ini berkat keputusan Xianxian. Aku hanya melaksanakan saja." Banyak wajah lama hadir - Lunhui, Huang Quan, yang kini berada di dewan sesepuh.
Bertukar canda dan basa-basi.
Kemudian masuk ke agenda utama.
Orang Jepang bernama keluarga Fujiwara itu pertama kali berbicara, "Xianxian, undangan dari Kaisar kami. Kami diutus kemari berharap Anda bisa mengirim utusan untuk mempererat hubungan kedua pihak menghadapi akhir zaman."
Ucapannya sangat sopan.
Xianxian Wang Hao masih belum mengambil keputusan.
Aku mendekat dan berkata, "Ada temanku yang pernah ke Jepang sekarang. Katanya situasi sana kacau balau dengan beberapa faksi yang berkuasa. Bagaimana kami tahu kalian benar-benar mewakili Jepang?"
Kata-kataku sangat pedas, tapi dengan statusku sekarang, aku bisa berkata apa saja.
Seketika seluruh pesta terdiam membeku.
Fujiwara-kun menatapku dan berkata, "Raja Prajurit Berbulu, ya? Kami baru saja mendengar pencapaianmu, sangat mengagumkan. Tapi temanmu, sepertinya pergi ke Jepang beberapa tahun lalu. Jepang sudah menyelesaikan unifikasi beberapa tahun yang lalu, semua orang bersatu di bawah Kaisar. Kami bisa mewakili Jepang, ini benar."
Dia melanjutkan, "Kami sengaja membangun kapal dari blok energi Yang terinfeksi untuk mengelabui mereka, berlayar dari Jepang kemari untuk mengundang kalian. Kaisar kami sangat ingin membentuk aliansi dengan kalian. Silakan menyeberangi selat, tidak akan ada masalah."
Aku tertawa terbahak-bahak, "Kau bilang apa ya apa? Menurutku urusan kalian sendiri harus diselesaikan dulu. Masalah aliansi tidak perlu terburu-buru. Yang terinfeksi di Eurasia adalah langkah pertama kami. Laut? Itu langkah kedua. Langkah pertama belum selesai, mau melompat ke langkah kedua? Terlalu terburu-buru."
Sengaja menyulitkan mereka untuk menguji seberapa besar keinginan mereka mengajak kita. Semakin ingin, semakin mencurigakan kelakuannya.
Fujiwara-kun terdiam seribu bahasa saat itu.
Raja Macan Putih membantu berbicara, "Banyak sekali Yang terinfeksi di laut, semua tahu tidak bisa dibunuh dalam waktu singkat. Kita perlu dukungan kuat dengan mengembangkan Eurasia dulu, baru masuk ke laut. Kami senang kalian ingin beraliensi, tapi bicarakan nanti saja."
Menunjukkan sikap kami yang masih enggan beraliensi.
Karena kami tidak perlu ikut ke Jepang. Dengan kemampuan kami, bisa pergi sendiri. Ini hanya ujian untuk mereka.
Fujiwara-kun bertanya, "Kami datang ke sini tidak mudah, dan kami juga memiliki beberapa penelitian di bidang teknologi dan biologi yang mungkin dapat membantu kalian. Mari kita maju bersama. Kami juga bisa membantu mengelola wilayah Eurasia, kenapa tidak? Tentu saja kami tidak akan menduduki wilayah kalian, hanya ingin segera bertindak karena Bumi tidak punya banyak waktu lagi."
Masih sangat tulus.
Dia melanjutkan, "Kali ini kami membawa banyak benih makanan yang sangat cocok untuk ditanam pasca akhir zaman, dikembangkan oleh ilmuwan biologi kami. Ada juga beberapa tanaman. Intinya kami benar-benar berharap kalian bisa melihatnya."
Memberi kesan yang tidak bisa ditolak, seolah-olah kamilah yang bermasalah.
Dia menambahkan, "Jika kalian khawatir kapal kami akan menimbulkan masalah di laut dan menarik Yang terinfeksi, tenang saja. Hal seperti itu pasti tidak akan terjadi. Kami akan tiba dengan aman di Jepang, selamat datang untuk berkunjung."
Memandang ke arah Xianxian.
Harus memberikan jawaban.
Xianxian Wang Hao menatapku.
Aku berpikir matang-matang, merasa lebih baik menyerang. Sekarang pasukan kita kuat, bisa dicoba. Bahkan jika sampai ke Jepang, ke wilayah Qiu Datou sekalipun.
Kita bisa mundur dengan selamat, tidak bisa dihalangi. Lagipula dengan kekuatan kita sekarang, apakah orang Jepang akan begitu patuh pada Qiu Datou? Demi dia, meninggalkan kita?
Aku mengatupkan gigi dan mengangguk. Tidak ingin melewatkan kesempatan ini, membiarkan situasi tetap tidak jelas, membiarkan Qiu Datou bebas berkeliaran. Harus bertindak sekarang.
Xianxian di situ langsung berkata, "Kalau begitu kita akan pergi, mengunjungi Kaisar kalian, berusaha menjalin hubungan baik kedua belah pihak. Tapi masalah personel? Masih perlu pertimbangan lebih lanjut."
Fujiwara-kun berkata, "Kami sudah lama menunggu. Mohon Xianxian segera memutuskan, Kaisar mungkin mengira kami mengalami masalah."
Cemas.
Aku berkata, "Baik, besok akan kuberitahu. Kalian bisa mulai persiapan."
