Konflik di ibu kota kerajaan tidak terlalu terkait dengan istana. Alexis sangat mengapresiasi performansi beberapa pemuda ini, terutama salah satu anak yang terlihat sangat familiar. Secara logika, jarang ada kesempatan baginya bertemu rakyat jelata, apalagi anak-anak.
"Yang Mulia, hamba telah memerintahkan dayang-dayang mempersiapkan Istana Bulan Cerah. Mereka juga menunggu di sayap istana."
"Hehe, Nana. Apakah kamu meragukan keputusanku?"
"Sebenarnya hamba bisa memahami maksud Yang Mulia, hanya mengkhawatirkan Clarisse."
"Clarisse bukanlah seorang diri. Dia menyangkut stabilitas ras putri duyung kita. Kejadian hari ini kau lihat sendiri, satu kesalahan penanganan bisa memicu konflik internal. Adapun Klorisio, memang licik melebihi usianya yang muda. Keberadaannya masih membantuku mengimbangi Keluarga Xiao. Seandainya Clarisse benar-benar menyukai Xiao Bote, urusan kita akan lebih mudah. Sebelum dia memastikan cintanya sendiri, aku harus menjaga keseimbangan kekuasaan."
Ratu Christina dengan tenang bersandar pada suaminya. Dia adalah raja yang agung, suami yang baik, sekaligus ayah yang teladan.
"Baiklah, para pemuda sudah tidak sabar menunggu. Saatnya kita bergabung."
Suasana di antara Caesar dan rombongan yang menunggu cukup baik. Bagaimanapun mereka telah mencegah kudeta istana. Tanpa kewaspadaan Caesar dan Elina, persiapan dini mustahil dilakukan. Yisha Beier pun tak akan menyiapkan gulungan-gulungan ini. Hanya Keluarga Kanaro yang legendaris yang memiliki persediaan selengkap ini.
Namun yang paling bersemangat adalah Kao, teman sekelas itu.
"Asyik! Hari ini akhirnya bisa bertarung sampai puas." Kao jelas masih terbawa euforia pertarungan tadi.
Pertarungan seperti apa yang paling memuaskan? Inilah salah satunya - lawan cukup tangguh tapi tidak terlalu kuat, dibunuh tepat pas sampai puas.
Ruang samping yang luas bergema dengan teriakan Kao sendirian, membuat para dayang istana tersenyum kecut.
"Ngomong-ngomong, kudengar kau banyak berkomentar tentang sepupuku hari ini. Nanti akan kusampaikan pendapat pribadimu itu padanya."
"Kegembiraan Kao tiba-tiba berhenti, ia berbalik ke Yisha Beier, 'Pahlawan~~~, ampunilah aku. Jika dia tahu, pasti akan menghancurkanku.'"
Semua tertawa terbahak-bahak, bahkan Zhebie yang dingin seperti gunung es pun tersenyum. Sungguh tak terbantahkan, kemampuan melucu Kao semakin meningkat.
Saat itu, Yang Mulia Alexis dan Ratu Christina juga tiba.
"Jangan sungkan-sungkan, anggap saja seperti di rumah sendiri. Clarisse, kenalkan teman-temanmu pada kami."
"Hehe, Ayah, Putri Elina, Kakak Yisha Beier sudah tak perlu diperkenalkan lagi." Clarisse menjulurkan lidahnya yang mungil.
"Caesar, siswa baru Akademi Karang, sangat hebat! Ahli sihir sekaligus prajurit!"
Alexis memandang Caesar dari atas ke bawah. Ia sangat mengingat pemuda yang berhasil membunuh dua necromancer ini. Jangan dikira necromancer yang sedang melawan mereka tak punya kemampuan serangan balik - justru sebaliknya, aura kematian yang dipancarkan 18 necromancer bisa menyedot nyawa siapa pun yang mendekat. Tapi Qi Tempur Laut Caesar kebal terhadap semua energi jahat, ditambah kemampuannya yang memang luar biasa.
"Kao, Pangeran She-Ou, penerus Kapak Vakum Jianaluo."
"Oh, Jianaluo? Bagus, sangat bagus."
“Sepuluh Senjata Suci masing-masing adalah legenda. Orang yang dipilih oleh senjata suci pasti luar biasa, tapi kemampuan Kao saat ini masih terlihat kurang memadai.”
“Zhebie, pemanah yang sangat hebat, seratus kali lebih hebat dari pemanah manusia. Batistuta, saudara seperjuangan Caesar, juga sangat tangguh.”
“Aku sudah mendengar dari Ratu. Peristiwa kali ini berkat kewaspadaan kalian sebelumnya, akibatnya bisa sangat buruk. Kedepannya jika ada kesulitan, langsung temui Clarisse, biarkan dia mewakiliku berterima kasih.”
“Ayah, bagaimana bisa mengalihkan ke putri? Nanti kedudukanku akan lebih rendah di antara mereka. Lagipula, akulah yang berperan paling besar dalam hal ini.”
“Haha, hutang ayah dilunasi putri, itu wajar saja. Ayo, kita semua bersulang bersama!”
Saat ini Alexis adalah seorang ayah yang menyambut hangat teman-teman putrinya, sama sekali tidak membahas urusan politik, hanya menceritakan kisah-kisah lucu masa mudanya. Tuan rumah dan tamu berbincang dengan akrab.
“Pantas saja Lao Jiao akhir-akhir ini terlihat sangat sombong. Dengan dukungan kalian, Akademi Karang tahun ini mungkin bisa menunjukkan performansi, bahkan mungkin lolos ke pertarungan utama Ritual Pemilihan Raja Laut. Kalian benar-benar datang di waktu yang tepat.”
“Hehe, Yang Mulia, kami tidak punya harapan. Kepala tim kami yang paling hebat, bahkan ksatria naga manusia bukan lawannya. Hihi, memenangkan juara tahun ini pasti bisa! Generasi muda mana pun tidak akan sanggup melawannya!”
"Kao mudah terhanyut dalam suasana, begitu aktif, ucapannya tidak lagi melalui otak."
"Yang Mulia, tidak seperti itu, saat ini aku masih belum bisa mengalahkannya."
Christina juga memandangi pemuda ini. Mengalahkan Styralia terdengar mustahil, mengingat dia termasuk legenda tak terkalahkan di seluruh dunia Maya. Fakta bahwa pemuda ini bisa selamat darinya saja sudah cukup membuatnya termasyhur di Maya. Namun Caesar tampak acuh terhadap hal ini. Keyakinan tak terbatas dalam bicaranya yang tenang bukanlah kesombongan, melainkan kesimpulan setelah latihan praktik.
Caesar tidak berlebihan. Menurutnya Qi Tempur Laut-nya lebih unggul dari energi emas lawan. Ditambah kemampuan magis, mengalahkan mereka hanya masalah waktu. Dengan kemampuan kompresi bola air, pilihan sihir kompresi di darat akan lebih beragam dengan efek yang sama kuatnya.
"Haha, pahlawan memang muncul dari kemitraan muda! Saat Perang Bulan Suci dulu, Styralia mengalahkan banyak ahli dari klan laut kami. Sampai sekarang dia tetap legenda tak terkalahkan. Kau bisa memancingnya bertindak, sebagai anggota klan laut dia malah tidak membunuhmu. Pasti dia sangat mengagumimu."
Alexis juga menyukai pemuda ini, terutama pandangan familiar itu.
“Christina mengamati putrinya, si gadis ini matanya terus menatap seseorang tanpa berkedip,... Dua yang lain juga hampir sama, sepertinya daya tarik pemuda ini memang luar biasa.”
“Yang Mulia memang cerdas, Styralia bilang, lain kali jika dia bertemu kepala, harus membunuhnya, jelas-jelas iri. Nanti siapa yang menang belum tahu, manusia selalu suka berkomentar setelah kejadian.”
Semangat Kao jauh lebih besar daripada Caesar, mulai menggebu-gebu bicara tak peduli lawan bicaranya, hampir saja berpanggilan saudara dengan Alexis. Orang lain hanya bisa tersenyum kecut, sedangkan Alexis justru sangat tertarik, mungkin sudah lama tak ada yang bicara seperti ini padanya.
“Dari ceritamu, tanganku jadi gatal. Ada waktu datanglah ke istana kerajaan, kita cari kesempatan latihan sparring.”
“Ayah, Caesar adalah guru ilmu bela diriku, tentu akan sering ke istana. Tapi harus dengan izinku, jangan sampai KALAH lalu ngeles, itu tidak baik.”
“Haha, baiklah, baiklah, Ayah nurut padamu!”
“Yang Mulia, tentang Raja Arwah Visdeor yang disebut necromancer tadi? Aku pernah dua kali melihat pasukan arwah dalam skala besar, tidak berlebihan, mereka mau merebut sebuah kota bukan hal sulit.”
"Ini sudah pernah dikatakan Clarisse dan Elina. Aku juga pernah mengirim orang untuk menyelidiki, tapi sebelumnya kemunculan arwah selalu meninggalkan jejak seperti lokasi berkumpulnya aura kematian. Anehnya, penyelidikan tidak menemukan apapun sehingga usulan ke parlemen tertunda. Kini terbukti arwah tidak hanya ada, tapi juga sangat berbeda dari sebelumnya. Mereka memiliki kecerdasan, kemampuan tim, dan organisasi yang tak tertandingi. Ini masalah serius. Setelah ini selesai, aku harus menghadiri sidang parlemen untuk membahasnya."
"Yang Mulia, maksudmu Sidang Enam Wangsa Besar?" tanya Ratu Christina. Sidang yang dihadiri para raja dari wangsa-wangsa besar ini memiliki makna khusus, hanya digelar untuk urusan genting yang menyangkut seluruh klan laut. Tampaknya Alexis benar-benar menganggap situasi ini kritis.
"Benar. Arwah adalah musuh bebuyutan semua makhluk hidup. Evolusi mereka sudah mencapai tingkat ini, kita harus segera bertindak!"
Kekhawatiran Alexis tidak berhenti di situ. Bangsa arwah tidak hanya memiliki penguasa, tapi berani mencoba menggulingkan dinasti. Hal mengerikan seperti ini biasanya hanya dilakukan Manusia. Apalagi mereka menanyakan rahasia tertinggi klan laut - Peta Raja Laut, yang hanya diketahui para raja turun-temurun... Inilah yang paling mengejutkan Alexis. Jangan-jangan sudah ada pengkhianat di keluarga kerajaan?
Pikiran ini membuat Alexis berkeringat dingin. Gelas di tangannya hampir terjatuh. Jika benar demikian, ini akan menjadi bencana besar bagi klan laut.
“Ratu, temani para tamu. Aku tiba-tiba teringat sesuatu.”
Alexis bergegas keluar, membuat Caesar dan yang lain tertegun. Tapi minat mereka tidak berkurang, mungkin Yang Mulia Alexis teringat urusan mendesak yang harus diselesaikan.
Ekspresi Yisha Beier juga menjadi tenang. Peta Raja Laut? Tampaknya arwah itu tidak berbohong, rumor selama ratusan tahun itu ternyata benar-benar ada.
“Caesar, di mana rumah asalmu? Masih ada keluarga lain?”
Putri Christina ingin lebih memahami pemuda ini. Berdasarkan pengalaman dan penglihatannya selama ini, pemuda ini benar-benar luar biasa.
Bagi Caesar, hal yang paling tidak ingin diingat sekaligus paling dirindukan adalah rumahnya sendiri. Keluarga?
Secara refleks mengusap dahinya. Tapi kejadian berikutnya membuat semua orang terkejut.
……Cangkang kerang di wajah Caesar ternyata bisa di-drop. Sosok Caesar yang sepenuhnya baru muncul di hadapan semua orang, atau inilah Caesar yang sebenarnya. Sudah begitu lama sampai Caesar sendiri hampir lupa bahwa benda di wajahnya ini bisa dilepas.
Kao mengulurkan cangkir hingga menyentuh hidungnya, Zhebie membuka mulut lebar-lebar karena kaget, mata Yisha Beier memancarkan kilauan kuat yang hampir bisa melelehkan Caesar. Hanya Batti yang masih asyik makan dan makan - mengisi perut adalah urusan terpenting kedua di dunia. Ekspresi Clarisse penuh keheranan... karena Caesar yang seperti ini terlihat lebih tampan, luar biasa tampan, hampir persis seperti putri duyung ras mereka, hanya warna rambutnya yang tidak mirip putri duyung melainkan seperti Manusia.
Satu-satunya yang tahu adalah Elina, namun ia justru merasa mengkhawatirkan karena wajah Ratu Christina dipenuhi keheranan dan keraguan. Sejujurnya, siapapun yang melihat Caesar seperti ini pasti akan meragukan.
Karena penampilannya persis sama dengan Manusia!
Ketika semua pandangan tertuju ke wajahnya, Caesar akhirnya menyadari masalahnya. Penutup kepala dan cangkang kerang di wajahnya adalah penyamaran sihir mental warisan orang tua itu, namun setelah bertarung dengan arwah, terkena dampak sihir arwah sejenis, dan disentuh oleh Caesar - semuanya akhirnya runtuh sepenuhnya.
Orang tua pernah berkata, wajahnya akan membawa masalah tak berujung. Sebelum mengetahui identitasnya, ia harus terus memakai penyamaran. Meski sadar wajahnya sangat mirip manusia, ia yakin pasti ada rahasia tersembunyi. Keanggotaannya sebagai klan laut tak diragukan. Untuk menghindari masalah, ia ikuti saran ini. Hanya Elina yang tahu rahasia ini, tapi hari ini semua yang hadir melihatnya! Dari reaksi mereka, masalahnya tampak serius!
Caesar sendiri tak pernah benar-benar memberi perhatian khusus pada masalah ini. Atau mungkin ia anggap kekhawatiran orang tua itu berlebihan. Tapi pandangan orang-orang benar-benar aneh - terkejut, heran, curiga, terutama para gadis yang mengamatinya lebih seksama, termasuk Yang Mulia Ratu Kristina!
Jangan-jangan Yang Mulia Ratu menemukan sesuatu?
