Pertempuran melawan arwah memberi banyak pemahaman pada Caesar. Ia juga menyadari adanya krisis yang menyasarnya. Rupanya gelombang arwah sebelumnya bukanlah kebetulan. Orang itu memang menargetkannya. Meski tak tahu mengapa Raja Arwah mencarinya, Caesar tak tertarik pada makhluk kematian ini. Lagipula percuma memberitahu orang lain - tak ada yang percaya, dan tak ada yang mau repot mengurusi rakyat jelata. Sekalipun mau, tak berguna. Tak ada yang tahu di mana arwah bersembunyi.
Tapi perkataan arwah tak bisa dianggap remeh, orang itu sudah berniat menangkapnya dan kini memastikan jejaknya pasti takkan berhenti. Tapi tak tahu karakter apa yang akan datang berikutnya. Menurut si necromancer tadi, mereka bukan yang terkuat. Entah berapa banyak arwah seperti ini. Jika datang sepuluh delapan, dia hanya bisa kabur sejauh mungkin. Sungguh butuh senjata yang tepat, kalau tidak akan sangat dirugikan dalam acara resmi seperti ini. Lagipula para ahli puncak hampir semua punya senjata suci pelindung, bahkan harta lainnya. Dibandingkan mereka, dia terlihat sangat memprihatinkan. Tak bisa terus pinjam Kapak Vakum Kao.
……Dan Caesar benar-benar tak suka desain kapak, terlalu berwibawa kurang kesan Yang Mulia.
Tapi senjata suci semacam ini bukan barang murahan di pasar, juga bukan bisa dibeli dengan uang. Apalagi teman sekelas Caesar ini tak punya uang.
Tak punya uang bukan yang terparah, yang lebih buruk adalah terjerat utang.
Untung kejadian gedung kelas hancur tidak dibebankan ke Caesar. Tapi Guru Yamira belakangan agak kesal. Setiap keluar selalu ada orang-orang mengirim bunga. Sejak penyamaran-nya terbongkar malam itu, antrean pelamar mengular. Tapi Yamira tetaplah Yamira. Kali ini dia tak menghilang, melainkan menerima setiap pengagum dengan sangat ramah, mengundang satu per satu ke rumahnya dengan antusias. Tapi tak lama kemudian, tak ada lagi yang berani masuk. Nyatanya tak semua orang punya daya tahan sekuat teman sekelas Caesar.
"Belakangan ini kedua Yang Mulia Kepala Sekolah entah karena alasan apa tiba-tiba menjadi sangat akrab. Kejadian seperti ini sudah lama tidak terlihat. Biasanya bila mereka berkumpul pasti ada pertengkaran atau keributan, namun baru-baru ini ada yang melihat kedua Yang Mulia Kepala Sekolah keluar dari gedung minuman yang sama, bahkan sering mengadakan pertemuan. Kabar ini cepat menyebar di ibu kota. Beberapa orang bahkan menduga apakah akan terjadi perubahan besar, bagaimana mungkin dua rival abadi bisa rukun seperti ini?"
"Lao Jiao, akhir-akhir ini banyak bisikan-bisikan sinis tentang kita berdua."
"Lao Ding, jangan berbelit-belit! Setuju atau tidak, putuskan sekarang juga!"
"Goblok! Kau yang dapat untung malah pura-pura merengek. Aku yang rugi besar!"
"Ah sudahlah, kau ini pelit! Caesar adalah aset berharga. Jika dimanfaatkan dengan baik, menurutku dia punya harapan besar untuk mengikuti ritual Pemilihan Raja Laut."
"Baiklah, kau memang licik! Entah dapat keberuntungan dari mana sampai bisa dapat rejeki nomplok begini. Zaman sekarang kolaborasi adalah kunci. Kompetisi antarsekolah tahunan sebenarnya biasa saja, tapi kalau terkait seleksi untuk ritual Pemilihan Raja Laut, ini jadi berbeda. Slot pemain pasti akan jatuh ke sekolah di wilayah perairan Putri Duyung kita. Si perjaka tua dari Akademi Dewa Naga yang paling sengsara, wkwk, tamat riwayatnya!"
"Jangan terlalu yakin. Suku Naga Laut punya banyak ahli. Roye hanyalah jagoan generasi terbaru. Bisa saja si brengsek tua itu main licik dengan mengirim beberapa pemain berusia lebih matang. Perlu diingat aura naga bawaan berbanding lurus dengan usia. Kita harus antisipasi trik kotor semacam itu!"
“Tentu saja, kalau tidak kami tidak akan melakukan bersama. Dari segi manapun, Caesar dan Roye lebih berpotensi. Xiao Bote dan Kao juga lumayan. Oh iya, ajak Zhebie dan si postur besar juga. Lebih baik salah tangkap seribu daripada melewatkan satu. Harus diakui, dalam duel biasa, prajurit memang mendominasi dibanding penyihir.”
“Tidak, itu dulu. Sekarang zaman sudah berubah. Semua ahli sihir-sekaligus-prajurit dengan berbagai trik baru. Sedikit lengah bisa kalah memalukan. Kabar dari akademi kerajaan lain kan sudah kamu ketahui. Kita juga harus segera memulai!”
Dua orang licik itu saling bertatapan, lalu tertawa terkekeh-kekeh penuh kelicikan. Bermain kotor? Hmph, siapa yang bisa menandingi mereka berdua!
Seluruh pengunjung tavern lainnya kabur ketakutan. Siapa tahu kapan dua tokoh selevel ini akan berkelahi. Bangunan tavern ini kan tidak kokoh.
Paling menderita adalah pemilik dan pelayan tavern. Hati mereka cemas setengah mati tapi tetap harus tersenyum ramah. Kedua orang ini tidak bisa diusik. Nyaris semua bangsawan dan pedagang di wilayah perairan Putri Duyung punya hubungan erat dengan mereka. Bahkan raja pun harus menjadi murid mereka. Tentu saja, dua monster tua ini adalah pendukung setia keluarga kerajaan. Meskipun bersaing, mereka tidak akan saling menjatuhkan.
Setelah beberapa hari pengamatan, diskusi akrab mereka membuahkan hasil. Tidak sia-sia pemilik tavern setiap hari bersujud memohon perlindungan Dewa Laut.
Hari ini, Akademi Kerajaan Edinburgh dan Akademi Karang sama-sama mengeluarkan pengumuman. Mereka merekrut elit dari kedua akademi untuk latihan khusus. Targetnya bukan duel persahabatan tahunan, tapi langsung mengarah ke ritual Pemilihan Raja Laut!
Ritual Pemilihan Raja Laut hanya bisa diikuti oleh anggota klan laut yang paling unggul dan mulia. Setelah mendapat restu Dewa Laut, mereka akan memperoleh segalanya. Ritual yang diadakan setiap 50 tahun ini merupakan perayaan terbesar klan laut, namun kilau Dewa Laut sudah tidak muncul selama ratusan tahun terakhir. Meski demikian, setiap kali ritual tetap disambut dengan harapan besar - mungkin inilah satu-satunya cara melahirkan Raja Laut yang sejati. Hingga kini, selain kekuatan Dewa Laut, belum ada yang mampu mempersatukan klan laut karena kemampuan masing-masing wangsa terlalu kuat dan seimbang.
Saat akademi di wilayah perairan Putri Duyung mengeluarkan pengumuman pelatihan konsentrasi, akademi-akademi lain juga melakukan hal serupa. Tapi belum ada yang berkolaborasi. Baik akademi rakyat jelata maupun akademi keluarga kerajaan ingin membuat kejutan besar - singkatnya, inilah momen untuk menunjukkan kemampuan.
Di era tanpa perang, atau bahkan di masa perang sekalipun, bagi klan laut, tidak ada yang bisa menandingi ritual Pemilihan Raja Laut. Kesuksesan di arena ini akan membuka jalan untuk meraih segala yang diinginkan.
Konon tradisi menyebutkan sepasang pria-wanita akan mendapat restu Dewa Laut. Mereka bisa mengajukan sebuah keinginan yang disetujui parlemen. Tapi jika cahaya Dewa Laut turun, mereka bisa meminta apapun! Benar-benar permintaan apapun!
Enam Wangsa Besar pun memberi perhatian khusus. Bisa dikatakan ritual ini adalah jalan pintas untuk menyatukan enam klan. Makanya usaha yang dikeluarkan keluarga kerajaan juga sangat besar.
Bagi Suku Naga Laut, salah satu identitas Dewa Naga adalah Dewa Laut. Oleh karena itu, mereka menyembah Dewa Naga sekaligus Dewa Laut. Dalam hal masalah keyakinan, klan laut jauh lebih toleran dibanding manusia. Sedangkan pembantaian antar sekte manusia tidak pernah berhenti. Konon setelah Perang Bulan Suci, perubahan struktur baru yang dimulai tak pernah berhenti.
Harus diakui, di dalam tubuh manusia yang rapuh secara alami mengalir darah paling militan. Mereka bisa mengulurkan tentakel ke wilayah mana pun yang bisa mereka jangkau.
Kerjasama Akademi Karang dengan Akademi Edinburgh masih menarik sedikit perhatian, tapi sejujurnya tidak terlalu besar. Bagaimanapun, yang selalu jadi sorotan tiap tahun adalah Enam Akademi Elit Wangsa Kerajaan. Keunggulan bawaan ini tak tertandingi. Mungkin ada genius di kalangan rakyat jelata, tapi Enam Wangsa Besar juga punya genius. Dibandingkan, rakyat jelata sulit menonjol. Konon Akademi Karang punya beberapa murid berbakat, tapi sekolah mana pun punya pemain baru seperti itu. Adapun rumor aneh dan berlebihan itu, berbagai akademi besar tidak benar-benar percaya.
Kedua akademi besar telah menempelkan daftar pelatihan konsentrasi. Siapapun yang merasa memenuhi syarat bisa mengajukan diri untuk tes. Tentu... yang tidak punya kemampuan lebih baik diam saja di rumah kalau tidak mau mendapat masalah.
Tentang pelatihan ini, dua orang paling antusias: Caesar dan Elina. Mereka sudah merencanakan, apapun yang terjadi akan mencari alasan untuk bersama. Ini kesempatan emas! Konon kali ini dua kepala sekolah akan memimpin dengan didampingi masing-masing guru elit. Bisa dibilang mereka benar-benar Bertarung Habis-habisan!
Kepala sekolah tua yang selalu terbiasa dihormati, jarang berjuang sekeras ini. Mungkin karena kinerja wilayah perairan Putri Duyung dalam beberapa tahun terakhir kurang memuaskan. Performansi ahli sihir duyung berbakat di kompetisi besar juga tidak terlalu baik, terutama setelah Yang Mulia Alexis naik tahta, belum muncul sosok kuat yang benar-benar dominan.
Bagi kedua kepala sekolah, satu-satunya lawan sejati adalah yang kuat. Hal lain tidak mereka pedulikan, asalkan bisa memberikan hasil memuaskan, semua syarat bisa dinegosiasikan.
Di bawah prinsip kesatuan ini, Yang Mulia Kepala Sekolah baru bisa mencapai kesepakatan langka.
Akademi Edinburgh: Putri Alena, Putri Clara, Yisha Beier, Pangeran Royer, Yang Mulia Xiao Bo Te, dan 10 orang lainnya; Kepala Sekolah Edinburgh, Guru Qiesi.
Akademi Karang: Caesar, Zhebie, Yang Mulia Kao, Batistuta, De La Suo Ka Sa Li Ou Man Na La... Diddy, Pangeran Alva dan 10 orang lainnya; Kepala Sekolah Karang, Guru Yamira.
Kombinasi 20 orang ini merupakan peserta pelatihan konsentrasi, sebagian besar adalah elit dari kedua sekolah. Tidak ada yang keberatan dengan pilihan sulit ini. Lokasi pertama pelatihan bukan di dasar laut, melainkan di pulau terpencil "Jawa".
Jawa adalah pulau karang yang dikelilingi gugusan pulau karang, namun Jawa yang terbesar. Keadaan aslinya masih terjaga dengan baik.
Kedua kepala sekolah secara pribadi memimpin tim - hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Baik pelajar maupun guru merasa antusias, apalagi dengan kehadiran dua guru wanita yang memberi kesan akrab.
Caesar dan 19 orang lainnya seperti orang bodoh, berbaris dalam dua barisan terpisah laki-laki dan perempuan.
"Istirahat di tempat, luruskan barisan, lihat ke kanan!"
"Rapatkan barisan, yang kubicarakan itu, bego, kempiskan perutmu!" Meski guru Cersei perempuan, tapi berperangai berapi-api layaknya prajurit. Sebenarnya kita tahu dia perempuan karena pengakuannya sendiri - sungguh menakutkannya. Batty malang menjadi korban pertama, tubuhnya yang gempal mustahil bisa sejajar barisan dengan Caesar dan kawan-kawan. Geramnya guru Cersei yang menggeram seperti harimau benar-benar mengerikan.
