Aku menutup mata, sebenarnya tak mungkin menutup mata, aku tidak punya mata, hanya kesadaran, tapi tak peduli lagi, bagaimanapun kematianku tak terhindarkan.
Tapi aku masih belum mengerti, mengapa setelah tidak hancur menjadi bubur daging, aku memiliki bentuk ini. Dan dalam bentuk ini, mengapa semuanya seperti ini, sama sekali tidak ada petunjuk.
Tapi aku tahu.
Kesadaran Shen Xuan, Ratu, Cahaya, dan Yu Ge tidak memasuki Lunhui, melainkan terus mengikutiku. Jadi merekalah yang melindungiku, membuat kesadaranku bisa bertahan seperti ini.
Tapi kehancuran tetaplah kehancuran, tak terhindarkan.
Aku akan mati.
Aku merasa sangat sesak, tak berdaya. Seolah masih banyak hal di dunia ini yang harus kulakukan, tapi akhirnya seperti ini. Ini sama sekali tak bisa kuterima.
Tapi terlepas dari bisa atau tidaknya kuterima, semuanya tetap datang.
Diam-diam kuberpikir tentang hal-hal setelah kebangkitanku, tentang Yingying, tentang tiga kupu-kupu kecil, tentang segalanya. Semuanya begitu membekas tak terlupakan.
Jika ada air mata, pasti sudah mengalir deras.
Tapi aku hanya bisa menerima takdir dengan tenang. Tak tahu berapa lama mikroorganisme bercangkang dan bergigi itu menyerang, akhirnya semut pun mengguncang Bumi.
Yang terinfeksi tingkat delapan mati.
Potongan daging terakhir dimakan mikroorganisme yang paling depan.
Aku tahu semuanya. Aku mati, "aku" yang dilindungi kesadaran-kesadaran itu mati. Mereka masuk ke Lunhui, mencari pembawa lain. Sedangkan aku benar-benar punah.
Tapi tepat di detik ini, tiba-tiba aku membuka mata lagi.
“Bzzz!” Seketika aku merasakan banyak hal: suara, ya, aku bahkan mendengar dengungan, juga sensasi dingin dan segalanya.
Yang paling parah, kesadaranku seolah terbagi menjadi miliaran bagian yang tiba-tiba bisa kukendalikan semua.
Aku melihat ke kiri, fokus ke kiri. Melihat ke kanan, fokus ke kanan. Saat memandangi diri sendiri, aku terpana. Sekejap ini membuatku nyaris pingsan karena kaget.
Semua mikroba, puluhan miliar mikroba, ternyata adalah aku. Saat aku melakukan gerakan tertentu, mereka semua mengikuti.
Serempak.
Mereka memakan darahku, menghancurkan kesadaranku, dan semua ini justru menjelma menjadi diriku.
Aku melirik ke kiri-kanan, mikroba-mikroba itu pun mengikuti. Semuanya adalah aku. Mikroba yang awalnya tak berkesadaran, kini memilikinya.
“Ya Tuhan.”
Jantungku berdegup kencang. Tak percaya, aku mencoba berenang ke depan seperti pertama kali mengendalikan mikroba. Ya, mengambil kendali.
Mikroba-mikroba itu pun mengikuti. Aku tak tahu mana inti utamanya, tak paham bagian mana yang asli, tapi semua mikroba adalah aku.
Aku adalah semua mikroba. Pemandangan ini membuatku terdiam takjub.
“Apa yang terjadi ini?”
Kucoba tenang, tapi pandanganku mulai berkabut oleh bayangan samar. Terlalu banyak tubuh, terlalu banyak kesadaran. Mana yang asli?
Perasaan ini walau tak mematikan, tapi situasi yang membingungkan ini tetap membuatku frustasi.
Di sana, berusaha keras untuk berpikir, berusaha keras untuk berpikir, perlahan menemukan sedikit petunjuk.
Kesadaranku, mungkinkah sudah naik ke tingkat yang bisa mencari pembawa seperti tiga belas kesadaran, mencari lalu mencapai keabadian dengan cara ini?
Tapi seharusnya hanya satu, bukan sebanyak ini. Dan kenapa kesadaranku bisa begini?
Karena empat kesadaran itu membantuku?
Rasanya sangat mungkin. Karena merekalah aku tidak mati, dan sekarang malah mencapai tahap bisa memilih pembawa.
Tapi pembawa ini bukan manusia, melainkan mikroba yang menghancurkan kesadaran dan dagingku. Sungguh tak terpercaya!
Aku bergoyang-goyang di sana, seluruh lautan seperti ini. Saat aku berenang maju, semuanya ikut maju. Masalahnya aku tak tahu mana yang merupakan diriku yang utama.
Membuatku sangat frustrasi, "Harus bagaimana ini? Harus bagaimana?" Berusaha tenang dulu lalu cepat-cepat berpikir.
Akhirnya muncul beberapa ide: Aku perlu menjadi kuat. Mikroba-mikroba ini sudah berevolusi dari bentuk awal menjadi seperti sekarang, harus terus diperkuat.
Baru bisa melangkah maju setahap demi setahap, hidup kembali.
"Benar, kesadaranku sekarang punya pembawa. Aku harus kuat, hidup kembali!"
Tampaknya seperti kesadaran lain yang mengendalikan banyak klon untuk berenang maju, bertemu banyak Yang terinfeksi karena semua mikroba mengandung kesadaranku.
Hampir meliputi setiap sudut lautan, jadi banyak area yang terlihat.
Bersama-sama melancarkan serangan, jumlah mikroorganisme yang luar biasa banyak. Aku mengendalikan perasaan seolah diri sendiri untuk menggigit, menabrak, seperti telur menghantam batu. Meski satu juta kali tabrakan, pasti batu itu akan pecah juga, bukan?
Bagaimanapun juga seperti ini.
Perlahan-lahan aku mulai memahami, mikroorganisme ini mengandung kesadaranku. Dalam kesadaranku terdapat empat lapisan kesadaran, sehingga sangat kuat.
Serangan kejut sebenarnya masih memiliki beberapa efek.
Di banyak area, hasil pertempuran melimpah. Aku terus menerus melahap, menghabiskan semua tanpa sisa, bahkan memakan mikroorganisme sendiri tanpa henti.
Dengan cepat menjadi kuat, semakin kuat.
Inilah yang harus kulakukan sekarang. Tak tahu berapa banyak harus kumakan untuk menjadi manusia, minimal bisa meninggalkan lautan menuju daratan. Pokoknya terus makan, terus menyerang.
Tanpa siang, tanpa malam, tak tahu berapa lama waktu berlalu. Pokoknya terus begini, mengobarkan badai darah di lautan.
Tentu saja, masih terlalu lemah.
Tidak cukup untuk diperhatikan orang. Tapi setelah entah berapa kali, akhirnya banyak mikroorganisme berevolusi memiliki tanduk, ya tepatnya tanduk.
Ukuran tubuh berubah dari seukuran biji bunga matahari menjadi sebesar tinju.
Berkembang puluhan kali lipat, tapi mikroorganisme masih sangat banyak. Aku mengendalikan dan sedikit lebih terampil, mulai memakan mikroorganisme yang lambat berevolusi.
Hanya menyisakan yang bertanduk ini, tapi jumlahnya tetap tak terhitung, menyebar di seluruh lautan - setiap sudut Bumi. Kemudian alam pun tetap seperti ini.
Yang terinfeksi pemusnah, satu per satu tumbang.
Aku bahkan pernah berpikir, dengan kecepatan seperti ini, asalkan diberi waktu, mungkin aku bisa membunuh semua yang terinfeksi di lautan?
Tentu saja, ada juga beberapa hal yang tidak realistis.
Pencapaian terhebat adalah membunuh level sepuluh, tapi hampir kehilangan lebih dari setengah mikroorganisme di area itu, jadi lebih baik target yang kecil karena tujuanku adalah pemulihan cepat, kembali ke tubuh manusia.
Terus menerus seperti ini setiap hari dan malam, akhirnya setelah entah berapa lama mengambang, menemukan secercah harapan, makan setiap hari, berevolusi setiap malam.
Sementara aku melakukan ini, di sudut lain Bumi yaitu Atlantis, terjadi pertikaian.
Saat ini sudah tiga bulan sejak kematianku, ya, aku sudah mengambang selama tiga bulan, pertempuran besar antara jiwa dan mereka sudah terjadi lebih dari sepuluh kali.
Setiap kali memberikan kerusakan besar pada Bumi, manusia menderita korban jiwa yang parah, penduduk Eurasia dan Afrika terpaksa berkumpul di Atlantis, dilindungi oleh kesadaran-kesadaran ini.
Hampir tidak ada orang tersisa di daerah lain, bisa dikatakan seluruhnya sudah jatuh.
Segala yang dibangun selama dua puluh tahun hancur oleh serangan Kaisar Kekasih yang diciptakan jiwa-jiwa itu, padahal sudah memberi harapan keluar dari akhir zaman.
Tapi kemudian datang pukulan telak lagi.
“Wei Yi, sebagai satu-satunya Pencerahan Sempurna, mengemukakan pendapatnya, 'Otak belum juga mencapai pencerahan, Cahaya, Lapar, Air, Api juga belum muncul. Pasti ada masalah. Kita tidak boleh tinggal di Bumi lagi. Harus pergi. Pergi. Jika tidak pergi sekarang, kita akan binasa.'”
Dia tidak memiliki ikatan emosional dengan Bumi.
Sementara Wang Hao sebagai pemimpin Patriarkh, Belisni, dan Pandora langsung menolak, "Tidak boleh! Pergi ke mana? Di tengah luasnya Alam Semesta, inilah rumah kita. Tidak boleh meninggalkannya."
Pedang Tajam dan Aoman bersikap lebih netral.
Dewa Laut Yao Yao yang juga pernah melakukan kontak dengan manusia berkata, "Menurutku kita juga tidak boleh pergi, karena aku pernah merasakan kemunculan Otak. Selama kita menunggu kemunculannya, kita bisa memenangkan perang ini."
Wang Hao menambahkan, "Benar! Tingkat pencerahan kita juga terus meningkat. Tidak boleh pergi. Lagipula Pembunuhan belum muncul. Begitu tingkat pencerahan aku dan Pedang Tajam melebihi 90%, kita bisa menghancurkan Jiwa."
"Tidak semudah itu."
Wei Yi meledak marah, "Sumber daya Bumi terbatas. Tidak! Tidak! Harus pergi!" Katanya dengan penuh tekanan, "Kalian percaya pada Li Tang itu, lihat hasilnya? Dia sudah mati, malah membuat Shen Xuan dan Ratu gagal mencapai pencerahan kembali. Semua salah dia!"
Situasi seketika berubah.
Wang Hao yang sekarang sudah sangat kuat bahkan melebihi Wei Yi, langsung menusuk lehernya sambil berkata: "Aku sudah bilang, jangan mengatai saudaraku. Dia sudah mati demi Bumi. Ulangi lagi, aku tidak segan membunuhmu dan memakai tubuhmu untuk eksperimen, lihat apakah bisa mengalami pencerahan lagi."
Pandora dan Belisni juga sangat marah.
