Kembali ke asramanya sendiri, Caesar mengesampingkan semua pikiran lain dan mulai merenungkan pelajaran dari dua pertempuran, berusaha mempertahankan sensasi itu.
Old Reef masih cukup tahu diri. Si tua tak bermutu dari Edinburgh pasti akan menggunakan ancaman dan bujukan. Meskipun fasilitas Akademi Karang tidak bisa dibandingkan dengan Akademi Keluarga Kerajaan, dalam lingkup kewenangannya, Old Reef memberikan hak istimewa terbesar kepada Caesar. Orang seperti Caesar yang menyukai kamar pribadi akhirnya mendapat kamar khusus yang sebenarnya disiapkan untuk tamu dari jauh, dengan fasilitas sangat bagus yang biasanya tidak digunakan, tapi khusus diaktifkan untuk Caesar.
Old Reef yang pelit bahkan merogoh kocek pribadi untuk membeli perabotan baru, mengeluarkan modal besar. Tapi dia merasa ini masih belum cukup, lalu mengatur ulang distribusi asrama. Di sebelah kiri "Gedung Transaksi" ini adalah asrama putri, sebelah kanan adalah gedung guru (kebanyakan guru perempuan), dengan kualitas asrama putri yang tinggi - diprioritaskan yang cantik-cantik.
Usaha yang sangat tulus.
Sayangnya, Caesar yang sibuk tidak menyadari hal ini. Kao menghilang entah ke mana, teman sekelas Yisha muncul dan lenyap seperti hantu, sedangkan Zhebie - hanya dia yang bisa menemui orang, tidak sebaliknya.
Caesar justru terbiasa dengan kesendirian yang tenang. Dia pernah tidur di gua bawah laut yang sederhana, juga tinggal di istana kerajaan yang megah, jadi tidak terlalu menuntut fasilitas. Tapi tetap berterima kasih pada Pak Senior Kepala Sekolah itu.
Melemparkan perlengkapan, duduk bersila, perlahan memasuki keadaan meditasi. Dulu orang tua mengajarinya untuk merasakan elemen magic, sayangnya Caesar adalah kasus khusus. Tanpa meditasi pun dia bisa merasakan elemen dengan jelas, hanya saja sebelum diajari dia tidak menyadarinya. Saat benar-benar bermeditasi malah hanya ingin tidur dan tidak melihat apa-apa. Setelah dewasa, Caesar menemukan bahwa meditasi bisa membentuk rekaman memori, setiap kali selesai meditasi hal yang perlu diingat akan terukir dalam hati.
Dibandingkan keadaan khusus saat bertaruh yang hanya bisa dirasakan dalam kondisi tertentu, setelah berpikir lama Caesar akhirnya menyerah pada sensasi misterius itu. Tampaknya perlu lebih banyak bertarung dengan Klan Bijak. Untuk raksasa laut yang berpikiran sederhana, hal seperti ini mustahil.
Kompresi magic sekarang menjadi hal paling menarik bagi Caesar. Kompresi pertama tanpa pengalaman, sekitar dua puluh kali kompresi. Tak disangka bola air biasa yang dikompresi memiliki daya rusak gila-gilaan, seperti ikan saury tiba-tubah berubah menjadi hiu ganas, perbedaan level kekuatannya sangat jauh. Jika bisa menguasai skill ini sepenuhnya, orang tua pasti akan senang saat kembali.
Dia selalu berharap menjadi ahli sihir... Caesar juga berharap bisa menggunakan magic. Di lubuk hati terdalam, dia tidak mau mengecewakan satu-satunya keluarga ini. Dia harus tumbuh.
Dua bola air muncul. Untuk magic tingkat rendah, Caesar bisa mengontrolnya dengan mudah, semudah bernapas atau makan. Tapi daya hancur magic tingkat rendah terlalu lemah. Kini sebuah level baru terbuka.
Qi Tempur Laut menyala, dua bola air perlahan mendekat. Ini bukan sekadar kontak biasa. Jika dua bola air hanya bertabrakan dan menyemburkan air, itu bukan kompresi magic. Kontrol magic luar biasa Caesar langsung memanipulasi fusi elemen.
Dua bola air mulai menyatu. Semakin dekat, tekanan semakin besar. Tapi dua bola air kali ini jauh lebih mudah dibanding pertama kali. Dengan bantuan Qi Tempur Laut juga tidak terlalu sulit. Hanya Caesar tahu ini harus hati-hati, sedikit kesalahan hasilnya ledakan.
Sebenarnya bahkan Grand Magus pertama kali mencoba kompresi magic tak seganas Caesar. Tentu ada yang mencoba, tapi kebanyakan sudah meledak ke hadapan Dewa Laut. Lagipula yang bisa pakai magic sekaligus punya qi tempur sebagai pelindung sangat langka.
Awal selalu yang tersulit. Setelah sukses pertama, latihan berikutnya lebih mudah. Caesar tidak serakah, kompresi dua bola pas. Kalau lebih bisa ada masalah waktu. Ingat dalam pertarungan tak ada musuh atau monster yang akan minum teh sambil menunggu.
...Kemudian Caesar mulai bermain bola hula sendirian, bola-bola air terus-menerus melintas di tangannya, dan kecepatannya semakin cepat,... Tak lama kemudian, lebih dari selusin bola tenis meja biru melayang di udara di depan Caesar. Tiba-tiba Caesar juga menyadari masalahnya.
...Bagaimana cara menangani benda-benda ini? Tidak mungkin terus-terusan digantung di rumah kan?
Saat menggunakan magic biasa, jika dihentikan, magic akan menghilang. Tapi beberapa magic tingkat tinggi mungkin akan memantul balik, sayangnya magic kompresi termasuk salah satunya. Prosesnya berbahaya, dan begitu terbentuk tidak dapat dibalikkan, terutama jenis yang digunakan Caesar. Sedangkan Ratu Christina memiliki ciri khasnya sendiri - kompresi elemen langsung, yang bisa dibalikkan berkat bakat kontrol magic warisan Putri Duyung.
Caesar menatap kosong benda-benda kecil yang bergoyang ini. Bola tiba-tiba merangkak keluar dari mana pun, mengamati bola magic di udara sambil menjilat-jilat lidah kecilnya. Dengan mengeong, ia mengepakkan sayap kecilnya dan langsung menyambar. Tapi reaksi Caesar jelas lebih cepat, langsung menendangnya.
Dulu trik ini selalu berhasil, Bola pasti akan terpental. Tapi kali ini perut gendut Bola di udara tiba-tiba membentuk lengkungan indah, langsung menyambar salah satu bola magic dan menelannya bulat-bulat.
Tubuh bola memancarkan cahaya biru, si kecil itu mengeluarkan sendawa puas, menyemburkan dua gelembung dari mulutnya, mata kecilnya menyala biru, menatap tajam sisa bola sihir terkompresi.
Kebetulan Kao muncul entah dari mana, membuka pintu langsung melihat ekspresi nyaman si bola. Mulut si kecil ini sangat rewel, hanya mau makan makanan lezat. Saat melihatku menyapu kaki, dikiranya aku ingin merebut makanannya, tanpa basa-basi langsung menyerang.
Dasar idiot ini!
Caesar yang sibuk mengendali "si kecil berharga" ini mana sempat menghadapi dua preman. Menyelamatkan nyawa lebih penting, tanpa pikir panjang dia melompat keluar jendela. Untungnya di belakang asrama ada hutan alga salju luas yang ditanam Old Jiao dengan susah payah dari wilayah perairan lain untuk hiasan tamu. Dalam pilihan sulit antara menghancurkan ini atau gedung asrama, tentu pilihannya yang pertama.
Sebelum bola dan Kao menyambar, Caesar segera melempar bola sihir lalu langsung tengkurap, menyangga kepala dengan kedua tangan.
Yang bereaksi kedua adalah bola. Saat Caesar melempar, si kecil itu sudah menyelip ke bawah perut Caesar, tahu bahwa tempat itu paling aman.
Meski Kao cukup bodoh, melihat kondisi seperti ini juga sadar ada masalah. Di udara dia mengerem mendadak, kapak perang dihalangkan di depan dada.
Gedor~~~
"Arus air yang kuat menerjang, Kao tersapu pergi, kepala bola masih terlihat di luar sambil terkikik-kikik, wajah kecilnya menikmati aura magic di tengah badai."
"Beberapa saat kemudian aliran udara baru mereda, hutan rumput laut kebanggaan Tuan Lao Jiao sudah bisa dibuka kembali, siswa-siswa di sekitar mulai mengintip ke arah sini."
"Biang keladi melihat kondisi, menarik sayap bola dan menyeret Kao pergi, lebih baik minggat dulu. Sekarang sudah punya utang menumpuk, kalau nambah lagi pasti jadi kuli seumur hidup."
