Menghadapi situasi ini, Kaisar sendiri agak terkejut. Meski Pak Senior telah mengajarinya teori melepaskan sihir, saat berhadapan dengan Andre yang ahli sihir api, ia tetap kalah sedikit. Tapi kemampuan tim tetaplah kemampuan. Hal ini hanya menambah pengalaman Kaisar: ternyata sihir sejenis pun saling menetralisir.
Namun pertunjukan baru saja dimulai. Jarang bertemu lawan seperti ini, Kaisar tentu tak akan melepasnya begitu saja. Hampir setiap lawan yang bisa menambah pengalamannya akan dikuras habis. Andre bahkan bagaikan kue manis yang harus dinikmati perlahan-lahan.
Dua boneka api berlari seperti harimau kelaparan menuju Kaisar. Saat mereka hampir menyentuhnya, tiba-tiba target menghilang. Dua boneka nyaris bertabrakan.
Di mana orangnya？？？
Kerumunan mulai mencari,... Tidak ada di tribun. Apakah dia lenyap begitu saja? Atau mungkin ditelan boneka api tanpa terlihat?
Entah siapa yang menengadah ke atas. Jarinya gemetar menunjuk ke langit, tapi tak bisa berkata-kata. Satu, dua, akhirnya sekelompok orang menatap langit. Tak hanya penonton di tribun ini, tribun lain pun mulai menyadari keanehan dan ikut menengadah.
Ya Tuhan, Dewa Laut yang mulia,... Seorang anggota klan laut terbang di langit!
Terbang, mengendalikan udara dengan bebas. Kata-kata sakral yang didambakan klan laut maupun manusia. Itu adalah hak istimewa burung. Sungguh indah perasaan berada di posisi superior! Tapi yang mampu melakukannya di klan laut bisa dihitung jari. Saat ini hanya Raja Naga Laut Carasso yang diketahui memiliki kemampuan itu. Aura naga bawaan-nya yang tak terbatas memberikannya kemampuan terbang bebas seperti klan naga. Sungguh kemampuan yang luar biasa dan patut dikagumi!
"Orang-orang terdiam memandang langit, bahkan beberapa peserta pertandingan sempat lupa akan pertandingan saat melihat siluet di udara,... Ternyata ada di antara mereka yang bisa mengendalikan udara!"
"Mungkin bagi ahli sejati, menguasai udara hanyalah sedikit keunggulan yang tidak terlalu mengejutkan, meski rasa iri tentu tak terhindarkan. Daya kejutnya mungkin masih bisa ditoleransi, tapi bagi kebanyakan orang ini adalah mukjizat, sebuah mimpi."
"Kaisar membentangkan tangannya, menikmati harmoni antara udara dengan Qi Tempur Laut. Sensasi melayang di udara sungguh luar biasa!"
"Dewa! Itu Kaisar! Kaisar! Dia bisa terbang!"
"Seluruh 90 menit pertandingan bergemuruh. Meski terbang bukanlah simbol mutlak ahli puncak, tapi hampir pasti mereka yang bisa terbang adalah ahli kelas atas - Magister Sihir manusia, prajurit emas yang memasuki Saint Domain, bahkan Suku Naga Laut dengan aura naga bawaan yang cukup kuat. Sungguh pemandangan yang membanggakan!"
"Kerumunan penonton yang bersemangat di bawah membuat Kaisar di udara tertegun,... Dia sama sekali tidak menyangka kemampuan terbangnya bisa menimbulkan dampak yang begitu besar di kalangan klan laut."
Lao Jiao dan Edinburgh duduk di kursi VIP sambil memandang ke udara, wajah mereka penuh kebanggaan. Para kepala sekolah dan guru dari akademi lain memandangi mereka dengan tatapan bingung dan iri. Ekspresi itu membuat kedua Yang Mulia Kepala Sekolah ini semakin jumawa,... benar-benar bangsat enak, hampir tak kuasa menahan umpatan kotor,... meski kemampuan terbang Kaisar sebenarnya tidak ada hubungannya dengan mereka.
Edinburgh memiringkan kepala, berpura-pura santai berkata: "Lao Jiao, ini pertama kalinya kita bisa bersinar seperti ini, aku juga ikut menikmati kemuliaanmu!"
Ini pertama kalinya Edinburgh mengatakan kalimat seperti itu kepada Lao Jiao, sungguh langka seperti fenomena seratus tahun sekali. Di usia dan posisi mereka, yang diperebutkan hanyalah harga diri, hal lain tidak lagi penting.
"Haha, jangan cemberut! Kita sudah bertarung seumur hidup, di masa tua justru bisa bersatu berkat anak ini. Investasi kita ternyata tepat, sudah balik modal!"
Kumis Lao Jiao bergerak-gerak karena kesombongannya, mirip orang picik yang baru meraih keberuntungan. Tapi nyatanya dialah yang punya murid berbakat. Kalau mau, coba saja cari murid yang bisa terbang! Kini para kepala sekolah dan guru itu sepenuhnya mengakui peringkat Asosiasi Petualang. Kaisar yang muncul tiba-tiba ini pasti punya latar belakang kuat seratus persen. Jika ingin lolos lebih jauh di pertukaran pelajar, harus segera menyelidikinya.
"Lihatlah pandangan licik para brengsek ini, pastinya mau menyelidiki murid andalan kita."
“Goblok, cuma trik receh begitu mana bisa ngerjain muridku! Bocah ini kebal racun, punya banyak jurus rahasia. Santai aja nonton aja, siapa berani main taktik licik, gue tebas langsung!”
Perlindungan Lao Jiao terhadap anak didik emang legendaris, apalagi ini Kaisar yang udah diinvestasiin modal gede. Siapa berani ganggu berarti nyari mati!
Melihat ada yang terbang, penonton pada bergerak. Siapa sih yang nggak pengen liat prestasi gemilang di sini.
Andre di tanah nganga lama baru nelen ludah, usap-usap mata sambil menggerutu dalam hati: Dasar sial ketemu lawan susah kayak gini. Hari ini bahaya, tapi trah Vulkan nggak pernah mundur. Terbang pun tetap gue jatuhin... Sayang dua boneka api terbuang.
Kaisar pelan turun ke jangkauan sihir, rentangkan tangan mulai baca mantra ajaran Pak Senior. Langit sekitar memerah. Andre bengong, firasat buruk muncul: Elemen api di udara kok aktif banget ya?
——Neraka Meteor Api!
Wanjir, sinting bener nih orang!
Andre kembali memaki, lupakan serangan buru-buru hindar. Dentuman menggelegar di udara, awan merah bergulung dengan api hitam dan suara memekakkan telinga.
...Dia mau ngapain sih? Mungkin itu pertanyaan semua orang.
Kaisar berpikir sederhana, hanya ingin membantai. Dia ingin melihat bagaimana orang itu memecahkan sihir bombardir besar tanpa pandang bulu ini. Dulu selalu menganggap sihir api megah, tapi ini pertama kalinya menggunakannya... Bahkan dirinya sendiri tidak yakin efek nyata alkohol seperti apa.
Bruuum~~~~
Sebuah meteor raksasa jatuh di sebelahnya, membuat Kaisar kaget. Sialan, benda ini benar-benar pertarungan tanpa pandang bulu, hampir membuat nasibnya terkubur.
Andre di tanah semakin bingung. Dia tahu banyak tentang sihir api, termasuk yang serupa, tapi kesatuan sihir ini belum pernah didengarnya... Suku non-gunung berapi ternyata bisa menggunakan sihir api yang bahkan tidak diketahuinya.
Nasib sial memang bukan salah masyarakat! Menghindar dulu!
Meski suku gunung berapi pemberani, para tetua tak pernah menyuruhnya mati konyol.
Meteor api raksasa menghujam dengan dahsyat, Bruuum~~~~
Gemuruh yang menggetarkan langit. Udara panas menyapu bersih, untungnya penonton di barisan depan punya kemampuan sehingga tidak terbawa angin, meski panas yang menyesakkan tetap tak tertahankan.
Andre di atas panggung kesal. Kipas apinya dikibaskan, perisai lingkaran berputaran cepat menyelubunginya. Seluruh tubuh terbungkus api, berhasil melemparkan batu api yang menembak ke udara.
Masalahnya, ini baru serangan gelombang pertama, yang disebut sebagai "mengguncang gunung untuk menakut-nakuti harimau". Gemuruh di belakang semakin keras, whoosh... di udara muncul titik-titik bercahaya tak terhitung, lalu hujan meteor berapi menyala-nyala menghujam ke bawah... Sungguh pemandangan spektakuler yang luar biasa gahar!
Kaisar sendiri mengambang menjauh. Untungnya dia terlalu fokus pada area sihir kompresi, kalau tidak separuh penonton pasti tewas... Kekuatan magic melebihi imajinasinya, sementara kontrolnya masih sangat payah. Ternyata magic tidak hanya bergantung pada kekuatan magis, tapi juga perlu latihan.
Begitu magic dilepaskan, tidak ada kata berhenti. Setelah melewati baptisan Phoenix - Penguasa Api dari Empat Dewa Elemen Api, Kaisar tidak hanya terbebas dari segel, namun juga memiliki afinitas dengan elemen api yang tak tertandingi. Dengan waktu yang cukup, sihir api akan membuatnya tak tertandingi di dunia. Sayangnya saat ini Kaisar sama sekali belum bisa menampilkan performansi sempurna dari kekuatan ini. Neraka meteor api ini pasti akan membuat Mardon pusing tujuh keliling, dan sama sekali tidak berani mengaku sebagai gurunya - terlalu banyak pemborosan!
Tapi di antara klan laut, mana ada yang mengerti hal ini? Mereka hanya melihat kekuatan yang mengerikan dan tontonan yang super spektakuler.
Kaisar pun tak berani turun ke bawah untuk menerima pukulan, hanya bisa menunggu awan merah di udara selesai menghujani. Yang menderita adalah Andrei di darat. Meski sihir ini tampak kuat, sebenarnya tidak bisa memberikan kerusakan nyata pada ahli sihir api selevelnya... Hanya saja terpaksa melompat-lompat sambil sesekali terlempar oleh ledakan, benar-benar merusak citra... Padahal dia berencana pulang dengan calon istri cantik.
Setelah dihujani cukup lama, langit baru kembali normal. Panggung duel sudah hancur berantakan. Syukurlah Andrei masih hidup. Api di tubuhnya padam, wajahnya hitam legam. Qi tempurnya menggelegak sampai kepalanya mengepul asap.
Penonton semuanya menganga, masih terpaku mengingat jurus pamungkas yang berlebihan tadi. Dari ras apa gerangan orang ini? Prajurit atau penyihir? Konsep "ahli sihir-sekaligus-prajurit" biasanya condong ke satu sisi. Lihat kelihaian sihirnya, jelas bukan sekadar pelengkap. Belum lagi qi tempur yang memungkinkannya terbang, mustahil hanya sekadar pendukung.
"Apa dia masih termasuk manusia?"
Para guru di sisi lain juga kewalahan. Kemampuan siswa ini jauh melampaui perkiraan. Seorang kepala sekolah yang dekat dengan Edinburgh mendekat, "Lao... Lao Ding, apa sihir api siswa ini diajarkan olehmu? Pantas saja selama ini kau menghilang, ternyata sibuk meneliti sihir api manusia! Jurus level calon Grand Magus ini!"
Edinburgh pun hanya bisa berlagak misterius untuk memuaskan keangkuhannya... Dari mana dia bisa menguasai sihir api? Justru sihir air yang banyak dia pelajari, tapi sepertinya dia cuma bisa melepas bola air. Dasar bocah, suka sembunyikan kemampuan.
