Satu-satunya kekuatan saat ini, asalkan menyerap Nomor Satu dan Pandora, bisa mencapai pencerahan 100%. Energi pada saat itu, melihat situasi saat ini, bisa sepenuhnya menekan Otak dan Pedang Tajam.
Tentu saja, dia belum tahu sejauh apa pencerahan Otak. Jika melebihi 50%, bisa melawannya. Jika mencapai sekitar 70%,
maka akan dieliminasi.
Ini adalah kesenjangan alami, tidak ada cara lain.
Satu-satunya yang bisa dirasakan: kesadaran Otak telah muncul tapi belum sepenuhnya terbangun. Harus dieliminasi sekarang, tapi dengan kemampuannya saat ini, dia juga bisa merasakannya.
Pedang Tajam dan Sombong ada di sana. Pertarungan sengit tak terhindarkan, dan belum tentu menang. Masih banyak ketidakpastian.
Jadi yang harus dilakukan sekarang adalah mengamati situasi dulu, lalu menyingkirkan Guangming yang merusak rencana besarnya.
Kecenderungan Guangming selalu sulit diprediksi. Seolah hanya peduli dengan kota kecil Boston, tapi di momen kritis membantu Pembunuhan. Ini tidak bisa ditoleransi.
Ditakutkan Guangming nanti berpihak pada Otak. Sekarang dirinya sudah mencapai pencerahan, harus singkirkan Guangming dulu, baru lanjutkan langkah demi langkah.
Berkata pada Su Louhan: "Ayo, misi utama sudah selesai. Sekarang bunuh old fox Guangming itu."
Melihat kekuatan Satu-satunya sekarang, Su Louhan langsung mengangguk cepat: "Benar, bunuh dia! Waktu itu dia yang merusak rencana kita."
Pesawat luar angkasa dengan cepat meninggalkan Samudra Arktik, menuju Boston di Amerika Utara.
Kecepatannya mengejutkan.
Sementara di Boston, Guangming telah lama merasakan semuanya - kemunculan otak, pencerahan tunggal di kedalaman, namun dia tetap melanjutkan pahatan demi pahatan.
Pedang Tajam yang diwakili Ye Gucheng dan Aragorn telah selesai dipahat, memunculkan pedang baru.
Dia mulai memahat semangat Yaoyao.
Seorang gadis kecil.
Patriarkh dan Wang Hao yang kini tak bisa berbuat apa-apa kembali ke tempat ini. Melihat momen ini, mereka tak tahan menggerutu: "Pedang Tajam telah sepenuhnya tercerahkan, Pig Emperor juga telah melepas segel. Kita semua tahu otak itu adalah Sang Bijak Danton. Sang Bijak Danton telah mati, berubah menjadi Ke Yunyu yang kini sedang bangkit. Lalu sisanya - Ruang Dimensi, Kehidupan - apakah itu kita?"
Guangming tak menjawab, tetap memahat.
Waktu tampak tak cukup. Pada momen ini, telah terasa kedatangan Sang Tunggal.
Tubuh renta Guangming turun dari tangga. Memandangi karyanya dengan pasrah: "Masih belum selesai sepenuhnya. Waktu tak mau menunggu."
Dia tersenyum: "Apakah kalian berdua memang 'itu'? Kalian akan tahu sendiri nanti. Di sini, aku tak mungkin mengetahuinya."
Wang Hao menggeleng takjub, "Kau masih mau menyimpan rahasia sampai kapan? Sekarang para Kesadaran hampir semua muncul: Otak, Pedang Tajam, Kesombongan, Yang Tunggal, Kelaparan, Air, Api, Es, Roh, Nafsu, ditambah Cahayamu, Ruang Dimensi, Kehidupan. Bukankah itu cukup? Sekarang tinggal dua ini saja, masih ada apa lagi yang kau sembunyikan?"
Cahaya tertawa, "Takdir memang tak bisa dihindari. Aku juga ingin memberitahumu, mengukirnya, menyelesaikan tugasku. Tapi waktu tidak cukup."
Dengung keras yang menusuk telinga menggema.
Patriarkh dan Wang Hao segera menoleh ke belakang dan paham, "Si bangsat Yang Tunggal itu menyerang."
Keduanya merasakan energi itu, "Bangsat ini sekarang semakin kuat."
Kekuatannya jelas tak kalah dari Pedang Tajam. Hanya sebentar berpisah, dia sudah bertambah kuat. Mereka pun berkata, "Cepatlah pergi! Ukir nanti saja. Li Tang dan Pedang Tajam tidak ada di sini, kita takkan sanggup melawan."
Cahaya tersenyum memandang patung Rasul ke-13 yang paling depan berbentuk Dewa, "Waktuku juga habis."
Tiba-tiba dia mengerahkan seluruh tenaga, tangan bercahaya menusuk jantungnya sendiri. Kilau cahaya semakin terang memenuhi seluruh ruangan.
Patriarkh dan Wang Hao terpana, "Apa yang kau lakukan?!"
Cahaya tersenyam lemah, "Mereka lupa menghitungku. Tapi di saat-saat seperti ini, hitunglah aku. Serahkan ini pada Li Tang, saudara kecil kalian. Biarkan dia menghancurkanku juga."
Suaranya semakin lirih.
Kejadian ini tiba-tiba, datang begitu saja secara mendadak.
Dengan tangan gemetar menyerahkan jantung keemasan kepada Patriarkh dan Wang Hao.
Keduanya ragu-ragu menerima, terkejut hingga mulut terbuka lebar, "Kau... kau menyegel kemampuan kesadarmu sendiri di dalam jantung untuk Li Tang? Ini... ini tidak baik, kau akan mati begini. Mari kita kabur! Sekarang ada yang bisa menghadapi Sang Satu. Katakan saja di mana Li Tang, kami akan mencarinya. Aku akan menyuruhnya membantumu."
Wang Hao terus menggelengkan kepala.
Guangming wajahnya pucat pasi, sudah tidak kuat lagi, "Ambil... ambillah... cepat lari, nanti tidak sempat kabur."
Tangannya menggenggam erat tangan Patriarkh, "Ingat baik-baik, harus diberikan kepadanya. Dia di Atlantis, kau tahu. Katakan padanya jangan diam saja menunggu maut. Yang harus datang pasti akan datang. Tak ada yang bisa menghalangi. Teman-temannya, keluarganya, dan kita semua membutuhkannya."
Setelah itu tubuhnya langsung ambruk berlutut.
Keduanya buru-buru menyangga, "Jangan... jangan... lebih baik kau masukkan sendiri dan bicara langsung. Kami tidak berani urusan ini." Jantung yang dipegang masih terasa berdenyut-denyut.
Menyeramkan sekali.
Wang Hao menambahkan, "Benar, nyawa manusia cuma sekali. Jangan berpikir macam-macam. Cepat, ikut kami. Pasti kami bawa kau pergi."
Di luar, dengungan suara sudah semakin dekat.
Satu-satunya suara juga muncul, "Guangming si old fox, kalau bukan kau, Pembunuhan sudah kutangkap, mana ada hari ini, perlu otak terbangun, sekarang aku sudah 100% tercerahkan. Asal kau mau bekerja sama, ikut aku, aku masih bisa memberimu kesempatan, kalau tidak, akan kulemparkanmu kembali ke jurang kehancuran."
"Boom!""Boom!" Langsung menghantam Boston.
Kota tidak bisa diselamatkan lagi, orang-orang di sini pasti mati.
Tapi Guangming hampir tidak bertahan, duduk lemas di tanah berkata: "Sekarang memasukkan ke jantungku pun sudah tidak berguna, cepat pergi! Dia membutuhkan bantuan kalian, dialah masa depan."
Air mata kedua orang itu hampir tumpah, tidak menyangka hasil yang didapat setelah menunggu-nunggu di sini.
Benar-benar di luar perkiraan, Guangming bisa melakukan ini.
Tapi juga terlihat, wasiatnya sudah bulat, Sang Satu juga sudah datang. Jika tidak segera lari akan terlambat, terpaksa berkata: "Kami pasti menyampaikan pesanmu, kau tidak akan mati sia-sia. Kami pasti membuat Li Tang si bangsat itu bekerja dengan baik."
Hampir menangis.
Tapi Guangming menunjukkan senyum tipis, menatap langit dan patung Tuhan serta dua belas rasul yang belum selesai.
Patriarkh menggigit gigi memegang jantung, dengan tegas langsung berpindah tempat meninggalkan sini. Jika tidak segera pergi akan terlambat, lalu menuju Atlantis.
Sang Satu masih belum tahu, terus membombardir dengan gila, memanen Kehidupan di sini. Rintihan Manusia di bawah, kehancuran bangunan-bangunan.
“Membuat Satu-satunya sangat puas, tertawa terbahak-bahak.”
Tubuh androgini mengambang di kokpit, sekitar tujuh-delapan meter, mengulurkan kedua tangan, serangan semakin gila, selangkah demi selangkah menuju gereja itu.
“Guang Ming, kau tidak bisa menghindar.”
Tapi kemudian menggeleng takjub, “Kenapa begitu lemah, kesadaran sepertinya perlahan tercerai-berai.”
Satu-satunya menerjang dengan cepat, sebuah tembakan meledakkan gereja, lalu melihat Guang Ming terbaring dengan wajah tertutup, tanpa jantung namun tersenyum lemah.
Dia pun mengerti, marah: “Kalian cari mati!”
Di bawah satu tembakan, tubuh tua Guang Ming berubah menjadi abu, mati, menghilang selamanya.
Su Louhan dengan wajah terkejut: “Mungkinkah mereka benar-benar akan melakukan apa yang tidak dilakukan ribuan tahun lalu? Itu usulan Jiwa dan Pembunuhan, perlukah seperti ini?”
Satu-satunya berkata: “Kita telah terpuruk seperti ini, sementara Raja-Raja Kuno lainnya mempengaruhi Alam Semesta. Jadi dulu Jiwa dan Pembunuhan benar, kesadaran harus bersatu – tapi tidak termasuk aku, aku satu-satunya.”
Tertawa terbahak-bahak, menyerang dengan amukan, menyerang.
Seluruh Boston lenyap dari Bumi, tak tersisa sebutir debu, tak ada satu kehidupan pun, hanya tanah gersang. Apa yang pernah terjadi di sini tak ada yang tahu.
Patriarkh dan Wang Hao memandang jauh semua ini, benar-benar menangis.
Memegang jantung dan bergumam, "Veteran Terang, tenang saja, kami pasti akan mengirimkannya." Mengertakkan gigi lalu melakukan teleportasi.
Wang Hao belum pernah ke Atlantis, masih bertanya, "Benar cari Li Tang? Dia benar ada di sana?"
Patriarkh hanya bisa mengangguk, "Terang sudah mengorbankan nyawa, kita pasti harus pergi. Sekalipun mati, harus pergi. Li Tang juga tak bisa diam saja lagi. The One sudah mulai menghancurkan segalanya."
