Sebagai murid, menghadiri kelas adalah kewajiban.
Hal-hal belakangan ini memang terlalu banyak, sampai-sampai Caesar yang murid teladan ini tidak sempat menghadiri kelas, padahal dia ingin mendengarkan teori magic ortodoks. Sungguh tidak adil, mengapa dia hanya bisa melepas magic tingkat paling rendah? Pasti teori magic orang tua itu sesat dan menyesatkan murid.
Kelas teori magic biasanya diadakan dalam kelompok besar. Caesar mencari tempat duduk di sudut. Tak lama kemudian guru datang. Katanya guru magic mereka perempuan, hal ini membuat Caesar sedikit membayangkan dengan penuh harapan - toh kerja sama pria-wanita tidak membuat lelah, melihat guru perempuan pasti lebih nyaman. Tapi ketika guru itu datang, Caesar langsung menarik kembali pikirannya tadi, lebih baik guru berjenggot putih tua.
Caesar selalu menganggap diri berasal dari daerah kecil (Laut Maut Bermuda adalah desa), tidak ada hubungannya dengan kalangan fashionable... Tapi guru di depan mata ini bisa mengembalikan kepercayaan diri siapa pun. Gaya berpakaiannya sangat ketinggalan zaman: jubah magic abu-abu kusam, kuncir super raksasa - sepertinya gaya rambut seperti ini sudah dieliminasi tiga ratus tahun lalu. Untung ada jubah magic, kalau tidak bentuk tubuhnya yang jelek akan terlihat. Sebagai anggota klan laut, kulitnya juga terlihat buruk... Masalah terbesar: jika dia nenek-nenek mungkin masih bisa dimaklumi, toh penuaan adalah hal yang tak bisa dihindari makhluk hidup mana pun. Tapi usianya sepertinya tidak terlalu tua. Pantas saja murid laki-laki di kelas satu per satu terlihat lesu.
"Untungnya dia hanya datang untuk kuliah, bukan melihat gadis cantik. Guru ini sama sekali tidak bersikap sok sebagai guru. Konon syaratnya hanyalah tidak boleh bicara selama kelas, selain itu bebas. Tentu saja kehadiran di kelas juga merupakan kebebasan siswa. Jika tertangkap oleh Komite Disiplin, itu karena nasibnya kurang beruntung."
Guru Mahua naik ke podium tanpa basa-basi, langsung membuka buku magic tebal dan mulai mengajar. Caesar pernah mencoba membaca catatan magic Pak Senior, tapi melihat ketebalannya... Caesar lebih memilih melihat ilustrasi ilmu bela diri yang lebih menarik.
"Para siswa, materi hari ini cukup penting. Sebelumnya sudah kujelaskan prinsip dasar magic. Klan laut berbeda dengan manusia. Sistem manusia sangat aneh. Klan laut lebih mengutamakan bakat bawaan. Tapi bagi yang bisa merasakan elemen magic, prinsipnya sama. Elemen magic juga merupakan kekuatan misterius, keberadaan tanpa kesadaran namun sangat perkasa. Tak ada yang bisa mengendalikannya, tapi melalui mantra seperti udara yang bergerak membentuk angin - mantra kita bisa mengarahkan elemen magic membentuk aliran berbeda untuk serangan. Perbedaannya hanya pada metode pengendalian. Dibandingkan mereka, kita lebih berbakat sementara manusia lebih cerdik. Mereka selalu bisa menciptakan keajaiban yang tak terbayangkan."
"Guru, kenapa membumbungkan manusia begitu hebat? Magic air klan laut kita tak tertandingi di dunia! Manusia takkan berani menyerang kita meski diberi seratus nyali sekalipun!"
“Guru Mahua menyesuaikan kacamata kristal tebalnya, 'Pendapat murid ini benar. Klan laut memang ahli dalam sihir air, tapi itu adalah anugerah Dewa Laut - yang kusebut sebagai Bakat. Namun kita terlalu bergantung pada bakat. Banyak ras seperti ini. Manusia tidak punya bakat istimewa, tapi mereka belajar qi tempur dari Klan Naga, mempelajari sihir dari kita. Yang lebih menakutkan, mereka mengembangkan sihir menjadi enam unsur. Setiap unsur dianalisis secara mendetail. Bisa dibilang, dalam hal ini kita sudah tertinggal.'"
Guru Mahua merasa senang dengan pertanyaan muridnya. Sejak kelas dimulai, para murid kurang aktif. Tapi dia paham kondisi sebenarnya - dirinya tidak terlalu pandai menciptakan suasana yang aktif.
"'Guru, sepengatahuanku, sihir manusia saat ini hanya ada empat unsur. Yang paling mereka kuasai adalah unsur api - rival abadi kita klan laut. Unsur tanah dan angin juga jarang dikuasai. Bagaimana bisa muncul enam unsur?'"
Materi teori dasar sebelumnya membosankan. Bagi para murid, tidak ada hal baru yang menarik. Tapi kini mulai muncul hal-hal menarik. Sihir sendiri adalah bidang yang layak dikaji, dengan masalah yang jauh lebih kompleks daripada ilmu bela diri. Para ahli sihir mendominasi jajaran puncak para kuat. Destruksi akhir sihir tak tertandingi oleh qi tempur - bahkan Prajurit Naga pun mengakui hal ini.
“Benar, ada dua jenis yang lebih langka lagi, yaitu elemen cahaya dan elemen kegelapan. Dapat dikatakan hanya satu dari sejuta orang yang mampu merasakan keberadaan elemen ini. Elemen cahaya ahli dalam penyembuhan, sihir cahaya tingkat tertinggi bahkan bisa menghidupkan kembali orang mati. Serangan sihir kegelapan adalah yang paling mematikan, jauh lebih mengerikan dibanding sihir air maupun api. Guru juga belum pernah melihat wujud sebenarnya, menurut catatan sihir, begitu sihir ini masuk ke dalam tubuh akan langsung menggerogoti jiwa, kecuali dengan sihir cahaya, tidak bisa disembuhkan total.”
Semakin dijelaskan, Guru Marton sendiri juga menunjukkan ekspresi penuh kerinduan.
“Guru, apa tidak berlebihan? Kalau memang begitu, manusia tidak akan begitu takut pada klan laut kita. Hmph, manusia adalah ras paling suka melebih-lebihkan di Maya Daratan, semua ras mana ada yang tidak tahu!”
“Murid yang ini, mungkin kamu benar dalam hal itu. Tapi tak bisa dipungkiri, bangsa manusia yang lemah telah mendominasi sebagian besar wilayah Maya Daratan. Klan laut kita pun tidak bisa berbuat apa-apa. Klasifikasi sihir di atas memang merupakan sistem terbaru manusia, meskipun kekuatan serangannya hebat, tapi tidak bisa diproduksi massal, hanya efektif dalam pertarungan individu, tidak membentuk ancaman dalam peperangan skala legiun.”
"Melihat Guru Kacamata Keriting yang sedang berbicara lancar, Caesar juga mulai tertarik. Guru ini jauh lebih menarik dari yang dibayangkan. Hal-hal yang dia katakan, orang tua dulu juga pernah mengatakannya, bahkan lebih detail. Tapi waktu itu masih anak-anak jadi tidak terlalu tertarik, apalagi kemudian hampir semua energi difokuskan pada Qi Tempur Laut, sementara sihir sepenuhnya terhenti... Kecuali jika memang membakar barbekyu bisa dianggap sebagai latihan."
"Guru, apakah sihir arwah termasuk salah satu jenis sihir?"
Caesar mengangkat tangan bertanya. Dia juga memperhatikan kedatangan dan kepergian arwah, selalu merasa bahwa kemunculan tiba-tiba mereka itu tidak normal, jangan-jangan itu juga sejenis sihir.
Begitu mulai berdiskusi tentang hal menarik ini, seluruh kelas langsung bersemangat. Ini topik yang diminati semua orang, apalagi akhir-akhir ini kasus arwah sedang ramai diperbincangkan. Meskipun tidak membahayakan rakyat jelata, tapi dalam gosip jumlah pasukan arwah dikatakan cukup untuk menghancurkan kota, membuat beberapa orang khawatir.
Yang mengejutkan, para murid mengira guru akan menolak pertanyaan ini, tapi reaksi Guru Keriting benar-benar membuat mereka terkejut.
