Manusia adalah ras sosial yang paling maju, sementara klan laut setidaknya bisa dianggap sebagai ras semi-sosial. Meskipun sistem mereka masih jauh dari kemajuan manusia, bertahan hidup di lingkungan seperti ini tetap akan terikat oleh serangkaian peraturan yang sama.
Masalahnya adalah, apakah kita akan memanfaatkannya atau justru menabraknya.
Bukan berarti setelah melepas penyamaran lalu tidak bersekolah atau tidak hidup. Namun begitu memasuki akademi guru, meski sudah ada persiapan mental, tetap terkejut melihat keramaian sekolah. Bukan hanya dari Akademi Karang, bahkan ada gadis-gadis cantik dari Akademi Edinburgh yang langsung menjerit histeris begitu melihat Caesar, membuatnya buru-buru lari ke ruang kelas yang tampaknya paling aman untuk sementara.
Hasilnya, tak lama setelah menerobos masuk ke ruang kelas, bagian kelima sihir yang biasanya jarang terisi penuh kini dipadati kerumunan... Mayoritas adalah gadis-gadis cantik dari berbagai ras. Caesar sendiri biasa saja, sementara dua kelompok gadis tersebut hampir berkelahi. Akademi Karang menganggap Akademi Edinburgh telah melampaui batas, dan "air yang subur tidak mengalir ke ladang orang lain". Pria tampan dengan kemampuan luar biasa seperti ini adalah fenomena langka seratus tahun sekali di Akademi Karang, mustahil mereka mau berbagi dengan Akademi Edinburgh!
"Tapi Akademi Edinburgh lebih teguh, sebelumnya Akademi Karang sering melanggar batas, sekarang giliran mereka yang menyerang balik. Saat kedua pihak berselisih, Guru Yamira muncul secara mengejutkan dengan kostum 'sederhana' khasnya yang menyeramkan, langsung membuat semua orang terdiam. Terutama siswi Edinburgh yang belum pernah melihatnya, sampai tak bisa berkata-kata selain 'kagum'."
"Semua diam! Berisik seperti apa! Sebagai ahli sihir pertama-tama harus tenang. Ayo, lakukan meditasi sepuluh menit untuk mendinginkan otak yang mendidih!"
Yamira mengetuk meja keras, menyesuaikan kacamatanya dan terkejut melihat Caesar di antara bunga-bunga. Tapi kemampuan bertahannya jauh lebih kuat dari orang biasa... dia memang bukan orang biasa!
Meski tak mau, tetap harus berpura-pura di depan guru. Di sekolah, bangsawan atau keluarga kerajaan tak ada artinya. Guru di atas mahasiswa, Kepala Sekolah di atas semua!
Caesar sedang bingung tiba-tiba ada yang menariknya. Astaga... ternyata Kao! Pria ini berdandan seperti bajak laut dengan sorban merah... ini mau menyamar atau justru ingin mencolok?
"Kenapa kamu masuk ke bagian sihir kami? Jangan bilang orang-orang ini ada hubungannya denganmu!"
"Hihihi, kepala, kamu benar-benar genius! Siapa bilang ahli sihir bisa ke departemen prajurit, tapi departemen prajurit tidak boleh ke departemen sihir? Soal masalah terakhir ini lebih rumit. Kemarin Yang Mulia mengeluarkan maklumat pujian untuk kita, terutama kamu. Citramu sekarang sudah kusebarkan melalui saluran She'oubei. Legenda mengatakan setiap seribu tahun, Suku She'oubei akan melahirkan seorang jenius super yang menguasai sihir sekaligus bela diri. Tanda pengenalnya adalah melepas baju zirah yang melekat, menjadi manusia yang mendekati Dewa Laut. Dia melampaui klan naga laut, Putra Dewa Laut sejati, teladan bagi klan laut!"
Memandang Kao yang sedang jumawa, Caesar... Hanya ingin menggigitnya sampai mati!
"Maksudmu, sekarang seluruh kota kerajaan sudah tahu?"
"Bukan cuma kota kerajaan! Kamu mau dengar yang sebenarnya atau bohong?" Kao mengedipkan mata "ganteng"-nya dengan polos. Tapi melihatnya saja sudah bikin pengin menginjak-injaknya berkali-kali.
"Kalau tidak mau dipukul, jangan bertele-tele!"
"Kepala, kamu sekarang tenar! Serangkaian legenda sebelumnya sudah menarik perhatian banyak orang. Ditambah lagi jasa besar dalam mencegah pemberontakan istana, informasi tentangmu sudah dikirim secepat kilat oleh mata-mata berbagai suku di Kerajaan Duyung ke seluruh klan laut. Belum tentu di meja kerja Enam Wangsa Besar sudah ada berkasmu!"
Kao menjilat bibirnya. Setiap kali Kao melakukan gerakan ini, Caesar tahu kabar yang lebih "buruk" akan menyusul.
"Langsung katakan saja, jangan disimpan-simpan! Aku sudah siap mental!"
“Kamu yang bilang ya, jangan mukulin aku kalau aku ngomong?”
Hanya setelah Caesar mengangguk serius, Kao melanjutkan: "Aku juga tak menyangka pengaruh Suku Kerang kami sebesar ini! Legenda yang kubuat malah jadi sorotan utama. Bahkan rumor itu menyebutmu ahli sihir-sekaligus-prajurit yang imbang melawan prajurit Giok Naga Styralia - jagoan top manusia. Satu gulungan sakti menyapu bersih pasukan arwah, tinju menghajar Roye dari Suku Naga Laut, kaki menginjak Xiao Bote Putri Duyung, plus kabar panas tentangmu menaklukkan dua putri dengan Naga Sihir mautmu!"
Caesar tak tahu wajahnya seperti apa, hanya merasa agak panas. Cuaca memang terik hari ini.
"Bagaimana hasilnya?"
"Meski akhirnya belum jelas, tapi yang mau berduel sama kamu di tiap wilayah perairan minimal 100 ribu orang. Eh, kepala, mukamu agak merah!"
Caesar menatap langit dalam diam——eh maksudnya langit-langit ruang kelas. Sepertinya kedamaiannya akan hilang selamanya.
"Lalu perempuan-perempuan ini? Jangan-jangan juga mau berduel satu lawan satu denganku?" Caesar pusing menyapu pandangan ke teman-teman sekelas perempuan yang matanya menyala-nyala.
"Santai kepala, mereka cuma penasaran sama ketenaranmu. Mau pastikan apakah kamu memang ganteng. Zaman sekarang aneh, cowok secakep standar kayak aku malah diabaikan. Apa kriteria estetika sedang mengalami kemunduran?"
"...Aku lebih suka kita tukeran!"
"Haha, opini publik itu aneh. Asal kita tentukan arahnya, yang lain akan mengikuti jalan kita. Bukan begitu?"
Kao jelas sangat puas dengan karya masterpiecenya. Dengan begini, takkan ada lagi yang meragukan penampilan Caesar. Bagaimanapun, beberapa ras klan laut memiliki kemiripan dengan manusia. Misalnya, mengganti ekor putri duyung dengan kaki, lalu mewarnai rambut dengan minyak hitam, maka akan persis seperti manusia. Lagipula katanya warna rambut manusia juga bermacam-macam.
Jika mengira Kao hanya bisa bercanda, itu salah besar! Mana mungkin orang yang terpilih senjata suci adalah orang berotak kosong berotot kawat!
Yamira ingin serius mengajar, tapi para murid ini pura-pura patuh sambil terus mengawasi objek eksperimen mereka. Si Caesar ini juga, berani tidak menghormati martabatnya. Rupanya harus berdiskusi dengan kepala sekolah, bagaimana caranya membuatnya patuh.
Kelas berantakan tak karuan. Begitu bel pulang berbunyi, Caesar dan Kao langsung melesat keluar. Ruangan pun langsung kacau seperti panci rebusan, terdengar gemeretak bangku dan meja berhamburan.
Saat berjalan di kampus, sorotan mata penasaran siswa tak henti mengamati anggota Suku Kerang aneh ini. Sangat langka menemukan Suku Kerang yang berevolusi sempurna seperti ini, hampir setara keluarga kerajaan.
Rasa penasaran ini berlangsung cukup lama. Ketika hal baru tidak lagi baru, semua orang mulai menganggapnya hal biasa. Tapi tak bisa dipungkiri, Caesar bukan lagi pemain tak dikenal seperti dulu. Semua orang tahu ada sosok seperti dia di Akademi Karang. Sebenarnya, kabar angin tentangnya menaklukkan dua putri tidak ada yang percaya. Jadi tantangan yang dibayangkan banyak orang tidak kunjung datang. Orang-orang juga sering melihat Caesar bersama kedua putri dan grupnya. Tapi kemampuan tim mereka sudah mencapai level itu, tidak ada yang bisa dikritisi. Saat benar-benar ingin menantang, harus mempertimbangkan identitas sendiri. Setelah Caesar tegas dan pasti membungkam beberapa orang yang tak tahu diri dengan serangan Bruuum-nya, tak ada lagi orang yang iseng muncul.
Tantangan harus dibayar mahal! Caesar tidak punya belas kasihan sebanyak itu pada orang yang mengganggunya!
Pelajaran terus berlanjut, waktu pun berlalu. Caesar setiap hari berlatih kitab rahasia beladirinya, dan semakin banyak mendapatkan pemahaman. Dia benar-benar terpikat oleh "buku sampah" ini. Isinya terlihat sederhana dan tidak berguna, tapi setelah benar-benar mempelajari, baru terasa kedalaman dan keluasan ilmunya. Pada levelnya sekarang, sulit untuk memahami sepenuhnya. Di bidang Qi Tempur, Qi Tempur Laut-nya mengalami kemajuan setiap hari. Perkembangan ini membuatnya mulai berharap: Akankah pertumbuhan qi tempur yang terus-menerus ini membuatnya meledak?
Pertumbuhan qi tempur yang bersifat sirkulasi relatif lambat, tidak bisa dibandingkan dengan ledakan energi saat pertarungan hidup dan mati. Namun akumulasi harian yang tak henti membuat Caesar hanya sekilas memikirkan hal ini. "Kapal akan lurus saat sampai di jembatan", ia yakin saat ini sedang terjadi perubahan kuantitatif pada qi tempur. Ketika mencapai fase kemacetan pertumbuhan, pasti akan terjadi lompatan kualitatif yang dinantikannya. Setiap tantangan berbahaya selalu memberinya stimulasi dan kemajuan, sedangkan kematian bukanlah pertimbangannya.
Di bidang magic masih belum ada kemajuan berarti selain latihan sihir kompresi. Meski Kepala Sekolah pernah "berunding" untuk menerima "bimbingan" Guru Yamira, Caesar menolak mati-matian. Itu bukan bimbingan, melainkan permainan nyawa. Bahkan pertaruhan nyawa tidak seburuk itu - rasa obat-obatan itu begitu buruk hingga nafsu makannya terganggu selama beberapa hari.
Setelah ditempa Caesar dan Barty, Kao akhirnya "tertempa" energi tempur yang membuatnya babak belur. Ini adalah titik kritis. Begitu terobosan terjadi, dengan bantuan senjata suci, kemampuan Kao melesat drastis. Dalam euforianya, Kao nekat mengajak semua orang makan bersama.
Ajakan makan bersama di antara saudara seperjuangan ini jelas merupakan pantangan besar!
Yang hadir antara lain: Caesar, Zhebie, Barty, Isha, Elina, Clarisse, Kailin, Roye, Xiao Bote, adik perempuan Xiao Bote yaitu Putri Feya, komandan tentara bayaran Juri yang dikenal di bar, serta Pangeran Arwa dari Suku Kerang Raksasa Karazuo.
Harus diakui, ketika otak Kao yang sedang bersemangat kembali sadar, dia sudah sangat menyesal datang ke sini. Di sini hanya ada dua jenis orang: yang satu super doyan makan, yang lain selera tinggi. Kalau hanya mengundang satu kelompok tidak masalah, tapi ketika dua tipe ini berkumpul, jadilah mimpi buruk.
Melihat hidangan mewah yang memenuhi meja, dompet teman sekelas Kao sudah mulai menangis. Setelah pergaulan beberapa waktu ini, semua sudah saling kenal. Satu-satunya yang masih asing adalah Feya. Adik perempuan Xiao Bote ini nekat ikut, Kao tentu tak bisa menolak. Satu orang lebih atau kurang tidak masalah, apalagi ini gadis cantik. Tapi kedatangan Feya tidak disukai semua orang, Clarisse salah satunya. Orang yang jeli bisa melihat Feya datang karena tertarik pada Caesar, bahkan didukung penuh oleh kakaknya Xiao Bote. Alasannya semua tahu, sayangnya Feya sangat tertarik pada Caesar dan sepertinya pernah bertemu sebelumnya, meski Caesar sendiri tidak ingat.
