Seluruh wilayah Putri Duyung tampak seperti biasa. Kehidupan di akademi juga tenang. Selain Guru Yamila yang selalu mencari cara untuk berkomunikasi secara pribadi dengan Caesar, tak ada kejadian istimewa. Bahkan Clara yang suka membandel pun tak membuat masalah. Beberapa hari ini justru menjadi masa paling santai bagi Caesar.
Guru Yamira mudah diatasi, cukup beralasan kondisi tubuh tidak fit. Sebelum dia lupa ramuan menjijikkan itu, dia tidak akan melakukan eksperimen. Cara lain adalah menyelesaikan penghalang ini secepat mungkin agar tidak "mengganggu" guru.
Pelajaran magic belakangan ini fokus pada latihan. Tapi kondisi Caesar tidak sama dengan murid biasa, dia lebih suka menghabiskan energi di perpustakaan.
Batti paling senang dengan kebiasaan Caesar ke perpustakaan, apalagi Piqu juga ikut. Piqu tidak tertarik membaca, lebih suka mengobrol dengan Batti. Sering terlihat oleh mahasiswa: boneka putri duyung kecil terbang ke sana kemari di tangan Batti sambil menyemburkan gelembung, sementara raksasa itu terus mengangguk sambil terkekeh.
Caesar benar-benar serius. Mulai dari teori magic paling dasar. Sebagian besar sesuai dengan penjelasan guru. Saat dipraktekkan, magic level 1 lancar tanpa masalah. Tapi begitu sampai magic menengah-tinggi muncul masalah. Misalnya saat ingin melepas sihir naga air yang umum digunakan klan laut... Naga air tidak terlihat, yang ada malah belut lumpur.
Kailin juga sesekali datang ke perpustakaan. Tapi mengejutkannya, dia tidak mengganggu Caesar yang sedang sibuk kesal. Dinding tempat mereka sebelumnya sudah sepenuhnya diblokir, sesuai dugaan Elina. Jika ingin menemukan gunung berapi itu lagi, harus menjelajahi wilayah perairan luas.
Harus diakui tak ada manusia yang sempurna. Buku teori magic tingkat tinggi memang ada, tapi begitu melihat tulisan bertele-tele itu Caesar langsung pusing. Sebagian besar tak bisa dipahaminya, persis seperti dulu saat orang tua itu mengajarinya magic. Mendengar mantra panjang langsung pusing, sampai sekarang magic yang dikuasainya tak perlu mantra. Bisa ya bisa, tak bisa, diucapkan sampai serak pun percuma.
Tentu bukan tanpa hasil sama sekali. Dalam proses pencarian, Caesar menemukan buku bela diri yang cukup menarik. Tulisan di buku itu aneh, bukan gaya klan laut maupun Manusia. Tapi ilustrasinya menarik perhatian Caesar. Secara permukaan terlihat membosankan, atau bahkan tak ada artinya. Sebab jurus tetap pada dasarnya omong kosong. Dalam pertarungan nyata, target selalu hidup dan harus disesuaikan. Dulu Caesar pasti menghina, tapi setelah bertarung dengan Styralia, barulah ia menyadari menakutkannya jurus besar Manusia. Serangan berantai yang membentuk pola klise itu benar-benar tak sanggup dihalau. Artinya, lebih baik mengambil inisiatif menyerang duluan daripada menunggu lawan melancarkan serangan semacam itu.
Memegang buku usang di tangan, Caesar mencari sudut sepi lalu duduk dan mulai membacanya. Caesar tidak terlalu berharap, karena kemungkinan buku rahasia ini asli sangat kecil. Jika benar berharga, pasti sudah dikoleksi orang, tidak mungkin ditaruh di sini. Awal membaca, Caesar merasa teknik di gambar terlalu sederhana, hanya menyerang beberapa ruang kosong lawan. Tapi semakin dibaca, semakin terasa tidak beres. Gerakan tampak sederhana tapi setiap jurus mengandung makna tersembunyi. Jika dirangkai, efeknya mengerikan. Banyak bagian yang tidak dipahami Caesar, tapi intuisi prajuritnya berkata pasti ada maksudnya. Jika diserang jurus ini, rasanya akan sangat canggung - sulit menyerang maupun bertahan.
Tanpa sadar Caesar menggunakan sedikit Qi Tempur Laut sambil melambaikan tangan kosong. Ajaib! Biasanya Qi Tempur Laut meledak keluar saat bertarung, tapi kali ini berbeda. Dengan perubahan gerakan sesuai buku, Qi Tempur Laut justru membentuk siklus aneh di dalam tubuh!
……Ini benar-benar sesuatu yang belum pernah terdengar!
Baik qi tempur, magic, maupun energi tempur - semuanya digunakan dengan cara dilepaskan keluar……Tapi kekuatan ini bisa bersirkulasi di dalam tubuh!
Saat itu kesadaran Caesar tiba-tiba masuk ke dunia aneh. Mungkin Caesar tidak tahu, ini adalah "penglihatan batin" legendaris - tingkat tertinggi meditasi ahli sihir.
Saat itu Caesar sudah kehilangan kesadaran diri dan sama sekali tidak menyadari keadaan di sekitarnya. Padahal, beberapa siswa sudah mengerumuni area tak jauh darinya. Awalnya mereka sedang mencari buku di perpustakaan, tiba-tiba melihat cahaya terang menyala-nyala di sudut ruangan lalu berkerumun. Di antara mereka ada Kailin yang dengan sigap menghalangi siswa lain yang ingin mendekat, menjaga semua orang tetap berada beberapa meter jauhnya. Jelas Caesar sedang menjalani latihan tertentu, baik sebagai ahli sihir maupun prajurit, saat-saat seperti ini sangat rentan terhadap gangguan.
Seluruh tubuh Caesar diselimuti Qi Tempur Laut yang terus-menerus berdenyut. Perlahan energi itu menipis dan melekat di permukaan kulitnya. Saat semua mengira proses telah selesai, tiba-tiba muncul lingkaran cahaya biru tua di atas kepala Caesar yang menyatu dengan tengkoraknya. Tubuhnya tampak tembus pandang, lalu mulai melayang dengan kedua tangan terkulai alami. Di tangan kiri dan kanannya masing-masing muncul lingkaran cahaya - merah di satu sisi, biru muda di sisi lain. Kemudian di kedua kaki: kaki kiri dengan lingkaran kuning pekat, kaki kanan dengan aura transparan pucat. Terakhir di pusat tubuhnya, warna putih susu dan hitam saling menjalin.
Ceng~ ceng~ ceng~ ceng~ ceng~
Enam lingkaran cahaya saling terhubung, tubuh Caesar juga mulai berputar. Cahaya pada tubuhnya semakin terang hingga akhirnya menyusut sepenuhnya ke bagian tengah tubuh dan berubah menjadi bola cahaya berwarna Bulan Suci yang menghilang. Perlahan Caesar pun mendarat kembali ke tanah.
Para siswa terpana memandang siswa yang terlihat non-manusia ini. Mereka sudah lama mendengar kabar tentang adanya genius super di sekolah mereka, dan hampir pasti orangnya adalah yang di depan mata ini. Siswa jurusan sihir merasakan unsur-unsur magis di ruang sekitar sangat aktif, seolah memiliki nyawa sendiri yang melompat-lompat, sama sekali tidak seperti biasanya yang mati suri... Apakah siswa ini sampai bisa mengganggu elemen-elemen magis?
Legenda mengatakan hanya Magister Sihir manusia atau ahli sihir top klan laut yang bisa mencapai level seperti ini.
Caesar sendiri tidak menyadari semua ini. Ia sepenuhnya tenggelam dalam perubahan aneh di tubuhnya - muncul enam bola cahaya misterius yang mengelilingi pedang aneh berwarna hitam pekat mengilap. Bilah pedang yang ramping itu memiliki garis merah di tengahnya, dengan desain klasik nan megah. Pedang ini terus memancarkan asap hitam tipis yang diserap oleh enam bola cahaya, membentuk jaring. Yang lebih aneh, Qi Tempur Laut dalam tubuhnya justru mengalir melalui jalur yang dibentuk enam bola cahaya ini... Setiap siklus selesai, kekuatan Qi Tempur Lautnya tampak sedikit meningkat.
Tiba-tiba kesadaran Caesar kembali ke tubuhnya disertai kelelahan mental. Dengan mata berkunang-kunang, ia membuka kelopak dan melihat sekumpulan siswa mengerumuninya.
"...Teman Caesar, kau baik-baik saja?"
"Iya, latihan itu penting, tapi jaga keselamatan juga. Kau adalah harapan sekolah kita."
……
Para siswa di sekelilingnya bertanya ramai-ramai, namun perhatian mereka tulus. Berkat Caesar, siswa Akademi Karang kini bisa berjalan membusungkan dada saat bertemu murid Akademi Kerajaan Edinburgh - sesuatu yang mustahil sebelumnya ketika mereka harus menundukkan kepala. Semua ini adalah jasa Caesar, sang murid legenda yang tak bisa diusik.
"Biarkan teman Caesar beristirahat. Dia butuh ketenangan sekarang." Kailin di sampingnya menghentikan rentetan pertanyaan. Jelas terlihat Caesar sedang kelelahan.
Berbeda dengan kaum bangsawan, siswa lebih memahami keadaan orang lain. Satu per satu mereka bubar, meninggalkan Caesar dan Kailin.
