"Bajak laut tak berakal berani menghina keluarga kerajaan Cagliari yang agung! Pantas kalian mati!"
Kapal baja raksasa itu tak perlu senjata. Cukup dengan menerjang dan membalikkan kapal-kapal bajak laut. Batang baja panjang di sekeliling lambung menyapu armada mereka bagai angin topan.
Situasi langsung berubah sepihak. Bajak laut yang oportunis itu langsung kabur ke dasar laut begitu melihat kekalahan. Mereka yakin monster baja ini tak bisa mengejar di kedalaman.
Nasib malang menimpa para perompak. Teriakan panik terdengar saat mereka loncat ke laut. Kapal baja tanpa ampun membantai habis. Sebaliknya, sorak-sorai gembira bergema dari kapal dagang yang diselamatkan.
Tak lama kemudian para bajak laut menyerah. Kasus pertempuran seperti ini jarang terjadi dalam peperangan laut. Dalam kondisi bajak laut dan perompak laut bersekutu, hampir tidak ada kapal dagang manusia yang bisa bertahan. Kali ini benar-benar sebuah keajaiban, mengingat monster baja ini sendiri adalah keajaiban terbesar. Dari situasi yang terlihat, setidaknya perlu dikerahkan ratusan ahli sihir senior putri duyung menggunakan sihir air tingkat tinggi — "Mengguyur Hujan dan Menggulingkan Awan" untuk berpotensi menjungkalkannya. Berhadapan langsung sama sekali tidak ada peluang menang.
Para bajak laut satu per satu diangkat sebagai tawanan. Hukuman manusia terhadap bajak laut sangat kejam, siapa pun berhak menghukum mati di tempat atau menjadikannya budak.
Caesar juga menyamar di antara mereka. Jika ingin memahami hubungannya dengan Cagliari, dia harus masuk ke dalam. Seperti kata orang tua: "Tak masuk sarang harimau, mana dapat anak harimau". Tentang apa itu harimau, Caesar tidak punya gambaran jelas. Orang tua itu sepertinya bilang bagian tertentu darinya sangat berguna untuk lelaki, sambil matanya agak memerah saat mengatakannya.
Bajak laut yang selamat dikumpulkan seperti sampah oleh tentara bayaran manusia di sudut geladak. Naik ke kapal membuatnya melihat wajah asli kapal baja — bukan seluruhnya dari baja seperti dibayangkan, bagian dalamnya masih struktur kayu. Saat Caesar mendekati geladak, yang lebih aneh adalah bahkan baja di luar pun bermasalah, agak mirip tapi tidak sepenuhnya besi, memberikan feel yang sangat tidak nyaman. Caesar selalu percaya pada intuisinya, ini adalah indra keenam lelaki.
Tentu ketertarikannya pada kapal itu sendiri tidak terlalu besar, yang lebih penting adalah lambangnya.
“Sedikit gerakan mencurigakan dari bajak laut akan menghadapi cambukan, Caesar bersembunyi patuh di bagian tengah, menunggu kesempatan. Tapi para penjaga tidak memberinya peluang itu. Setiap bajak laut dilucuti senjata dan diikat. Jika bukan malam hari, barang-barang di tubuhnya juga akan disita. Jika ada yang berani menyentuh gelang pemberian Elina, meski belum menemukan jati dirinya, dia pasti akan bertindak.”
“Lagipula, yang hilang tidak akan pernah lebih penting daripada yang masih dimiliki.”
“Untungnya semua masih berjalan lancar. Mereka digiring seperti babi ke kabin kapal sempit, satu-satunya pintu keluar hanya pintu kecil setinggi setengah orang. Tempat ini lebih mirip kandang binatang.”
“Udara pengap menyiksa, hanya terdengar desahan berat dan bau anyir. Setelah ketakutan awal, para bajak laut mulai gelisah.”
“Bangsat! Lebih baik mati daripada begini!”
“Sudahlah! Hidup kita nanti akan lebih hina daripada binatang. Hidup-mati bukan kuasa kita. Aku dulu kabur dari sini. Jika harus kembali, lebih baik lompat ke laut!”
Seorang bajak laut menghela nafas, membayangkan perlakuan spesial setelah merapat ke pelabuhan membuatnya menggigil. Bajak laut yang tertangkap akan diseleksi - yang tak berguna atau pemimpin, akan dihukum lingchi di pelabuhan, mayatnya digantung sebagai peringatan.
“Mengapa kalian menjadi bajak laut?”
“Seketika, kabin kapal yang sempit itu menjadi sunyi senyap. Semua terkejut dengan pertanyaan itu, atau lebih tepatnya pertanyaan idiot yang dilontarkan si idiot. Jika di situasi normal, pasti akan memicu cacian dan ejekan, tapi di tempat putus asa ini, mereka malah mulai merenungkannya.”
“Haha, pertanyaan bagus! Bajak laut? Siapa sih yang lahir langsung jadi bajak laut? Gue jadi bajak laut baru bisa hidup sampai sekarang. Kalau nggak jadi bajak laut, tulang gue aja udah dingin!”
“Gue juga! Zaman sekarang manusia lebih nggak bisa diandalkan daripada ras air. Pikir-pikir udah hidup lebih lama beberapa tahun, untung deh gue!”
“Bener! Paling-paling kepala digulingkan, bekas luka sebesar mangkuk. Dua puluh tahun lagi jadi jagoan lagi!”
“Kita sekelompok ini juga ada jodohnya. Nggak bisa lahir di tahun, bulan, hari yang sama, malah mau mati bersama. Bagus! Ayo pada sebutin nama!”
Sesekali ada yang menyebutkan nama. Ternyata para bajak laut ini bukan dari satu kelompok, lebih seperti kumpulan orang yang tidak terorganisir. Salah satu dari mereka menemukan 'domba gemuk' tapi takut nggak sanggup melahap, makanya mengumpulkan semua bajak laut di wilayah perairan sekitar. Pantas saja berani dan jumlahnya sebanyak ini. Kalau nggak, mana ada bajak laut yang berani lawan rombongan dagang besar kayak gini.
Bagaimanapun juga, di balik kekayaan sebesar itu pasti ada krisis yang setara.
Sayangnya mereka hampir berhasil, namun gagal di akhir karena bertemu legenda kapal perang baja.
“Kita ini ada di dalam monster apa sih? Kok nggak bisa ditembus? Sihir air yang dibanggakan ras air itu cuma bisa dipake buat cuci-cuci doang!”
"Sepertinya itu kapal perang rahasia Cagliari. Dengar-dengar benda besi ini sudah ada sejak belasan tahun lalu, tapi pada pelayaran pertamanya tak pernah kembali. Bahkan Pangeran, Permaisuri, dan Grand Magus istana Cagliari tewas, yang menyebabkan kudeta istana saat ini. Tapi di zaman sekarang memang hukum rimba berlaku. Namun para pemberontak ini benar-benar punya cara, mereka berhasil menemukan rahasia kapal baja itu dan menghabiskan bertahun-tahun untuk membuat kapal baru seperti ini."
Manusia yang berbicara itu bertubuh kurus kering. Meski badannya penuh luka, pandangannya sangat terang dan semangatnya menyala-nyala. Sudut bibirnya menyunggingkan ejekan.
"Hoi, lu lagi ngibul ya? Bajak laut kecil kayak lu bisa tahu soal ini?"
Orang itu justru tertawa mengejek diri sendiri. "Gue malah lebih milih enggak tahu. Kalo tahu, mungkin gue enggak jadi bajak laut. Kami cuma tukang yang bikin suku cadang kapal baja, tapi tetap mau dibasmi sampai habis. Keluarga kerajaan emang sama semua. Gue pantas jadi bajak laut, cuma gak nyangka akhirnya kalah sama monster ini."
Semua terdiam. Memang akhir-akhir ini Kerajaan Cagliari sangat arogan, bahkan klan laut pun dianggap remeh. Tampaknya rumor itu benar. Lalu siapa yang ada di kapal ini?
Kalo manusia, pasti orang penting. Kalo barang, mungkin harta tak ternilai harganya.
“Beneran? Kalau bisa bikin banyak barang kayak gini, mungkin klan laut bakal tunduk sama kita.” Bajak laut tetaplah manusia, dalam bicara tetap condong ke sisi manusia. Mereka takkan pernah bisa benar-benar menyatu dengan klan laut. Kerjasama kotor itu cuma untuk bertahan hidup.
Sang pengrajin melirik sinis ke si pembicara, “Kalo semudah itu namanya bukan mukjizat. Bikin satu aja butuh 10 tahun. Katanya bahan bakunya susah banget dicari.”
“Trus dulu kapal baja legendaris itu tenggelam gimana? Apa ketemu pasukan besar klan laut?”
“Nggak jelas juga. Tapi yang pasti, T.S. Titanic hilang saat pulang pelayaran pas badai Bulan Suci. Di tengah badai itu, Nuh pun kalo ada kapal Bahtera juga bakal hancur.”
(Kapal Bahtera Nuh: Kapal yang diklaim takkan pernah tenggelam. Legenda bilang semua makhluk di Maya sekarang berasal dari sana, tapi tak ada yang pernah melihatnya.)
“Lho, anak baru nih? Dari divisi mana?”
Semua di sini sudah muka lama. Untung kabin kapal gelap gulita, jadi cacatnya nggak ketahuan. Bajak laut yang sehari-hari di laut pasti kulitnya hitam legam, tapi Caesar beda.
Selain merampok, bajak laut kadang jadi nelayan. Lah wong nggak tiap hari ada kapal bisa dirampok.
“Iya, suaramu masih muda. Logatnya juga aneh.”
Seketika semua mata bajak laut tertuju pada Caesar.
