Suasana makan malam ini tidak biasa, karena Caesar bukan menyuruh Mardon memasak seperti biasanya, melainkan mengolah sendiri masakannya dan mengeluarkan minuman beralkohol yang disembunyikannya. Keduanya tidak berkata-kata, namun saling merasakan sesuatu, hanya makan dalam diam, minum dalam hening.
“Guru, aku mau keluar mencari kekuatan.” Tidak ada canda seperti biasa, saat ini Caesar terlihat sangat serius. Ini juga pertama kalinya ia memanggil Mardon dengan panggilan resmi "Guru", bukan "Pak Senior".
Mata Marton agak berkaca-kaca. Suatu hari elang kecil pasti akan tumbuh dewasa. Ia merasa lega, martabat Alexander muncul kembali pada sang pangeran.
"Pergilah, jalani jalan yang kau pilih sendiri! Takdir ada di tanganmu!" Marton mengeluarkan sebuah bungkusan dan meletakkannya di depan Caesar. "Ini barang yang kau perlukan. Pergilah, lelaki sejati berjiwa petualang!"
"Siap, Guru!"
Antara lelaki, terkadang tak perlu banyak kata-kata. Marton minum banyak. Ia telah menganggap Caesar sebagai anaknya sendiri, sedangkan Caesar memandang Marton sebagai ayah dan mentor.
MABUK SAMPAI TIDUR!
Saat fajar menyingsing, Caesar telah berangkat. Baru sekarang Marton menyadari dirinya mulai tua - baru segitu minuman saja sudah mabuk berat. Ia menggelengkan kepala, lalu membuka kamarnya yang dipenuhi berbagai botol dan tabung, beberapa berisi cairan aneh yang masih mendidih.
Di Bermuda yang kaya sumber daya, kapal-kapal karam kerap menjadi berkah tak terduga. Selalu ada benda berguna yang bisa ditemukan. Laboratorium ini dibangun Marton selama sepuluh tahun.
Benarkah manusia tak bisa hidup di dasar laut?
Marton hendak membantah "hukum ras laut" yang dianggap mutlak itu. Sang pangeran tetap membutuhkan penjaga - dan itulah tugasnya.
Menghadapi masalah selalu lebih sulit daripada lari, tapi inilah satu-satunya PILIHAN YANG TEPAT.
Waktu berlalu cepat. Bagi yang tak punya TARGET, hari ini hanya pengulangan kemarin, esok menunggu hari ini. Tapi bagi pejuang, perubahan radikal adalah gambaran hidup mereka.
Enam tahun telah berlalu, bagi ras laut yang memiliki umur panjang, ini bukanlah hal yang berarti. Perang telah berakhir, dan setelah enam tahun perkembangan, berbagai ras besar memasuki periode yang makmur. Hubungan antara ras laut dengan manusia juga telah membaik secara signifikan. Setelah enam keluarga kerajaan laut mencapai kesepakatan dengan beberapa negara besar pesisir manusia, beberapa rute pelayaran tetap dibuka untuk aktivitas komersial manusia, tentu saja pajak laut tidak boleh kurang.
Namun ini tidak berarti manusia dan ras laut telah sepenuhnya harmonis. Faktanya, beberapa konflik yang tertanam dalam tidak akan pernah bisa dihapuskan. Begitu menyimpang dari rute tetap, kapal manusia hampir pasti akan dirampok oleh ras laut. Sementara beberapa kapal yang mencoba menghindari pajak laut tinggi tetap bersemangat meski tahu bahaya. Pedagang adalah makhluk yang lahir demi kepentingan.
Manusia pun tidak lebih baik. Budak ras laut masih menjadi favorit para bangsawan, sekaligus simbol status. Jika bisa mendapatkan perawan cantik dari keluarga kerajaan, hadiah yang sangat besar akan diperoleh di negara manusia mana pun. Tak diragukan lagi, suku putri duyung dan naga laut adalah yang terbaik di antara mereka. Di sini perlu disebutkan khusus suku putri duyung, bukan hanya karena kecantikan mereka, tapi yang lebih penting adalah suara merdu terindah di dunia. Ketika suara memikat muncul dari wajah cantik, segala kemewahan menjadi sempurna.
Di bawah penyamaran rapuh perdamaian, arus bawah yang gelisah tetap mengalir.
Yang lama terpisah pasti bersatu, yang lama bersatu pasti terpisah - sejak dulu memang demikian.
Dalam enam tahun ini, muncul beberapa genius super di kalangan ras laut. Mereka tidak hanya memiliki latar belakang keluarga yang kuat, tapi juga merupakan yang terbaik di generasi muda.
，，，，，，，，，，，，，，。
Legenda mengatakan bahwa orang yang bisa memecahkan teka-teki ini, akan memenangkan ketenangan hati Putri Alena.
Putri Clarisse dari klan putri duyung, julukan cantik yang tak tertandingi. Sebagai simbol keindahan tertinggi di antara semua ras orang laut, Putri Clara tidak hanya mewarisi hal ini tetapi juga menyempurnakannya hingga mencapai tingkat yang menakjubkan. Jumlah anggota klan laut yang terpesona olehnya tak terhitung, namun klan putri duyung tak pernah menghasilkan pajangan kosong. Bakat magis sihir air sang putri mencapai puncak kesempurnaan. Putri nakal di masa kecil ini telah tumbuh dewasa, menunjukkan fokus luar biasa pada magic - mungkin inilah yang disebut perempuan delapan belas kali berubah. Dalam bidang musik yang menjadi bakat alami putri duyung, hanya Putri Clarisse yang layak menyandang gelar "Pemusik". Sejak mulai menyanyi, dialah satu-satunya pemusik Kuil Dewa Laut. Hanya suara seindah ini yang pantas untuk persembahan kepada Dewa Laut.
Berbeda dengan kelembutan Putri Alina, Putri Clara adalah personifikasi dari ketidakacuhan. Selain sihir dan musik, putri duyung cantik ini tidak tertarik pada hal lain. Karena itu, para pelamarnya sering menghadapi masalah yang membuat antara ingin menangis dan tertawa. Namun fenomena "ngengat yang terbang ke api" terus terjadi tanpa henti. Di hati bangsa laut, berjuang untuk wanita yang dicintai mungkin memang sebuah kehormatan.
Dibandingkan status bangsawan kedua putri kerajaan tersebut, ada seorang gadis jenius dari suku Feshi yang cakap dalam segala hal. Meski rakyat biasa, kecantikannya tak tertandingi - bahkan jika dibandingkan dengan Putri Clara dan Putri Alina pun masing-masing memiliki keunggulan. Statusnya mendapat dukungan luas dari rakyat jelata bangsa laut. Gadis ini langka sebagai penyihir dua elemen, menguasai sihir air dan qi, yang sangat jarang di kalangan bangsa laut.
Namanya adalah Yisha Beier. Meski berasal dari rakyat biasa, keluarganya sangat kaya. Ayahnya adalah pedagang senjata terkenal yang tidak hanya berbisnis dengan keluarga kerajaan bangsa laut, tetapi juga melakukan transaksi dengan pedagang darat. Tentu saja dia juga sosok yang luar biasa.
