Pulau ini bukan pulau kecil biasa yang digunakan akademi, melainkan pulau militer. Kota raksasa berkapasitas jutaan orang yang dibangun selama Perang Bulan Suci ini lebih tepat disebut basis militer ketimbang kota.
Penempatan di darat juga untuk pertimbangan strategis masa depan. Sejak perubahan anomali Bulan Suci, klan laut memiliki kemampuan untuk leluasa menjelajahi daratan. Manusia menjadi musuh imajiner utama mereka, sehingga pertempuran darat menjadi keterampilan wajib yang harus dikuasai setiap prajurit klan laut - bukan sekadar bisa, tapi harus ahli!
Sebagai generasi muda elit dari berbagai bidang, mereka tentu harus sangat mahir. Dengan persetujuan bulat Yang Mulia Raja dan para Kepala Sekolah, pangkalan militer khusus dibuka... Sebenarnya sejak kekalahan dalam Perang Bulan Suci, pangkalan ini setengah terbengkalai. Biasanya hanya digunakan untuk latihan pasukan, kali ini bisa dibilang pemanfaatan limbah.
Tentu kebanyakan orang tidak terlalu merasakan kabar ini. Namun beberapa ahli sihir agak frustrasi - jauh dari laut merugikan mereka. Untungnya masih di pulau terpencil, bukan pedalaman. Elemen air tetap melimpah, hal ini masih bisa diterima. Lagipula peraturan turnamen tidak memungkinkan perubahan, karena duel fisik dengan manusia tetap menjadi arah utama klan laut.
Banyak jenderal klan laut tidak rela menerima kekalahan terakhir. Situasi menguntungkan tiba-tiba hilang, mereka yakin bukan karena manusia kuat, tapi karena kesombongan diri sendiri. Rencana untuk kembali melancarkan serangan terus berjalan, hanya menunggu timing yang tepat.
Operasi amfibi adalah kualitas yang harus dimiliki setiap klan laut. Dengan ini, klan laut akan terus mendominasi perkembangan manusia di masa depan, mempertahankan posisi superior. Hal ini mutlak penting bagi kepentingan klan laut. Di dunia Maya ini, hanya dua ras ini yang benar-benar bisa memperebutkan hegemoni.
Waktu penyesuaian tiga hari memang sangat penting. Beberapa peserta sudah berangkat ke lokasi pertandingan untuk membiasakan diri dengan kondisi pertempuran darat. Mengasah tombak di depan medan perang walau tak tajam tetap berkilau. Entah apakah Lao Jiao dan kawan-kawan bisa meramal masa depan, atau sudah punya informasi internal, yang pasti latihan konsentrasi Akademi Putri Duyung mereka sudah mencakup latihan di darat... Beberapa pengalaman pahit masih terbayang jelas, tapi justru berkat latihan-latihan itu, sekarang bisa setenang ini.
Wisatawan lain yang ikut memanfaatkan waktu untuk bersenang-senang. Kota Raja Duyung juga merupakan kota kerajaan kuno dengan banyak tempat wisata yang layak dikunjungi. Tentu saja lebih baik jika bisa mendekati gadis-gadis dari suku putri duyung, meski tingkat kesulitannya cukup tinggi.
Kaisar dan kawan-kawan semua lulus. Meskipun dengan kemampuan tim mereka hal itu wajar, semua tetap memutuskan untuk merayakannya. Jujur saja ini hanya alasan untuk minum-minum... Masalah terbesar adalah siapa yang akan membayar!
Karena Elina dan yang lain juga ada di sini,... hal ini agak sulit untuk meminta perempuan yang membayar, bagaimanapun ini menyangkut martabat seorang lelaki, tapi... apakah Nona Yisa bisa dianggap sebagai perempuan? Masalah ini perlu diperdebatkan. Secara alami, semua orang berharap si kaya-raya ini yang membayar, tapi tak ada yang berani mengatakannya. Jika dulu, Yisa pasti tak akan keberatan, namun hari ini Yisa tiba-tiba berlagak menjadi perempuan anggun, membuat para pengemis ini gelisah. Kaisar menanggung utang menumpuk, Bati tak punya uang sepeserpun, Diddy si miskin papa, Kao... Karena sebelumnya membuat malu saat menerima tamu, orang tuanya memutus tunjangan uang sakunya. Kecuali dia menunjukkan performa yang layak di pertukaran budaya, dia harus siap makan hukuman keluarga. Zhebie... Lihatlah, selain busur itu, tak ada barang berharga di tubuhnya.
Ah, pahlawan terhambat oleh keadaan! Pantas saja ada cerita "satu keping uang bisa menjatuhkan pahlawan".
“Siapa teman sekelas Kaisar, yang paling ahli adalah membuat sesuatu dari yang tidak ada, menggunakan dengan kelincahan.” Tiba-tiba ia teringat sebuah undangan dari Kolorissio yang menawarkan jamuan sebagai permintaan maaf atas tindakan tidak matang sebelumnya, dan siap menerima kapan saja. Tentang Kolorissio ini, Kaisar tidak begitu menghargainya, atau bisa dikatakan, dia adalah orang dengan rencana paling licik yang pernah Kaisar temui. Saat berhadapan dengannya dulu, lebih baik menanggung penghinaan daripada menunjukkan kemampuan tim sebenarnya. Ketika rencana pemberontakannya terbongkar, dia bahkan tega membunuh ayahnya sendiri. Saat itu Kaisar hadir, menyaksikan Old Reynolds meninggal dengan senyum tipis dan tatapan kagum... Harus diakui, orang seperti ini memang menakutkannya - bukan karena kekuatan tapi kelicikannya. Namun secara lahiriah tak ada bukti, bahkan jika diceritakan ke orang lain, pendengar akan menganggapmu sebagai orang picik. Belakangan Kolorissio bertingkah sangat normatif, seolah menjadi orang baik. Banyak yang bilang setelah mengalami perubahan besar, dia telah matang, dan kesalahan ayah tidak seharusnya menimpa anak. Tapi Kaisar yakin dia sama sekali tidak berubah, yang disebut perubahan hanyalah strategi adaptasinya yang lain.
Kaisar mengagumi ahli, di bidang apapun. Tapi Kolorissio yang datang menawarkan diri secara proaktif hampir pasti tidak membawa hal positif, jadi malas dihiraukan... Tapi dalam kondisi tim saat ini, tidak ada salahnya memanfaatkannya. Segera ia mengutarakan idenya.
"Apa hal baik yang bisa diharapkan dari Kolorissio? Mungkin ini perangkap. Kabarnya belakangan dia sering dekat dengan Roye dan Xiao Bote." Kata Yisa dengan nada merendahkan.
“Aku juga tidak punya kesan baik padanya.” Clarisse tidak menyukai orang yang suram dan kejam seperti Kolorissio, bagi gadis normal memang sulit untuk memiliki kesan baik padanya.
“Yisa dan Lala benar, dia tidak mungkin mengundangmu tanpa alasan. Meski detailnya tidak jelas, tapi orang ini benar-benar punya kelicikan yang langka, bahkan di antara Manusia jarang ada yang seperti ini. Sebaiknya kita jangan terlalu dekat dengannya.”
Elina tentu paham maksud Yisa. Yisa adalah teman perempuan paling dipercaya Kaisar. Dalam pandangan Yisa, hubungan Kaisar dan Elina sudah dekat, sehingga para pelamar Elina dianggap Bahaya. Meski Elina kurang percaya Roye akan Melakukan hal seperti itu, dia tetap berpegang pada prinsip dan menjaga jarak dengan Roye. Roye juga paham Aspek psikologis ini - dia gadis yang cerdik. Jika sudah mencintai seseorang, wajar untuk memberikan kepercayaan. Justru akan lucu jika malah mempercayai orang lain.
“Komentar kakak ipar tepat! Entah kenapa, sebagai orang jujur seperti aku saja mau memukulnya saat melihat dia!” Kao mencibir sambil berkata. Bagaimanapun Kolorissio berubah, tetap membuat Kao jengkel. Seluruh tubuh pria ini terasa sangat palsu.
"Hehe, senjata terang mudah dihindari tapi panah gelap susah ditangkis. Bagaimanapun juga perseteruanku dengannya bukan cuma sekadar. Kali ini dia mengundangku pasti ada maksud tersembunyi. Sekalipun aku tidak pergi sekarang, pasti akan ada undangan berikutnya. Dia bukan tipe orang yang mudah menyerah. Daripada begitu, mumpung ada waktu luang lebih baik aku temui dia. Tapi kita juga harus persiapkan diri. Kalau dia mau mentraktir, biar dia yang keluar modal besar. Begini... begini... begini, gimana?"
"Kepala, kamu benar-benar jahat! Tempat kayak gitu kok bisa... hahaha, asyik juga ya!"
"Oke, persiapan saja!"
