Untuk saat ini, aku harus menyelesaikan urusan di depan satu per satu dengan cepat, baru bisa pergi dengan mulus nanti.
Yang paling utama adalah di Tianjing, harus pergi memberi kabar.
Aku kemudian berpaling ke Ina dan Yuna, berkata: "Aku tidak akan kembali ke Tianjing, Ke Yunyu masih menungguku. Saat ini aku belum ingin bertarung dengannya. Kembali malah akan memperpanjang urusan. Sampaikan ini pada Vivian, biarkan dia terus menunggu. Ceritakan juga kronologi peristiwa di tempat kita pada mereka, katakan situasi sementara aman dan kondisinya cukup baik, minta mereka tenang menunggu. Setelah semua diatur, aku akan kembali."
Sebenarnya kita tidak lama meninggalkan Tianjing, di Jepang hanya dua hari, sampai sekarang belum tiga hari, masih ada waktu.
Ina dan Yuna mengangguk.
Raja Serigala Emas Perak menambahkan: "Sampaikan juga salamku pada Raja Macan Putih dan yang lain, jangan sampai terjadi masalah di Kota Harapan, kami akan segera kembali."
Barulah Ina dan Yuna pergi, kembali ke Tianjing untuk mengirim kabar dan memberitahu keadaan aman.
Dengan Ye Gucheng yang menjaga Tianjing, ditambah Vivian dkk, serta Raja Macan Putih dan Raja Hydra di Kota Harapan, sebenarnya tidak ada masalah.
Kita sama sekali tidak perlu khawatir.
Aku melanjutkan: "Kalau begitu mari kita lihat bagaimana kondisi hamparan pasir sekarang setelah kita pergi?"
Aku tersenyum, akhirnya ada waktu istirahat. Hari-hari belakangan ini sibuk sekali, terlalu banyak kejadian yang membuat pikiran kacau, hanya ingin beristirahat.
Kecantikan Seperti Giok dan Du Meng tentu terus mengangguk.
“Aku berbicara dengan Sarang Induk dan Wang Hao, 'Kalian berdua jaga di sini. Pintu teleportasi dimensi ini sangat penting, jangan sembarangan diutak-atik. Aku sudah berkoordinasi dengan pihak sana, ikuti saja pengaturanku, jangan sampai ada kesalahan.'”
Sarang Induk mengangguk, “Tuan tenang saja, kami pasti akan melindungi dan menyelesaikan misi.”
Aku mengangguk, lalu berkata pada Wang Hao, “Kalau bosan, bisa ikut kami jalan-jalan melihat dunia hamparan pasir.”
Wang Hao tertawa, “Aku sekarang suka dengan penampilan kerangkaku ini. Kalau keluar begini, bisa bikin orang ketakutan.”
Raja Serigala Emas Perak berkata, “Tidak masalah. Serigala Berkepala Dua saja bisa, apalagi kerangka. Pergi saja kalau mau, nanti juga terbiasa.”
Wang Hao berpikir sejenak lalu berkata, “Lebih baik aku temani Sarang Induk saja. Kami akan menyelesaikan strategi yang sedang kami pelajari agar bisa membantumu nanti.”
“Baiklah, kami pergi dulu.”
Aku, Raja Serigala Emas Perak, Du Meng, dan Kecantikan Seperti Giok meninggalkan Mata Air Kematian.
Menginjakkan kaki di tanah hamparan pasir.
Sudah hampir dua minggu sejak kepergian terakhir. Saat itu, di Tianjing terjadi insiden Qiu Datou dan Yao Yuexing. Kini kembali ke sini, rasa rindu mulai muncul.
Kecantikan Seperti Giok bertanya, “Mau ke Kota Kerajaan Dubai atau Kota Langit?”
Dari Mata Air Kematian, jarak ke kedua tempat itu hampir sama.
Untukku, mana saja boleh. Yang penting bisa istirahat dulu, lalu menyuruh orang hamparan pasir menghubungi Ophelia. Mereka belum ada kontak sejak meninggalkan Kota Harapan.
Harus dihubungi, suruh mereka datang kemari. Setelah situasi Amerika Selatan dijelaskan, baru bisa bertindak.
Langsung berkata: "Kamu pilih saja, aku bisa pergi ke mana pun."
Kecantikan Seperti Giok adalah anggota 40 Perampok Terhormat, tentu ingin mengunjungi Kota Langit yang dia dirikan. Tapi setelah berpikir, dia tetap berkata: "Pergi ke Kota Kerajaan Dubai saja. Lagipula kita masih punya waktu, nanti masih ada kesempatan melihatnya."
Aku mengusap kepalanya, "Baik, urusan utama diselesaikan dulu."
Kami segera meluncur ke sana.
Kemampuan Du Meng sudah meningkat, kecepatannya pun bertambah. Dia paling bersemangat, bahkan saat kembali ke wilayah familiar, dia terbang paling cepat sambil berkeliaran bolak-balik di hamparan pasir.
Saat melihat Kota Kerajaan Dubai, banyak perubahan terlihat. Berbagai peralatan berteknologi tinggi beroperasi di sekitarnya, sepertinya sedang mengambil sampel.
Ini sesuai perjanjian awal dengan Byzantium: menukar lahan tambang dengan beberapa kompensasi.
Sudah dimulai.
Saat kami terbang mendekat, karena sudah lama di hamparan pasir, beberapa orang mengenali kami dan berteriak dalam bahasa Arab.
Kecantikan Seperti Giok membalas, seketika nama "Sandero si Perampok 40" bergema berulang kali.
Membuatnya tersentuh sampai hanya menggigit bibir.
Aku berkata: "Setelah semua urusan selesai, kita akan kembali ke sini, berakar dan bertunas, punya banyak anak."
Dia mengangguk terus.
Du Meng menyela: "Setiap kali janji sama wanita begitu, mau melahirkan tim sepak bola apa?" Gelak tawanya tak henti.
Aku membentak: "Kau yang akan kusuruh lahirkan tim sepak bola!"
Candaan ini membuat suasana hati membaik seiring kembalinya kami ke hamparan pasir.
Perlahan kami mendarat di atas Kota Kerajaan Dubai.
“Hussein dan Rubah Gurun keluar menyambut, seluruh Kota Kerajaan Dubai yang pernah mengalami cobaan itu kini telah berubah menjadi baru, mereka juga terlihat gembira sambil melambaikan tangan.”
Kami pun terbang turun dan berkata, “Kalian memang tidak menganggur selama ini, pembangunannya cukup bagus.”
Hussein menyilangkan satu tangan di dada dan membungkuk, “Berkat bantuan kalian, kami bisa mencapai kondisi seperti sekarang. Byzantium juga sama, sepenuhnya mengikuti instruksi kalian dalam membantu kami. Ditambah dengan pasukan militer, hampir tidak ada Yang terinfeksi di sekitar hamparan pasir, rakyat hidup damai dan sejahtera.”
Wajahnya dipenuhi kegembiraan.
Rubah Gurun bertanya, “Rakyat kami selalu berterima kasih pada kalian. Namun bolehkah kami tahu, tamu terhormat, apakah ada urusan khusus dalam kunjungan mendadak ini? Silakan beri perintah, kami pasti akan laksanakan. Sekarang kami sudah memiliki sedikit kekuatan.”
Kedatangan kami yang tiba-tiba tentu menimbulkan pertanyaan.
Aku menggelengkan kepala, “Kali ini agak spesial, sulit dijelaskan dalam beberapa kalimat. Yang utama kami ingin bertemu dengan perwakilan Byzantium. Tolong sampaikan pesan ini, lebih baik jika Ophelia yang datang. Tentunya Patriarkh akan lebih baik. Katakan ada urusan penting.”
“Tidak masalah, kami akan segera mengirim utusan.”
Rubah Gurun segera mengatur pengiriman pesan. Dengan teknologi komunikasi canggih mereka, meski bukan telepon, tidak perlu bolak-balik mengirim kurir.
Jadi setelah pesan sampai, diperkirakan besok pagi mereka akan tiba.
Saat itu, Hussein berkata: "Kalian datang dari jauh, masuklah dulu untuk beristirahat. Aku akan memberitahu Lan Haiyue, biarkan mereka juga datang melihat kalian dan menjelaskan situasi hamparan pasir dengan baik."
Secara alami kami hanya bisa terus mengangguk-angguk.
Kemudian berjalan masuk.
Tidak lama kemudian Lan Haiyue tiba, tertawa terbahak-bahak sambil terus memeluk kami seperti bertemu teman lama.
Ini juga membuat kami merasakan bahwa berbuat baik akan mendapat balasan baik, di hamparan pasir sekarang kami adalah tamu paling terhormat.
Jamuan makan dan penghormatan tentu tidak boleh ketinggalan.
Kami yang kelelahan dan mengantuk menemukan nuansa rumah di sini, terus bersulang dan minum sepuasnya.
Kecantikan Seperti Giok bertanya banyak informasi tentang hamparan pasir kepada Lan Haiyue, setelah memastikan semuanya baik, ia pun ikut minum tak henti-hentinya.
Akhirnya kami semua mulai mengantuk, lalu diantar mereka untuk beristirahat.
Sudah beberapa hari tidak tidur, ditambah banyak minum alkohol, di tempat yang nyaman seperti rumah sendiri ini, kami tertidur lelap sampai bangun keesokan harinya sore.
Kecantikan Seperti Giok dan Du Meng juga tidak melepas baju, masih berguling-guling di tempat tidur. Aku menepuk beberapa kali pantat mereka: "Jangan tidur lagi, sudah waktunya bangun."
Cepat-cepat menggelengkan kepala untuk menyadarkan diri sendiri agar tidak terlambat.
Kedua perempuan itu membuka mata setengah sadar, baju berantakan, masih mengenakan pakaian yang mereka gunakan saat di Jepang.
Du Meng lalu berkata, "Suamiku, bekerja juga jangan terlalu menyiksa diri. Mandi pasangan, bagaimana kalau kita sekali? Aku sudah gatal."
Gadis manja itu merajuk sambil menarik tanganku.
Kecantikan Seperti Giok di samping hanya diam malu-malu.
Aku juga sedang ereksi pagi, ditambah perlu relaksasi, kukatakan: "Mandi, ganti baju, ubah suasana hati, ayo pergi."
Tertawa cekikikan sambil menarik kedua perempuan untuk bersenang-senang. Sudah mahir, threesome membuatku sangat puas, tawa riang terus terdengar.
Sudah sama sekali tidak canggung lagi, membuatku seperti di surga.
Setelah berpakaian rapi masih mesra, hendak mengajak Raja Serigala Emas Perak makan bersama. Tapi di lobi, Ophelia sedang duduk menyilangkan kaki sambil makan apel.
Melihat aku, Kecantikan Seperti Giok dan Du Meng, dia menyeringai dingin: "Bermainnya cukup liar, dua perempuan satu laki-laki. Jangan sampai kelelahan."
Pipi Kecantikan Seperti Giok dan Du Meng memerah.
Du Meng yang berani membalas: "Urusanmu apa? Urusi saja dirimu sendiri!" Memeluk lenganku, payudara besarnya menekan: "Suamiku, kami mau main bagaimana pun terserah, tidak melanggar hukum."
Ophelia menggerakkan tangannya: "Siapa yang mau mengurus urusan kacau-balau kalian? Kemarin kami menerima telegram, buru-buru datang ke sini. Kalian lelah dan tidur, aku masih maklum. Habis tidur masih 'olahraga', bikin kami nunggu sejam lagi. Kau brengsek ini beneran ada urusan atau nggak?"
Sudah tidak sabar menunggu.
Aku menjawab: "Ada, urusan besar. Pasti bikin perjalananmu berharga."
Selain dia, hanya Haochen yang ikut. Yang lain tidak datang, terutama Patriarkh yang sangat kunantikan. Sebagai pengguna Lingkaran Cahaya Ruang Dimensi, kehadirannya akan sangat membantu.
Tapi status Patriarkh berbeda, akhirnya tidak bisa datang.
Mengingat posisi Ophelia di Byzantium juga cukup penting, kuceritakan semua detail tentang kepergian mereka dari sini. Akhirnya kuhela nafas: "Ini urusan besar, kan? Luar biasa ya."
Bahkan Yao Yuexing yang masih di Atlantis kusebutkan.
Ophelia ternganga tak percaya: "Kau tahu masalah sebesar ini, masih sempat main bebek mandarin bermain air dengan pacarmu, bahkan threesome? Dasar otak tebal! Cepat bawa aku lihat pintu gerbang dimensi itu!"
