"Di panggung duel Suku Paus yang 4-5 kali lebih luas dari panggung duel kerajaan biasa, berdiri dua orang. Begitu mereka naik panggung, suasana 90 menit langsung mencapai orgasme. Sifat suka berperang Suku Paus tanpa sengaja mencapai puncak performansi. Prometheus jelas menjadi kebanggaan Suku Paus, dan memang dia memiliki kemampuan seperti itu."
"Caesar, seorang pemain tak dikenal. Tapi hanya karena statusnya sebagai murid utama Grand Avonturir Jurang, ditambah performansi dua murid sebelumnya, tak ada yang berani meremehkan kemampuannya. Bahkan Prometheus di seberang pun sama. Di antara ahli-ahli generasi muda, yang bisa memberinya feel seperti ini bisa dihitung jari. Yang di hadapannya ini justru memberi sensasi lebih misterius."
"Prometheus."
"Caesar."
"Keduanya tersenyum mengenali. Awalnya dikira akan saling basa-basi, tapi setelah menyebut nama langsung serempek bertindak. Di sinilah terlihat kelas seorang ahli. Siluet raksasa Prometheus justru memberi kesan melayang, sementara Caesar yang seharusnya menggunakan kecepatan untuk bergulat dengannya justru bergerak sangat lambat. Tubuhnya bergoyang-goyang selama bergerak, membuat penonton dengan penglihatan kurang akan pusing melihatnya."
Prometheus tersenyum angkuh, gerakan tubuh seperti itu tidak berpengaruh padanya. Seperti yang dikatakan Kambi, kekuatan mutlak adalah segalanya. Sayangnya, kekuatan Kambi bukanlah kekuatan mutlak.
Dengan satu pukulan, dia juga tahu Caesar ingin mengujinya. Jadi tanpa basa-basi, dia juga ingin menguji apakah murid Jurang yang disebut-sebut ini benar-benar sehebat reputasinya.
Namun kejadian berikutnya mengejutkan semua orang. Menghadapi Prometheus yang memiliki aura Paus, Caesar yang kurus ini malah mengulurkan satu jarinya... Bahkan penonton merasakan kedinginan, bukankah ini seperti telur melawan batu? Orang-orang seolah sudah melihat jari dan tangan Caesar hancur berkeping.
Tapi Prometheus justru memancarkan pandangan penuh tensi tinggi melihat kondisi ini. Alih-alih menarik tenaga, dia malah menambah kekuatan. Reaksinya terhadap energi sangat sensitif - jari lawan itu sama sekali tidak rapuh seperti bayangan orang.
Yang paling percaya diri pada Caesar adalah Elina dan Clarisse. Mereka tahu betul kekuatan jari Bakuretsu-nya. Tapi kekhawatiran tetap muncul - lawannya adalah ahli dari Suku Paus Maya yang termasyhur kekuatannya. Dari efek visual, kontrasnya sangat besar.
Pertarungan di lapangan terjadi sekejap. Prometheus menghantam dengan satu pukulan, sementara jari Caesar menyambutnya. Kekuatan Paus dan Qi Tempur Laut yang tersembunyi dalam tubuh Caesar langsung bersentuhan. Keistimewaan teknik jari meledak terletak pada penyembunyiannya - kekuatan terkonsentrasi meski efek visualnya tak semegah serangan terbuka. Namun harus diakui, jurus Kepala Sekolah Karang ini benar-benar mahakarya dalam penguasaan energi.
Prometheus yakin sepenuhnya pada kekuatannya. Begitu bersentuhan, dia langsung merasa harus unggul. Tapi sebelum pikiran itu selesai, dia menyadari kekuatan eksplosif seperti jarum menusuk langsung menembus pertahanannya masuk ke tubuh. Ledakan kekuatan itu benar-benar mengejutkan, bahkan aura Paus-nya tak sempat menghalangi. Dengan reaksi insting tubuh, Prometheus memaksakan diri mundur. Untungnya kekuatan yang masuk tak terlalu banyak, tubuh perkasanya masih bisa menetralisir.
Di mata penonton, Prometheus terlempar hanya oleh sentuhan jari Caesar. Dia mundur tujuh delapan langkah baru bisa stabil, sementara Caesar tetap tak bergerak sedikitpun.
Efek Bakuretsu Shihou ternyata jauh lebih baik dari yang dibayangkan. Kekuatan sebenarnya adalah kekuatan relatif, yaitu kekuatan serangan yang benar-benar bekerja setelah menetralisir pertahanan lawan. Namun bagi keluarga kerajaan seperti paus, kekuatan fisik mereka sungguh menakutkan bahkan terkadang sampai mengabaikan pertahanan. Tapi serangan gelombang kedua dari Bakuretsu Shihou Caesar sebenarnya adalah serangan langsung sebelum lawan membentuk pertahanan, sekaligus mengubah arah sebagian gaya tolak untuk mencapai efek serangan optimal. Dengan kata lain, hampir sepenuhnya menembus pertahanan!
Wajah Prometheus berkerut berat. Jelas dia tidak memahami jurus yang baru saja dilakukan Caesar. Kekuatan orang itu bisa langsung menetralisir dan menembus serangannya, tapi mengapa dia sama sekali tidak bisa melawan?
Hal seperti ini benar-benar belum pernah terdengar! Sekalipun Raja Paus ada di sini pun, mungkinkah hal seperti ini terjadi?
Tapi kejadian ini justru membuat Prometheus semakin bersemangat alih-alih takut. Prajurit sejati tidak pernah takut pada tantangan. Tanpa ragu Prometheus adalah prajurit sejati. Dengan tertawa lebar, Prometheus mulai mengambil inisiatif menyerang. Dari gerak tubuhnya, tampaknya Prometheus ingin bergulat dengan Caesar.
Penonton di bawah panggung gempar. Beberapa sampai tak bisa berkata-kata karena terkejut. Mereka bahkan meragukan apakah Caesar-lah yang sebenarnya dari ras paus. Posisi mereka berdua justru terbalik? Apakah kekuatan orang itu sampai sehebat ini?
Clarisse dan Elina tidak peduli dengan aturan itu. Mereka dan anggota Kelompok Perdagangan Hana no Keiji bersorak untuk Caesar. Melihat Caesar unggul, mereka langsung melompat-lompat sambil bersorak.
Kedua petarung di lapangan memulai pertarungan destruktif,... sungguh menjadi contoh perusak fasilitas umum. Prometheus sebisa mungkin menggunakan aura Paus untuk menyerang terlebih dahulu, lalu diikuti dengan serangan gravitasi. Tribun penonton bolong-bolong akibat serangan bertubi-tubi.
Tujuan Caesar sangat jelas: berlatih dua lapis tenaga dalam situasi nyata. Sentuhan jarinya ke permukaan tanah langsung menciptakan lubang besar. Keduanya saling serang dengan tubuh kadang hampir menempel, kecepatan serang yang luar biasa meski kontak fisik sebenarnya jarang terjadi.
Prometheus belum pernah mengalami situasi sefrustasi ini. Beberapa kali dia mencoba menyerang, tapi sensasinya selalu sama: tak bisa dihalangi. Kali ini dengan persiapan mental, aura Paus langsung diaktifkan sehingga tidak sekerepotan tadi.
Sebenarnya kesialan Prometheus adalah karena jurus ini memang momok bagi klan Paus. Dalam pertarungan jarak dekat, hampir tidak ada kekuatan bertahan yang bisa menahan dua lapis tenaga. Mungkin hanya kekuatan mutlak yang bisa, sayangnya Prometheus juga bukan pemilik kekuatan mutlak.
Prometheus terlempar setelah ditendang oleh Caesar saat menghindari Bakuretsu Shinken, dalam keadaan sangat kerepotan. Untungnya Caesar tidak bisa menggunakan doubled force dengan kaki, kalau tidak tendangan itu akan membunuhnya. Daya rusak doubled force bukan hanya menembus pertahanan tapi juga ledakan internal, mungkin karena mengandung sebagian daya tolak. Bahkan sang penemu teknik ini pun mungkin tidak tahu persis. Tingkat kesadaran ini mungkin hanya bisa dicapai Caesar sendiri, sesuatu yang tak terduga orang lain. Teknik bela diri ini seolah dibuat khusus untuknya.
Para prajurit ras paus telah terdiam, bahkan suara napas pun diredam. Kejadian aneh memang sering terjadi, tapi yang segila ini belum pernah terlihat. Dalam sejarah keluarga kerajaan paus raksasa pun belum pernah ada kejadian dimana prajurit ras lain bisa memaksa keluarga kerajaan paus lari kocar-kacir.
Tapi mereka tidak bisa menyalahkan prajurit itu lemah, karena Prometheus memang prajurit tangguh yang kemampuannya tak diragukan. Hanya bisa dikatakan bahwa Lawan terlalu kuat!
Di luar lapangan masih ada pihak yang berniat jahat yang tersembunyi. Minat mereka bukan pada tiga murid Abyss Grand Adventurer, tapi sang Grand Avonturir Jurang itu sendiri. Namun setelah melihat performansi ketiga muridnya, tiba-tiba banyak yang meragukan: Masihkah manusiawiah Grand Avonturir Jurang ini?
Sejauh apa kemampuannya sampai bisa melatih tiga murid dengan jenis yang sama sekali berbeda? Dua yang sebelumnya, satu dari keluarga kerajaan duyung, satu dari bangsawan Dragon King, masih bisa diterima memiliki kemampuan seperti itu. Tapi pemuda di depan mata ini yang tidak terlihat rasnya benar-benar menakutkan. Meski tidak tahu apa yang terjadi, situasi Prometheus mengkhawatirkan, bahkan sampai meninggalkan keunggulan terbesar ras paus.
Prometheus juga marah, dia benar-benar tidak bisa memahami kekuatan semacam ini, mengapa ada kekuatan seperti ini!
Raaa~~~
Prometheus murka, kemarahan juga menjadi sumber kekuatan ras paus. Dia mulai bertransformasi, tubuh Prometheus mulai menyusut. Transformasi pausnya jauh lebih murni daripada Kambi, tingkat kesadarannya juga sama sekali berbeda. Seiring menyusutnya tubuh, permukaan kulitnya tiba-tiba memancarkan cahaya samar, otot-ototnya bergelombang menjadi sekeras baja.
Prajurit paus kembali percaya diri. Jelas Prometheus kali ini mengeluarkan kemampuan sebenarnya. Transformasi pausnya sebenarnya sudah mencapai tingkat dua, tapi sebelumnya hanya menggunakan tingkat satu. Menyimpan kemampuan untuk menghadapi lima orang lainnya, tidak disangka dipaksa keluar oleh orang ini, sementara lawan hanya berulang kali menggunakan satu jurus saja.
Caesar dapat merasakan peningkatan konsentrasi kekuatan. Sungguh aneh klan Paus bisa meningkatkan kekuatan dengan cara seperti ini, tapi harus diakui dalam pertarungan tingkat ahli, postur tubuh seperti ini lebih cocok. Bagaimanapun, faktor penentu dalam pertarungan antar ahli adalah kekuatan bukan postur tubuh. Keperkasaan klan naga tidak terletak pada ukuran tubuhnya, melainkan pada kekuatan yang mengerikan. Seperti Raja Naga Merah Panpas yang bahkan mampu mencabik-cabik monster laut tingkat super sekalipun.
Setelah transformasi paus tingkat dua, ukuran Prometheus menyusut lebih banyak daripada Kambi. Matanya sesekali berkedip merah, kekuatan tubuhnya seolah tak bisa ditahan lagi. Dengan gerakan tangan, aura Paus menghantam Caesar yang langsung terlempar ke udara. Tanah di bawahnya hancur berantakan oleh ledakan.
Tampaknya Prometheus ingin memberikan pelajaran ke Caesar dengan serangan jarak jauh aura Paus. Meski konsumsi energinya besar, bagi dia ini belum seberapa.
Caesar mulai kerepotan menghadapi serangan ini. Teriakan prajurit Paus di bawah panggung semakin keras. Sejak awal mereka terus ditekan, kini akhirnya bisa menunjukkan kembali kewibawaan prajurit Paus. Klan Paus mungkin gugur dalam pertempuran, tapi selalu menguasai jalannya pertarungan!
Ini telah menjadi tradisi turun-temurun klan Paus. Baik buruknya tak lagi dipedulikan. Seringkali kehormatan dan harga diri lebih berharga daripada nyawa.
