Aku berdiri di sana lama tak bereaksi, merenungkan kata-kata terakhir Pembunuhan. Tidak begitu paham maksudnya, tentang dia pergi berarti aku juga pergi.
"Kesadaran tidak sepenuhnya menutupi, akan ada beberapa warisan."
Segala yang kulakukan, Dia tahu. Dia juga tahu perasaanku. Seolah setelah terbangun, Dia membuka buku-buku milikku, seperti aku yang membuka buku otak setelah kesadaranku bangkit.
Warisan mereka adalah hubungan ini.
Membuka buku pasti akan menimbulkan beberapa pengaruh.
Maksudnya, aku mempengaruhi Dia. Dalam beberapa aspek, Dia adalah aku. Ini membuatku tak percaya, teringat manusia kloning - hasil duplikasi yang tak bisa kau ketahui pikiran mereka.
Tapi sesungguhnya kau adalah Dia, dan Dia adalah kau.
Seketika aku menjadi bingung, termenung-menunggu, menatap tak percaya saat Pembunuhan dibawa pergi untuk mengikuti permainan itu.
Artinya, sebagian pemikiranku juga pergi. Dia mewarisi sebagian pola pikirku.
Sedangkan diriku yang sebenarnya datang ke sini, benarkah?
Tanpa sadar menghela nafas, bingung dibuat oleh kalimat ini.
Sementara mereka bersukacita. Pembunuhan telah diambil, semuanya berakhir. Bumi muncul kembali dengan vitalitas yang lebih besar, orang-orang pun bersorak gembira.
Tak perlu kemana-mana lagi.
Kemenangan besar yang sempurna, akhir terbaik.
"Bagus sekali, bagus sekali."
Beberapa perempuan memelukku gembira.
Pemilik kesadaran lainnya juga bersorak, "Kini kita punya tiga tahun. Bisa melakukan apapun. Lagipula memang ingin menyelidiki rahasia Alam Semesta, mari kita jelajahi!"
Tertawa terbahak-bahak tanpa henti.
Pokoknya semuanya berakhir bahagia.
Para penolong yang kupanggil juga sama, sangat gembira, semuanya berakhir tanpa korban, bahkan lebih baik dari yang dibayangkan sebelumnya. Meskipun banyak gejolak, akhirnya baik.
Pangeran Kerajaan Api masih berkata, "Waktu itu kan sudah kubilang, jangan buru-buru, buat apa panik? Lihat sekarang kampung halaman kalian sudah kembali, tangisan sia-sia tadi. Sekarang Sang Pembunuh sudah ditangkap, rekan-rekan kalian hidup lagi, akhir yang sempurna."
Dia juga terkekeh sambil berkata, "Urusank juga berakhir sempurna."
Sekarang di Kerajaan Api, dia benar-benar unjuk kekuasaan. Sudah membayangkan takhta Kaisar Api pasti akan diwariskan padanya.
Kepala Stasiun Transit Galaksi dan Wali Kota Uta juga berkomentar, "Benar, sekarang Galaksi jadi damai. Tempat ini masih sepi, bisa dikembangkan. Kalian yang belum mau menjelajah alam semesta, main-main dulu di tata surya sendiri juga bagus."
Sambil memandang planet-planet itu, dia melanjutkan, "Planet Mars dan beberapa planet lain cocok untuk dihuni alien dari ras berbeda. Kita bisa pindahkan beberapa kesini, ramaikan kawasan ini sekalian dikembangkan. Hanya Bumi sendiri terlalu sepi."
Pangeran Kerajaan Api menyahut, "Setuju! Aku bisa bantu dengan warga Kerajaan Api, pasti jadi sangat meriah."
Segera mereka mulai merencanakan pengembangan seluruh tata surya.
Ini bagus juga, memberi kesempatan pada manusia untuk lebih berinteraksi dengan makhluk hidup lain di alam semesta. Hanya Bumi saja memang terlalu sepi.
Kukatakan, "Untuk luar Bumi, terserah kalian saja. Asal jangan sampai terlalu kacau."
Sebuah Bumi yang baru diberikan kepada kita, tapi kami bahkan tidak pernah berpikir untuk membuat pintu ruang dimensi. Jika ingin pergi ke tempat lain, lebih baik melakukan teleportasi ke Mars.
Segalanya telah mencapai penyelesaian.
Aku berteriak: "Kembali ke Bumi! Semua urusan akan dibicarakan setelah sampai di Bumi."
Saat ini, aku sudah tidak sabar lagi. Tak ada yang kupikirkan - yang penting segera kembali ke Bumi.
Atlantis perlahan terbang di bawah pimpinanku. Aku berkata kepada Kepala Stasiun Transit Galaksi, Wali Kota Uta, dan Pangeran Api: "Aku akan mengingat kebaikan kalian. Jika ada kebutuhan di masa depan, panggil saja - dalam tiga tahun, tiga tahun lagi kita akan memasuki alam semesta. Saat itu, kami akan mengajak kalian menciptakan pencapaian baru."
Urusan selanjutnya pada dasarnya tidak membutuhkan bantuan mereka lagi.
Keinginan mereka membantu merombak tata surya sangat baik. Seluruh tata surya dipenuhi kehidupan, pasti akan lebih menarik.
Pangeran Api menjawab: "Tak masalah. Kami mendengarmu. Tapi kerajaanku tidak bisa menunggu tiga tahun. Sekarang kamu adalah Raja Kuno - setelah semua selesai di sini, datanglah mengunjungi wilayah Kerajaan Api kami."
Undangan itu disampaikan dengan senyum terkekeh.
Aku mengangguk: "Pasti! Setelah kondisi Bumi membaik, aku akan datang. Yuwei yang akan menghubungimu nanti."
Kesepakatan akhirnya tercapai.
Tapi Rakun Kecil dan kelompok Manusia Pohon memilih tinggal: "Kami akan membantu membangun Bumi."
Namun sebagian besar lebih menyukai alam semesta dan kehidupan perompak bintang, akhirnya pergi tanpa dipaksa.
Tak ada pesta yang tak berakhir. Kami melambaikan tangan untuk berpamitan.
Terbang menuju Mars sambil berteriak: "Kami pasti akan segera menyusul! Sampai jumpa lagi!"
Setiap orang sangat gembira.
Kami kemudian menerbangkan sisa pesawat luar angkasa menuju Bumi, semuanya tampak baru, semuanya biru membiru, membuat kami sangat bersukacita.
Dan setelah memasuki atmosfer, bisa dirasakan dengan jelas udara segar menyapu wajah, burung-burung tak terhitung beterbangan, di bawah danau raksasa terlihat dinosaurus.
Indahnya bagai masuk ke taman, "Sungguh tak bisa dipercaya."
Semua orang menatap takjub, berteriak "Aduh!" "Aduh!", "Ini rumah kita, rumah baru kita."
Tapi ada juga yang merasa heran.
Du Meng mendekat dan bertanya: "Suamiku, menurutmu bagaimana dia bisa begitu kuat, hanya dengan mengayunkan tangan langsung menciptakan Bumi, bicara tentang sistem, bicara lipatan ruang, sebenarnya apa yang terjadi?"
Aku menggelengkan kepala: "Detailnya belum jelas, tapi makhluk-makhluk ini benar-benar menarik, tiga tahun lagi kita bicarakan, mari kita jalani tiga tahun tanpa beban dulu."
Yang lain tidak perlu dipikirkan.
Melihat ke arah Ke Yunyu yang sedang diantar ke kamar, bertanya: "Dia tidak apa-apa kan?"
Du Meng sudah menebak sejak aku menghentikan pembunuhan demi Ke Yunyu, mencibir: "Tidak apa-apa." Lalu mencubit tanganku.
Saling memahami tanpa kata.
Aku tersenyum kecut, sementara Atlantis berdengung "Bruum!" "Bruum!", mendarat di tengah lautan. Memandang ke pantai, terlihat beberapa dinosaurus bermain, di hutan ada spesies lain, laut pun penuh kehidupan.
"Seperti putaran waktu yang kembali ke awal Bumi."
Saat Tiga Belas Kesadaran tiba di Bumi, mungkin planet ini sudah seperti ini. Kali ini kita mengalaminya juga, tapi bagi kita...
Ini adalah hadiah terbesar.
Tak perlu memikirkan mengapa mereka memiliki kekuatan sehebat ini. Semuanya baru, bisa kita atur dan bangun sesuka hati.
Aku melihat yang lain dan berkata: "Sekarang tidak ada lagi pembagian Eropa atau Asia. Mari kita buka sepetak tanah, bangun rumah seragam. Teknologi tinggi dikembangkan bertahap. Pesawat antariksa parkir di area tak berpenghuni dulu. Cari makanan dulu!"
Banyak penyintas adalah Prajurit Halo. Mereka mengangguk paham: "Di laut ada ikan, kita sudah lama tidak makan ikan. Buru makanan dulu!"
"Betul, aku juga melihat hewan lain, bisa dipanggang."
Setelah setahun terkurung di Atlantis, semua bersemangat ingin keluar beraktivitas, mengasah kemampuan.
Populasi manusia di bawah 100.000. Untuk Bumi sekarang, apapun bisa dilakukan. Aku segera melambaikan tangan: "Aksi!"
Lapisan pelindung dibuka. Titan dan Raja Serigala Emas-Perak langsung menyergap keluar, berburu makanan.
Raja Macan Putih mendekat: "Buat permukiman baru dekat pantai saja. Hutan itu bisa ditebang untuk bahan bangunan. Perlahan-lahan kita kembangkan. Dengan wilayah seluas ini dan persediaan makanan, pasti berhasil."
Aku mengangguk dan berkata: "Kau yang urus saja, semua di sini sudah jadi milik kita."
Raja Macan Putih memimpin pasukan macan dan serigala dari Kota Harapan mulai menebang hutan dan membangun permukiman. Orang-orang dari Kota Kerajaan Dubai dan Byzantium juga membantu, suasana pun menjadi riang gembira.
Tiga kupu-kupu kecil, Xia Yingying, dan beberapa gadis lain mendekat lalu memelukku: "Suamiku, mari kita turun melihat-lihat. Tempat ini sangat indah."
"Tuan, kami sangat merindukanmu."
Aku mencubit pipi beberapa gadis: "Aku juga merindukan kalian." Detik-detik kedamaian akhirnya tiba. Segalanya telah berakhir. Sambil tersenyum melihat pemandangan ini, aku berucap: "Baiklah, tiga tahun. Mari nikmati tiga tahun ketenangan."
