Yang pertama bangun dari antara manusia dan naga adalah Kailin. Meskipun Caesar dan Raja Naga Merah Pampas memiliki kemampuan tim terkuat, mereka mendapat serangan jiwa dari pedang iblis yang membuat tingkat koma mereka lebih dalam. Saat Kailin menemukan mereka terbaring di atas perut Raja Naga Merah, dia hampir pingsan lagi.
Menurutnya sudah pasti Caesar yang gagah berani mengalahkan naga yang menakutkan. Sudah lama dengar Caesar itu misterius, kakeknya juga menganggapnya berharga, Kailin sendiri sudah melihat kemampuannya, tapi tak pernah menyangka dia begitu kuat sampai bisa mengalahkan naga sebesar ini,... Bahkan kakeknya yang super prajurit laut pun bukan tandingan naga merah sebesar ini.
……Pangeran koma, bagaimana cara membangunkannya sekarang?
Wajah teman sekelas Kailin memerah, meski lingkungan sekitar bukanlah taman bunga berkicau, tapi punya pesona unik seperti medan perang pembantai naga. Apa harus menggunakan kecupan lembutnya untuk memanggilnya?!
Sebenarnya nyali Kailin tidak kecil, apalagi sekarang sepi, keberaniannya muncul lagi, kepalan tangan kecilnya dikeraskan, perlahan mendekati Caesar,... Sebenarnya kalau diperhatikan, dia jauh lebih menarik daripada pria tampan dari suku putri duyung, lebih berwibawa sebagai lelaki.
Mungkin Elina melindungi, mungkin teman sekelas Caesar merasakan krisis kesucian, akhirnya di saat genting mata itu terbuka, seluruh tubuh terasa remuk, tapi melihat wajah Kailin, tahu nyawanya masih utuh.
Sedikit menenangkan diri lalu memeriksa kondisi seluruh tubuh, menemukan selain tubuh terlalu lelah, tidak ada reaksi buruk lainnya. Sepertinya Qi Tempur Laut yang sudah lama tidak mengalami kemajuan mengalami sedikit perubahan. Tentu yang utama saat ini bukanlah hal-hal ini, melainkan meninggalkan tempat angker ini. Dia tidak sebodoh Kailin yang baru sadar sudah menemukan kehidupan Raja Naga Merah di bawah pantatnya masih sangat kuat.
"Pelankan suara, kita harus segera pergi!" Caesar berusaha menekan suaranya serendah mungkin sambil menarik napas dalam-dalam, berusaha keras memulihkan tubuhnya.
Namun Dewa Laut tidak mendengar doa mereka. Raja Naga Merah sudah bangun, dua mata naga raksasa menatap tajam ke arah mereka berdua. Teman sekelas Kailin berusaha keras menenangkan diri, hasilnya benar-benar tidak perlu tenang,... pingsan lagi.
"Tuan, pelayanmu Pampas siap menerima perintah."
Tiba-tiba terdengar suara berat di benak Caesar, jelas suara ini berasal dari naga merah di hadapannya.
Raja Naga Merah sendiri juga merasa bingung, pedang sihir telah lenyap, tapi kontrak perbudakan itu berpindah ke anggota klan laut kecil di depannya ini, sementara kekuatan itu tetap tak bisa ditolak.
Ksatria naga manusia juga bisa membuat kontrak setara dengan klan naga yang mulia seperti mereka, tapi itu kontrak setara. Kematian ksatria naga tidak akan mempengaruhi klan naga. Tentu saja klan naga adalah ras yang loyal. Begitu perjanjian dengan manusia dibuat, pada dasarnya berarti hidup dan mati bersama. Namun berbeda dengan klan laut di hadapannya ini - kontrak perbudakan. Jika tuan mati, budak mati. Jika budak mati, tuan tetap aman.
……Untungnya tuan yang satu ini sepertinya bukan tipe yang berumur pendek.
Panpas menjelaskan kondisinya melalui komunikasi kontrak, termasuk pedang iblis tersebut. Caesar sendiri masih merinding mengingat pedang itu - artefak dengan kesadaran menelan yang pertama kali ditemui, cara menyerang yang belum pernah terdengar, kuat dan tak tertahankan……Rupanya malapetaka berubah menjadi berkah. Tidak hanya selamat tapi juga mendapat seekor naga. Saat ini Caesar teringat Styralia. Tidak tahu mana yang lebih hebat antara naga merah dan Giok Naga. Sepertinya miliknya ini lebih mendominasi.
Merasa keraguan tuannya, Panpas mengaum dengan bangga. Dia bukan naga merah biasa, melainkan Raja Naga Merah Panpas. Level Giok Naga sendiri sudah lebih rendah darinya, apalagi menurut deskripsi tuan itu masih belum dewasa. Makhluk seperti itu tidak akan berani melawan saat melihatnya.
（Naga Merah VS Giok Naga, napas naga dan wibawa naga adalah cara serangan yang dimiliki bersama oleh klan naga. Namun Naga Merah dapat mengendalikan elemen api, ini menunjukkan perbedaan level. Daya penghancur skala besar juga tidak bisa disamakan.）
Caesar justru agak pusing. Makhluk besar ini meski sangat berguna, tapi tidak bisa dibawa ke mana-mana. Pertama karena mencolok mata, kedua karena Naga Merah termasuk golongan api. Jelas habitat bawah laut tidak cocok untuk mereka. Sepertinya harus tetap dilepasliarkan di sini, sekalian bisa menjaga harta karun. Belum tentu nanti bisa digunakan lagi.
Saat Kailin sadar, dirinya menemukan sedang melayang di ketinggian. Mimpi bisa terbang di udara seperti burung memang sudah lama diidamkannya. Klan laut sama seperti manusia ingin menaklukkan langit biru, tapi selain ahli tingkat atas, tidak ada yang berhak menguasai udara. Tak disangka impiannya benar-benar terwujud.
"Caesar, naga merah ini benar-benar dikalahkan olehmu?"
Kemampuan penerimaan Kailin sangat kuat. Kegembiraan di hatinya sudah tak terbendung lagi. Belum pernah dengar ada klan laut yang bisa menaklukkan naga darat raksasa. Ini selalu menjadi hak paten manusia. Bahkan master binatang pikiran terkuat sekalipun di klan laut tidak mampu.
"Tidak juga sih. Yang penting sekarang dia nurut padaku. Kita sedang menuju wilayah perairan Putri Duyung. Sepertinya perpustakaan itu benar-benar lingkaran sihir ruang yang sangat besar."
Kailin mana peduli sedang di mana. Kekaguman pada Caesar sudah mencapai puncaknya, apalagi masih begitu rendah hati. Menaklukkan Naga Merah, lho!
Caesar menatap pandangan bersemangat Kailin, terpaksa mengingatkannya, "Teman sekelas Kailin, tolong rahasiakan hal ini juga."
Kailin ragu sejenak lalu mengangguk setuju. Ia tak paham mengapa Caesar menyembunyikan kemampuan tim. Seandainya posisinya terbalik, pasti ingin seluruh dunia tahu.
Caesar memiliki rencana sendiri. Meskipun Raja Naga Merah sangat kuat, tapi tak bisa membantu di dasar laut dan malah berpotensi menimbulkan masalah yang tidak perlu.
Hanya dalam setengah hari, mereka berdua tiba di wilayah perairan Putri Duyung. Andai bukan karena Raja Naga Merah, mungkin butuh berhari-hari berputar-putar untuk kembali.
Waktu hilang mereka tak terlalu lama dan kebetulan bertepatan dengan liburan. Nona Kailin adalah tipe yang selalu berbuat semaunya tanpa ada yang berani menghalangi. Siswa Caesar juga individu berhak istimewa. Namun ini tidak berarti Guru Yamila tidak marah. Sebaliknya, ia hampir meledak amarahnya karena Caesar membiarkannya menunggu seharian untuk menyelesaikan masalah penghalang sihir, padahal sudah dijanjikan.
Begitu tiba di sekolah, Caesar langsung ditarik Kao yang panik, "Ketua, kau ke mana saja bermesraan? Hmm, para wanita itu hampir meledak amarahnya. Jika tak segera diselesaikan, aku bisa terbunuh!"
"Batuk-batuk kecil, Kao jangan menyebar rumor! Mana ada wanita-wanita itu!"
Caesar memang sedikit mengkhawatirkan Elina akan mencarinya. Tapi siapa lagi ya?
Kao dengan saksama mencabut-cabut jarinya, berkata dengan polos: "Kau tidak ada dua hari ini, Putri Alena sudah mengirim utusan mencari, Putri Clara juga mengirim utusan mencari, hihi, Guru Yamila pun mengirim utusan mencari. Tentu saja jika dia bisa dianggap sebagai wanita."
Meski Yamira adalah guru magic, reputasi "kecantikan dan kerapihannya" yang buruk sudah terkenal. Guru tercantik mungkin sulit ditentukan, tapi guru terjelek pasti dialah yang paling jelek. Meski Kao teman sekelas tidak suka menilai dari penampilan, keinginan untuk mencintai keindahan adalah hal yang wajar bagi semua orang. Bersama guru seperti ini secara pribadi pasti merupakan siksaan.
Caesar juga teringat "kencan" dengan gurunya. Untuk Elina di sisi lain lebih mudah, cukup memberitahukan kejadian yang terjadi padanya. Sedangkan untuk Putri Clarisse, harus mencari alasan untuk menolak. Tiba-tiba dia agak menyesal seharusnya mengambil beberapa kristal untuk melunasi utangnya. Tapi dia juga tahu Clarisse tidak akan melepaskannya dengan mudah, bahkan jika utang sudah dilunasi pasti akan muncul masalah baru.
"Masih ada orang lain?" Caesar sekadar bertanya, hasilnya Kao tertawa semakin mesum, sengaja berputar-putar membentuk lingkaran mengelilingi Caesar.
"Kau mau aku mukul kau?"
Menghadapi ancaman Caesar, Kao membuat raut wajah sangat jujur, "Masih dua orang, satu adalah Nona Yisha Beier si gadis tercantik sekaligus terkaya di klan laut kami, satunya lagi bernama Feya, katanya dari Keluarga Kerajaan Putri Duyung, cantiknya luar biasa."
Caesar menatap langit-langit, Yisha Beier ini memang pernah bertemu sekali tapi tidak ada percakapan berarti. Ada urusan apa dia mencarinya? Sedangkan Feya itu, bulat atau kotak wajahnya pun dia tidak tahu.
"Bos, mau ke mana?"
"Mencari Guru Yamila, aku ingin berkonsultasi tentang masalah magic."
"Waduh, mending cari putri saja, yang mana pun boleh."
——Tendangan Bayangan Besar Foshan.
Suuuu~~~, Kao langsung terbang keluar jendela.
(Catatan: Foshan, sebuah gunung bawah laut yang dulunya dihuni ras berkaki besar aneh. Teknik tendangan mereka sangat hebat, saat menyerang akan disertai bayangan hitam raksasa.)
Caesar tentu ingin segera menemui Elina, tapi sekarang sudah larut malam. Istana kerajaan tidak mudah dimasuki. Setelah kejadian sebelumnya, Clarisse sudah menyuruh pengawal mengawasi Caesar melarangnya berkeliaran. Masuk istana boleh, tapi hanya sampai ke istananya.
