...Dia? Caesar dan Elina saling memandang. Tidak jelas berapa banyak pengalaman petualangannya, yang pasti Caesar hanya tahu satu kali, putri yang suka berpetualang ini nyaris meregang nyawa.
Petualangan cocok untuk dua tipe orang: tipe pertama yang mencari sensasi untuk meningkatkan kemampuan, tipe kedua... yang bertahan hidup.
Jelas Clarisse tidak termasuk keduanya, tapi harus diakui dalam darahnya yang naif dan ceria mengalir sedikit semangat petualangan liar keluarga kerajaan putri duyung, mungkin ketidaktahuanlah yang memberinya keberanian.
"Benar-benar gadis kecil yang tidak tahu langit dan bumi!"
"Iya, zaman sekarang semua orang berani menyebut diri petualang, sungguh zaman yang merosot."
Dua petualang dari klan Feishi yang terkesan berpengalaman, mengenakan setelan petualang klasik, tertawa mengejek.
"Nak, maukah kalian kami ceritakan apa itu petualangan sebenarnya?"
"Kami berdua sudah menjelajah ke mana-mana, apa yang belum kami alami? Bahkan monster laut tingkat super pun pernah kami temui!"
"Monster laut tingkat super di mata klan laut hampir setara dengan monster super manusia, keduanya adalah makhluk kuat yang tak terjangkau oleh kemampuan manusia biasa. Umumnya siapa yang melihat akan mati. Mendengar ini, kedua saudari muda yang belum berpengalaman langsung memancarkan pandangan penuh kekaguman, bahkan Lao Tao Te dan anaknya juga dipenuhi rasa kagum. Dua petualang itu pun mulai merasa agak terangkat."
Clarisse sangat tidak senang dengan kedua pengacau ini. Karena saat ini berada di perbatasan wilayah perairan, meskipun sedang istirahat semua tetap berkumpul. Rupanya kedua petualang itu merasa kesepian dan mencari alasan untuk bergabung, sayangnya mereka telah membuat marah Putri Clara kami.
"Wah, kalian berdua hebat sekali! Bisa ceritakan monster super apa yang pernah kalian hadapi?"
Meski wajah Clarisse tak terlihat jelas, mata seperti bintang dan suara merdunya membuat orang sulit menganggapnya jelek.
"Haha, nona kecil! Kalian bertanya ke orang yang tepat. Dari penampilan kalian, sepertinya baru mulai petualangan ya? Biar kuceritakan dengan detail sekaligus menambah pengalaman kalian. Ingat, sebagai petualang yang hidup di ujung pisau antara hidup dan mati, pengalaman itu sangat penting!"
“Biar kujelaskan, yang kita temui itu adalah salah satu monster laut tingkat super paling misterius dari suku Laomu! Monster jenis ini lebih sulit ditangani daripada monster laut tingkat super biasa, muncul dan menghilang seperti hantu, punya kemampuan menyelinap, tiba-tiba muncul di atas kepala kalian, WUAAAA langsung menelan seluruh tubuh orang dalam sekali telan! Kami menyaksikan sendiri bagaimana tim petualang berisi lebih dari 200 orang itu dibantai sampai habis tanpa suara!”
Dua petualang itu menggambarkan sosok monster laut tingkat super suku Laomu dengan sangat hidup seolah benar-benar menyaksikannya sendiri... Minuman Lao Taote juga hampir habis mereka minum. Tapi harus diakui, kemampuan mereka dalam membangun suasana cukup baik, membuat kedua gadis itu terpana dan jelas-jelas memandang kedua "ahli" ini dengan kekaguman.
Sang Pemberani, di mana pun akan dihormati. Bagi klan laut, kemampuan sama pentingnya dengan posisi. Ini sekaligus menjadi kelebihan dan kelemahan klan laut. Berbeda dengan manusia yang lebih mementingkan status, bahkan orang-orang rendahan yang tak punya kemampuan pun bisa menduduki posisi tinggi, menguasai hak hidup-mati orang berbakat.
“Wahai Pemberani, perjalanan ini berkat perlindungan kalian, membuat para bajak laut itu kabur ketakutan!” Lao Taote menyerahkan minumannya sendiri. Ia tahu minuman beralkohol adalah kesukaan para petualang.
Kedua petualang itu agak tersipu. Seandainya bajak laut benar-benar datang, bisa dipastikan merekalah yang pertama kabur.
"Oh, dua petualang bijaksana nan perkasa, sepertinya monster laut tingkat super Suku Laomu tubuhnya sekeras baja, hanya bisa ditembus senjata suci. Kok berbeda dengan cerita kalian yang bilang licin tak bisa dikenai? Lagipula meskipun Laomu sangat kuat, tapi dia kayaknya vegetarian sih. Memang kadang membunuh, tapi kan tidak menelan manusia?"
Clarisse mengedipkan mata penuh rasa ingin tahu, suaranya sarat dengan ketulusan.
Caesar dan Elina di samping berusaha keras menahan tawa,... dua petualang imut ini salah tempat untuk membual.
"Dasar nona kecil, kamu tahu apa? Apa kamu pernah melihat monster laut tingkat super Suku Laomu? Bahkan petualang top sekalipun yang melihatnya pasti tewas, tak pernah ada yang selamat bertemu makhluk itu!"
"Hihi, kalau memang tak ada yang selamat melihatnya, lantas bagaimana kalian bisa bertemu?"
Pertanyaan balik Clarisse langsung membuat kedua petualang itu terdiam, tapi berkat pengalaman jalanan yang panjang, mereka masih bisa mengakali.
"Hmm, sebenarnya waktu itu kami bagian dari grup ekspedisi. Kebetulan hari itu kami sedang tidak enak badan jadi tertinggal di belakang. Jadi tahu deh! Percuma saja, mana mungkin ada yang selamat melihat monster semacam itu!"
Petualang berjanggut itu pura-pura tenang berkata, jelas dia yakin tak ada seorang pun yang pernah melihat monster laut tingkat super tersebut.
"Oh benarkah? Tapi Putri Clarisse dari wilayah perairan Putri Duyung pernah sakit yang membutuhkan kristal iblis monster laut tingkat super suku Laomu untuk perawatannya. Sepertinya monster kelas super dengan teknik pemanggangan kurang matang pun tidak bisa. Abyss Grand Adventurer tidak hanya bertemu hidup-hidup dengannya, tapi juga mengeluarkan kristal itu dengan tangannya sendiri!"
Clarisse berkata penuh perasaan, matanya sesekali melirik Caesar. Jelas dia masih ingat budi Caesar yang menyelamatkannya, meskipun... Caesar agak curang. Tapi kalau bukan Caesar, mustahil orang lain bisa membunuh monster laut tingkat super di Laut Maut Bermuda seperti mengkhayal utopia.
Pembunuh dari suku Laomu memang ahli dalam penyamaran. Mereka pakar dalam menyembunyikan aura dan memberikan serangan mematikan. Jika mereka tidak mencari masalah orang lain saja sudah syukur. Karena inilah Caesar bisa langsung naik pangkat menjadi Grand Avonturir Bintang Enam.
"Ah, itu beda. Yang kubicarakan kondisi umum. Abyss Grand Adventurer adalah ahli yang sudah terkenal selama seratus tahun. Jangankan monster laut tingkat super seperti ini, bahkan Laut Maut Bermuda pun bisa dia jelajahi dengan bebas. Silsilah keluarga Carol yang hilang lama pun berhasil dia temukan kembali dari Area Terlarang Mematikan. Di seluruh Maya tidak ada tempat yang tak bisa dia datangi. Sang mungkin dia adalah petarung terhebat klan laut, hanya saja selalu bersembunyi. Kabarnya dia adalah guru leluhur Raja Merfolk Alexis. Alexis yang sangat ingin menyelamatkanmu akhirnya memohon bantuan sang senior ini, dan benar-benar langsung sukses!"
Petualang berkumis kecil akhirnya menemukan topik pembicaraan, menceritakan dengan sangat hidup seolah menyaksikan langsung.
"Wah, Abyss Grand Adventurer itu benar-benar hebat! Andai kita bisa bertemu dengannya!"
Senior Lao Teto mengusap jenggot sambil tersenyum, "Nona kecil, Grand Adventurer adalah tokoh legenda. Para bangsawan saja tak bisa bertemu, apalagi rakyat jelata seperti kita!"
Elina dan Clarisse akhirnya tak bisa menahan tawa. Caesar yang malang masih muda belia sudah dianggap orang tua sepuh level peti mati, malah disebut sebagai guru spiritual Yang Mulia Alexis? Sungguh imajinasi luar biasa orang-orang ini.
Petualang berjanggut tampak tak puas dengan sikap kurang hormat kedua junior ini, "Apakah kalian meragukan perkataan kami?"
Clarisse nyaris tercekik tawa, melambaikan tangan, "Ti-Tidak... Masak guru spiritual Yang Mulia mau membantu Keluarga Carol mencari silsilah? Hahaha!"
"Apa anehnya? Kekayaan Keluarga Carol bahkan melebihi keluarga kerajaan. Mereka sudah lama mencari orang yang bisa memulangkan silsilah. Kabarnya Nona Yisha Beier dikirim belajar ke wilayah Putri Duyung - secara resmi untuk studi, tapi sebenarnya memohon bantuan Yang Mulia Alexis. Benar saja, begitu beliau turun tangan, langsung menggemparkan dunia! Mitos Zona Kematian yang tak pernah ada yang selamat pun terpecahkan. Beliau benar-benar idola kami! Rela mati asal bisa bertemu sekali saja!"
"Si Brewok terlihat sangat terharu, membuat Caesar antara ingin tertawa dan menangis, sementara Clarisse di sebelah sangat ingin berkata - kamu boleh mati sekarang."
Rumor benar-benar mengerikan, hal-hal yang sama sekali tidak berhubungan bisa mereka ceritakan dengan masuk akal disertai bukti-bukti,... memang dunia ini seperti sungai dan danau.
"Bapak Senior, terima kasih atas jamuan minuman hari ini, kalau ada masalah nanti sebut saja nama kami Naga Laut Pengembara, masalah kecil biasa bisa diselesaikan!"
Petualang Berjanggut menepuk dada dengan penuh keyakinan berkata, si Brewok di samping juga tak lupa berpose POSE untuk mendukung.
Gara-gara ulah kedua orang ini, Caesar juga merasa tidak enak menerima jamuan gratis. Melihat keluarga empat orang ini tidak punya alat perlindungan diri, dia mengeluarkan satu gulungan simbolis dari Serikat Petualang.
"Bapak Senior, kami tidak punya barang berharga, gulungan ini silakan disimpan. Jika menghadapi Bahaya atau masalah yang tidak bisa diatasi, cukup buka saja ini."
"Hehe, Saudara Muda, simpan saja. Kami bukan petualang, juga bukan penyihir yang bisa menggunakan ini. Kalian masih muda sudah mengembara, lebih baik simpan untuk perlindungan diri."
"Bapak, terimalah ini. Ini bukan gulungan sihir, tidak perlu kekuatan magis untuk digunakan. Jika ada masalah, coba gunakan, mungkin bisa membantu. Kalau tidak berguna juga, simpanlah sebagai kenang-kenangan. Kami akan segera memasuki wilayah perairan Paus Raksasa dan harus berpisah." Caesar memasukkan gulungan ke tangan senior itu. Bagaimanapun juga pertemuan ini adalah takdir, dan keluarga hangat ini memberikan banyak kenangan - ternyata keluarga bisa seperti ini.
"Baik, kalau begitu saya tidak sungkan menerimanya."
Temei si rakus juga orang yang blak-blakan, sangat cocok dengan selera Caesar. Gulungan semacam ini tidak sembarangan diberikan. Balas budi setitik dengan pancuran air - bagi mereka gulungan ini sudah seperti pancuran.
Dua petualang merasa kontribusi mereka kurang. Si berkumis berkata, "Bapak, tenang saja. Sepanjang perjalanan ke Kota Kerajaan Paus Raksasa, kami akan menjadi bodyguard kalian secara gratis!"
Toh tujuan awal mereka memang ke sana. Tidak ada ruginya memberikan kebaikan gratis. Tidak boleh diremehkan oleh tiga junior ini.
"Terima kasih banyak kepada kalian berdua. Jika ada jodoh, mungkin kita akan bertemu lagi di Kota Kerajaan Paus Raksasa!"
