"Terima kasih, aku baik-baik saja."
Bukan sekadar baik-baik saja - Caesar justru gembira bukan main. Meski masalah tubuh dan penghalang sihir belum terpecahkan, Qi Tempur Laut-nya justru menemukan terobosan baru! Rupanya kitab legenda itu benar-benar ada!
"Mau kubantu ke asrama untuk istirahat?"
“Caesar terkekeh kikuk, mengayunkan tangannya dan berpose,”Lihat, tidak apa-apa! Hari ini hoki, nemu kitab ilmu silat rahasia!” sambil mengangkat buku di tangannya.
Kailin melirik, awalnya tertegun, menatap Caesar dengan bengong lalu cepat-cepat menutup mulutnya. Namun tawa itu tetap merembes keluar.
Keringat... emang segitunya?
“Tertawalah kalau mau, mentalku kuat.”
Hahaha... Air mata Kailin meleleh karena tertawa,”Tidak, tidak kuat lagi, perutku sakit! Ini bukan kitab ilmu bela diri, lihat baik-baik!”
Kailin mengibas-ngibaskan bukunya. Caesar akhirnya melihat judulnya——《Qi Tempur Nomor Satu Sedunia》dengan font besar yang membuatnya tak menyadari tulisan kecil di bawah: --Ilmu ini murni teori, kemiripan apapun hanya kebetulan. Jika terjadi kecelakaan, jangan tuntut.
“Hehe, salah Eyang nih. Demi menjaga reputasi Perpustakaan Utama Klan Laut, semua buku unik langsung dimasukin ke sini—novel fiksi, buku pasar loak—meski sudah dibersihkan berkali-kali masih banyak tersisa. Jadi... hihi, kamu tertipu!”
Keringat terjun...
Si tua bangka ini benar-benar pembunuh berdarah dingin! Latihan ilmu juga bisa bikin mati. Jangan-jangan ada efek samping? Caesar menggerak-gerakkan kepala dan kaki—sejauh ini belum ada gejala aneh.
"Hal-hal yang tertulis di buku ini bisa dia latih, membuktikan dia benar-benar genius di antara genius. Tentu saja, melihat senyuman Kailin yang berusaha ditahan, aku tidak mengatakannya. Buku ini harus dibawa pulang untuk dipelajari lebih lanjut, biar Kao dan yang lain juga melihat. Belum tentu ada celah yang bisa mereka temukan, setidaknya bisa mencegah masalah sebelum terjadi. Aku juga agak takut dengan kondisi Qi Tempur Laut dalam tubuhku yang berputar sendiri."
"Sepertinya aku harus membawa buku ini pulang untuk dipelajari dengan baik!"
Baru sadar setelah bicara, Kailin di depanku adalah setengah pemilik perpustakaan.
Kailin malah tersenyum manis, "Boleh saja, tapi jangan latih isinya lagi. Itu semua cuma bohongan. Kamu sudah sangat kuat sekarang, dalam beberapa tahun lagi, belum tentu jadi ahli nomor satu di dunia!"
Saat ini Kailin benar-benar seperti adik perempuan yang menggemaskan. Sifat manjanya yang hilang membuatnya jadi sangat menyenangkan.
"Oh iya, beberapa hari lagi ulang tahun Bibi Kristiana. Akan ada pesta besar di istana kerajaan, mau ikut? Aku punya cara untuk dapat undangan loh!"
Mendengar kata pesta, hati Caesar berdebar teringat botol kecil dari tangan arwah malam itu. Tampaknya Elina juga sudah dapat kabar. Perlu berdiskusi dengannya. Jika perlu, bisa menggunakan Clarisse untuk menyampaikan hal ini ke telinga Ratu.
"Tidak, aku kurang cocok dengan acara resmi seperti itu."
“Benarkah, Pangeran Royer, Yang Mulia Xiao Bo Te juga akan hadir? Bukankah mereka temanmu? Pada saat itu, tiga gadis cantik klan laut akan hadir semua lho, plus gadis-gadis lajang dari berbagai suku. Pesta besar seperti ini adalah timing terbaik untuk melamar.” Kailin berkedip sambil tersenyum, “Lagipula, biasanya saat seperti itu Sang Ratu akan bertindak sebagai saksi pernikahan, persentase keberhasilannya tinggi.”
“Oh, kalau begitu aku harus ikut meramaikan.”
Caesar tidak terlalu tertarik pada gadis-gadis cantik, tapi jika ada yang berani melamar Elina, dia pasti tidak akan membiarkannya. Soalnya yang bisa hadir di sana pasti orang-orang berkualifikasi, apalagi ada Roye yang selalu mengincar. Lebih baik waspada.
“Baiklah, urusan ini serahkan padaku!”
“Ngomong-ngomong, buatkan juga undangan untuk Kao.” Caesar merasa perlu menciptakan kesempatan bagi mereka.
“Kakak Kao? Tidak perlu. Dia kan Pangeran ras Sheo, ahli waris Kapak Vacuum Ghana-Ro. Undangan pasti sudah dikirim untuknya.”
Kailin hanya merasa Kao cukup menghibur, tidak seperti bangsawan kebanyakan yang sok, dan sangat menurut padanya seperti kakak yang protektif. Tidak ada perasaan lebih dari itu.
Kailin berlari-lari kecil pergi, membuat Caesar hanya bisa menggelengkan kepala. Benar-benar masih anak-anak. Tapi sepertinya hubungan Kao dengan Kailin sudah lumayan akrab sampai disebut 'kakak'. Tapi... sebutan ini agak bermasalah.
“Sesekolah, Caesar langsung mengumpulkan semua orang, Kao, Zhebie, Badi, Yisha adalah yang terakhir datang, tentu saja termasuk si Bola kita, dia tak pernah absen.”
Yang hadir semuanya keluarga, Caesar tidak menyembunyikan urusannya dari mereka, termasuk hubungannya dengan Elina. Hidup di dunia tanpa orang yang bisa dipercaya pasti sangat menyedihkan. Teman sejati layak mendapat kepercayaan penuh.
Dan Kao serta yang lain adalah teman seperti itu.
Caesar menceritakan kejadian yang didengarnya bersama Elina malam itu kepada keempat orang, “Awalnya aku ingin menunggu beberapa waktu dulu, tapi melihat kondisi sekarang sangat berbahaya. Aku ingin mendengar pendapat kalian.”
“Goblok! Arwah-arwah kecil ini berani macam-macam di depan Yang Mulia! Gampang, kubabat mereka pakai kapak buat pakan!” teriak Kao sambil mencabut kapaknya dengan moral tinggi.
“Kao, hati-hati dengan mejaku.” Caesar harus mengingatkan si perusak anggaran kehidupannya ini.
Semua memandang Yisha. Di antara lima orang, dialah yang paling teliti dalam penyelesaian dan pengaturan urusan.
“Abaikan dulu arwahnya. Sekalipun pasukan arwah benar-benar mau menyerang Kota Raja Duyung, peluang menangnya nol. Ini pertahanan terkuat klan laut. Petunjuk kita harus fokus pada pengawal itu. Jika memungkinkan, Putri harus secepatnya menyelidiki identitas orang tersebut, afiliasinya, serta pergerakan dan kontak terakhirnya.”
“Hal ini sangat serius.” Zhebie mengangguk, jelas karena masalah identitas mereka, hal ini tidak boleh dibicarakan sembarangan. Banyak masalah teknis dalam pelaksanaannya. Putri Alena toh bukan putri duyung, jika dia bersaksi tidak masalah, tapi mengapa dia muncul di tempat itu larut malam juga menjadi pertanyaan. Bagaimanapun hubungannya dengan Caesar tidak boleh terekspos media.
“Apa kita harus membiarkan arwah itu berhasil? Benarkah ada klan laut yang berkomplot dengan arwah? Ini benar-benar tidak masuk akal!” Kao bergumam. Dia lebih suka menyelesaikan masalah dengan kapak, meski seringkali tidak berhasil.
“Kao, kau kan seorang Pangeran, tak tahukah kau bahwa demi kekuasaan dan posisi, bahkan klan laut pun bisa melakukan hal-hal yang mustahil?” Yisha berkata dingin.
Dia tidak hanya menganggap hal ini mungkin, tapi sangat yakin ada keterlibatan kemampuan tim tertentu dari putri duyung. Tujuan mereka sulit dipastikan, bagaimanapun memanggil arwah tidak memberi keuntungan. Keberadaan arwah bijak itu sendiri juga cukup aneh. Tidak bisa dipungkiri, ini adalah konspirasi besar, bisa dianggap sebagai hasil akhir yang lebih dalam dari gelombang arwah beberapa waktu lalu.
“Menurutku, lebih baik undang Putri Alena untuk berdisksi bersama. Pesta ulang tahun Yang Mulia Ratu juga sudah dekat, setidaknya kita harus dapatkan beberapa undangan.”
“Masalah internal ini seharusnya tidak terlalu besar.” Bagaimanapun baik Alena maupun Clarisse tidak akan kesulitan membawa mereka masuk.
“Bagus. Malam ini Putri Alena seharusnya bisa keluar. Lalu masalah lain apa?”
Caesar mengeluarkan buku rahasia ilmu bela diri dari dalam bajunya dan meletakkannya di atas meja.
