Qi Tempur Laut yang bergelora menekan ke bawah. Raja Paus tersenyum tipis, tubuhnya lenyap seketika dan segera bertubrukan dengan Caesar di udara. Dia memaksa Caesar menyerang sebelum semangatnya mencapai Dianfeng.
Sebenarnya dengan kekuatan fisik murni pun Raja Paus jelas unggul. Tapi prajurit sejati tidak hanya mengandalkan itu. Teknik dan kebiasaan bertarung yang melekat akan secara otomatis memilih sudut serangan terbaik.
Untungnya Caesar bukan pertama kali menghadapi lawan seperti ini. Sudah siap siaga. Caesar jenis orang yang takkan mengulangi kesalahan sama dua kali.
Di udara, tiba-tiba dia ubah kepalan menjadi tusukan. Bakuretsu Shiyou langsung dilepaskan. Setelah dipikir-pikir, hanya jurus ini yang paling bisa diandalkan untuk melawan ahli dengan tubuh sekuat Raja Paus. Kalau paksa adu qi tempur, hasilnya mungkin lebih parah.
Kali ini Raja Paus tidak menutup serangan, melainkan menyambut dengan satu kepalan. Aura Paus dan Qi Tempur Laut langsung bertabrakan, namun yang paling krusial adalah posisi inti. Teknik pukulan ganda Caesar berhasil menembus pertahanan aura Paus.
Raja Paus agak terkejut. Qi tempur lawannya aneh namun cukup bertenaga, tapi itu bukan masalah utama. Tingkat serangan seperti ini masih dalam prediksi, namun energi misterius itu memang menarik perhatian.
Kepalan Raja Paus bergetar, bahkan pukulan ganda yang menembus tiba-tiba tercerai-berai. Ini pertama kalinya Jari Ledakan Caesar yang sudah sempurna mengalami kegagalan.
Namun Caesar justru senang. Dari raut wajah lawan yang bermasam, terlihat Jari Ledakan masih sangat efektif. Seketika kepercayaan diri Caesar membumbung tinggi. Bahkan peluang 1% pun harus direbut!
Qi tempur langsung berkecamuk, memaksakan diri menahan gempuran aura Paus Raja Paus. Tanpa pertahanan Qi Tempur Laut, tubuh Caesar pasti sudah hancur lebur.
Bayangan jari dan kepalan memenuhi langit. Penonton di bawah ternganga melihat ada yang berani saling serang dengan Raja Paus - benar-benar belum pernah terdengar!
Gelombang energi yang bertubrukan terasa jelas sampai ke bawah. Caesar mulai menyadari Raja Paus semakin familiar dengan Jari Ledakannya. Sang raja kini lebih tenang menghadapi serangan, cukup mengerahkan dua lapis pertahanan aura Paus saat diserang.
Kemampuan Caesar masih kurang satu tingkat, saat ada ruang kosong, Raja Paus Balin meninju dengan keras, tubuh Caesar terbang lurus ke bawah. Kekuatan yang terkandung menghancurkan seluruh tribun. Sekarang posisinya dengan Prometheus justru terbalik, benar-benar giliran!
Elina dan Clarisse gemetar ketakutan menyaksikan ini. Kini Clarisse pun tak lagi percaya diri. Kedua gadis itu saling menggenggam tangan kecil mereka erat-erat, jantung berdebar kencang.
Raja Paus Balin yang masih melayang di udara tetap tersenyum tanpa bergerak. Serangan tadi belum cukup untuk melumpuhkan lawan. Sebenarnya yang membingungkan Raja Paus Balin adalah, ia merasakan kekuatan tak terduga dalam tubuh lawan. Dulu ia takkan bisa mendeteksinya, tapi setelah bertahun-tahun meditasi, tingkat kesadarannya telah meningkat. Ia tahu itu kekuatan tak tertahankan, tapi entah mengapa pemuda ini tak bisa mengeluarkannya, atau mungkin ia sendiri tak menyadarinya.
Tanah bergetar hebat saat Caesar muncul dari bawah. Semangatnya tak surut malah semakin membara. Gerakan rahasia dari buku itu terus berkedip di pikirannya. Dengan pedang di tangan, Caesar bergerak lincah. Qi Tempur Laut dalam tubuhnya mulai bergelora dahsyat. Dengan teriakan amarah, tiba-tiba Qi Tempur Lautnya melonjak dua kali lipat kekuatannya.
Caesar terangkat tegak lurus, bajunya sudah hancur berkeping-keping. Bekas luka-lukanya terlihat semakin mengerikan dalam cahaya Qi Tempur Laut. Bagi yang lain, pemandangan ini sungguh mengejutkan, bahkan Yang Mulia Paus pun harus memandang berbeda pada pemuda ini.
Tak heran mentalitasnya begitu kuat. Mungkin semua ini didapat dari menghadapi hidup dan mati. Apa gerangan yang mendorongnya seperti ini?
Tapi bertahan hidup dalam kondisi seperti ini benar-benar sesuatu yang luar biasa.
Saat jurus pedangnya melesat, Caesar merasa kekuatan dalam tubuhnya harus dikeluarkan. Saat ini, satu-satunya lawan sejati di matanya hanyalah Yang Mulia Paus!
Caesar yang menerjang ke arah Yang Mulia Paus tidak menggunakan jari, tapi kepalan tangan!
Bruuum~~~
Inilah Teknik Dua Lapis Tenaga yang sesungguhnya!
Mungkin bahkan pencipta jurus ini tak pernah membayangkan bahwa teknik dua lapis tenaga bisa dikeluarkan melalui kepalan tangan. Konsentrasi kekuatan di permukaan seperti ini sulit dibayangkan. Jika Lao Jiao tahu, pasti dia akan menangis terisak-isak karena iri.
Pertama kalinya!
Yang Mulia Paus terdorong mundur karena pukulan!
Semua orang hampir tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Kekuatan macam apa ini?
Caesar telah sepenuhnya memasuki tahap serangan instingtual, kesadarannya tidak begitu jelas, namun teknik bertarungnya tidak menurun malah meningkat pesat. Setiap jurus merupakan hasil tempaan ribuan kali, selain licik juga memiliki rantai kombo yang sangat tinggi. Pertumbuhan Qi Tempur Laut memungkinkannya kebal terhadap pengaruh aura Paus, inilah alasan mengapa qi tempur menjadi favorit para prajurit - selama cukup kuat, bisa menahan semua efek negatif. Tingkat kesadaran tertinggi qi tempur adalah kekekalan abadi.
Bahkan Raja Paus jelas tidak bisa menahan dua lapis kekuatan ini secara frontal. Yang membuatnya terkejut bukan hanya itu, tapi juga pengalaman bertarung lawan yang ternyata tidak kalah darinya, dengan tingkat kekejaman yang mengesankan seolah prajurit berpengalaman. Pemuda dengan level seperti ini benar-benar langka.
Raja Paus mulai menikmati pertarungan, tidak lagi bermain-main. Titik eksitasi-nya meningkat, perlahan memasuki kondisi bertarung sebenarnya.
Setiap serangan keduanya disertai dentuman menggelegar. Bangunan menonjol di permukaan tanah mulai bergetar, beberapa yang kualitasnya buruk sudah goyah. Untungnya warga Klan Paus memiliki fisik perkasa, atau gelombang kejut kekuatan ini saja sudah bisa mencabut nyawa mereka.
Elina dan Clarisse tercekam bisu, terutama Elina yang seolah melihat kembali kejadian tahun lalu. Tak disangka Caesar bisa sekuat ini, pantas bahkan ksatria naga tak bisa mengalahkannya.
Setiap pukulan keras yang mereka lakukan hampir selalu membuat mereka mundur. Caesar tidak bisa menetralisir aura Paus, sementara Yang Mulia Paus juga tidak bisa sepenuhnya menghilangkan tenaga ganda. Bagaimanapun, kekuatan kepalan tangan jauh lebih besar daripada jari. Meski tahu cara menahan, tetap sulit. Tapi kekuatan seperti ini ingin membunuh Yang Mulia Paus dalam satu serangan? Masih seperti lelucon.
Keduanya turun dari udara ke tanah. Meski ada gaya tolak menolak yang besar, mereka hampir tidak mundur. Tanah di sekitar mulai retak dan ambles. Sama sekali tidak bisa menahan gelombang kejut ini. Para penonton terus mundur, hanya bisa menyaksikan dari jauh. Kekuatan ini terlalu dahsyat. Menonton terlalu dekat bisa membahayakan nyawa.
