Kemampuan otak yang sebenarnya tidak jelas, tapi yang kurasakan adalah kekuatan luar biasa, energi yang berlimpah, bahkan lebih kuat daripada saat tubuhku memiliki empat kesadaran.
Berkali-kali lipat lebih kuat, dengan mengangkat tangan saja bukan lagi membubarkan debu, tapi menghancurkan jiwa sepenuhnya.
Shen Xuan juga pernah mengatakan.
Otak, jiwa, dan Pembunuhan berada dalam tingkat yang sama.
Otak adalah pemimpin dari tiga belas kesadaran, bayangkan betapa besarnya energinya. Saat ini, otak mentransfer seluruh kesadarannya kepadaku, meski masih ada sebagian yang tersisa di tubuhku. Tapi aku tetap mencoba.
Setelah menstabilkan tubuh, "swish!"-aku melesat begitu cepat hingga tubuh Sarang Induk yang besar terlihat semakin kecil, membuatku tertawa terbahak-bahak.
Suaraku bergema di Alam Semesta yang sunyi, seolah memberitahukan bahwa otak Raja-Raja Kuno telah muncul kembali di Alam Semesta.
Ini sangat memuaskan.
Aku mengepal kedua tinju sambil merasakan tubuhku, menikmati sensasi ini. Setelah bolak-balik terbang beberapa kali, akhirnya kembali ke sisi Sarang Induk dengan perasaan lega.
Aku menarik napas panjang puas, "Rasanya berbeda saat memiliki kekuatan. Kali ini, baik Jiwa maupun Pembunuhan, kalian semua akan kuhancurkan."
Sejak aku menjadi mikroba hingga sekarang, satu tahun penuh liku-liku yang tak terbayangkan. Aku kembali berteriak keras untuk meluapkan perasaan.
Perlahan, perkataan sang otak kembali terngiang.
Tak boleh ada penundaan.
Tapi dia bilang, monster ini adalah Sarang Induk. Kesadaran Sarang Induk yang membungkusku memungkinkanku menghancurkan. Jadi monster besar yang telah menghabisi semua Yang terinfeksi ini...
...seharusnya memang Sarang Induk.
Aku mulai memanggil, "Bangun, bangun."
Lupa bertanya ke otak, apa yang terjadi dengan Sarang Induk ini, kenapa belum juga terbangun.
Lalu melihat ke Cincin Penukar yang masih melekat di tanganku. Cincin Penukar tidak hancur, tak tahu apakah sistem sudah berganti. Kalau sistem berganti, harus verifikasi ulang.
Kubelai sambil bertanya, "Jangan tidur lagi, masihkah kamu yang sama?"
Suara familiar bergema di kepalaku dengan sensasi pusing-pusing, "Astaga, aku benar-benar tidak mati. Aku masih ada."
Pemindaian berulang kali tetap sulit dipercaya.
Kumerengek, "Jangan bicara omong kosong! Di saat kritis, kesadaran kalian termanifestasi. Entah karena otak atau Sarang Induk, yang jelas kalian semua selamat, hidup kembali seperti diriku."
Cincin Penukar baru paham, merenung sejenak, "Saat itu sepertinya ada aliran energi masuk, tapi kami tidak yakin. Mungkin otak yang membantu."
Saat Jiwa melancarkan serangan untuk menghancurkanku, semuanya terjadi terlalu mendadak. Banyak yang tidak menyadari, termasuk Cincin Penukar dan Sarang Induk pasti tidak sempat bereaksi.
Pasti semua itu peran otak.
Dia datang tergesa, pergi pun tergesa. Tampaknya sangat terburu-buru, dan sepertinya waktunya sudah mepet. Kugelengkan kepala, "Lupakan itu. Segera periksa keadaan Sarang Induk. Kugunakan kemampuan kesadarannya untuk menghancurkan semua yang terinfeksi di Bumi menjadi monster raksasa ini. Kenapa belum juga bangun?"
Keduanya sangat membantuku. Ke depannya pasti masih membutuhkan mereka. Lagipula otak sudah bilang, dalam 15 hari Pembunuhan akan mencapai pencerahan.
“Sampai ke Mars dengan kemampuan saya sekarang tentu tidak masalah.”
“Tapi perjalanan melintasi ruang ke Stasiun Transit Galaksi membutuhkan empat hari, pulang-pergi delapan hari. Saya hanya punya waktu seminggu di sana, yang bagi Alam Semesta hanyalah sekejap.”
“Jadi harus efisiensi semaksimal mungkin.”
Cincin Penukar terus memindai dan berkata: “Dia menyerap terlalu banyak energi kali ini. Awalnya banyak kesadaran juga terkonsentrasi pada satu tubuh ini. Kalian sudah keluar, dia masih perlu mencerna. Masukkan ke Ruang Dimensi saya, biarkan dia pelan-pelan.”
“Ini yang terbaik.”
Sekarang hanya bisa begini.
Saya mengulurkan tangan dan memasukkan Sarang Induk.
Penjaga Bayangan, Ina, Yuna, malaikat suci - semuanya juga sudah hilang. Mungkin ada di dalam tubuh Sarang Induk, jadi biarkan dia mencerna perlahan.
Yang tersisa justru empat kesadaran di tangan saya.
Api, Cahaya, Air dan Lapar - kalau bisa menghidupkan mereka kembali, itu yang terbaik. Mereka sudah banyak berkorban untuk Bumi, meski tertipu, tapi harus melihat hasil akhir.
Tapi kesempatan itu sudah hilang.
Menghela napas, saya simpan empat kesadaran ini dalam tubuh sambil mencari tuan yang cocok.
Tubuh saya masih memancarkan kemampuan otak, tapi sudah tidak bisa ditunda. Memandang Bumi yang biru, saya berkata: “Jangan khawatir, saya akan cepat pulang. Pasti selesaikan segalanya. Tunggu dengan tenang.”
Terbayang Xia Yingying, Vivian, Yang Ling, Du Meng, Kecantikan Seperti Giok, Tiga kupu-kupu kecil, Yao Yuexing - satu per satu muncul di pikiran.
Harus segera kembali, minta mereka bertahan lima belas hari lagi.
Langsung melesat cepat menuju Mars, bahkan lebih cepat dari pesawat luar angkasa. Mengarungi alam semesta dengan tubuh fisik, sambil berkata pada Cincin Penukar: "Tunjukkan aku lokasinya, arah pintu ruang dimensi itu, cepat, cepat, cepat!"
Cincin Penukar yang bisa hidup kembali juga bersemangat, langsung memberikan petunjuk.
Aku terus terbang dan terbang, sampai melihat pintu ruang dimensi yang berdiri sendirian di sana.
"Stasiun Transit Galaksi, aku datang."
Tanpa ragu sedikitpun, langsung masuk ke dalamnya.
Cahaya putih dan hitap mulai berkelap-kelip. Dulu Pembunuhan dan Jiwa datang dengan terbang, tapi mereka membuat ini mungkin untuk persiapan saat meninggalkan Bumi.
Kali ini memberiku kesempatan.
Aku menahan napas sambil menunggu, sekaligus membiasakan kemampuan otak dan menyelaraskannya sepenuhnya dengan tubuhku.
Perlahan-lahan, aku mulai memahami beberapa hal.
Otak terutama menguasai tiga belas kesadaran, kekuatan serangannya berbasis kemampuan murni tanpa jurus khusus - ini berkaitan dengan esensi para Raja Kuno.
Mereka berasal dari planet sangat besar yang mirip Bumi.
Dalam evolusinya berkembang sangat cepat dan masif, menciptakan makhluk hidup yang luar biasa kuat - gelombang pertama kehidupan di alam semesta.
Setelah seleksi alam, muncullah Raja-Raja Kuno termasuk mereka, juga berbagai entitas kosmik lainnya.
Angka pastinya tidak jelas, tidak terlalu banyak, juga tidak terlalu sedikit. Berbagai kemampuan berdampingan, sementara otak, bisa dianggap yang paling kuat di antaranya.
Memimpin kelompok pemilik kesadaran ini, termasuk Pembunuhan dan Jiwa, tapi salah arah. Namun sekarang aku telah menjadi otak, pemilik kekuatan yang tak tertandingi.
Ini sama sekali tidak terduga.
Aku cepat beradaptasi, berkembang pesat. Saat bersiap kembali, akan kuhancurkan Jiwa dan Pembunuhan, mencegah mereka memasuki Lunhui, melainkan kuhabiskan.
Menurut penjelasan otak, nanti aku akan tahu. Jadi tidak kupikirkan lagi, di sana kupejamkan mata sambil membiasakan diri dengan kemampuan ini.
Empat hari berlalu.
Cahaya putih menyapu tubuhku. Untuk kedua kalinya aku tiba di Stasiun Transit Galaksi yang riuh. Suara familiar itu kembali bergema di kepalaku, "Segera berjalan maju, jangan berdesakan. Jangan ganggu orang di bagian belakang. Patuhi tata tertib Stasiun Transit Galaksi."
Berbagai makhluk hidup memenuhi pandangan.
Seketika Stasiun Transit Galaksi terlihat lebih jelas bagiku. Semua suara terdengar di telinga: percakapan mereka kudengar jelas-jelas.
Semua bisa kupahami.
Kusenyum, "Ternyata aku bukan lagi diriku yang dulu. Sekarang aku bagian dari Alam Semesta." Sensasi perkasa ini menyenangkan. Kubentangkan tangan, medan energi menyembur deras.
Seperti air bah, membuat semua orang terkejut.
Ini memang kawasan pusat kota Stasiun Transit Galaksi, banyak orang. Seketika, semua memandangku dengan panik karena aura yang terpancar dari tubuhku terlalu kuat.
Dulu, Pig Emperor belum mencapai pencerahan, tapi sudah bisa bertarung mati-matian dengan wujud terkuat di sini.
Sekarang, kekuatanku melebihi sepuluh kali Pig Emperor. Tak takut pada mereka, aku tertawa terbahak-bahak mengguncang seluruh Stasiun Transit Galaksi - ini strategi yang sudah lama kurencanakan.
Meski pernah ke sini sekali, aku masih asing dengan tempat ini. Aku harus menemukan Yuwei dan nenek sihir. Mereka berdua yang memahami Alam Semesta untuk mencari sekutu.
Seketika banyak polisi mekanik berdatangan, memperingatkanku: "Jangan melakukan gerakan mencurigakan, ini Stasiun Transit Galaksi..."
Belum selesai bicara.
Langsung kuhancurkan mereka dengan ayunan tangan. Dengan seluruh kekuatan kuteriakkan: "Aku Raja Prajurit Berbulu! Aku mau bertemu Yuwei, nenek sihir, atau bahkan kepala stasiun Stasiun Transit Galaksi. Segera hadir!"
